Kategori

Tampilkan postingan dengan label Materi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi. Tampilkan semua postingan

2019/11/11

Analisis Paragraf


Analisis Paragraf

www.pixabay.com
1) Kenaikan harga BBM menyebabkan daya beli masyarakat otomatis akan turun. 2) Kenaikan harga BBM yang demikian tinggi mengakibatkan harga kebutuhan pokok seperti sembako akan mengalami kenaikan yang besar pula. 3) Demikian juga untuk biaya transportasi, pasti akan ikut naik. 4) Para pedagang pun mengalami kesulitan mencari barang yang berkualitas. 5) Kenaikan tersebut sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat.
a.       Ide pokok?
b.       Kalimat utama?
c.        Jenis paragraf berdasarkan kalimat utama?
d.       Kalimat tidak padu?
e.       Pola pengembangan?
f.  Arti kata: harga, daya, otomatis, pokok, sembako, kualitas, dampak


www.pixabay.com
(1) Di kantor-kantor, jaringan internet sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas kantor. (2) Di sekolah, internet dapat menjadi media penunjang dalam meningkatkan kualitas pendidikan. (3) Hingga di pelosok desa, kini internet sudah menjadi barang pokok yang dapat menunjang aktivitas komunikasi. (4) Tarif internet sekarang mahal sekali. (5) Di dunia perdagangan, internet seakan menjadi kebutuhan paling pokok karena sekarang sedang menjamur toko dalam jaringan (toko online). (6) Sekarang, di mana-mana orang membutuhkan internet.

1.   Ide pokok?
2.   Kalimat utama?
3.   Jenis paragraf berdasarkan kalimat utama?
4.   Kalimat tidak padu?
5.   Arti kata: aktivitas, media, kualitas, pokok, komunikasi


Lengkapilah paragraf berikut dengan konjungsi!

Jasa-jasa ekologi yang terdapat di Kawasan Ekosistem Leuser mencakup penyediaan air bersih, pengendalian erosi … banjir, pengaturan iklim lokal, penyerapan karbon, perikanan air tawar, … keindahan alam mendukung industri pariwisata. Jasa-jasa ini hanya dapat tersedia …  Kawasan Ekosistem Leuser dijaga … dipelihara fungsinya sebagai suatu kesatuan interaksi yang utuh.


(1) Bendungan di Desa Jatirogo ini tidak ada duanya di Indonesia. (2) Tubuh bendungan terbuat dari bantalan karet berisi air. (3) Karena terbuat dari karet, tinggi permukaannya bisa diatur secara fleksibel. (4) Bila terjadi banjir, bantalan karet itu dikempiskan. (5) Oleh sebab itu, air sungai dapat mengalir ke laut. (6) Jika volume air sungai mengecil, tubuh bendungan diisi penuh sehingga tingginya mencapai 3 m. (7) Sungai terbendung dan airnya dimanfaatkan sebagai air minum dan irigasi. (8) Pada saat yang sama, air pasang dari laut akan terhambat dan tak mencemari sungai yang menjadi sumber utama air tawar masyarakat di sekitar sungai.

1.       Kalimat nominal?
2.       Kalimat verbal?
3.       Konjungsi?
4.       Kata bilangan?
5.       Kalimat transitif dan intransitif?

1)       Bukan hanya sebagai pecinta gending Jawa, ia mampu menguasai alat musik perangkat gamelan.
2)       Kecintaan Sunarto terhadap kesenian gamelan membuat dirinya ingin terus mengembangkan.
3)       Wajar kalau kemudian ia dijuluki empu gamelan.
4)       Harapannya itu diwujudkannya dengan menekuni kerajinan pembuatan gamelan.
5)       Berbagai perangkat gamelan hasil karyanya dikenal di berbagai daerah.

a.  Susunlah kalimat-kalimat di atas menjadi paragraf padu!
b.  Sebutkan ide pokok paragraf!
c.  Sebutkan kalimat utama paragraf!
d.  Sebutkan pola pengembangan


1)       Buktinya, korban terus saja bertambah.
2)   Bahkan, tercatat Indonesia merupakan salah satu negara dengan korban paling besar di dunia.
3) Oleh karena itu, pemerintah harus berusaha meningkatkan pencegahan virus flu burung agar korban tidak terus bertambah.
4)     Virus flu burung dua tahun belakangan ini sudah membuat puluhan korban tewas sia-sia.
5)       Usaha pencegahan yang dilakukan pemerintah selama ini terkesan tidak efektif.

v Susunlah kalimat di atas menjadi paragraf padu?
v Analisis opini fakta tiap kalimat?



2019/10/03

Pola Pengembangan Paragraf


Pola Pengembangan Paragraf

www.pixabay.com


1.       Pola Umum – Khusus
Contoh:
Pencemaran udara dari pabrik baja itu tidak hanya terjadi pada tahun ini. Sejak beberapa tahun yang lalu, pencemaran sudah meresahkan warga. Sudah banyak pihak yang mengingatkan agar keberadaan pabrik baja itu jangan sampai mencemari lingkungan sehingga membahayakan membahayakan penduduk sekitar. Namun, permasalahan ini tak kunjung tuntas dan mendapatkan solusi. Keluhan warga masih terus muncul dengan tuntutan yang sama, yaitu lingkungan menjadi sehat dan nyaman.

2.       Pola Khusus – Umum
Contoh:
UN memang bertujuan baik untuk melakukan pemetaan mutu pendidikan secara nasional. Namun, jika sistem yang digunakan kurang tepat akan sulit untuk dijadikan sebagai sarana pemetaan mutu pendidikan, apalagi setiap kali UN berlangsung masih saja terjadi kebocoran kunci jawaban yang mencederai nilai kejujuran. Masalah ini benar-benar harus mendapatkan perhatian serius dari para pengambil kebijakan karena UN ikut menjadi penentu kemajuan dunia pendidikan kita.

3.       Pola Sebab – Akibat
Contoh:
Pada umumnya masyarakat desa hidup dari pertanian. Pada masyarakat yang sedemikian luas tanah sangat mempengaruhi kemakmuran mereka. Ketika penduduk desa belum begitu banyak dan luas, daerah untuk pertanian masih cukup untuk menghidupi mereka, tidak ada persoalan. Sekarang penduduk desa tumbuh terus, sedangkan luas tanah tidak bertambah sehingga tanah yang digarap pun semakin sempit. Akibatnya, masyarakat terpaksa harus mencari pekerjaan lain.

4.       Pola Akibat – Sebab
Contoh:
Banyak siswa SMP yang ingin mendaftar di sekolah tersebut. Padahal baru berdiri tiga tahun. Hal itu disebabkan oleh letaknya di komplek perumahan dan sangat strategis karena mudah dijangkau dengan kendaraan umum dari berbagai arah. Di samping itu, manajemen sekolah tersebut sangat baik. Pembelajarannya juga menggunakan peralatan  dengan sistem langsung (di kelas bersama guru) dan tidak langsung  (melalui internet), bernuansa keagamaan dan penerapan dalam kehidupan sehingga siswa benar-benar diasah kompetensi pengetahuan dan keterampilannya.

5.       Pola Definisi
Contoh:
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.

www.pixabay.com

6.       Pola Perbandingan
Contoh:
Pemerintah telah mengalihkan bahan bakar minyak tanah ke gas elpiji 3 kg dan 12 kg. Sama hal dengan minyak tanah, gas epiji juga dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga dengan harga murah. Pemerintah berpendapat perlunya pengkonversian minyak tanah ke gas elpiji karena biaya produksi minyak tanah saat telah melambung. Disamping itu, penggunaan gas elpiji dianggap lebih mudah dan murah.

7.       Pola Pertentangan
Contoh:
Semangat belajar Alina menurun menjelang ujian kenaikan kelas. Hal ini bisa dilihat dari seringnya dia terlambat masuk ke kelas, serta dalam mengumpulkan tugas. Selain itu, Alina sering sekali terlihat tidak fokus saat belajar di dalam kelas. Kondisi yang dialami Alina tersebut berbeda  dengan apa yang dialami Alisya saat ini. Semangat belajarnya justru semakin tinggi, dan dia pun semakin rajin dan fokus dalam belajar.

8.       Pola Generalisasi
Contoh:
Pertumbuhan konsumen selular di negeri ini meningkat sangat cepat. Tidak ada lagi mahasiswa yang tidak memiliki selular. Bagitu juga dengan siswa SMA, SMP, bahkan SD telah menggunakan telepon selular untuk berkomunikasi dengan orang tua mereka. Pedagang keliling, seperti tukang bakso, tukang cendol menggunakan telepon selular sebagai sarana penjualan. Di pelosok pedesaan para orang tua juga sudah menggunakan telepon selular untuk berkomunikasi dengan anak mereka yang bekerja sebagai tenaga kerja luar negeri, seperti di Hongkong, Thailand, Arab Saudi, dan Singapura. Semua lapisan masyarakat menggunakan telepon selular sebagai alat komunikasi.

9.       Pola Analogi
Contoh:
Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut bergantung pada bagaimana cara orang tua mendidiknya, pengaruh orang-orang terdekat, dan lingkungannya. Kertas putih yang belum diberi goresan tak ubahnya seperti bayi, akan diberi goresan apa pada kertas itu bergantung kepada orang yang menggoreskannya. Jika orang itu pandai melukis, kertas itu akan menjadi lukisan yang bagus. Demikian juga dengan seorang anak, jika orang tua membimbing anak tersebut dengan baik, akan menjadi baik pula seperti melukis lukisan yang indah.

10.   Pola Klimaks – Antiklimaks
Contoh:
Badan Fahmi tersungkur jatuh ke tanah. Sontak, semua orang yang ada di sekitarnya panik dan membopong badan Fahmi ke klinik terdekat. Selama di klinik, Fahmi belum sadarkan diri juga. Beberapa saat kemudian, keluarga Fahmi pun datang ke klinik untuk melihat kondisinya. Sontak, keluarga Fahmi pun menjadi cemas hatinya tatkala melihat Fahmi yang terkulai lemas di pembaringan klinik.

www.pixabay.com

11.   Pola Antiklimaks – Klimaks
Contoh:
Tahun lalu perayaan ulang tahunku sangat ramai. Teman sekelasku datang semua. Beberapa teman kuliah kakakku juga ada. Ibu-ibu arisan teman mamaku juga datang. Bahkan kolega ayahku dan beberapa pejabat pemerintahan hadir di pesta ulang tahunku. Pantaslah kalau tahun lalu perayaan di rumahku sangat ramai.

12.   Pola Klasifikasi
Contoh:
Ikan air tawar dibagi menjadi tiga golongan, yakni ikan peliharaan atau ikan hias, ikan buas, dan ikan konsumsi. Ikan peliharaan atau ikan hias terdiri dari ikan-ikan yang mudah diperbanyak dan memiliki keindahan warna maupun bentuk. Contohnya: ikan koi, ikan mas, ikan arwarna, dan lain-lain. Ikan buas memiliki sifat predator terhadap ikan-ikan lain. Contohnya: ikan piranha dan ikan aipama. Ikan konsumsi, mudah dipelihara dan memiliki keuntungan secara ekonomis. Contohnya: ikan paray, ikan nila dan ikan ikan jeler.

13.   Pola Contoh
Contoh:
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.

14.   Pola Rincian
Contoh:
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda; kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar sungguh – sungguh.


15.   Pola Proses
Contoh:
Dalam pertunjukan tari, penari harus melewati enam tahap rintangan, seperti halnya seorang raja. Pertama adalah menginjak beling kaca. Ratusan lusin piring baru dipecah bersama-sama menjadi beling, lalu dibagi menjadi lima titik untuk dikelilingi dan diinjak-injak penari. Sesudah itu penari berjalan di atas telur tanpa memecahkan telur yang diinjaknya. Kemudian penari meniti di atas dua bilah pedang tajam dan berjalan melintasi deretan paku tajam dan bambu runcing.

2019/09/25

Puisi W.S. Rendra

Puisi W.S. Rendra

www.google.com

Lagu Serdadu
Kami masuk serdadu dan dapat senapang
ibu kami nangis tapi elang toh harus terbang
Yoho, darah kami campur arak!
Yoho, mimpi kami patung-patung dari perak

Nenek cerita pulau-pulau kita indah sekali
Wahai, tanah yang baik untuk mati
Dan kalau ku telentang dengan pelor timah
cukilah ia bagi puteraku di rumah



                           KENANGAN DAN KESEPIAN

www.pixabay.com
Rumah tua
dan pagar batu.
Langit di desa
sawah dan bambu.

Berkenalan dengan sepi
pada kejemuan disandarkan dirinya.
Jalanan berdebu tak berhati
lewat nasib menatapnya.

Cinta yang datang
burung tak tergenggam.
Batang baja waktu lengang
dari belakang menikam.

Rumah tua
dan pagar batu.
Kenangan lama
dan sepi yang syahdu.


CILIWUNG

Ciliwung kurengkuh dalam nyanyi
kerna punya coklat kali Solo.
Mama yang bermukim dalam cinta
dan berulang kusebut dalam sajak
wajahnya tipis terapung
daun jati yang tembaga.
Hanyutlah mantra-mantra dari dukun
hati menemu segala yang hilang.

Keharuan adalah tonggak setiap ujung
dan air tertumpah dari mata-mata di langit.
Kali coklat menggeliat dan menggeliat.
Wajahnya penuh lingkaran-lingkaran bunda!

Katakanlah dari hulu mana
mengalir wajah-wajah gadis
rumah tua di tanah ibu
ketapang yang kembang, kembang jambu berbulu
dan bibir kekasih yang kukunyah dulu.

Katakanlah, Paman Doblang, katakanlah
dari hulu mana mereka datang:
manisnya madu, manisnya kenang.
Dan pada hati punya biru bunga telang
pulanglah segala yang hilang.




                                                    SAJAK MATAHARI


www.pxabay.com
Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.

Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin !
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !

Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.

                                                                    Matahari adalah cakra jingga
                                                                      yang dilepas tangan Sang Krishna.
                                                                    Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
                                                                     ya, umat manusia !

Puisi Chairil Anwar


Puisi Chairil Anwar

www.google.com


Aku Berkaca

Ini muka penuh luka
Siapa punya ?

Kudengar seru menderu
dalam hatiku
Apa hanya angin lalu ?

Lagu lain pula
Menggelepar tengah malam buta

Ah…….!!

Segala menebal, segala mengental
Segala tak kukenal ………….!!
Selamat tinggal …………….!



Derai Derai Cemara

www.pixabay.com

Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah



Kawanku Dan Aku

Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan

Darahku mengental pekat. Aku tumpat pedat

Siapa berkata-kata?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga

Dia bertanya jam berapa?

Sudah larut sekali
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti


                                                            Sebuah Kamar


www.pixabay.com
Sebuah jendela menyerahkan kamar ini
pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam
mau lebih banyak tahu.
“Sudah lima anak bernyawa di sini,
Aku salah satu!”
Ibuku tertidur dalam tersedu,
Keramaian penjara sepi selalu,
Bapakku sendiri terbaring jemu
Matanya menatap orang tersalib di batu!
Sekeliling dunia bunuh diri!
Aku minta adik lagi pada
Ibu dan bapakku, karena mereka berada
                                                                                   di luar hitungan: Kamar begini
                                                                                  3 x 4, terlalu sempit buat meniup nyawa!

2019/05/22

Analisis Puisi Lagu Tanah Airku


 “Lagu Tanah Airku”
Karya : Piek Ardjianto Soepriadji

Sudahkah kau dengar lagu berjuta nada
Lagu tanah airku yang menggema di seluruh dunia
Dengarkanlah merdu suaranya
Dengarkanlah indah suaranya

Masinis melagu bersama gemuruh mesin tukang kayu
berdendang ditingkah gergaji makan papan
tukang batu bernyanyi bersama semen memeluk bata
nakoda senandung menyanjung ombak menelan haluan
tukang sepatu berlagu mengiring palu menghantam paku
penebang pohon berdendang bersama gema kapak
dalam hutan petani nembang di atas bajak
berjemur di lumpur
betapa merdu lagu tanah airku
meletus nyanyi di pagi hari
menegang di rembang
siang melenyap di senja senyap

bila malam mengembang ibu nembang
tidurlah berlepas lelah anakku sayang
lampu bumi bawa mimpi damai dunia
esok masih ada kerja untuk nusa dan bangsa

Unsur Intrinsik :
1.     Tema                    :Lagu di Tanah Air yang memiliki berjuta makna

2.     Perasaan               :Antusias dengan lagu tanah airku
                                       “Sudahkah kau dengar lagu berjuta nada
                                        Lagu tanah airku yang menggema di seluruh dunia
                                              Dengarkanlah merdu suaranya
                                        Dengarkanlah indah suaranya”

3.     Nada / Suasana    :Semangat

4.     Citraan                
Pendengaran         :
·        Sudahkah kau dengar lagu berjuta nada
·        Lagu tanah airku yang menggema di seluruh dunia
·        Dengarkanlah merdu suaranya
·        Dengarkanlah indah suaranya
Peraba                  :
·        tukang sepatu berlagu mengiring palu menghantam paku

Perasa                  :
·        tidurlah berlepas lelah anakku sayang
·        berjemur di lumpur
Majas                   :
·        Metonomia :
-berdendang ditingkah gergaji makan papan
-dalam hutan petani nembang di atas bajak
-Masinis melagu bersama gemuruh mesin tukang kayu
-Meletus nyanyi di pagi hari
-Tukang sepatu berlagu mengiring palu menghantam paku

·        Hiperbola :
Lagu tanah airku yang menggema di seluruh dunia

Amanat       :  “Dengarkanlah Lagu lagu di tanah airku Indonesia, ketahuilah merdu dan indah suaranyalah yang membuat bangga Indonesia”







Analisis Puisi Tanah Air Mata


Tanah air mata
Oleh : Sutardji Calzoum Bachri


Tanah airmata tanah tumpah darahku
Mata air air mata kami
Airmata tanah air kami

Disinilah kami berdiri
Menyanyikan airmata kami

Di balik gembur subur tanahmu
Kami simpan perih kami
Di balik etalase gedung-gedungmu
Kami coba sembunyikan derita kami

Kami coba simpan nestapa kami
Kami coba kuburkan dukalara
Tapi perih tak bisa sembunyi
Ia merebak kemana-mana

Bumi memang tak sebatas pandang
Dan udara luas menunggu
Namun kalian takkan bisa menyingkir
Kemanapun melangkah
Kalian pijak airmata kami
Kemana pun terbang
Kalian kan hinggap di airmata kami
Kemanapun berlayar
Kalian arungi airmata kami

Kalian sudah terkepung
Takkan bisa mengelak
Takkan bisa kemana pergi
Menyerahlah pada kedalaman airmata kami



1.       Tema
Tema puisi Tanah Air Mata yang diciptaka oleh sutardji Calzoum Bachri adalah kesedihan. Puisi ini menggambarkan tentang betapa sedih dan kecewa terhadap pemerintah yang tidak peduli dengan rakyatnya yang tidak mampu. Pemerintah atau para pejabat hanya mementingkan kepentingan mereka sendiri dan hanya menikmati fasilitas yang ada tanpa berbuat sesuatu untuk rakyatnya yang menderita.

2.       Diksi :
              Tanah air mata tanah tumpah dukaku
              Artinya tempat dimana kita tinggal yang nyaman namun yang menyebabkan kesengsaraan juga.

             di balik gembur subur tanahmu
             kami simpan perih kami
             di balik etalase megah gedung-gedungmu
             kami coba sembunyikan derita kami
            artinya merasa bahagia tetapi sebenaranya kebahagiaan mereka hanya dibibir saja, dalam hati mereka, sebenarnya ada pedih yang dirasakan

             Tapi perih tak bisa sembunyi
             Ia merebak kemana-mana
             Artinya rakyat tidak kuat lagi untuk menahan keterpura-puraan yang mereka lakukan.

             ke manapun melangkah
             Kalian pijak airmata kami
             ke manapun terbang
             kalian kan hinggap di air mata kami
             ke manapun berlayar
             kalian arungi airmata kami
             artinya para pemerintah yang selalu menindas rakyat kecil

3.       Majas :
Majas personifikasi
tapi perih tak bias sembunyi     
Dan udara luas menunggu

Majas ironi
Kami coba sembunyikan derita kami
kami coba simpan nestapa
kami coba kuburkan duka lara
tapi perih tak bisa sembunyi

4.       Citraan

Citra Gerak
ke manapun melangkah 
ke manapun terbang 
ke manapun berlayar 
Kalian arungi air mata kami 

Citra Raba
disinilah kami berdiri
kami simpan perih kami 
kami coba sembunyikan derita kami 
kami coba kuburkan duka lara 
kalian pijak airmata kami 

Citra Visual
di balik etalase megah gedung-gedungmu
bumi memang tak sebatas pandang

CItra Pendengaran
 menyanyikan air mata kami

5.       Amanat
Pesan yang disampaikan dalam puisi ini adalah keadilan. kita sebagai generasi muda harus menegakkan keadilan, dan harus memiliki sikap yang bertanggung jawab, bijaksana, adil demi tercapainya  tujuan bangsa yakni masyarakat yang adil dan makmur.