Kategori

2015/11/13

Materi Majas

A. Majas Perbandingan

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :

1) Simile
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :

Contoh :
Semangatnya keras bagaikan baja.
Mukanya pucat bagai mayat.
Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.

Contoh:
Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
Raja siang keluar dari ufuk timur
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
Harta karunku (sangat berharga)
Dia dianggap anak emas majikannya.
Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.

Contoh:
Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.

Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.

Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5) Alusio
Alusio : Alusio adalah majas yang menggunakan kata-kata berkaitan dengan peristiwa umum yang terjadi atau penggunaan kata yang umum dalam menunjukkan maksud.

Contohnya :
sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya,
kamu jangan kura-kura dalam perahu,
ceritakan semua hal tersebut dengan jujur.


B. Majas Pertentangan

Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.

Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.


2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.

Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.


3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.

Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.


4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.

Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?

5) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang.

Contoh:
a) Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.


6) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain

Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti dirimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.


7) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!


C. Majas Perulangan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.


2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.

Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.


3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.

Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban


4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.

Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.


5) Aliterasi
Aliterasi : aliterasi adalah kata-kata yang memanfaatkan kata yang permulaannya sama dengan bunyinya.
Contohnya : Dara damba daku, datang dari danau.


C. Majas Pertautan

Pengertian majas pertautan adalah kata-kata kias yang bertautan dengan gagasan, ingatan.
Macam-macam majas pertautan

1) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.

Contoh:
Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

2) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh:
    (a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
    (b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.

b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh:
    (a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
    (b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

3) Eufimisme
Eufimisme : eufimisme adalah majas yang menggunakan kata-kata sopan dan halus.

Contohnya :
Dimana saja bisa menemukan kamar kecilnya,
anak ibu lamban menerima pelajaran,
anak ibu tidak bodoh tapi hanya malas belajar.

4) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin meningkat.

Contoh:
a) Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.
b) Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.


5) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.
a) Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.


6) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.

Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?


Baca juga:

puisi ws rendra

puisi chairil anwar

makalah-penelitian

soal-peribahasa

soal-bahasa-indonesia-sma

2015/09/10

Materi Kalimat

Pengelompokan Kalimat 


A.  Berdasarkan Pengucapan

Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kalimat yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.

Contoh:

–  Ayah berkata: “Oliver, jangan meletakkan sepatu di sembarang tempat!”

–  “Saya gembira sekali” ,kata adik, ”karena lulus ujian”.


2. Kalimat Tak Langsung

Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan  orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.

Contoh:

–  Adik berkata bahwa dia senang sekali karena aku lulus ujian.

–  Kakak berkata bahwa buku itu harus segera dikembalikan.

.

B.  Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)

Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1.  Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:

*  KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)

Contoh:   Victoria  bernyanyi

.                     S            P

* KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)

Contoh:   Ika  sangat rajin

.                S          P

* KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan)

Contoh:  Masalahnya   seribu satu.

.                       S                  P


Setiap kalimat tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Dengan penambahan unsur-unsur itu, unsur utama dari kalimat masih dapat dikenali. Suatu kalimat tunggal dapat diperluas menjadi dua puluh atau lebih.  Perluasan kalimat tesebut terdiri atas:

1. Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup, lewat Bali, sekeliling kota.

2. Keterangan waktu, seperti: setiap hari, pada pukul 21.00, tahun depan, kemarin sore, minggu kedua bulan ini.

3. Keterangan alat (dengan + kata benda), seperti: dengan linggis, dengan undang-undang itu, dengan sendok, dengan wesel pos, dengan cek.

4. Keterangan modalitas, seperti: harus, barangkali, seyogyanya. sesungguhnya, sepatutnya.

5. Keternagan cara (dengan + kata sifat/kata kerja), seperti: dengan hati-hati, seenaknya saja, selekas mungkin.

6. Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah, dan telah.

7. Keterangan tujuan, seperti: agar bahagia, untuk anaknya, supaya aman, bagi mereka.

8. Keterangan sebab, seperti: karena rajin, sebab berkuasa, lantaran panik.

9. Keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya menggantikan, seperti: penerima Sepatu Emas, David Beckham.

10. Frasa yang, seperti: mahasiswa yang IP-nya 3 ke atas, pemimpin yang memperhatikan rakyat.


Contoh perluasan kalimat tunggal adalah:

1. Victoria  akan bernyanyi  di Las Vegas.

2. Masalahnya  seribu satu yang belum terpecahkan.

3. Ika  sudah menyelesaikan  tugas-tugas yang diberikan kepadanya.



2.  Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan atas  3 jenis, yaitu:

2.1.  Kalimat Majemuk Setara (KMS)

Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap kalimat sederajat. Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu:

* KMS Penggabungan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atau serta.

Contoh:

–  Kami  mencari bahan dan mereka meramunya.
      S          P           O                  S         P
–  Ratih dan Ratna bermain bulu tangkis di halaman rumah.
               S                 P                 Pel                K

* KMS Pertentangan. Dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi, sedangkan, namun, melainkan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan pertentangan.

Contoh:

–  Indonesia adalah negara berkembang, sedangkan Jepang termasuk negara yang sudah maju.

–  Bukan saya memecahkan gelas itu, melainkan kakak.


* KMS Pemilihan. Dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata atau.

Contoh:

–  Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.

–  Kamu akan memilih aku atau dia.


* KMS Penguatan. Dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan kata bahkan.

Contoh:

–  Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.

–  Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa dengan sadis.


* KMS yang dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian, untuk menandakan suatu kejadian yang berurutan.

Contoh:

–  Mula-mula disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SD, kemudian disebutkan nama-nama juara melukis tingkat SMP.


2.2  Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)

Kalimat majemuk setara terdiri atas satu suku kaliamat bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih rendah kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak kalimat).

Ada beberapa penanda hubungan / konjungsi yang dipergunakan oleh kalimat majemuk bertingkat, yaitu:

1. Waktu : ketika, sejak

2.  Sebab: karena, Olehkarenaitu, sebab, oleh sebab itu

3.  Akibat: hingga, sehingga, maka

4.  Syarat: jika, asalkan, apabila

5.  Perlawanan: meskipun, walaupun

6.  Pengandaian: andaikata, seandainya

7.  Tujuan: agar, supaya, untukbiar

8.  Perbandingan: seperti, laksana, ibarat, seolah‐olah

9.  Pembatasan: kecuali, selain

10.  Alat: dengan+ katabenda:  dengan tongkat

11.  Kesertaan: dengan+ orang

Contoh:

–  Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.

Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.

Anak kalimat:  Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.


2.3  Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.

Contoh:

–   Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.

KMS:  Kami berhenti dan langsung pulang.

KMC:  Kami berhenti karena hari sudah malam.

.          Kami langsung pulang karena hari sudah malam.h

–  Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.

KMS:  Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja.

KMB: Mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.

.

C.  Berdasarkan Isi atau Fungsinya

Kalimat dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.

Macam-macam kalimat perintah :

* Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.

Contoh : Gantilah bajumu !

* Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.

Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !

* Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.

Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !

2.  Kalimat Berita

Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.

Macam-macam kalimat berita :

* Kalimat berita kepastian

Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.

* Kalimat berita pengingkaran

Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.

* Kalimat berita kesangsian

Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.

* Kalmat berita bentuk lainnya

Contoh : Kami tidak taahu mengapa dia datang terlambat.

3.  Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.

Contoh:

–  Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?

–  Kapan Becks kembali ke Inggris?


Baca juga:

rating-film-dan-masa-perkembangan

soal-konjungsi

makalah-penelitian

2015/09/08

Materi Ungkapan

Menggunakan Ungkapan dalam Kalimat

ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggotanya-anggotanya.

contoh:
1. karena naik kuda hijau, sopir bus itu menabrak pohon di pinggir jalan.
2. sejak krisis moneter ini, banyak pengusaha angkutan yang mengeluh karena harga suku cadang alat angkutan mencekik leher.

A. Jenis ungkapan berdasarkan bentuknya, sebagai berikut.
1. Ungkapan penuh (idiom penuh)
ungkapan penuh ini berbentuk kata atau frasa yang tidak tergambarkan maknanya dari unsur-unsurnya.
contoh:
- membuang muka = melengos (tidak mau melihat)
- tamu tak diundang = pencuri

2. Ungkapan sebagian (idiom sebagian)
Ungkapan sebagian ini berupa kata frasa yang maknanya masih tergambar pada salah satu unsurnya atau masih tetap dalam makna leksikalnya.
contoh:
- daftar hitam = daftar nama orang yang berbuat kejahatan
- harga mati = harga yang tidak bisa ditawar lagi

B. Dilihat dari proses pembentukannya, ungkapan dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Ungkapan berkaitan dengan anggota tubuh
contoh:
- otak udang = bodoh

2. Ungkapan berkaitan dengan indra
contoh:
- perang dingin = perang tanpa senjata

3. Ungkapan berkaitan dengan warna
contoh:
muka merah = malu

 4. Ungkapan berkaitan dengan benda-benda alam
contoh:
- kejatuhan bulan = beruntung besar

5. Ungkapan berkaitan dengan nama binatang
contoh:
kambing hitam = orang yang disalahkan

6. Ungkapan berkaitan dengan tumbuh-tumbuhan
contoh:
- batang air = sungai


Baca juga:

resensi-divergent-karya-veronica-roth

soal-peribahasa

rating-film-dan-masa-perkembangan

2015/09/04

Latihan Peribahasa

A. Pasangkanlah contoh-contoh peribahasa di bawah ini dengan artinya.

PERIBAHASA
1. diperbesar isap hitam di bibir
2. mengalirkan air ke bukit
3. mencabik baju di dada
4. Bagai inai dengan kuku
5. menerka ayam dalam telur
6. hilang kilat dalam kilau
7. ayam dapat, musang pun dapat
8. hujan takkan berbalik ke langit
9. seperti merak meninggal dalam hutan
10. tangan mencecang, bahu memikul
11. bau busuk tidak berbangkai
12. ada uang, ada barang
13. ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata leta
14. bagai kerakap di atas batu, hidup enggan mati tak mau
15. berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau
16. dibakar tak hangus, direndam tak basah
17. berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi
18. bayang-bayang sepanjang tubuh, selimut sepanjang badan
19. menjual bedil kepada lawan
20. balik belakang lain bicara

ARTI
a. kepandaian seseorang akan tampak bila bergaul dengan orang pandai
b. mencelakakan teman sendiri
c. tidak ada gunanya menunjukkan kepandaian kepada orang bodoh
d. perihal dua orang yang tak pernah selisih
e. melakukan pekerjaan sia-sia
f. segala sesuatu yang sudah pasti tidak bisa diubah
g. jangan terlalu menuruti hawa nafsu agar tidak bisa diubah
h. berbeda pendapat, tapi maksudnya sama
i. menyusahkan diri sendiri
j. fitnah yang tidak terbukti kebenarannya
k. memastikan sesuatu yang tidak mungkin dapat ditentukan
l. siapa yang berbuat, dia yang bertanggung jawab
m. berhasil menangkap pencuri berikut dengan barang curiannya
n. menceritakan aib sendiri kepada orang lain
o. bila memiliki banyak uang, maka akan mendapatkan barang yang lebih baik
p. segala sesuatu hendaknya samapai kepada maksudnya
q. bijaksana dalam memberi perintah, sesuai dengan yang diperintahkan
r. merugikan tamn sendiri, munafik
s. ilmu yang tidak sempurna dituntut, tidak banyak faedahnya
t. hidup melarat dan miskin

B. Jelaskan makna peribahasa berikut!
1. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan.
2. Apa gunanya bulan terang dalam hutan, jikalau dalam negeri betapa baiknya.
3. Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung.
4. Ingat-ingat yang atas, yang bawah menimpa.
5. Pipit menelan jagung.
6. Lubuk jadi pantai, pantai jadi lubuk.
7. Janji ditepati, ikrar dimuliakan.
8. Lurus jarum, lulus keilmuan.
9. Biar jatuh terlentang, jangan jatuh terhempas.
10. Buah jatuh takkan jauh dari pohonnya.

C. Buatlah peribahasa yang berisikan pernyataan di bawah ini. Kata kunci peribahasa yang dimaksudkan sudah disediakan dalam kurung.
1. Mendapatkan atau mencampuri sesuatu yang menyusahkan saja (abu).
2. Pekerjaan yang telah menghabiskan banyak tenaga dan biaya tetapi hasilnya tidak ada (arang).
3. Segala perbuatan yang baik itu tetap akan dikenang selama-lamanya (besi).
4. Tiada mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan (garuk).
5. Melakukan pekerjaan yang sia-sia (kutu).
6. Orang yang ditolong dari kesusahan segera akan berterima kasih dan memuliakan orang yang menolongnya itu (kera).
7. Berharap untuk melakukan suatu perbuatan yang mustahil dapat dilakukan (kura-kura).
8. Mengerjakan suatu pekerjaan yang amat sulit; hasilnya amat rapuh; tidak dapat dipertahankan (laba-laba).
9. Sebodoh-bodohnya orang, apabila ia terkena sekali, tentu ia akan jera (pisang).
10. Orang binasa karena perbuatannya. mendapat bencana karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya (kesturi).


Baca juga:

soal-bahasa-indonesia-sma

soal-peribahasa

resensi-divergent-karya-veronica-roth

2015/09/03

Materi Peribahasa

Peribahasa

Peribahasa adalah kalimat atau kelompok perkataan yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan maksud tertentu.

Ciri-ciri peribahasa:
1. merupakan kelompokkata atau kalimat yang tetap susunannya
2. Mengandung makna kias

berdasarkan maksudnya, peribahasa terdiri atas pepatah, perumpamaan, pemeo.
1. pepatah adalah peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran.
contoh:
a. patah sayap bertongkat paruh = berusaha tanpa putus asa
b. sebab buah dikenal pohonnya = perbuatan yang dilakukan seseorang mencerminkan sifat pelakunya

2. perumpamaan adalah peribahasa yang berisi perbandingan dengan menggunakan kata-kata seperti, sebagai, laksana, seakan-akan, umpama, dan bak.
contoh:
a. bagai menghasta kain sarung = melakukan pekerjaan yang sia-sia
b. seperti telur di ujung tanduk = orang yang berada di ambang bahaya

3. pemeo adalah peribahasa yang dijadikan semboyan
contoh:
a. bersatu kita teguh bercerai kita runtuh = jika kita bersatu, tidak akan mudah dikalahkan
b. patah tumbuh hilang berganti = hilang satu muncul lebih banyak


Baca juga:

resensi-divergent-karya-veronica-roth

makalah-penelitian

soal-bahasa-indonesia-sma

2015/05/17

Novel Terjemahan dan Hikayat

Tugas Bahasa Indonesia Kelas XI
Novel terjemahan dan Hikayat

A.      Hikayat
Alkisah Ceritera yang Kelima

Kata sahibul hikayat maka tersebutlah batara Majapahit. Maka baginda beranak dengan anak raja bukit Siguntang itu dua orang laki-laki dan yang tua Raden Inu Martawangsa namanya maka dirajakan baginda di Majapahit. Dan yang muda Raden Emas Pemari namanya maka dirajakan baginda jua di Majapahit, karena negeri itu negeri yang besar.
Syahdan, telah batara Majapahit hilang maka ananda baginda yang tua itulah ganti batara Majapahit. Terlalu sekali besar kerajaannya baginda, pada zaman itu seluruh tanah Jawa itu semuanya di dalam hokum baginda dan segala raja-raja Nusa Tamara pun setengah sudah tunduk kepada baginda.
Setelah batara Majapahit mendengar Singapura negeri besar, rajanya tiada menyembah pada baginda dan raja Singapura itu saudara sepupu baginda, maka batara Majapahit pun menyuruh utusan ke Singapura, bingkisannya sekeping tatal, tujuh depa panjangnya ditaruh tiada putus dan nipisnya seperti kertas, digulung seperti subang.
Maka utusan batara Majapahit itu berlayarlah ke Singapura. Berapa lamanya di jalan, sampailah ke Singapura. Maka, disuruh sambut oleh paduka Seri Pikramawira persembahkan surat dan bingkisan itu.
Maka disuruh baca kepada khatib, demikian bunyinya “Lihatlah oleh paduka adinda utus orang Jawa. Adakah Singapura utus, yang pandai demikian ini?”
Maka disuruh buka oleh baginda, maka dilihatnya tatal begulung seperti subang. Maka baginda pun tersenyum, tahu baginda akan ibarat kehendak batara Majapahit itu. Maka titah baginda, “Dipertindaknya laki-laki kita oleh batara Majapahit, maka kita dikirimi subang.”
Maka sembah utusan itu, “Bukan demikian hendak paduka kakanda itu adakah orang yang pandai bawah duli paduka sangulun yang demikian?”
Setelah paduka Seri Pikramawira mendengar sembah utusan itu maka titah baginda “Lebih dari pada itu orang yang pandai kepada kita.”
Maka paduka Seri Pikramawira menyuruh panggil seorang pandai. Pawang Bintan namanya. Telah ia dating maka disuruh oleh baginda seorang ambil seorang budak. Maka dititahkan oleh baginda pandai itu, menaruh rambut budak itu dihadapan utusan Jawa itu. Maka oleh karangan itu ditaruhnya kepala budak itu. Maka budak itu pun menangis dan kepalanya dilenggang-lenggangnya. Maka budak demikian itu pun ditaruhnya juga oleh pandai itu. Dengan sesaat itu juga habis kepala budak itu seperti dicukur.
Soal!
1.       Latar yang menonjol pada paragraph pertama adalah ….
A.      Bukit Siguntang
B.      Pagi hari
C.      Majapahit
D.      Sedih
E.       Malam hari

2.       Watak tokoh baginda terhadap anaknya adalah ….
A.      Adil
B.      Tak berpikir panjang
C.      Malas memimpin lagi
D.      Berat sebelah
E.       Sabar

3.       Apakah yang dimaksud baginda hilang pada paragraph kedua ….
A.      Sakit
B.      Mengundurkan diri
C.      Hilang
D.      Meninggal
E.       Mengasingkan diri

4.       Siapakah batara Majapahit pada paragraph ketiga adalah ….
A.      Baginda
B.      Raden Inu Martawangsa
C.      Raden Emas Pemari
D.      Patih Majapahit
E.       Raja Nusa Tamara

5.       Watak batara Majapahit adalah ….
A.      Bijaksana
B.      Pemurah
C.      Berbelas kasih
D.      Pemarah
E.       Serakah

6.       Nilai yang terdapat pada paragraph ketiga adalah …
A.      Social
B.      Moral
C.      Budaya
D.      Hidup
E.       Agama

7.       Konflik pada cerita di atas adalah …
A.      Paduka Seri Pikramawira merasa terhina oleh perlakuan Majapahit
B.      Utusan Majapahit ditolak di Singapura
C.      Utusan Majapahit lama sampai di Singapura
D.      Majapahit ingin menguasai Singapura
E.       Paduka Seri Pikramawira Membaca surat dari Majapahit

8.       Penyebab konflik pada cerita di atas adalah …
A.      Majapahit ingin menguasai Singapura
B.      Majapahit menyuap dan menghina Singapura
C.      Majapahit mengirim utusan dan bingkisan ke Singapura
D.      Majapahit member perhatian kepada Singapura
E.       Kedatangan raja Majapahit ke Singapura
  
9.       Peristiwa akibat konflik pada cerita di atas adalah ….
A.      Paduka Seri Pikramawira menantang berperang Majapahit
B.      Paduka Seri Pikramawira marah
C.      Utusan Majapahit diusir dari Singapura
D.      Paduka Seri Pikramawira menggunduli salah satu budaknya
E.       Paduka Seri Pikramawira memanggil salah satu orang pintarnya

10.   Intisari dari hikayat tersebut adalah ….
A.      Baginda Majapahit mempunyai dua orang putra.
B.      Baginda meninggal dan digantikan putranya.
C.      Batara Majapahit pergi ke Singapura.
D.      Batara Majapahit mengutus orang ke Singapura.
E.       Keinginan Majapahit menguasai Singapura tetapi gagal.


B.      Novel Terjemahan

1.       Jenny mematikan mesin mobil. Mulutnya kering dan jantungnya mengentak-entak rusuk dengan begitu kerasnya sampai ia merasa pusing.
Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah ….
A.      Orang pertama pelaku utama
B.      Orang pertama pelaku sampingan
C.      Orang ketiga pelaku utama
D.      Orang ketiga pelaku sampingan
E.       Orang ketiga serba tahu

2.       Sambil mengulur waktu saat harus keluar dari mobil, Jenny menoleh keluar jendela, matanya terpaku pada laut yang berkilau di bawah cahaya matahari yang telah condong ke barat. Hari yang indah, namun ia tak pernah merasa setertekan ini dalam hidupnya.
Latar waktu yang menonjol dalam penggalan cerita di atas adalah ….
A.      Siang hari
B.      Pagi hari
C.      Dini hari
D.      Sore hari
E.       Malam hari

3.       Latar tempat yang menonjol dalam penggalan cerita di atas adalah ….
A.      Di dalam mobil
B.      Di luar mobil
C.      Di pinggir laut
D.      Di pinggir pantai
E.       Di atas gunung

4.       Latar suasana yang menonjol dalam penggalan cerita di atas adalah ….
A.      Gembira
B.      Takjub
C.      Tertekan
D.      Senang
E.       Sedih

5.       Konflik yang dialami tokoh adalah ….
A.      Senang karena hari yang indah
B.      Merasa tertekan walau menghadapi hari yang indah
C.      Gembira melihat pemandangan yang bagus
D.      Merasa malas turun dari mobil.
E.       Matanya terpaku saat melihat laut yang berkilau

6.       Pria itu mungkin saja dokter, tapi dia punya reputasi buruk dengan wanita dan tak pernah membuat komitmen dengan siapa pun dalam hidupnya. Pria itu playboy kaya superkeren yang menjalani hidupnya dengan mulus, meninggalkan jejak wanita-wanita yang patah hati di belakangnya.
Penggambaran karakter tokoh pria dilakukan dengan cara ….
A.      Secara langsung oleh pengarang
B.      Secara langsung melalui dialog
C.      Pikiran tokoh
D.      Secara fisik
E.       Lingkungan tokoh

7.       Di Unit Gawat Darurat, Alex Westerling merampungkan pemeriksaannya kemudian menegakkan tubuh.
 “Bagaimana? Apa aku akan mati, Dokter?” Wanita tua yang terbaring di brankar membelalak kea rah Alex, tetapi Alex melihat kecemasan di matanya.
“Kau tidak akan mati, Mavis,” kata Alex lembut sambil memperbaiki letak selimut dan mengangkat pinggiran brankar.
Latar tempat yang menonjol dalam penggalan cerita di atas adalah ….
A.      Di kamar rumah sakit
B.      Di pinggir jalan
C.      Di depan rumah sakit
D.      Di unit gawat darurat
E.       Di rumah pasien

8.       Watak tokoh dokter dalam penggalan cerita di atas adalah ….
A.      Galak
B.      Sombong
C.      Perhatian
D.      Tidak peduli
E.       Pintar

9.       Penggambaran watak tokoh dengan cara ….
A.      Lingkungan tokoh
B.      Tingkah laku tokoh
C.      Dialog antartokoh
D.      Pikiran tokoh
E.       Penjelasan langsung pengarang

10.   Amanat pada penggalan cerita di atas adalah ….
A.      Hidup dan mati seseorang di tangan Tuhan
B.      Pasien harus diberi tahu kemungkinan terburuk
C.      Dokter harus memberi perhatian yang berlebihan
D.      Harus menghadapi pasien dengan kesabaran
E.       Dokter harus bias melihat ke mata pasien

11.   Nilai yang terkandung dalam penggalan cerita di atas adalah ….
A.      Moral
B.      Social
C.      Budaya
D.      Agama
E.       Pendidikan

12.   Konflik tokoh Mavis dalam cerita di atas adalah ….
A.      Sakit
B.      Adu mulut dengan dokter
C.      Sedih
D.      Cemas
E.       Bimbang

13.   Alex masuk ke rumah, menjatuhkan tasnya di lantai yang mengkilap, dan melemparkan jaket ke kursi terdekat. Ia kenapasan, capek, dan jengkel luar biasa karena pembahasan tanpa hasil dengan manajemen rumah sakit tentang perekrutan karyawan di bagian UGD.
Saat itu puncak musim panas, rumah sakit dibanjiri turis dan semua orang bekerja membanting tulang. Alex merenggangkan bahunya yang pegal dan memandang keluar jendela besar kea rah pantai.
Latar tempat yang menonjol dalam cerita di atas adalah ….
A.      Di UGD
B.      Di kursi
C.      Di jendela
D.      Di pantai
E.       Di rumah

14.   Apa makna ungkapan membanting tulang dalam cerita di atas ….
A.      Bekerja Bersama-sama
B.      Bekerja secara paksa
C.      Bekerja bahu-membahu
D.      Bekerja secara berlebihan
E.       Bekerja gotong royong

15.   Konflik fisik tokoh adalah ….
A.      Ia menjatuhkan tasnya
B.      Ia melemparkan jaketnya
C.      Ia kepanasan, capek, dan jengkel
D.      Ia dengan pihak manajemen rumah sakit
E.       Ia membanting tulang


Baca juga:

makalah-penelitian

soal-peribahasa

resensi-divergent-karya-veronica-roth

2015/05/13

Tugas Soal UKK Kelas X Part 1

Latihan Soal UKK Kelas X Part 1


1. Bacalah paragraf berikut!
Jumlah penonton pertandingan final bulutangkis PON XVI/2004 di gedung Dempo Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang tampak ‘membludak’. Akibatnya, ribuan penonton ‘mandi keringat’. Padahal, gedung itu menggunakan AC. Akan tetapi, mereka tak menghiraukan keringat yang bercucuran di wajah dan sekujur tubuh. Mereka terus menatap ke arah para pemain dari tim yang dijagokannya tim DKI lawan Jatim. “Wah panas sekali,” kata Mira, salah seorang penonton seperti dikutip situs resmi PON.
Hal yang tidak terdapat dalam paragraf tersebut adalah …
A. Jumlah penonton pertandingan final bulu tangkis PON XVI membludak.
B. Ribuan penonton pertandingan final bulutangkis PON XVI mandi keringat.
C. Gedung temapt pertandingan final bulutangkis PON XVI sudah menggunakan AC.
D. Penonton pertandingan final bulutangkis PON XVI tidak menghiraukan keringat yang bercucuran.
E. Tim bulutangkis DKI mengalahkan tim bulutangkis Jawa Timur di final bulutangkis PON XVI.

2. Bacalah paragraf berikut!
Tak sembarang orang boleh berkunjung ke Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju (P3TM) Kartini di Kawasan Babarsari, Yogyakarta. Maklum, inilah salah satu dari tiga reaktor nuklir yang dimiliki Batan. Pengunjung harus memakai pakaian khusus yang tertutup. Saat masuk ruang reaktor, pengunjung dibekali sebuah alat pengindra radiasi sebesar bolpoin. Di tubuh alat itu terdapat garis-garis kecil menunjukkan ukuran 0 sampai 200. Kalau setelah keluar reactor angkanya tidak nol, berarti pengunjung tidak bisa keluar dari kompleks P3TM karena terkena radiasi.
Pokok pikiran paragraf di atas adalah …
A. Di Yogyakarta terdapat kawasan reaktor nuklir milik Batan.
B. Banyak orang yang tidak bisa berkunjung ke P3TM.
C. Berkunjung ke Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju sangat sulit.
D. Tidak semua orang boleh mengunjungi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju.
E. Orang yang akan mengunjungi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju harus diberi bolpoin.

3. Informasi yang sesuai dengan paragraf di atas adalah …
A. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju merupakan satu-satunya yang dimiliki Batan.
B. Pengunjung Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju harus membawa bolpoin.
C. Setiap pengunjung Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju harus menggunakan pakaian yang tertutup.
D. Pengunjung akan dibekali sebuah alat pengindra radiasi sebesar bolpoin ketika memasuki ruang reaktor.
E. Pengunjung akan dibekali sebuah bolpoin sebagai alat pengindra radiasi ketika memasuki ruang reaktor.

4. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM), Sampurno, menjamin mi basah dan tahu yang diproduksi dan dijual bebas di empat belas daerah yang telah dipantau Badan POM, bebas formalin sehingga aman dikonsumsi. Badan POM juga memastikan, tidak ada lagi penjualan formalin untuk pengawet bahan makanan secara bebas di pasaran.
Informasi yang terkandung dalam kutipan di atas adalah …
A. Empat belas daerah di Indonesia menjual formalin secara bebas.
B. Kepala Badan POM menjamin mi basah dan tahu saat ini aman dikonsumsi.
C. Formalin untuk pengawet bahan makanan sudah tidak dijual bebas di pasaran.
D. Penjualan formalin untuk pengawet makanan harus mendapatkan izin Badan POM.
E. Mi basah dan tahu di empat belas daerah dinyatakan bebas formalin.



5. Bacalah paragraf berikut dengan cermat!
Bagi penggemar snorkeling dan diving, Wakatobi di Sulawesi Tenggara pastilah masuk dalam daftar sepuluh kepulauan terindah di negeri khatulistiwa ini. Kawasan pulau dan terumbu karang di sana yang masih asli dan alami sangat kaya akan biota laut. Hamparan pulau yang juga dikenal dengan sebutan Kepulauan ‘Tukang Besi’ ini memiliki 25 gugusan terumbu karang dengan beraneka ragam spesies yang memunculkan berbagai bentuk karang yang unik dan spesifik.
Kalimat tanya yang sesuai dengan isi paragraf di atas ialah …
A. Siapa yang gemar snorkeling dan diving?
B. Di mana sebaiknya penggemar snorkeling dan diving menjalankan hobinya?
C. Apa yang membuat Kepulauan Wakatobi begitu eksotis?
D. Kapan sebaiknya wisatawan mengunjungi Wakatobi?
E. Mengapa Wakatobi dikenal dengan sebutan Kepulauan ‘Tukang Besi’?

6. Cermati kalimat-kalimat berikut!
1) Di rumah sakit, baik karyawan maupun pasien tampak sering menyaksikan acara tersebut.
(2) Para pedagang pun menyempatkan diri untuk menontonnya
(3) Setelah pemacar televisi swasta menayangkan telenovela berseri, ibu-ibu rumah tangga
      selalu mengikuti tayangan tersebut.
(4) Dengan demikian, cara telenovela boleh dikatakan digemari oleh banyak orang.
Urutan yang paling tepat untuk menyusun paragraf yang baik adalah….
A. (1), (2), (3), dan (4)
B. (3), (1), (2), dan (4)
C. (2), (1), (3), dan (4)
D. (4), (1), (2), dan (3)
E. (3), (4), (1), dan (2)

7. Bacalah kalimat-kalimat berikut dengan saksama!
(1) Budaya jalan pintas adalah manifestasi etos kerja yang kurang baik.
(2) Seseorang yang memiliki etos kerja yang baik selalu mempunyai kemauan yang kuat
          untuk menghasilkan yang terbaik salam pekerjaannya.
(3) Ada orang yang memiliki etos kerja yang baik dan ada pula yang kurang baik.
(4) Sebaliknya, orang yang memiliki etos kerja yang kurang baik selalu mempunyai    keinginan untuk mencari jalan termudah dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Keempat kalimat di atas dapat disusun menjadi paragraf yang baik dengan
            urutan…
            A. 3 – 2 – 4 – 1
B. 2 – 3 – 1 – 4
C. 4 – 2 – 3 – 1
D. 1 – 4 – 3 – 2
E. 2 – 4 – 3 – 1

8. Bacalah teks berikut!
Kurangnya keterwakilan aspirasi perempuan dalam konteks sosial-politik juga dipengaruhi
berbagai hal dalam masyarakat. Untuk melawannya, bahkan perempuan harus mengusung isu emansipasi, sesuatu yang mestinya tak pernah ada karena hanya akan melahirkan jarak yang lebih lebar antara kaum laki-laki dan perempuan. Semangat emansipasi seolah-olah
menempatkan perempuan sebagai tokoh protagonis dan laki-laki sebagai antagonis.
Kalimat pertanyaan yang sesuai dengan isi teks tersebut adalah…
A. Apakah yang dimaksud dengan emansipasi?
B. Di manakah perempuan mengusung mitos sosial politik?
C. Bagaimanakah perempuan melawan mitos sosial politik di dalam masyarakat?
D. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya mitos sosial politik di masyarakat?
E. Mengapa semangat emansipasi menempatkan tokoh wanita sebagai tokoh protagonis?

9. Bacalah kalimat-kalimat berikut dengan seksama!
(1) Bukan hanya sebagai pecinta gending Jawa, ia mampu menguasai alat musik perangkat
     gamelan.
(2) Kecintaan Sunarto terhadap kesenian gamelan membuat dirinya ingin terus  
      mengembangkan.
(3) Wajar kalau kemudian ia dijuluki empu gamelan.
(4) Harapannya itu diwujudkannya dengan menekuni kerajinan pembuatan gamelan.
(5) Berbagai perangkat gamelan hasil karyanya dikenal di berbagai daerah.
Urutan kalimat tersebut yang tepat untuk dijadikan paragraf adalah nomor....
A. (1), (2), (5), (3), (4)
B. (1), (2), (5), (4), (3)
C. (1), (3), (4), (5), (2)
D. (2), (1), (4), (5), (3)
E. (1), (2), (4), (5), (3)

10. Perhatikan kalimat-kalimat berikut dengan saksama!
    Kalimat utama : Peringatan dini terhadap gempa dan tsunami memerlukan kearifan lokal.
    Kalimat penjelas:
(1) Kearifan lokal seperti kentongan, bedug, dan lain-lain turut berperan penting sebagai
      peringatan dini terhadap gempa dan tsunami.
(2) BMKG sudah memiliki kemampuan menyatakan adanya potensi tsunami lima menit
      setelah gempa.
(3) Upaya menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami tak cukup mengandalkan peringatan
      dini dari pemerintah.
(4) Komponen penting dalam sistem peringatan dini adalah komponen kultur.
(5) Komponen struktur mengatur mekanisme pengumpulan data, pengiriman data, dan
      pengolahan data yang siap dikirimkan kepada masyarakat.
Kalimat penjelas yang sesuai dengan kalimat utama tersebut terdapat pada....
A. (1),(2),(3)
B. (1),(3),(4)
C. (2),(3),(5)
D. (3),(4),(5)
E. (5),(1), (2)


Kompetensi dasar: merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa kalimat
                               dengan membaca memindai, KKM=70
11. Perhatikan indeks di bawah ini!
bangsa 7, 19, 31
nasionalisme 21, 46, 59
patriotisme 37, 46, 59
tanah air 31, 46, 37, 59

    Pernyataan di bawah ini yang tidak menjelaskan indeks di atas ialah ….
A. nasionalisme hanya ditemukan pada halaman 46
B. patriotisme dapat ditemukan pada halaman 37, 46, dan 59
C. tanah air dapat dibaca pada halaman 31, 26, 37, dan 59
D. halaman 46 dan 59 memuat konsep nasionalisme, patriotism, dan tanah air
E. halaman 7, 19, dan 31 menjelaskan konsep bangsa

12. Daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku dan biasanya ditempatkan di
      bagian akhir buku disebut …
A. bibliografi D. indeks
B. daftar pustaka e. footnote
C. daftar istilah


13. Pernyataan yang tidak tepat untuk istilah indeks adalah ….
A.indeks disusun berdasarkan abjad
B. indeks ditempatkan di akhir buku
C. indeks menginformasikan nomor halaman tempat istilah
D. indeks tidak menginformasikan nomor halaman suatu kata dalam uraian
E. indeks mempercepat pembaca mencari nomor halaman tentang suatu istilah

14. Indeks buku yang tidak memuat nama orang terdapat pada ….
A. Hikayat Firaun, 208
B. Maryam, 231-232
C. Raja Airlangga, 96
D. Overbeck, H., 77,221
E. Keraf, Gorys, 38,39

15. Perhatikan indeks berikut!
      Adjektiva, 36, 171, 187-190
      Adverbia, 36, 197, 199, 202, 206
      Penjelasan yang tidak benar berdasarkan indeks di atas adalah …
A. Kita dapat menemukan kata adjektiva di halaman 36.
B. Kata adverbial terdapat di halaman 36, 197, 199, 202, 206.
C. Informasi lengkap kata adjektiva terdapat di halaman 36, 171, 187-190.
D. Informasi kata adjektiva terdapat di halaman 189.
E. Informasi lengkap kata adverbial terdapat di halaman 36-206.

16. Perhatikan indeks berikut!
      Rais, Amin, 35, 41
      Sutanto, 56,71,86
      Taufik,A, 65,75,85
      Umar,Yusuf,69, 79,81
      Contoh indeks di atas termasuk ….
A. indeks pengarang
B. indeks subjek
C. indeks alfabetis
D. indeks-indeks tokoh
E. indeks campuran

17. Perhatikan indeks berikut!
1. Joko Pinurbo, 5, 12
2. Cempedak, 100
3. Marketing, 94-99
4. Martina Handayani, 34, 60
      Penulisan daftar indeks yang tepat (sesusai urutan) untuk indeks di atas yaitu …
A. 1, 2, 3, 4
B. 2, 3, 4, 1
C. 3, 4, 1, 2
D. 4, 1, 2, 3
E. 4, 3, 2, 1

18. Bacalah daftar indeks dengan saksama!
Yamin, Mohammad, 25, 41, 42, 347
Yankee Doodle, 20-50
Yayasan Hatta, 44
Yazid, Mohammad, 209
Yogyakarta, 344
     Pernyataan yang tidak sesuai dengan indeks di atas adalah ….
A. Istilah Yankee Doodle terdapat di halaman 25, 41, dan 42.
B. Di halaman 44 terdapat istilah Yayasan Hatta dan Yogyakarta.
C. Nama Mohammad Yamin dan istilah Yankee Doodle terdapat di halaman 25, 41, dan 42.
D. Istilah Yayasan Hatta dan Yankee Doodle terdapat di halaman 44.
E. Hanya nama Mohammad Yazid yang hanya terdapat di halaman 209.

19. Bacalah hikayat berikut!
Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba daripadanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.
Amanat yang tersirat dalam kutipan sastra klasik tersebut adalah …
A. Basmilah jika melihat kejahatan
B. Jangan menyombongkan diri
C. Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan
D. Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan
E. Bersyukurlah jika mendapat pertolongan

19. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah ....
A. kekacauan penduduk akibat hasutan
B. ketidakpedulian raja kepada rakyatnya
C. kepedulian rakyat atas keselamatan,rajanya
D. kekejaman raja terhadap rakyatnya
E. keadilan seorang raja kepada rakyatnya

20.Kalimat dalam kutipan tersebut yang menunjukkan ciri-ciri sastra Melayu klasik dilihat dari  
     bahasanya, menggunakan kata....
A. diam, dan tuan
B. daripadanya dan merebut
C. raja dan tamasya
D. rimba dan akal
E. hamba dan buraksa

21. Indikator: mengidentifikasi unsur karya sastra melayu klasik, KKM: 69
Bacalah penggalan hikayat berikut dengan saksama!
Pengganti Hang Tuah di keraton  adalah Hang Jebat. Sesungguhnya, ia menaruh dendam atas keputusan raja yang dijatuhkan kepada sahabatnya, Hang Tuah. Karena setia kepada sahabatnya, ia mengamuk di keraton. putri-putri dan dayang-dayang diperlakukan kurang sopan sehingga banyak jugalah orang yang mati karena kerisnya, yang diberikan Hang Tuah kepadanya. Tiada  seorang pun yang berani mendinginkan sehingga raja sendiri pun terlibat pula dalam kesulitan dan ketakutan.

Dari kutipan cerita di atas kita dapat mengetahui bahwa Hang  Jebat berwatak ….
A. pemberani C. baik budi E. sombong
B. setia D. kasar

22. Indikator: mengidentifikasi karakteristik karya sastra melayu klasik, KKM: 69
Berikut ciri-ciri hikayat kecuali….
A. cerita bersifat  istana sentris D. disebarkan secara tertulis
B. cerita bersifat simbolis E. bersifat magis
C.Bersifat anonim

23. Indikator: menemukan nilai-nilai dalam karya sastra melayu klasik, KKM: 69
    Bacalah penggalan hikayat berikut!
”Janganlah adinda bertanya jua” jawab baginda dengan sedihnya. ”Pertanyaan itu hanya
menambah luka Tuanku jua semata.”
”Ampun, Tuanku, orang yang arif tiada pernah putus asa sekalipun bagaimana juga cobaan yang datang ke atas dirinya. Tiada pula ia bersedih hati karena kesedihan tiada buahnya selain daripada menguruskan badan saja yang sudah ditakdirkan tiada juga akan tertolak olehnya.”
(Hikayat Kalilah dan Dimnah)
Nilai moral yang tertuang dalam penggalan cerita di atas tampak pada perbuatan ….
A. menghormati orang lain
B. mendahulukan kepentingan umum
C. menegur orang dengan bahasa yang sopan
D. menolong orang yang sedang menderita
E. membantu orang yang sedang bersedih hati

24. Bacalah penggalan hikayat berikut!
      Tuan puteri memandang ke dayang kipas itu. Kesepuluhnya menyembah, lalu mengundurkan diri mengisut ke belakang perlahan-lahan. Bangkitlah Mak Inang, lalu duduk di tepi tilak tujuh bertindih, lalu mengumpulkan bunga melur yang terselit-selit di suarau tuan puteri itu.
     Nilai yang terdapat pada penggalan tersebut adalah ….
A. sosial
B. moral
C. budaya
D. agama
E. pendidikan

25. Berikut ini merupakan kata-kata klise yang tidak digunakan dalam cerita sastra Melayu  
     Klasik ….
A. maka inilah suatu bidal Melayu
B. patik, tuan, hamba
C. kata si empunya cerita
D. pertama-tama
E. hatta tatkala