Kategori

2019/02/01

Soal Pantun

1. Bacalah pantun berikut dengan saksama!
    sumber: pixabay.com
Bunga melati di dalam taman
Disiram gadis setiap hari
Bila Anda mencari teman
....
Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah …
A. Suka memberi setiap hari
B. Tidak mau pergi sendiri
C. Colah lihat seperi ini
D. Yang setia dan baik hati
E. supaya tidak sepi sendiri

2. Bacalah pantun berikut dengan saksama!
Rumah tua tempat bermusyawarah
Rumah warisan nenek moyang
Nasihat orang tua jangan dibantah
Kelak hidupmu akan cemerlang
Maksud puisi lama tersebut adalah …
A. Jika ingin hidup kita akan bahagia dan sejahtera, turutilah nasihat orang tua.
B. Jika hidup kita sudah sejahtera, jangan selalu membantah nasihat orang tua.
C. Jika ingin hidup kita sejahtera, janganlah selalu membantah nasihat orang tua.
D. Jika selalu membantah nasihat orang tua hidup kita pasti sengsara kelak.
E. Jika ingin hidup kita akan sejahtera, jangan selalu menghiraukan nasihat orang tua.

3. Bacalah pantun berikut dengan saksama!
Pisang emas bawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Utang emas dapat dibayar
Utang budi dibawa mati
Maksud isi pantun tersebut adalah ...
A. Utang-piutang dalam hidup itu hal yang biasa.
B. Utang budi akan terbayar jika sudah mati.
C. Utang materi dapat dibayar selagi masih hidup.
D. Utang budi tidak dapat dibayar dengan materi.
E. Emas adalah harta yang paling berharga.

SOAL PILIHAN GANDA PUISI LAMA KELAS X

4. Bacalah pantun berikut dengan saksama!
Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita bertanam budi
Maksud isi pantun adalah…
A. Melakukan kebaikan lebih mulia daripada mencari musuh.
B. Janganlah mencari musuh supaya tidak berhutang budi.
C. Budi harus dibalas supaya tidak menimbulkan permusuhan.
D. Permusuhan akan terjadi kalau tidak pandai menanam kebaikan.
E. Budi harus dipertahankan agar tidak terjadi permusuhan.

5. Bacalah pantun berikut dengan saksama!
Sari kelapa buah nira
Nira diolah untuk sedekah
Gembira hati tiada terkira
Ibu datang bawa hadiah
Berdasarkan pantun di atas, baris yang merupakan sampiran ….
A. Sari kelapa buah nira, Nira diolah untuk sedekah
B. Nira diolah untuk sedekah
C. Gembiara hati tiada tara
D. Sari kelapa buah nira
E. Nira diolah untuk sedekah


6. Bacalah pantun berikut dengan saksama!
Pantun
Kalau ada sumur di ladang
bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
tentulah kita bertemu lagi
Soneta
Gita Gembala
Lemah gemulai lembut dirana
Bertiuplah angin sepantun ribut
Menuju gunung arah ke sana
Membawa awan bercampur kabut
Dahan bergoyang sambut menyambut
Menjatuhkan embun jernih berwarna
Menimpa bumi beruap dan lembut
Sebagai benda tiada berguna
Jauh di sana diliputi awan
Terdengar olehku bunyi nan rawan
Seperti permata di dada perawan
Alangkah berahi rasanya jantung
Mendengarkan bunyi suara kelitung
Melagukan gembala membawa untung
Oleh: Muh. Yamin
Perbedaan pantun dan soneta yang dapat ditemukan dalam contoh di atas adalah ...
A. Pantun selesai dalam satu bait, sedangkan soneta tidak
B. Pantun bersajak silang, soneta bersajak sama
C. Pantun bersampiran, soneta tidak.
D. Pantun memiliki rumus persajakan, soneta tidak.

E. Isi pantun pada baris kedua, soneta pada kuatrain kedua. 

7. Bacalah pantun berikut dengan saksama!
(Pantun) 
Sarang garuda di pohon beringin,
Buah kemuning di dalam puan,
sepucuk surat dilayangkan angin,
Putih kuning sambutlah tuan

(Soneta)
Gembala
Perasaan siapa tidakkan nyala,
Melihat anak berlagu dendang
Seorang diri ditengah padang,
Tiada berbaju buka kepala
Berteduh di bawah kayu yang rindang,
Semenjak pagi meniggalkan kandang,
Pulang ke rumah di senja kala.
Jauh sedikit senyap sampai
Terdengar olehku bunyi serunai,
Melagukan alam nan indah permai,
Bahagia gembala di segara hijau,
Maulah aku menurutkan dikau
                                        (Muhammad Yamin)
Berdasarkan pantun dan soneta di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kebudayaan mempunyai persamaan yaitu ...
A. berirama a-b-a-b
B. terdiri dari empat baris tiap bait
C. mempunyai sampiran dan isi
D. berisi lukisan keindahan alam
E. merupakan puisi asli Indonesia 


Baca juga:

perubahan-makna

puisi-kontemporer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar