Kategori

2019/02/13

Kebudayaan Neolitikum di Kalimantan Utara (3)


www.pixabay.com

Langkasuka- Kedah.

Langkasuka mengirim utusan pertamanya ke China pada 515 M, bersamaan dengan jatuhnya Kerajaan Funan. Utusan dikirim oleh raja yang bernama Bhagadatta. Sumber- sumber yang menunjukkan mengenai kerajaan ini diantaranya catatan Liang Shu dan Ma Touan- Lin. Mereka menulis tentang tata cara pernikahan yang dilakukan di Langkasuka yang hampir sama denagn tata cara pernikahan bagi umat Hindu.
Langkasuka berdiri pada abad 7 M. Catatan Yi-Tsing menyebutkan bahwa Kedah pada periode 685 dan 689 menjadi bagian dari Kerajaan Srivijaya. Kedah dan Langkasuka menjadi bagian kekuasaan dari Srivijaya, karena kedua negara itu membutuhkan perlindungan keamanan dari Srivijaya. Srivijaya dapat memberikan fasilitas keamanan bagi negara tetangga karena pada waktu itu Srivijaya merupakan salah satu kerajaan terbesar dan terkuat. Kehancuran Srivijaya akibat serangan dari Jawa, sehingga ketidakstabilan kondisi Srivijaya, merupakn faktor prndorong timbulnya negara-negara baru. Negara-negara yang dahulu berada dibawah kekuasaan Srivijaya mulai mendirikan negar sendiri yang berdaulat. Salah satu kerajaan itu adalah Kedah yang terletak di semenanjung Malaya,wilayahnya yang strategis dekat dengan Selat Malaka menjadi negara paling kuat dan paling kaya di Semenanjung Malaya.

Kantoli

Pada abad 5 M Kantoli sudah dikenal di Liang-Shu sebagai salah satu kerajaan penting pada jaringan perdagangan di luar pengaruh dan kekuasaan Funan. Ming Shu memberitahukan bahwa Sanfotsi ( nama China dari Srivijaya) adalah Kantoli. Ini diperkuat dengan letak Kantoli yang berada diantara Jambi dan Palembang. Kantoli juga bisa dianggap sebagai kerajaan awal sebelum munculnya kerajaan Srivijya atau melayu, bil aditinjau dari letak wilayahnya.
Kantoli mengirim utusan pertama ke Cina pada tahun 454 sampai dengan 464 M. Raja yang mengirim utusan itu bernama Sri Varanarendra sedangkan utusannya bernama Rudra, orang yang bersal dari India. Pada tahun 502 Kantoli dipimpin oleh Gautama Subhadra (yang merupakan putra dari Pyravaraman Vinyiavarman yang mengirim utusan ke China pada tahun 519 M).
Perekonomian Kantoli tergantung pada ekspor hasil hutan. Perekonomian ini dipengaruhi oleh letak Kantoli di pulau Sumatra yang memiliki hasil hutan yang melimpah dan sangat laku di pasaran. Kerajaan Kantoli mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran. Kemunduran ini akibat serangan dari Cina. Tetapi Cina tidak secara langsung menguasai Kantoli, Cina hanya membentuk sebuah pemerintahan otonomi di Kantoli, dengan dipilihnya Wendi untuk melakukan perombakan di Kantoli. Sehingga Kerajaan Kantoli dapat memperoleh kembali masa kejayaanya. Tetapi kejayaan itulah yang mengkibatkan keruntuhan Kerajaan Kantoli. Hal ini disebabkan karena kehidupan para bangsawanya yang suka berfoya-foya dan suka bermewah- mewahan. Hal ini diperparah dengan komoditi ekspor yang berupahasil hutan yang tidak laku di pasaran. Hal inilah yang membuat Kerajaan Kantoli runtuh.

Holotan

Kerajaan Holotan diperkirakan terletak di Jawa Barat atau Sunda. Berdasarkan catatan berita dari Fa Hsien pada tahun 412 M. Terdapat tujuh utusan yang dikirim ke China pada periode 430 sampai dengan 452 M. Utusan dikirim kepada raja Liu Sang pada 435 M. Adapun raja yang mengirim bernama Sri Paduka Purnavarman yang komplain karena diserang oleh negara tetangganya.
Agama Budha belum berkembang di Holotan, namun penduduk Holotan sudah mengenal agama Hindu dan animisme. Tidak ada bukti lanjutan mengenai kepemimpinan raja Sri Paduka Purnavarman setelah 452 M, ini diasumsikan bahwa kerajaan ini sudah dihancurkan oleh kerajaan tetangganya yaitu Tarumanegara.


Baca juga:

kebudayaan-neolitikum-di-kalimantan

kebudayaan-neolitikum-di-kalimantan_12

kebudayaan-neolitikum-di-kalimantan_63

kebudayaan-neolitikum-di-kalimantan_55

Tidak ada komentar:

Posting Komentar