Kategori

2019/02/04

Resensi Soekarno is A Great Lover

Great Lover


www.google.com

Judul           : Soekarno is a great lover
Pengarang   : Ilmiyanti
Penerbit       : Penerbit Roemah Soekarno Yogyakarta

Soekarno, presiden Pertama RI setelah penjajahan Belanda dan Jepang merupakan pemimpin suatu negara dan pecinta yang hebat. Semasa hidupnya ia mempunyai orang-orang yang dikasihinya yaitu keluarganya, terutama istri-istrinya. Soekarno mengalami cinta pertama kalinya pada usia 14 tahun, pada usianya tersebut soekarno mulai merasakan apa yang disebut jatuh cinta pada seorang gadis, gadis pertama yang disukai soekarno bukan gadis sembarangan. Gadis itu adalah Rika Meelhuysen, gadis Belanda yang sangat cantik pada masa itu. Ketertarikannya dimulai ketika ia pindah dari sekolah Bumiputera ke sekolah Belanda di Mojokerto. Kisah cinta Soekarno dengan Rika tidak berjalan mulus karena ayah Rika tidak menyukai Soekarno dan berakhir denganayah Rika tidak menyetujui hubungan Rika dengan Soekarno. Gadis kedua yang disukainya adalah Mien Hessels , gadis Belanda di HBS setelah Soekarno lulus dari sekolahnya di Mojokerto. Hubungannya berakhir seperti Rika karena ayah Mein Hessels tidak mengizinkan hubungannya dan memakinya habis-habisan.
Beberapa tahun berlalu dan dunia memasuki perang dunia ke-2, cinta soekarno terus berlanjut. Pada masa kuliah Soekarno bertemu dengan Utari, anak dari Tjokroaminoto. Pada masa-masa sulit Tjokrominoto, Soekarno ingin membuat gurunya senang dan ia pun berencana menikahkan Utari agar Tjokrominoto senang. Soekarno dan Utari pun menikah pada umur yang sangat muda, tapi ada seseorang yang cemburu akan pernikahan tersebut yaitu temannya Soekarno sendiri, Sigit Bachrun. Pada tahun 1922 Soekarno dan Utari berpisah dan bercerai dengan alasan Soekarno merasa Utari terlalu muda dan masih kekanak-kanakkan. Terlepas dari perceraian Soekarno dengan Utari, Soekarno menyatakan cintanya kepada Inggit Garnasih, ibu kosnya sendiri.
Soekarno menemukan istri idamannya pada Inggit Garnasih dan ia menikahinya dengan keinginannya sendiri dan cinta. Bagi soekarno pada masa menjelang kemerdekaan Inggit merupakan istri yang setia, sabar, dan istimewa dikarenakan pada masa pengasingan dan dipenjaranya Soekarno Inggit yang menemani Soekarno sampai masa kemerdekaan Inggit tetap mendampingi Soekarno hingga kematiannya. Sayangnya pernikahan mereka juga berakhir karena Soekarno ingin menikahi Fatmawati, Inggit pun sakit hati karena Soekarno ingin menceraikannya, akhirnya mereka berpisah dan bercerai.
Pada Februari 1938, Soekarno dan keluarganya berada di pengasingan Bengkulu, disana lah Soekarno bertemu dengan Fatmawati. Keluarga Soekarno dan Fatmawati pun mulai akrab dan Soekarno sudah menganggap fatmawati adalah sebagai anaknya sendiri, anehnya lagi Soekarno lebih mengasihi Fatmawati dibandingkan kedua anak angkatnya sendiri. Ketika Fatma bertumbuh dewasa, Fatmawati jatuh cinta pada Soekarno begitu pula Soekarno yang pada pertamanya menganggap sebagai anak menjadi jatuh cinta pada Fatmawati. Pada bulan Juni 1943, Soekarno menikahi Fatmawati melalui telegram “pernikahan telegram” Soekarno meminta seorang temannya untuk ke Bengkulu untuk mewakilinya. Pada 22 Agustus 1943, Fatmawati dan Soekarno merayakan pernikahannya di kediaman Soekarno, beberapa bulan kemudian Fatma hamil dan lahir seorang bayi laki laki pertama bagi Soekarno. Fatmawati juga menjadi ibu negara “First Lady” setelah Indonesia merdeka, dia selalu mendampingi kemana Soekarno pergi. Setelah 13 tahun pernikahan mereka Soekarno menceraikannya dan menikahi wanita lain, Hartini. Soekarno dan Fatmawati bertemu kembali pada pernikahan putrinya dan akhir hayat Soekarno.

Pertemuan Soekarno dengan Hartini terjadi ketika Soekarno sedang kunjungan ke Jawa Tengah dan makan di kediaman Walikota Salatiga. Pertemuan tersebut tidak bisa dilupakan oleh Soekarno, Soekarno mengirimkan pesan berisi rayuan maut Soekarno dan ryuannya tidak meleset dan membuat Hartini langsung jatuh cinta karena pesan yang Soekarno kirim. 4 bulan berlalu dan mereka bertemu kembali, Soekarno menyatakan cintanya pada Hartini dan mereka menikah secara tertutup pada 7 Juli 1954, akibat pernikahan tersebut banyak rakyat yang menghujat tapi Hartini tetap melewatinya. Hartini merupakan istri tersetia Soekarno karena walaupun dia duakan dia tidak meminta untuk dicerakan melainkan bertahan mendampingi Soekarno sampai akhir hayat Soekarno.



*** Selamat Membaca ***


www.pixabay.com

Baca juga:

resensi-hermes-fortune-i-am-best-i-am

jack-ma-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar