Kategori

2019/02/13

Kebudayaan Neolitikum di Kalimantan Utara (1)

Kebudayaan Neolitikum di Kalimantan Utara

www.pixabay.com


Kalimantan Utara merupakan salah satu daerah yang terpengaruh oleh kebudayaan neolitikum. Daerah itu berkembang sampai masa berkembangnya kebudayaan logam. Menurut berita dari Cina pada abad ketiga mengatakan bahwa wilayah itu telah berdiri sebuah kerajaan yang bernama Chu-po. Kerajaan ini memiliki hubungan perdagangan dengan kerajaan Funan, komuditas utama Chu-po dalam perdagangan yaitu mengekspor besi.


Kutai
Kerajaan Kutai diperkirakan berada di daerah Kutei lama, Muara kaman, Kota Bangun, dan Sebulu. Namun letaknya kerajaan Kutai yang jelas berada di daerah sekitar Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Bukti mengenai keberadaan kerajaan ini dapat ditelusuri melalui tujuh prasasti atau yang disebut yupa. Yupa ditulis dalam bahasa sanskrit yang ditemukan di Muara Kaman. Prasasti ini diperkirakan ditulis pada akhir abad ke-4 dan awal abad ke-5. Isi dari prasasti itu mengenai seorang raja yang bernama Mulavarman yang memberi sedekah berupa tanah, emas, dan lembu kepada para brahmana yang tinggal di tempat yang bernama Vaprakesvara.
Adapun Mulavarman sendiri adalah cucu dari seorang kepala suku yang bernama Kudungga dan ayahnya bernama Asmavarman. Adapun dalam berita Cina yang ditulis oleh Fa-Hsien menyebutkan bahwa kerajaan yang terdapat di Kalimantan itu pernah dipimpin oleh Raja Devavarman, Asvavarman, dan kemudian Mulavarman.
Terdapat hal menarik dalam penyebutan nama antara Kudungga dengan Devavarman. Devavarman dapat diartikan sebagai penyebutan nama atas Kudungga. Nama Kudungga sendiri jelas bukan merupakan nama yang berbau Hindu. Devavarman merupakan nama yang berbau Hindu, pemberian dari brahmana untuk menunjukkan bahwa Mulawarman sebagia keturunan seorang Hindu. Namun, Kudungga sendiri tidak dianggap sebagai pendiri dinasti. Yang dianggap sebagi pendiri dinasti adalah Asvavarman. Karena nama Asvavarman dan Mulavarman, dihadapkan nama-nama yang berbau Hindu.
Dalam Prasati itu juga disebutkan bahwa Mulavarman mengundang para brahmana yang berasal dari India untuk datang ke negaranya. Hal ini menunjukkan bahwa Kutai bukan merupakan kerajaan yang terisolasi atau tidak melakukan hubungan dengan negara lain. Brahmana sendiri akan tinggal di pura, pura sebagai perwujudan penghormatan Mulawarman atas leluhurnya.
Kerajaan Kutai sebagai sebuah kerajaan yang dapat mentransformasikan kepemimpinan yang bersifat tradisi menuju kepemimpinan yang mengadopsi kebudayaan India, serta telah mampu membentuk sebuah kerajaan menurut sistem keluarga atau dinasti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar