Kategori

2019/02/08

Lalu Lintas Ibukota


KEADAAN KENDARAAN DI IBUKOTA


www.pixabay.com

Perlu kita ketahui bersama bahwa pemenuhan kebutuhan pelayanan transportasi merupakan salah satu hak dasar setiap warga negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Kebutuhan pelayanan transportasi dari waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas. Seiring dengan peningkatan kebutuhan pelayanan transportasi ini, tidak sedikit timbul persoalan di dalamnya. Masalah utama yang sedang kita hadapi adalah kemacetan.
Kemacetan adalah suatu permasalahan yang sangat sulit diatasi atau bahkan mustahil untuk diatasi. Pemerintah sendiri juga sudah berusaha mengatasi masalah kemacetan ini, tetapi sampai sekarang belum ada yang bisa mengatasi masalah ini. Kemacetan sendiri merupakan suatu keadaan terhentinya lalu lintas di jalan akibat banyaknya jumlah kendaraan yang melebih kapasitas jalan. Telah diketahui bahwa, Jakarta, kota terbesar di Indonesia, termasuk dalam salah satu kota dengan kemacetan terparah di Indonesia. Maka,  kita perlu mengevaluasi, mengapa kemacetan bisa terjadi dan terus bertambah setiap tahunnya ?
Penyebab adanya kemacetan ada banyak, mari kita urutkan dari yang terpenting. Pertama, pertumbuhan kendaraan yang tidak terkendali, kira-kira sebesar 8-10% per tahun, tidaklah sebanding dengan pertumbuhan luas jalan yang hanya 0,01% per tahun sehingga masalah kemacetan tidak terhindarkan. Selanjutnya, pemerintah pada tahun 2015 mengeluarkan peraturan, dan memperbolehkan perizinan mobil LCGC (Low Cost Green Car) yaitu mobil dengan ber cc kecil dan harganya murah. Padahal mobil LCGC ini memiliki standar keselamatan paling rendah dibandingkan dengan mobil lainnya, karena harganya yang murah banyak rakyat  yang mampu membeli mobil sehingga kepadatan jalanan bertambah. Banyaknya jalanan yang rusak dan tidak segera diperbaiki, bus umum atau angkot yang berhenti seenaknya di tepi jalan untuk mencari calon penumpang sehingga tidak memungkinkan kendaraan di belakangnya untuk lewat, serta infrastruktur jalan yang tidak sebanding dengan volume kendaraan yang ada. Seperti yang saya sebutkan tadi, kebutuhan kendaraan pribadi semakin meningkat contohnya saja, ketika pemerintah mengeluarkan peraturan ganjil genap. Seharusnya masyarakat mengerti apa maksud pemerintah membuat peraturan tersebut, bukannya pada hari genap menggunakan kendaraan genap, pada saat hari ganjil menggunakan kendaraan ganjil. Jika seperti ini, masyarakat malah memiliki kendaraan yang banyak bukan hanya 1 kendaraan. Jadi dalam hal kebijakan, pemeritah masih belum berhasil mengatasi kemacetan.
 
www.pixabay.com
Masalah kemacetan ini sangatlah merugikan. Sebagai contoh, banyaknya waktu, bahan bakar, bahkan tenaga yang habis akibat terjebak kemacetan yang memakan waktu cukup lama. Tidak hanya itu, kemacetan juga meningkatkan polusi udara, karena mesin yang tidak beroperasi dengan maksimal. Kerugian itu dirasakan oleh pengguna kendaraan, tetapi juga para pejalan kaki. Saya mengajak seluruh insan perhubungan untuk merapatkan barisan dalam menangani masalah kemacetan di Indonesia tercinta ini. Kita mempunyai peran untuk melakukan terobosan baru terhadap pelayanan transportasi kepada masnyarakat secara bertahap, konkret, realistik dan sungguh-sungguh, serta melakukan usaha yang luar biasa dalam mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang adil dan merata. Maka dari itu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan ini di antaranya, dengan meningkatkan jumlah kendaraan umum bagi masyarakat  agar terjadi perubahan dari yang menggunakan kendaraan pribadi bisa beralih kepada kendaraan umum. Tentunya kendaraan tersebut juga disertai keamanan dan fasilitas yang layak pakai. Tidak hanya itu, perlu adanya pembuatan jalan baru atau pelebaran jalan guna menambah kapasitas jumlah kendaraan yang dapat ditampung, serta menertibkan angkutan umum yang berhenti seenaknya sehingga menghalangi pengguna jalan untuk lewat dan memberikan sanksi bagi yang melanggar.  Oleh karena itu, marilah kita kita berusaha dengan sekuat tenaga dan dengan segenap         hati untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.  Oleh karena itu, marilah kita kita berusaha dengan sekuat tenaga dan dengan segenap         hati untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.

Baca juga:

masa-depan-tanpa-narkoba

resensi-tears-in-heaven-angelia-caroline

Tidak ada komentar:

Posting Komentar