Kategori

2015/09/10

Materi Kalimat

Pengelompokan Kalimat 


A.  Berdasarkan Pengucapan

Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kalimat yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.

Contoh:

–  Ayah berkata: “Oliver, jangan meletakkan sepatu di sembarang tempat!”

–  “Saya gembira sekali” ,kata adik, ”karena lulus ujian”.


2. Kalimat Tak Langsung

Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan  orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.

Contoh:

–  Adik berkata bahwa dia senang sekali karena aku lulus ujian.

–  Kakak berkata bahwa buku itu harus segera dikembalikan.

.

B.  Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)

Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1.  Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:

*  KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)

Contoh:   Victoria  bernyanyi

.                     S            P

* KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)

Contoh:   Ika  sangat rajin

.                S          P

* KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan)

Contoh:  Masalahnya   seribu satu.

.                       S                  P


Setiap kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Dengan penambahan unsur-unsur itu, unsur utama dari kalimat masih dapat dikenali. Suatu kalimat tunggal dapat diperluas menjadi dua puluh atau lebih.  Perluasan kalimat tesebut terdiri atas:

1. Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup, lewat Bali, sekeliling kota.

2. Keterangan waktu, seperti: setiap hari, pada pukul 21.00, tahun depan, kemarin sore, minggu kedua bulan ini.

3. Keterangan alat (dengan + kata benda), seperti: dengan linggis, dengan undang-undang itu, dengan sendok, dengan wesel pos, dengan cek.

4. Keterangan modalitas, seperti: harus, barangkali, seyogyanya. sesungguhnya, sepatutnya.

5. Keternagan cara (dengan + kata sifat/kata kerja), seperti: dengan hati-hati, seenaknya saja, selekas mungkin.

6. Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah.

7. Keterangan tujuan, seperti: agar bahagia, untuk anaknya, supaya aman, bagi mereka.

8. Keterangan sebab, seperti: karena rajin, sebab berkuasa, lantaran panik.

9. Keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya menggantikan, seperti: penerima Sepatu Emas, David Beckham.

10. Frasa yang, seperti: mahasiswa yang IP-nya 3 ke atas, pemimpin yang memperhatikan rakyat.


Contoh perluasan kalimat tunggal adalah:

1. Victoria  akan bernyanyi  di Las Vegas.

2. Masalahnya  seribu satu yang belum terpecahkan.

3. Ika  sudah menyelesaikan  tugas-tugas yang diberikan kepadanya.



2.  Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan atas  3 jenis, yaitu:

2.1.  Kalimat Majemuk Setara (KMS)

Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap kalimat sederajat. Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu:

* KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atau serta.

Contoh:

–  Kami  mencari bahan dan mereka meramunya.
      S          P           O                  S         P
–  Ratih dan Ratna bermain bulu tangkis di halaman rumah.
               S                 P                 Pel                K

* KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi, sedangkan, namun, melainkan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan pertentangan.

Contoh:

–  Indonesia adalah negara berkembang, sedangkan Jepang termasuk negara yang sudah maju.

–  Bukan saya memecahkan gelas itu, melainkan kakak.


* KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata atau.

Contoh:

–  Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.

–  Kamu akan memilih aku atau dia.


* KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan kata bahkan.

Contoh:

–  Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.

–  Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa dengan sadis.


* KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian, untuk menandakan suatu kejadian yang berurutan.

Contoh:

–  Mula-mula disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SD, kemudian disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SMP.


2.2  Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)

Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku kaliamat bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih rendah kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak kalimat).

Ada beberapa penanda hubungan / konjungsi yang dipergunakan oleh kalimat majemuk bertingkat, yaitu:

1. Waktu : ketika, sejak

2.  Sebab: karena, Olehkarenaitu, sebab, oleh sebab itu

3.  Akibat: hingga, sehingga, maka

4.  Syarat: jika, asalkan, apabila

5.  Perlawanan: meskipun, walaupun

6.  Pengandaian: andaikata, seandainya

7.  Tujuan: agar, supaya, untukbiar

8.  Perbandingan: seperti, laksana, ibarat, seolah‐olah

9.  Pembatasan: kecuali, selain

10.  Alat: dengan+ katabenda:  dengan tongkat

11.  Kesertaan: dengan+ orang

Contoh:

–  Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.

Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.

Anak kalimat:  Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.


2.3  Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.

Contoh:

–   Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.

KMS:  Kami berhenti dan langsung pulang.

KMC:  Kami berhenti karena hari sudah malam.

.          Kami langsung pulang karena hari sudah malam.h

–  Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.

KMS:  Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja.

KMB: Mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.

.

C.  Berdasarkan Isi atau Fungsinya

Kalimat dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.

Macam-macam kalimat perintah :

* Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.

Contoh : Gantilah bajumu !

* Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.

Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !

* Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.

Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !

2.  Kalimat Berita

Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.

Macam-macam kalimat berita :

* Kalimat berita kepastian

Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.

* Kalimat berita pengingkaran

Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.

* Kalimat berita kesangsian

Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.

* Kalmat berita bentuk lainnya

Contoh : Kami tidak taahu mengapa dia datang terlambat.

3.  Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.

Contoh:

–  Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?

–  Kapan Becks kembali ke Inggris?


Baca juga:

rating-film-dan-masa-perkembangan

soal-konjungsi

makalah-penelitian

2015/09/08

Materi Ungkapan

Menggunakan Ungkapan dalam Kalimat

ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggotanya-anggotanya.

contoh:
1. karena naik kuda hijau, sopir bus itu menabrak pohon di pinggir jalan.
2. sejak krisis moneter ini, banyak pengusaha angkutan yang mengeluh karena harga suku cadang alat angkutan mencekik leher.

A. Jenis ungkapan berdasarkan bentuknya, sebagai berikut.
1. Ungkapan penuh (idiom penuh)
ungkapan penuh ini berbentuk kata atau frasa yang tidak tergambarkan maknanya dari unsur-unsurnya.
contoh:
- membuang muka = melengos (tidak mau melihat)
- tamu tak diundang = pencuri

2. Ungkapan sebagian (idiom sebagian)
Ungkapan sebagian ini berupa kata frasa yang maknanya masih tergambar pada salah satu unsurnya atau masih tetap dalam makna leksikalnya.
contoh:
- daftar hitam = daftar nama orang yang berbuat kejahatan
- harga mati = harga yang tidak bisa ditawar lagi

B. Dilihat dari proses pembentukannya, ungkapan dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Ungkapan berkaitan dengan anggota tubuh
contoh:
- otak udang = bodoh

2. Ungkapan berkaitan dengan indra
contoh:
- perang dingin = perang tanpa senjata

3. Ungkapan berkaitan dengan warna
contoh:
muka merah = malu

 4. Ungkapan berkaitan dengan benda-benda alam
contoh:
- kejatuhan bulan = beruntung besar

5. Ungkapan berkaitan dengan nama binatang
contoh:
kambing hitam = orang yang disalahkan

6. Ungkapan berkaitan dengan tumbuh-tumbuhan
contoh:
- batang air = sungai


Baca juga:

resensi-divergent-karya-veronica-roth

soal-peribahasa

rating-film-dan-masa-perkembangan

2015/09/04

Latihan Peribahasa

A. Pasangkanlah contoh-contoh peribahasa di bawah ini dengan artinya.

PERIBAHASA
1. diperbesar isap hitam di bibir
2. mengalirkan air ke bukit
3. mencabik baju di dada
4. Bagai inai dengan kuku
5. menerka ayam dalam telur
6. hilang kilat dalam kilau
7. ayam dapat, musang pun dapat
8. hujan takkan berbalik ke langit
9. seperti merak meninggal dalam hutan
10. tangan mencecang, bahu memikul
11. bau busuk tidak berbangkai
12. ada uang, ada barang
13. ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata leta
14. bagai kerakap di atas batu, hidup enggan mati tak mau
15. berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau
16. dibakar tak hangus, direndam tak basah
17. berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi
18. bayang-bayang sepanjang tubuh, selimut sepanjang badan
19. menjual bedil kepada lawan
20. balik belakang lain bicara

ARTI
a. kepandaian seseorang akan tampak bila bergaul dengan orang pandai
b. mencelakakan teman sendiri
c. tidak ada gunanya menunjukkan kepandaian kepada orang bodoh
d. perihal dua orang yang tak pernah selisih
e. melakukan pekerjaan sia-sia
f. segala sesuatu yang sudah pasti tidak bisa diubah
g. jangan terlalu menuruti hawa nafsu agar tidak bisa diubah
h. berbeda pendapat, tapi maksudnya sama
i. menyusahkan diri sendiri
j. fitnah yang tidak terbukti kebenarannya
k. memastikan sesuatu yang tidak mungkin dapat ditentukan
l. siapa yang berbuat, dia yang bertanggung jawab
m. berhasil menangkap pencuri berikut dengan barang curiannya
n. menceritakan aib sendiri kepada orang lain
o. bila memiliki banyak uang, maka akan mendapatkan barang yang lebih baik
p. segala sesuatu hendaknya samapai kepada maksudnya
q. bijaksana dalam memberi perintah, sesuai dengan yang diperintahkan
r. merugikan tamn sendiri, munafik
s. ilmu yang tidak sempurna dituntut, tidak banyak faedahnya
t. hidup melarat dan miskin

B. Jelaskan makna peribahasa berikut!
1. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan.
2. Apa gunanya bulan terang dalam hutan, jikalau dalam negeri betapa baiknya.
3. Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung.
4. Ingat-ingat yang atas, yang bawah menimpa.
5. Pipit menelan jagung.
6. Lubuk jadi pantai, pantai jadi lubuk.
7. Janji ditepati, ikrar dimuliakan.
8. Lurus jarum, lulus keilmuan.
9. Biar jatuh terlentang, jangan jatuh terhempas.
10. Buah jatuh takkan jauh dari pohonnya.

C. Buatlah peribahasa yang berisikan pernyataan di bawah ini. Kata kunci peribahasa yang dimaksudkan sudah disediakan dalam kurung.
1. Mendapatkan atau mencampuri sesuatu yang menyusahkan saja (abu).
2. Pekerjaan yang telah menghabiskan banyak tenaga dan biaya tetapi hasilnya tidak ada (arang).
3. Segala perbuatan yang baik itu tetap akan dikenang selama-lamanya (besi).
4. Tiada mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan (garuk).
5. Melakukan pekerjaan yang sia-sia (kutu).
6. Orang yang ditolong dari kesusahan segera akan berterima kasih dan memuliakan orang yang menolongnya itu (kera).
7. Berharap untuk melakukan suatu perbuatan yang mustahil dapat dilakukan (kura-kura).
8. Mengerjakan suatu pekerjaan yang amat sulit; hasilnya amat rapuh; tidak dapat dipertahankan (laba-laba).
9. Sebodoh-bodohnya orang, apabila ia terkena sekali, tentu ia akan jera (pisang).
10. Orang binasa karena perbuatannya. mendapat bencana karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya (kesturi).


Baca juga:

soal-bahasa-indonesia-sma

soal-peribahasa

resensi-divergent-karya-veronica-roth

2015/09/03

Materi Peribahasa

Peribahasa

Peribahasa adalah kalimat atau kelompok perkataan yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan maksud tertentu.

Ciri-ciri peribahasa:
1. merupakan kelompokkata atau kalimat yang tetap susunannya
2. Mengandung makna kias

berdasarkan maksudnya, peribahasa terdiri atas pepatah, perumpamaan, pemeo.
1. pepatah adalah peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran.
contoh:
a. patah sayap bertongkat paruh = berusaha tanpa putus asa
b. sebab buah dikenal pohonnya = perbuatan yang dilakukan seseorang mencerminkan sifat pelakunya

2. perumpamaan adalah peribahasa yang berisi perbandingan dengan menggunakan kata-kata seperti, sebagai, laksana, seakan-akan, umpama, dan bak.
contoh:
a. bagai menghasta kain sarung = melakukan pekerjaan yang sia-sia
b. seperti telur di ujung tanduk = orang yang berada di ambang bahaya

3. pemeo adalah peribahasa yang dijadikan semboyan
contoh:
a. bersatu kita teguh bercerai kita runtuh = jika kita bersatu, tidak akan mudah dikalahkan
b. patah tumbuh hilang berganti = hilang satu muncul lebih banyak


Baca juga:

resensi-divergent-karya-veronica-roth

makalah-penelitian

soal-bahasa-indonesia-sma