Kategori

2019/02/26

Resensi Percy Jackson and The Olympians, The Lightning Thief


Petualangan Anak Setengah Dewa yang Dituduh Mencuri Petir Zeus
 
Dokumen Pribadi

Judul buku: Percy Jackson and The Olympians, The Lightning Thief
Pengarang: Rick Riordan
Penerjemah: Femmy Syahrani
Ilustrasi isi: Sweta Kartika
Penerbit asli: Miramax Books
Tahun terbit: 2006
Penerbit terjemahan: PT Mizan Publika
Tahun terbit terjemahan: 2008
ISBN: 978-979-433-540-6
 Tipe Cover: Art Paper
Jumlah halaman : 444


          Rick Riordan merupakan penulis sukses asal Texas yang buku-buku karangannya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan bahkan difilmkan. Ia pernah mengajar selama 15 tahun sebagai guru sejarah dan bahasa Inggris di sekolah swasta dan sekolah negeri di San Francisco Bay Area dan Texas. Sekarang, ia bekerja sebagai penulis full-time dan tinggal di San Antonio bersama istri dan kedua puteranya. Karya suksesnya, Percy Jackson and The Olympians sebenarnya merupakan cerita yang ia buat sebagai cerita pengantar tidur untuk puteranya, Hayley yang didiagnosa menderita penyakit GPPH dan dyslexia. Hal ini menginspirasi Rick Riordan untuk membuat novel dengan karakter yang menderita penyakit-penyakit tersebut.
          The Lightning Thief merupakan seri pertama dari kelima seri Percy Jackson and The Olympians. Buku ini mengisahkan petualangan seorang anak setengah dewa bernama Percy Jackson yang dituduh mencuri kilat petir milik Dewa Zeus. Kisah petualangan Percy Jackson ini dikemas ke dalam 444 halaman buku yang diberi cover menggunakan art paper dengan warna hitam dan biru yang dominan. Cover bagian depannya sangat menarik dengan gambar seorang anak laki-laki yang tengah memegang kilat petir di tengah laut. Sedangkan pada bagian belakangnya, terdapat sinopsis buku dan pujian-pujian terhadap buku tersebut. Buku berukuran 20 x 13 cm. ini memiliki ukuran tulisan yang cukup besar sehingga mudah dibaca.
          Novel The Lightning Thief merupakan salah satu dari dua seri Percy Jackson yang difilmkan. Meskipun filmnya tergolong bagus, sayang sekali banyak adegan dan tokoh dari novel yang diubah dan bahkan dihilangkan untuk mempersingkat durasi film agar tidak terlalu panjang. Sehingga menurut saya, filmnya kurang menarik bila dibandingkan dengan novel aslinya.
          The Lightning Thief merupakan novel fiksi yang bertemakan petualangan. Hal ini sudah nampak dari judul buku yang berbunyi “Percy Jackson dan Dewa-Dewa Olimpia, Sang Pencuri Petir”. Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama atau akuan sehingga pembaca dapat merasakan emosi tokoh utama, terbawa oleh suasana dalam novel tersebut, dan seolah merasa ikut mengalami petualangan. Contohnya pada kutipan berikut:
“Namaku Percy Jackson. Umurku dua belas tahun. HIngga beberapa bulan yang lalu, aku siswa asrama di Akademi Yancy, sekolah swasta untuk anak bermasalah di New York Utara.”
Kutipan tersebut juga mengenalkan tokoh utama yang bernama Percy Jackson. Tokoh ini merupakan anak remaja pemberani yang baik dan sayang pada ibunya. Terbukti pada kutipan
“Aku tak bisa membiarkan mereka terluka. Aku membuka tutup pedangku, berlari ke seberang dek, dan berseru, ‘Hei, Chihuahua!’”
dan
“Ibuku perempuan paling baik di dunia. Semestinya dia menikah dengan miliarder, bukan orang berengsek seperti Gabe.”
          Alur yang digunakan merupakan alur campuran. Sebagian besar novel ini beralurkan maju, namun ada beberapa kilas balik yang menjadikannya maju mundur contohnya seperti pada kutipan berikut:
“Kami sampai saat matahari terbenam, lalu membuka semua jendela pondok, sesuatu yang rutin kami kerjakan.”
dan
“Seperti misalnya di sekolahku sewaktu kelas lima, ketika kami mengunjungi medan perang Saratoga, aku mendapat sedikit kecelakaan dengan meriam Perang Revolusi.”
          Seperti yang tertera pada kutipan pertama, salah satu latar tempat pada novel ini adalah New York Utara. Karena novel ini mengisahkan petualangan Percy yang harus mengarungi perjalanan ke berbagai tempat, ada banyak latar tempat pada novel ini. Namun latar tempat tidak keluar dari Amerika. Berikut contoh kutipannya:
“Tanah gersang melesat lewat. Kami melewati tanda yang bertulisan PERBATASAN NEGARA BAGIAN CALIFORNIA, 19 KM.”
          Seperti halnya latar tempat, latar waktu juga terdapat banyak. Salah satu contoh kutipannya adalah kutipan kelima pada pembahasan alur yang berlatar waktu saat Percy ada di kelas lima. Contoh kutipan lainnya adalah:
“Aku berlari ke kios Koran terdekat dan membaca tahunnya dulu. Untunglah, tahunnya masih sama dengan tahun kami masuk. Lalu, aku membaca tanggalnya: dua puluh Juni. Kami berada di dalam Kasino Teratai selama lima hari.”
          Latar suasana pun juga beragam. Mulai dari senang dan tenang, hingga sedih, marah, dan menegangkan. Berikut contoh kutipan suasana menegangkan:
“Pohon pinus itu tinggal beberapa meter lagi, tetapi bukit itu semakin terjal dan licin, dan Grover tetap saja berat. Manusia-banteng itu semakin dekat. Beberapa detik lagi dia akan mencapai kami.”
          Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini sangat mudah dipahami. Pengarang juga menggunakan beberapa majas dalam buku ini. Salah satunya adalah hiperbol yang digunakan dalam kutipan berikut:
“Sori, tapi itu benar lho. Bau badannya seperti pizza bawang putih berjamur yang dibungkus celana olahraga”
dan
“Mungkin kalau kau kutendang di tempat lemahmu, pikirku. Akan membuatmu bernyanyi sopran selama seminggu.”
          The Lightning Thief merupakan buku yang cocok dibaca semua kalangan. Terutama kalangan anak-anak dan remaja. Karena cerita fiksi di dalamnya sangat menghibur dan bagus untuk melatih imajinasi dan menambah wawasan. Khususnya pengetahuan mengenai dewa-dewa mitologi Yunani dan sejarahnya. Buku ini juga disertai dengan beberapa ilustrasi gambar. Sehingga pembaca tidak terlalu kesulitan membayangkan mahluk-mahluk mitologi kuno yang dideskripsikan dalam buku sekaligus membuat buku ini semakin menarik.
          Saya memilih buku ini sebagai bahan resensi karena saya merasa sangat tertarik dengan buku ini. Cerita di dalamnya yang seru, bahasanya yang mudah dipahami, ilustrasi gambar, dan emosi serta suasana yang saya dapatkan saat membaca buku ini menjadi alasan saya memilihnya. Secara pribadi, saya sangat tertarik dengan hal-hal berbau mitologi Yunani, cerita fiksi, dan petualangan hal-hal tersebut juga menjadi alasan saya memilih The Lightning Thief untuk diresensi.


*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar