Kategori

Tampilkan postingan dengan label Paragraf. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Paragraf. Tampilkan semua postingan

2019/11/11

Analisis Paragraf


Analisis Paragraf

www.pixabay.com
1) Kenaikan harga BBM menyebabkan daya beli masyarakat otomatis akan turun. 2) Kenaikan harga BBM yang demikian tinggi mengakibatkan harga kebutuhan pokok seperti sembako akan mengalami kenaikan yang besar pula. 3) Demikian juga untuk biaya transportasi, pasti akan ikut naik. 4) Para pedagang pun mengalami kesulitan mencari barang yang berkualitas. 5) Kenaikan tersebut sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat.
a.       Ide pokok?
b.       Kalimat utama?
c.        Jenis paragraf berdasarkan kalimat utama?
d.       Kalimat tidak padu?
e.       Pola pengembangan?
f.  Arti kata: harga, daya, otomatis, pokok, sembako, kualitas, dampak


www.pixabay.com
(1) Di kantor-kantor, jaringan internet sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas kantor. (2) Di sekolah, internet dapat menjadi media penunjang dalam meningkatkan kualitas pendidikan. (3) Hingga di pelosok desa, kini internet sudah menjadi barang pokok yang dapat menunjang aktivitas komunikasi. (4) Tarif internet sekarang mahal sekali. (5) Di dunia perdagangan, internet seakan menjadi kebutuhan paling pokok karena sekarang sedang menjamur toko dalam jaringan (toko online). (6) Sekarang, di mana-mana orang membutuhkan internet.

1.   Ide pokok?
2.   Kalimat utama?
3.   Jenis paragraf berdasarkan kalimat utama?
4.   Kalimat tidak padu?
5.   Arti kata: aktivitas, media, kualitas, pokok, komunikasi


Lengkapilah paragraf berikut dengan konjungsi!

Jasa-jasa ekologi yang terdapat di Kawasan Ekosistem Leuser mencakup penyediaan air bersih, pengendalian erosi … banjir, pengaturan iklim lokal, penyerapan karbon, perikanan air tawar, … keindahan alam mendukung industri pariwisata. Jasa-jasa ini hanya dapat tersedia …  Kawasan Ekosistem Leuser dijaga … dipelihara fungsinya sebagai suatu kesatuan interaksi yang utuh.


(1) Bendungan di Desa Jatirogo ini tidak ada duanya di Indonesia. (2) Tubuh bendungan terbuat dari bantalan karet berisi air. (3) Karena terbuat dari karet, tinggi permukaannya bisa diatur secara fleksibel. (4) Bila terjadi banjir, bantalan karet itu dikempiskan. (5) Oleh sebab itu, air sungai dapat mengalir ke laut. (6) Jika volume air sungai mengecil, tubuh bendungan diisi penuh sehingga tingginya mencapai 3 m. (7) Sungai terbendung dan airnya dimanfaatkan sebagai air minum dan irigasi. (8) Pada saat yang sama, air pasang dari laut akan terhambat dan tak mencemari sungai yang menjadi sumber utama air tawar masyarakat di sekitar sungai.

1.       Kalimat nominal?
2.       Kalimat verbal?
3.       Konjungsi?
4.       Kata bilangan?
5.       Kalimat transitif dan intransitif?

1)       Bukan hanya sebagai pecinta gending Jawa, ia mampu menguasai alat musik perangkat gamelan.
2)       Kecintaan Sunarto terhadap kesenian gamelan membuat dirinya ingin terus mengembangkan.
3)       Wajar kalau kemudian ia dijuluki empu gamelan.
4)       Harapannya itu diwujudkannya dengan menekuni kerajinan pembuatan gamelan.
5)       Berbagai perangkat gamelan hasil karyanya dikenal di berbagai daerah.

a.  Susunlah kalimat-kalimat di atas menjadi paragraf padu!
b.  Sebutkan ide pokok paragraf!
c.  Sebutkan kalimat utama paragraf!
d.  Sebutkan pola pengembangan


1)       Buktinya, korban terus saja bertambah.
2)   Bahkan, tercatat Indonesia merupakan salah satu negara dengan korban paling besar di dunia.
3) Oleh karena itu, pemerintah harus berusaha meningkatkan pencegahan virus flu burung agar korban tidak terus bertambah.
4)     Virus flu burung dua tahun belakangan ini sudah membuat puluhan korban tewas sia-sia.
5)       Usaha pencegahan yang dilakukan pemerintah selama ini terkesan tidak efektif.

v Susunlah kalimat di atas menjadi paragraf padu?
v Analisis opini fakta tiap kalimat?



2019/10/09

Latihan Paragraf


Latihan Paragraf

www.pixabay.com

1.    (1) Permainan sepakbola menuntut kemampuan teknik dasar yang baik. (2) Teknik dasar ini merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki pemain agar dapat mengembangkan kemampuan dan keahliannya lebih lanjut. (3) Pemain sepakbola terdiri dari 11 orang. (4) Penguasaan teknik dasar yang baik akan memberikan suguhan permainan sepak bola yang menarik. (5) Jadi, teknik dasar yang baik perlu diterapkan dalam permainan sepakbola.

a.    Ide pokok?
b.    Kalimat utama?
c.    Jenis paragraf berdasarkan kalimat utama?
d.    Kalimat tidak padu?
e.    Pola pengembangan?
f.     Arti kata: teknik, dasar, keahlian, suguhan, lanjut, menarik

2.    (1) Kamuflase adalah salah satu taktik pertahanan paling efektif yang digunakan oleh binatang. (2) Binatang yang menyamarkan diri berada dalam perlindungan yang dibangun oleh struktur tubuhnya, yang diciptakan sangat selaras dengan habitatnya. (3) Tubuh binatang-binatang ini begitu selaras dengan lingkungan mereka sehingga ketika melihat gambar mereka, hampir tidak mungkin Anda dapat menyatakan apakah mereka itu tanaman atau binatang, atau membedakan antara binatang dan tanaman dalam sebuah lingkungan yang sama. (4) Semua tanaman juga dapat berkamuflase  di berbagai tempat.

a.     Ide pokok?
b.    Kalimat utama?
c.     Jenis paragraf berdasarkan kalimat utama?
d.    Kalimat tidak padu?
e.     Pola pengembangan?
f.     Arti kata: taktik, efektif, struktur, habitat, selaras, lingkungan

3.    (1) Perkembangan batik pada masa sekarang cukup menggem-birakan. (2) Hal ini dapat berdampak positif bagi produsen batik-batik di berbagai daerah. (3) Beberapa pengrajin batik menghendaki untuk pembayaran di muka. (4) Permintaan batik tulis maupun cap sangat tinggi, walaupun kebutuhan pasar batik tersebut sebagian sudah dipenuhi dengan tekstil bermotif batik yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan tekstil yang bermodal besar. (5) Hal ini mengingatkan pada masa tahun 70-an, pada waktu itu batik juga mengalami permintaan yang cukup lumayan jumlahnya.

a.     Ide pokok?
b.    Kalimat utama?
c.     Jenis paragraf berdasarkan kalimat utama?
d.    Kalimat tidak padu?
e.     Pola pengembangan?
f.     Arti kata: masa, dampak, produksi, motif, pasar, tekstil

4.    Lengkapilah paragraf berikut dengan konjungsi!
Pada musim penghujan nyamuk dapat berkembang biak    sangat cepat. Banyak sekali penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan kecil yang satu ini. Salah satunya adalah penyakit kaki gajah (filariasis). Penyakit ini    oleh cacing filaria (Wuchereria bancrofti). Cacing ini dapat ditularkan melalui berbagai gigitan nyamuk, kecuali nyamuk mansoni. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) … bisa berakibat fatal.   tidak mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembengkakan kaki, lengan   alat kelamin,   pada pria   wanita.   penderita penyakit kaki gajah tidak dapat bekerja dengan optimal,   hidupnya harus selalu bergantung pada orang lain.

5.    Lengkapilah paragraf berikut dengan konjungsi!


www.pixabay.com
Kacang-kacangan, termasuk kacang tanah, kaya akan nutrisi nabati yang diperlukan tubuh. Nutrisi tersebut antara lain adalah lemak, protein, serat, zat besi, … vitamin E. Semua nutrisi ini akan mengoptimalkan kerja sistem tubuh. Hasil penelitian Gary Faser, Ph.D. di Loma Linda University Amerika Serikat, membuktikan …  dengan mengonsumsi kacang seminggu sekali, seseorang memiliki kemungkinan terkena penyakit jantung 25 persen lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mengonsumsi kacang. Hal ini dimungkinkan   kacang-kacangan memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang sangat tinggi.

7.    Susunlah kalimat- kalimat di bawah ini menjadi paragraf yang padu!
1)   Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke selokan dan memanfaatkan selokan untuk lahan usaha pun sulit dihindarkan.
2)   Akhirnya, tersumbatlah saluran menuju sungai sebagai tujuan akhir aliran air.
3)   Misalnya, kesadaran masyarakat masih rendah terhadap kebersihan lingkungan.
4)   Banyak sekali penyebab banjir di Surabaya yang sering diper-debatkan dan belum mencapai jalan keluar yang memuaskan.
5)   Di sisi lain, semakin berkurangnya lahan kosong yang merupakan lahan peresapan air hujan, menyebabkan melimpahnya air hujan ke saluran yang tidak seimbang dengan besarnya curah hujan.


2019/10/03

Pola Pengembangan Paragraf


Pola Pengembangan Paragraf

www.pixabay.com


1.       Pola Umum – Khusus
Contoh:
Pencemaran udara dari pabrik baja itu tidak hanya terjadi pada tahun ini. Sejak beberapa tahun yang lalu, pencemaran sudah meresahkan warga. Sudah banyak pihak yang mengingatkan agar keberadaan pabrik baja itu jangan sampai mencemari lingkungan sehingga membahayakan membahayakan penduduk sekitar. Namun, permasalahan ini tak kunjung tuntas dan mendapatkan solusi. Keluhan warga masih terus muncul dengan tuntutan yang sama, yaitu lingkungan menjadi sehat dan nyaman.

2.       Pola Khusus – Umum
Contoh:
UN memang bertujuan baik untuk melakukan pemetaan mutu pendidikan secara nasional. Namun, jika sistem yang digunakan kurang tepat akan sulit untuk dijadikan sebagai sarana pemetaan mutu pendidikan, apalagi setiap kali UN berlangsung masih saja terjadi kebocoran kunci jawaban yang mencederai nilai kejujuran. Masalah ini benar-benar harus mendapatkan perhatian serius dari para pengambil kebijakan karena UN ikut menjadi penentu kemajuan dunia pendidikan kita.

3.       Pola Sebab – Akibat
Contoh:
Pada umumnya masyarakat desa hidup dari pertanian. Pada masyarakat yang sedemikian luas tanah sangat mempengaruhi kemakmuran mereka. Ketika penduduk desa belum begitu banyak dan luas, daerah untuk pertanian masih cukup untuk menghidupi mereka, tidak ada persoalan. Sekarang penduduk desa tumbuh terus, sedangkan luas tanah tidak bertambah sehingga tanah yang digarap pun semakin sempit. Akibatnya, masyarakat terpaksa harus mencari pekerjaan lain.

4.       Pola Akibat – Sebab
Contoh:
Banyak siswa SMP yang ingin mendaftar di sekolah tersebut. Padahal baru berdiri tiga tahun. Hal itu disebabkan oleh letaknya di komplek perumahan dan sangat strategis karena mudah dijangkau dengan kendaraan umum dari berbagai arah. Di samping itu, manajemen sekolah tersebut sangat baik. Pembelajarannya juga menggunakan peralatan  dengan sistem langsung (di kelas bersama guru) dan tidak langsung  (melalui internet), bernuansa keagamaan dan penerapan dalam kehidupan sehingga siswa benar-benar diasah kompetensi pengetahuan dan keterampilannya.

5.       Pola Definisi
Contoh:
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.

www.pixabay.com

6.       Pola Perbandingan
Contoh:
Pemerintah telah mengalihkan bahan bakar minyak tanah ke gas elpiji 3 kg dan 12 kg. Sama hal dengan minyak tanah, gas epiji juga dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga dengan harga murah. Pemerintah berpendapat perlunya pengkonversian minyak tanah ke gas elpiji karena biaya produksi minyak tanah saat telah melambung. Disamping itu, penggunaan gas elpiji dianggap lebih mudah dan murah.

7.       Pola Pertentangan
Contoh:
Semangat belajar Alina menurun menjelang ujian kenaikan kelas. Hal ini bisa dilihat dari seringnya dia terlambat masuk ke kelas, serta dalam mengumpulkan tugas. Selain itu, Alina sering sekali terlihat tidak fokus saat belajar di dalam kelas. Kondisi yang dialami Alina tersebut berbeda  dengan apa yang dialami Alisya saat ini. Semangat belajarnya justru semakin tinggi, dan dia pun semakin rajin dan fokus dalam belajar.

8.       Pola Generalisasi
Contoh:
Pertumbuhan konsumen selular di negeri ini meningkat sangat cepat. Tidak ada lagi mahasiswa yang tidak memiliki selular. Bagitu juga dengan siswa SMA, SMP, bahkan SD telah menggunakan telepon selular untuk berkomunikasi dengan orang tua mereka. Pedagang keliling, seperti tukang bakso, tukang cendol menggunakan telepon selular sebagai sarana penjualan. Di pelosok pedesaan para orang tua juga sudah menggunakan telepon selular untuk berkomunikasi dengan anak mereka yang bekerja sebagai tenaga kerja luar negeri, seperti di Hongkong, Thailand, Arab Saudi, dan Singapura. Semua lapisan masyarakat menggunakan telepon selular sebagai alat komunikasi.

9.       Pola Analogi
Contoh:
Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut bergantung pada bagaimana cara orang tua mendidiknya, pengaruh orang-orang terdekat, dan lingkungannya. Kertas putih yang belum diberi goresan tak ubahnya seperti bayi, akan diberi goresan apa pada kertas itu bergantung kepada orang yang menggoreskannya. Jika orang itu pandai melukis, kertas itu akan menjadi lukisan yang bagus. Demikian juga dengan seorang anak, jika orang tua membimbing anak tersebut dengan baik, akan menjadi baik pula seperti melukis lukisan yang indah.

10.   Pola Klimaks – Antiklimaks
Contoh:
Badan Fahmi tersungkur jatuh ke tanah. Sontak, semua orang yang ada di sekitarnya panik dan membopong badan Fahmi ke klinik terdekat. Selama di klinik, Fahmi belum sadarkan diri juga. Beberapa saat kemudian, keluarga Fahmi pun datang ke klinik untuk melihat kondisinya. Sontak, keluarga Fahmi pun menjadi cemas hatinya tatkala melihat Fahmi yang terkulai lemas di pembaringan klinik.

www.pixabay.com

11.   Pola Antiklimaks – Klimaks
Contoh:
Tahun lalu perayaan ulang tahunku sangat ramai. Teman sekelasku datang semua. Beberapa teman kuliah kakakku juga ada. Ibu-ibu arisan teman mamaku juga datang. Bahkan kolega ayahku dan beberapa pejabat pemerintahan hadir di pesta ulang tahunku. Pantaslah kalau tahun lalu perayaan di rumahku sangat ramai.

12.   Pola Klasifikasi
Contoh:
Ikan air tawar dibagi menjadi tiga golongan, yakni ikan peliharaan atau ikan hias, ikan buas, dan ikan konsumsi. Ikan peliharaan atau ikan hias terdiri dari ikan-ikan yang mudah diperbanyak dan memiliki keindahan warna maupun bentuk. Contohnya: ikan koi, ikan mas, ikan arwarna, dan lain-lain. Ikan buas memiliki sifat predator terhadap ikan-ikan lain. Contohnya: ikan piranha dan ikan aipama. Ikan konsumsi, mudah dipelihara dan memiliki keuntungan secara ekonomis. Contohnya: ikan paray, ikan nila dan ikan ikan jeler.

13.   Pola Contoh
Contoh:
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.

14.   Pola Rincian
Contoh:
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda; kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar sungguh – sungguh.


15.   Pola Proses
Contoh:
Dalam pertunjukan tari, penari harus melewati enam tahap rintangan, seperti halnya seorang raja. Pertama adalah menginjak beling kaca. Ratusan lusin piring baru dipecah bersama-sama menjadi beling, lalu dibagi menjadi lima titik untuk dikelilingi dan diinjak-injak penari. Sesudah itu penari berjalan di atas telur tanpa memecahkan telur yang diinjaknya. Kemudian penari meniti di atas dua bilah pedang tajam dan berjalan melintasi deretan paku tajam dan bambu runcing.

2019/04/11

Latihan Paragraf

Latihan Paragraf

Setelah memahami cara penyusunan paragraph yang kohesi dan koheren, bacalah dengan saksama paragraf-paragraf di bawah ini! Setelah itu, tentukan pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas setiap paragraf!

1.      Perbedaan ragam bahasa terutama ditentukan oleh tujuan dan hal yang dituturkan. Ragam penuturan yang ditujukan kepada khalayak ramai pasti lain dengan ragam penuturan yang diarahkan kepada para ahli. Bahasa karangan ilmiah tentu tidak sama dengan bahasa karangan fiksi. Ragam bahasa surat-menyurat biasa tidak sama dengan ragam bahasa surat-menyurat dagang. Demikianlah ragam bahasa itu banyak sangkut-pautnya dengan tujuan dan hal yang dikomunikasikan.

2.      Di Negara yang sudah berkembang pemakaian sabun cuci dengan bahan baku minyak nabati makin berkurang. Alasannya cukup dapat diterima. Mencuci dengan sabun cuci biasa dapat memudarkan warna tekstil. Belum lagi sifat alkali yang dapat mengakibatkan susutnya serat benang pada tekstil itu. Karena sifat yang cukup menguntungkan itulah, maka orang lalu lebih tertarik untuk menggunakan sabun bubuk deterjen.

3.      Dalam melaksanakan kebebasan beragama di tanah air kita, semua umat dan golongan harus mampu mengendalikan diri, sehingga kerukunan hidup di antara semua umat beragama tetap terpelihara. Dalam hal ini peranan-peranan pejabat Departemen Agama sangatlah penting dan kadang-kadang malah pelik. Mereka harus mampu membedakan dirinya sebagai umat yang meyakini suatu agama dan sebagai pejabat yang harus bersikap tidak emmihak. Dalam hal ini dituntut kesadaran yang tinggi dari pejabat dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu jelas diperlukan pengertian, kearifan, teposeliro, tenggang rasa, serta kematangan sikap.

4.      Sebuah kata dapat meluas dan menyempit artinya. Kata adik misalnya, mula-mula berarti saudara muda. Akan tetapi, bisa meluas sebab dipakai untuk menyebut orang yang lebih muda sebagai kata sapaan. Kata bapak, ibu, dan saudara juga mengalami perluasan arti. Sebaliknya, kata sarjana yang pada mulanya berarti orang yang pandai yang terpandang, dalam bahasa Indonesia hanya berarti seorang lulusan sekolah tinggi.

5.      Pemerintah Republik Demokrasi Korea Utara (Korut) berkeinginan untuk menjajaki mengenai kemungkinan kerja sama bilateral RI-Korut melalui pertukaran tenaga pelatih/atlet untuk cabang olahraga softball dan bulutangkis. Korut mengharapkan pertukaran dilakukan melalui pelatihan pelatih/atlet dari Korea Utara ke Indonesia atau di Negara bersangkutan untuk cabang olahraga softball dan bulutangkis. Sebagai gantinya, pihak Korut akan menyediakan tenaga pelatih untuk cabang olahraga tenis meja. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Republik Demokrasi Korea Utara di depan wartawan seusai mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum KONI Pusat.

6.      Pada mulanya, manusia primitif tinggal di gua-gua. Kehidupannya boleh dikatakan tidak berbeda dengan binatang. Satu saja ada kelebihannya, yaitu kemampuannya memelihara dan menyalakan api. Kehidupannya bergantung kepada usaha mengumpulkan hasil alam dan berburu. Tidak banyak bedanya dengan kijang yang merumput dan harimau yang memangsa kijang.

7.      Manusia lahir dari suatu masyarakat yang mempunyai sejarah dan tradisi. Ia merupakan individu yang mau tidak mau harus mewarisi seperangkat nilai-nilai tradisional. Namun, dalam proses kedewasaan ia akan menghadapi suatu kenyataan yang selalu berubah-ubah. Suatu realitas kehidupan yang menyuguhkan tantangan baru yang berbeda, baik skala maupun dimensinya. Di sinilah individu tersebut melihat adanya nilai-nilai tradisi yang kurang serasi atau kurang mampu menghadapi tantangan baru tersebut.


8.      Kebahagiaan tidak semata-mata ditentukan oleh banyaknya uang yang dimiliki oleh seseorang. Uang emang penting, tetapi kebahagiaan seseorang tidak bergantung kepada uang yang dimilikinya. Jika kebahagiaan memang bergantung kepada uang semata-mata, pastilah hanya orang-orang kaya saja dapat menikmati kebahagiaan. Kenyataannya tidak demikian. Banyak orang yang kaya harta, tetapi tidak berbahagia. Sebaliknya banyak orang miskin harta, tetapi berbahagia hidupnya.


Baca juga:

paragraf-kohesi-dan-koheren





Paragraf Kohesi dan Koheren

Paragraf Kohesi dan Koheren

Seperti halnya kalimat, sebuah paragraf juga harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Berikut ini adalah syarat-syarat paragraf yang baik.
1.       Kesatuan
Sebuha paragraf dikatakan memiliki kesatuan yang baik apabila semua kalimat yang membangunnya hanya menyatakan satu pikiran/gagasan pokok. Jadi, semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok atau temanya.

2.       Koherensi
Pengertian koherensi adalah kepaduan atau kekompakan hubungan antar kalimat yang satu dengan yang lain dalam sebuah paragraf. Jadi, pada dasarnya paragraf yang baik bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau tidak saling berhubungan.
Kepaduan suatu paragraf dapat dipelihara dengan menggunakan penanda hubungan, baik secara eksplisit maupun implicit.
Penanda koherensi secara eksplisit dapat dinyatakan dengan pengulangan kata-frasa kunci, kata ganti, dan kata-kata,frasa transisi.
a.       Pengulangan kata/frasa kunci
Pengulangan kata/frasa kunci bisa terwujud:
1)      Kata/frasa utuh, misalnya manusia dengan manusia, kesadaran moral dengan kesadaran moral;
2)      Sinonim kata/frasa, misalnya menyepakati dengan menyetujui, diberi kesempatan dengan mendapat kesempatan;
3)      Antonym kata/frasa, misalnya mempertahankan dengan mengubah, tidak pernah melanggar dengan selalu menaati;
4)      Eksposisi yang berbeda tetapi bermaksud sama, misalnya hormat-menghormati dengan saling menghormati, bukannya tidak tahu dengan tahu;
5)      Pengulangan bentuk dasar yang sama, tetapi dalam bentuk kata yang berbeda, misalnya memelihara dengan pemeliharaan, mengembangkan dengan pengembangan.

b.      Kata ganti
Kata ganti dapat bertugas menunjukkan kepaduan suatu paragraf. Yang bisa dipakai sebagai penanda hubungan dalam paragraf ialah:
1)      Kata ganti orang: ia/dia, kalian, mereka, -nya;
2)      Kata ganti milik: -nya, beliau, mereka;
3)      Kata ganti penunjuk: ini dan itu.

c.       Kata atau frasa transisi
Kata atau frasa transisi menunjukkan berbagai macam hubungan. Untuk itu, gunakanlah kata atau frasa transisi yang sesuai dengan fungsi atau maknanya. Kata/frasa yang bisa digunakan untuk menjaga koherensi sebuah wacana adalah sebagai berikut:
1)      Hubungan penambahan: tambahan lagi, lagi, lagipula, juga, seperti halnya, demikian pula, bahkan, malahan, di samping itu, dan sebagainya.
2)      Hubungan perbandingan: lain halnya, seperti, laksana, bagaikan, dalam hal yang sama, sebagaimana, dalam hal yang demikian, ibarat, dan sebagainya.
3)      Hubungan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebut sebelumnya: tapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, sama sekali tidak, biarpun, meskipun, padahal, dan sebagainya.
4)      Hubungan akibat atau hasil: akibatnya, jadi, oleh karena itu, sebab itu, dalam pada itu, maka, dengan demikian, dan sebagainya.
5)      Hubungan yang menyatakan waktu: sementara itu, segera, beberapa saat kemudian, setelah itu, kemudian, baru-baru ini, dan sebagainya.
6)      Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud, tujuan tersebut, supaya, dan sebagainya.
7)      Hubungan contoh: misalnya, contohnya, dengan kata lain, dan sebagainya.
8)      Hubungan simpulan: singkatnya, pendeknya, memang, itulah, begitulah, kesimpulannya, jadi, dan dengan demikian.
9)      Hubungan urutan: pertama, kedua, akhirnya, yang terakhir, dan sebagainya.
10)   Hubungan tempat: di sini, di sana, dekat, berdekatan, berdampingan, dan sebagainya.
11)   Hubungan kelanjutan: selanjutnya, berikutnya, lalu, kedua, ketiga, dan akhirnya.

Selain dinyatakan dengan penanda hubungan (secara eksplisit), koherensi dapat pula dinyatakan dengan situasi pembicaraan. Berdasarkan situasi daapt dipahami bahwa kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf bersifat padu. Paragraf yang demikian dapat kita lihat dalam paragraf deskriptif.

3.       Pengembangan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelasan yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topic atau kalimat utama. Sebaliknya, suatu paragraf dikatakan tidak lengkap jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan. Di samping itu, dalam mengembangkan paragraf, urutan antara pikiran utama dengan penjelas-penjelasannya pun harus baik, tidak membingungkan pembaca.
Agar keterangan mengenai ketiga syarat di atas lebih jelas, perhatikanlah paragraf di bawah ini!

a)      (1) Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka bumi. (2) Dikatakan demikian sebab dia diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan semua isi ala mini untuk keperluan hidupnya. (3) Akan tetapi tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, atau menyia-nyiakannya.
Paragraf di atas memperlihatkan adanya kesatuan yang baik. Kalimat 1, 2, dan 3 secara bersama-sama menyatakan satu pikiran pokok, yaitu manusia ciptaan Tuhan yang paling berkuasa (kalimat 1). Di samping itu, paragraf di atas juga menunjukkan adanya kepaduan (koherensi) sebab hubungan antarkalimatnya menunjukkan keterkaitan. Hal ini ditandai dengan penanda koherensi dikatakan demikian dan akan tetapi.
Tambahan pula, kalimat-kalimat penjelas pada paragraf di atas mendukung kalimat utama yang pengembangannya dilakukan secara berurutan.
Bandingkanlah dengan contoh paragraf di atas dengan paragraf berikut ini!
b)      Keindahan merupakan salah satu dari kehidupan rakyat Indonesia. Tahun ini pemerintah menetapkan sebagai tahun lingkungan hidup. Disarankan agar setiap warga wajib memelihara keindahan serta kebersihan lignkungan. Di sini nyata sekai tanaman memegang peranan penting. Kita sebagai generasi muda harus memelihara dan melestarikan lingkungan. Dengan demikian suasana yang sejuk, nyaman, dan tenteram akan dapat terlaksana. Apalagi kota besar seperti Jakarta ini, jelas perlu penghijauan untuk mengatasi polusi. Selain dapat berfungsi sebagai penghias kota, juga sebagai penghisap polusi.
Paragraf di atas tidak didukung oleh kesatuan. Pikiran pokok paragraf di atas tidak jelas. Di samping itu, urutan pengembangan paragraf di atas tidak teratur.
c)       Iqbal siswa SMA 325 Jakarta. Sekarang Iqbal dudduk di kelas sebelas. Tiap hari Iqbal berangkat ke sekolah bersama teman-teman Iqbal. Iqbal dan teman-teman Iqbal tiba di sekolah paling awal.
Bandingkan dengan paragraf di bawah ini!
d)      Iqbal siswa SMA 325 Jakarta. Sekarang ia duduk di kelas sebelas. Setiap hari ia berangkat ke sekolah bersama teman-temannya. Mereka tiba di sekolah paling awal.
Jika paragraf (c) dibandingkan dengan paragraf (d), terasa berbeda meskipun isinya sama. Paragraf (c) terasa sangat membosankan karena pengulangan kata tertentu, sedangkan paragraf (d) terasa lebih variatif. Dari kedua contoh di atas dapat diketahui bahwa penggunaan kata ganti juga turut menentukan keindahan sebuah paragraf.


Baca juga:

latihan-paragraf