Kategori

2019/02/08

ASIAN PARA GAMES


ASIAN PARA GAMES
 
www.pixabay.com

Pesta Olahraga Difabel Asia atau yang biasanya kita sebut dengan Asian Para Games merupakan ajang olahraga yang diselenggarakan oleh Komite Paralimpiade Asia setiap empat tahun sekali, dengan atlet-atlet penyandang disabilitas dari seluruh Asia. Asian Para Games diadakan setiap empat tahun sekali, mulai dari tahun 2010, dilanjutkan dengan tahun 2014, dan tahun 2018 ini. Beruntungnya, di tahun 2018 ini, Asian Para Games diselenggarakan di Indonesia, yaitu tepatnya di Istora Senayan Gelora Bung Karno. Asian Para Games akan digelar pada 6-13 Oktober 2018 di Jakarta, tepatnya Gelora Bung Karno, Jakarta International Velodrome dan JIExpo. Indonesia adalah tuan rumah ketiga Asian Para Games yang pertama kali diadakan di Guangzhou, Cina, pada tahun 2010. Hingga saat ini 3.886 atlet dari 42 negara sudah terdaftar sebagai peserta. Dari jumlah itu, 300 di antaranya adalah atlet dari Indonesia. Rangkaian kirab obor Asian Para Games dimulai pada hari Rabu, 5 September dengan pengambilan api dari sumber api abadi Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah dan akan dibawa keliling ke delapan kota di Indonesia hingga tiba di Jakarta.
Indonesia sebetulnya sudah punya pengalaman menyelenggarakan acara serupa. Pada 2011 lalu Indonesia menyelenggarakan ASEAN Para Games di Solo, Jawa Tengah. Kala itu Thailand sukses jadi juara dengan memboyong 126 emas. Sementara tuan rumah bertengger di posisi kedua dengan perolehan emas sebanyak 113.
Ada 18 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan 568 nomor. Sebagai perbandingan, Asian Games 2018 mempertandingkan 40 cabang olahraga dengan 463 nomor. Banyaknya nomor per tiap cabang olahraga disebabkan karena para games punya nomor berbeda untuk mengklasifikasikan atlet sesuai latar belakang fisiknya. Cabang olahraga yang dipertandingkan adalah: panahan, atletik, badminton, boccia, bowling, catur, balap sepeda, goal ball, judo, bowling lapangan, angkat besi, shooting, renang, tenis meja, voli duduk, basket kursi roda, panahan kursi roda, dan tenis kursi roda.Indonesia akan mengirimkan wakil untuk semua cabang olahraga.
Sebelum Pesta Olahraga Difabel Asia diadakan, sebuah pertandingan olahraga bertajuk FESPIC Games yang merupakan singkatan dari Far East and South Pacific Games for the Disabled dan dalam bahasa Indonesia artinya Pesta Olahraga Difabel Timur Jauh dan Pasifik Selatan, hadir dan diikuti oleh atlet disabilitas dari wilayah Asia Pasifik. FESPIC Games pertama kali diadakan pada tahun 1975 di Oita, Jepang dengan 18 negara partisipan. Sebanyak delapan FESPIC Games telah diadakan hingga tahun 2006.

Pesta Olahraga Difabel Asia meneruskan FESPIC Games, yang dibubarkan bersama dengan Federasi FESPIC, organ yang mengurusi pesta olahraga tersebut dan Dewan Paralimpiade Asia yang kemudian digantikan oleh Komite Paralimpiade Asia pada penutupan edisi final FESPIC yang diadakan pada November 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia. Acara multi-olahraga Asia pertama untuk atlet dengan disabilitas, Asian Para Games perdana diadakan pada tahun 2010 di Guangzhou, Tiongkok setelah pembentukan Paralimpiade Asia. Edisi kedua diadakan pada tahun 2014 di Incheon, Korea Selatan sementara edisi ketiga diadakan pada tahun 2018 di Jakarta, Indonesia. Sebanyak 24 cabang olahraga ditampilkan dalam sejarah Pesta Olahraga Difabel Asia, termasuk penyelenggaraan tahun 2010 di Guangzhou.

Keberlangsungan Asian Para Games di Indonesia mampu menarik antusiasme dari seluruh rakyat Indonesia. Harga tiket Asian Para Games pun tidak terlalu mahal, sehingga kalangan dari manapun dapat menikmati ajng kompetisi Asia tersebut, mulai dari kecil hingga dewasa. Bahkan, banyak pelajar dari sekolah pun yang rela meluangkan waktu nya pulang sekolah untuk menyaksikan ajang kompetisi Asia tersebut. Hal yang dapat dinikmati dari ajang tersebut bukan hanya terpaku dari kompetisinya, namun juga dari dekorasi maupun interior dari pelaksanaan Asian Para Games yang menarik perhatian penonton untuk berfoto – foto ataupun mengabadikan momen bersama di Asian Para Games tersebut.

www.pixabay.com

Namun sayangnya, pelaksanaan Asian Para Games di Indonesia pun mengalami banyak kasus. Seperta salah satunya yang tidak asing lagi bagi kita dan sempat menjadi pusat perhatian semua orang yaitu atlet blind judo putri Indonesia, Miftahul Jannah, yang didiskualifikasi oleh panitia Asian Para Games 2018 karena tidak mau melepas hijabnya saat akan tampil dalam laga kelas 52 kg di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata ada hal yang sangat disayangkan yaitu pada saat technical meeting, sudah diberitahukan bahwa ada aturan untuk tidak mengenakan hijab, namun peraturan disampaikan dengan menggunakan bahasa inggris. Dan sayangnya, perwakilan dari Indonesia tidak bisa berbahasa Inggris. Sehingga, Miftahul Jannah terpaksa untuk terdiskualifikasi dari ajang Asian Para Games tersebut, sedangkan ia udah bersusah payah berlatih mempersiapkan dirinya untuk ajang tersebut.

Namun, pretasi bangsa Indonesia patut dibanggakan. Karena, pada akhirnya Indonesia menduduki peringkat kelima di ajang Asian Para Games dengan total perolehan medali 37 Emas, 47 Perak, dan 51 Perunggu. Hal terseut sangat patut dibanggakan dan sangat jauh dari ekspektasi. Hal tersebut juga membuat presiden kita Joko Widodo sangat bangga atas prstasi bangsa Indonesia, sehingga para atlet Asian Para Games tersebut diberikan bonus oleh Bapak Joko Widodo.

Pelaksanaan Asian Para Games memiliki banyak sekali dukungan dan manfaat, yaitu diantaranya mendukung kesetaraan martabat setiap manusia. Karena, kita sebagai manusia memiliki martabat dan derajat yang sama dengan mereka yang merupakan penyandang disabilitas. Bahkan, kita sebagai manusia normal pun belum tentu bias mendapat prestasi seperti yang mereka dapatkan. Sehingga, dengan diselenggarakannya acara Asian Para Games akan mendukung kesetaraan martabat semua manusia, dan menunjukkan prestasi mereka yang merupakan penyandang disabilitas. Jadi, ajang Asian Para Games ini mampu membuktikan bahwa meskipun orang tersebut merupakan penyandang disabilitas, namun juga mampu memperoleh prestasi yang sangat membanggakan.


 Baca juga:







Tidak ada komentar:

Posting Komentar