Kategori

2022/09/30

REVIEW FILM “CAPTAIN MARVEL”

 REVIEW FILM “CAPTAIN MARVEL”

 

Pahlawan Super Terkuat di Avengers?

 


          Captain Marvel, yaitu sakah satu film Marvel Cinematic Universe (MCU) kali ini akan menjelaskan darimana asal muasal “Avengers” bahkan darimana kata “Marvel” muncul. Film dengan durasi 2 jam 4 menit. Digarap dari penulis Geneva Robertson-Dworet, Anna Boden, dan Ryan Fleck. Film superhero Amerika Serikat tahun 2019 yang disutradarai oleh Anna Boden dan Ryan Fleck dan diproduseri oleh Kevin Feige. sementara ceritanya ditulis oleh Nicole Perlman, Joe Schrapnel dan Anna Waterhouse berdasarkan komik Carol Danvers karya Roy Thomas dan Gene Colan. Film ini dibintangi oleh Brie Larson sebagai pemeran utama yaitu Captain Marvel, disertai Samuel L. Jackson sebagai Nick Furry, ada pula Ben MendelsohnDjimon HounsouLee PaceLashana LynchGemma ChanAnnette BeningClark Gregg dan Jude Law. Film Captain Marvel merupakan film ke-21 dari proyek ambisius Marvel Cinematic Universe.

          Film ini dituturkan dengan pola maju-mundur untuk menjelaskan perjalanan hidup Captain Marvel dengan nama asli Carol Danvers . Fakta tentang Captain Marvel dibuka secara perlahan dari satu adegan ke yang lainnya. Carol yang kegiatan kesehariannya berlatih sebagai seorang ksatria planet Kree, ia mengembangkan kekuatannya hari demi hari. Dan selama ia menjalankan sebuah misi di planet bumi, lambat laun ia mengenal sosoknya dulu sebelum ia menjadi seorang ksatria, juga bagaimana dia mendapatkan kekuatan ini. Dengan menggali lebih dalam tentang kehidupan lampaunya, ia dapat mengetahui siapa musuh yang sebenarnya.

          Kekurangan dari film ini adalah film ini sebenarnya kurang ramah bagi penonton non-penggemar fanatik Marvel. Ada banyak adegan yang hanya bisa dimengerti oleh penonton yang telaten mengikuti film-film Marvel Cinematic Universe (MCU). Ada banyak adegan yang berkaitan dengan cerita semesta Marvel lainnya. Salah satunya, ketika Nick Fury (Samuel L Jackson) membahas soal S.H.I.E.L.D. Hal inilah yang membuat, mungkin, penonton bukan pengikut MCU menjadi rawan kebingungan dan sulit memahami narasi Captain Marvel. Selain itu, dalam segi efek visualnya. Ada banyak adegan laga Captain Marvel yang tak mulus saat menggunakan efek, seperti ketika sang superhero terbang untuk melawan musuh sembari menggunakan kekuatannya.

          Kelebihan film ini adalah cerita yang dituturkan intens, berbalut dengan humor ala Marvel yang membuat penonton kalangan manapun tertawa dan menikmati film. Musik yang asik. Dengan sisipan momen haru yang dapat dinikmati semua orang. Chemistry dari para tokoh utama yaitu Brie Larson dan Samuel L. Jackson adalah daya tarik utama. Masing- masng dari tiap pemeran dapat memerankan perannya dengan sangat baik. Menggambarkan si tokoh dengan sempurna, sehingga para penonton dapat sangat menikmati alur cerita.

          Latar waktu yang diambil film ini adalah tahun 1990, sebelum pahlawan Tony Stark dipanggil Iron Man. Dan bahkan Captain America masih membeku didalam es. Film ini menjelaskan bagaimana hebat dan pentingnya Captain Marvel disaat Avengers belum terbentuk. Kehidupan Captain Marvel dan bagaimana dia mendapatkan kekuatannya diceritakan dengan latar tahun 1990, bagaimana persahabatannya dengan Nick Furry kala itu. Dan memunculkan cikal bakal kata “Avengers” juga kata “Marvel”.

          Latar tempat yang diambil adalah Planet Kree. Planet dimana Captain Marvel menjadi seorang ksatria bersama rekan rekannya yang lain. Planet yang sudah lebih maju datipada bumi. Di film ini juga mencakup latar di bumi. Menceritakan bahwa Captain Marvel sebenarnya memiliki kisah masa lalu di bumi yang sudah hilang dikarenakan lupa ingatannya.

          Konflik di cerita ini lumayan banyak. Dari Captain Marvel yang melawan musuhnya yaitu alien yang dapat berubah wujud sesuai yang mereka mau. Sampai Captain Marvel tersesat di bumi dan harus menunggu rekannya untuk menolongnya. Namun pada saat dibumi, ia malah mengetahui masa lalu kelamnya, yang dapat berujung menceritakan bahwa rekannya saat itu adalah orang yang ingin membunuhnya dulu, namun akhirnya malah memanfaatkan Captain Marvel demi kekuatannya, juga kenyataan bahwa musuhnyabyang dapat berubah wujud itulah kaum yang seharusnya diselamatkan oleh Captain Marvel. Saat Captain Marvel mengetahui itu semua, ia akhirnya ia menolong kaum yang dapat berubah wujud itu, dan berusaha untuk mengalahkan rekannya dibantu oleh Nick Furry.

          Pesan yang dapat diambil dari film ini adalah, kita harus berani untuk menentang yang salah, jangan takut apalagi menyerah, tercerminkan dari sosok Captain Marvel yang tidak takut dengan melawan rekan-rekannya itu. Ia juga berani untuk mengungkapkan kesalahan mereka, dan membela yang dikiranya benar.

 

 

 

 

 

Resensi Film Cahaya dari Timur

Cahaya dari Timur
Genre : Drama 
Produser : Glenn Fredly, Angga Dwimas Sasongko 
Sutradara : Angga Dwimas Sasongko 
Penulis : Swastika Nohara, Mohammad Irfan Ramly 
Produksi : Visinema Pictures 
Durasi : 150 menit 

     Film ini menceritakan sani tawainela yang diperakankan oleh Chicco Jerikho, dimana dia ingin menyelamatkan anak-anak di Tulehu, Maluku kampung halamannya dari konflik agama antar kampung yang terjadi pada saat itu. Dia menyelamatkan anak-anak itu dari kerusuhan melalui sepak bola, yang dia latih sendiri setiap sorenya agar anak-anak tidak menonton kerusuhan. Akhirnya sani mendapat kepercayaan untuk membawa tim maluku untuk kejuaraan nasional di Jakarta.

    Pemeran-pemeran di film ini itu di antaranya adalah Chicco Jerikho yang berperan sebagai Sani tawainela disisni latar belakang dari sani tawainela ini adalah dulunya aadalah seorang pemain sepak bola yang gagal dan harus berakhir menjadi tukang ojek di kampung halamannya, disini watak sani adalah dia orang yang pekerja keras, mau mengorbankan apapun, dapat menyatukan dan menyelesaikan permasalahan yang kompleks, lalu dia juga tidak mau diremehi dan sabar. Lalu ada Shafira umm yang berperan sebagai Haspa Umarella, Haspaini adalah istri dari sani tawainela. Haspa ini adalah tipikal orang yang setia dan sangat mencintai suaminya, namun disini Haspa lebih diperlihatkan sisi negatifnya karena dia selalu menyalahkan sani karena melatih anak-anak bermain bola uang dari mengojek sani berkurang dan lupa akan prioritasnya yaitu mengurus kebutuhan keluarga. Selanjutnya ada Abdurrahman Arif yang berperan sebagai Josef Matulessy, dia ini disini sebagai guru olahraga dari SMK Passo yang meminta sani untuk melatih di SMK nya karena dia tahu sani ada konflik di timnya yang lama, Josef ini juga yang bersama sama sani membawa tim maluku ke piala nasional di Jakarta dan bersama sani juga josef dapat mempersatukan anak-anak yang dulu bertikai lalu menjadi kebanggaan.

     Burhanuddin Ohorella sebagai Alfin Tuasalamony,disini alfin adalah karakter yang penyeimbang, dimana dia sangat didudkung oleh ibunya untuk bermain bola, lalu dia juga mempunyai jiwa kesetiaan dan respect yang sangat tinggi dimana saat sani tidak melatih timnya yang lama lagi akhirnya alvin mencari sani ke SMK passo untuk hanya bisa dilatih oleh sani karena dari kecil yang melatih dia adalah sani. Selanjutnya ada Afa Assegaf sebagai Hari Zamhari Lestaluhu, Hari Zamhari ini punya nama panggilan yaitu jago karena setiap di absen olehsani Hari selalu menjawabnya dengan jago, karakter jago disisni adalah seorang yang dewasa karena kedewasaannya itu jago dipilih sebagai kapten baik di tim tulehu putra maupun tim maluku yang berlaga di turnamen nasional. Lalu ada Bebeto Leutually yang berperan sebagai salim ohorella, salim yang akrab disapa salembe adalah orang yang tidak disiplin dan sangat keras hati namun dia juga salah satu orang yang ternasuk setia dan respect karena dia adalah orang yang menemani alvin saat mencari dan ingin dilatih oleh sani lagi, lalu dia juga selalu punya gagasan yang selalu dia junjung tinggi yaitu persoalaan agama tidak ada hubungannya dengan sepak bola. 
    
     Dalam film ini menggunakan alur campuran, yaitu alur maju dan alur mundur. Alur mundur terdapat di awal film, dimana diperlihatkan saat sani dulu bermain sepak bola dan apa yang membuat sani gagal menjadi pemain bola profesional, lalu alur majunya adalah dimana saat sani sudah menjadi tukang ojek dan sampai akhir film ini berlangsung.

     Menurut saya film ini sangat bagus, karena cerita yang diangkat di dalam film ini adalah cerita nyata yang memang benar-benar dialami oleh sani tawainela, lalu yang membuat film ini sangat bagus juga adalah dimana film ini bisa menyatukan sebuah konflik yang berhubungan dengan kekerasan dan perpecahan dengan sepak bola yang dapat menyatukan, setelah itu film ini juga sangat banyak memberi pesan moral yang dapat kita ambil contohnya adalah di film ini ditekankan bahwa walaupun kita berbeda agama tetapi saat kita dalam satu tim kita harus bersatu tanpa pandang-pandang lagi agar bisa tercapainya tujuan.

     Film ini pun sangat bisa menarik penonton apalagi rata-rata masyarakat Indonesia sangat mencintai sepak bola dan film ini juga dapat menyuguhkan adegan-adegan dimana bisa pembuat para penonton meneteskan air matanya, bukan karena sedih tetapi karena takjub atau terpakau dengan salah satu adegan di film ini. Namun sayangnya film ini kurang bagus dalam pengambilan gambar dan juga saat adegan pertandingan, disitu terlihat adegan pertandingan benar-benar disetting dan kurang natural namun itu semua bisa ditutupi dengan keunggulan-keunggalan yang dimiliki film ini. 

    Funfact dari film ini adalah hampir semua pemain-pemain bola yang diceritakan di sini sekarang menjadi pemain bola profesional sungguhan seperti alvin tuasalamony yang menimba ilmu sepak bola di Urugay dan sekarang berada di klub Arema FC, lalu ada Hendra adibayau yang sekarang bermain di klub Mitra kukar dan ada Riski pellu yang sekarang bermain di klub PSM makassar.