Kategori

2019/02/20

Resensi Lolipop (Titi Setyoningsih)

Cinta Palsu

www.google.com

Identitas:
Penulis : Titi Setyoningsih
Judul buku : Lolipop
Desain Cover oleh : @Fregariavr
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Jl. Palmerah Barat 29-37 Blok I, Lantai 5 Jakarta                    10270
Tebal Buku : 224 hlm; 20cm
ISBN : 978-979-22-9958-8
Cetakan : Ke-2 Januari 2014


                      Titi Setiyoningsih lahir di Bajarnegara, 28 Desember 1993. Ia pernah menjuarai lomba membuat cerpen kaWanku pada 2011 (saat masih SMA), dan karya-karyanya sudah beberapa kali dimuat oleh media. Saat ini, Titi sedang menempuh studi S1 di Universitas Sebelas Maret Surakarta, mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sekarang Ia sedang menekuni menulis novel, salah satu karya yang  terkenal adalah Pelangi Tak Berwarna pada tahun 2011.

                      Kondisi buku ini bisa dibilang bagus, karena sudah modern, yakni menggunakan kertas glossy dan kertas per-halamannya menggunakan kertas biasa. Sampul dari buku ini juga mulai modern, karena menggunakan sampul buku pada umumnya. Namun desaign pada per-halaman menurut saya belum bagus karena membuat saya bosan untuk membacanya. Namun desaign luarnya sudah cukup menarik, maka dari itu saya tertarik untuk membaca novel ini.

                      Tema dari buku ini adalah Percintaan. Dimana ada dua orang saudara laki-laki yang kaya, juga menyukai seorang perempuan yang sama. Dimana laki-laki itu adalah Vigo dan Yovi, yang menyukai seorang perempuan sederhana bernama Aninda. Namun Aninda lebih tertarik kepada Yovi karena Ia orangnya ramah dan Protective terhadap Aninda. Namun, Aninda selalu merasa canggung terhadap Yovi dan Vigo karena diperebutkan satu sama lain.

                      Tokoh pada novel ini tergolong dalam 3 sifat, ada yang antagonis, protagonist serta tritagonis. Vigo masuk kedalam antagonis, Yovi dan Aninda termasuk dalam protagonis, serta teman Aninda bernama Yasmin yang menjadi tritagonis. Dimana Yovi selalu menjadi ‘penjaga’ pada saat Vigo mengejek atau menjatuhkan Aninda, serta Yasmin yang selalu ada untuk Aninda yang menjaga agar Vigo dan Yovi tidak bertengkar.

                      Alur pada novel ini menggunakan alur maju. Dimana menceritakan kisah percintaan antara Yovi dengan Aninda dari awal bertemu, masa pendekatan hingga berakhir dengan tragis dimana Yovi disuruh Vigo untuk meninggalkannya. Karena menurut Vigo, mereka tidak cocok sama sekali, dan ditambah pesona Vigo yang sangat ‘pemarah’ yang menekankan bahwa mereka sama sekali tidak cocok untuk menjadi pasangan.

                        Latar tempat dari novel ini bermacam-macam. Dimana mereka semua tinggal di Jakarta, pada saat musim yang labil (kadang hujan, kadanng panas). Juga, suasana dalam novel ini bisa dibilang sangat menegangkan karena kisah cinta mereka yang bisa dibilang aneh, karena tidak jelas hubungannya. Pergaulan yang mereka pegang juga pergaulan anak-anak SMA dimana bisa dibilang ‘labil’, kadang sok-sokan dewasa, namun kadang juga serasa anak SD.

                        Sudut pandang yang ada dalam novel ini adalah sudut pandang orang ketiga-serba tahu. Dimana, novel ini diceritakan secara langsung oleh sang penulis itu sendiri yakni Titi. Ia mencurahkan semua yang ada di kepalanya untuk membuat novel tentang percintaan ini. Jadi Ia dapat membuat sekehendaknya dalam cerita ini.

                        Gaya Bahasa yang digunakan dalam novel ini yakni menggunakan gaya Bahasa anak muda jaman sekarang. Dimana kadang menggunakan kata-kata yang senonoh seperti anak muda sekarang. Namun, kadang dari perkataan mereka yang senonoh menimbulkan ‘makna’ yang dapat mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik, juga lebih buruk. Namun, tetap saja tidak cocok untuk anak dibawah umur.

                        Amanat yang dapat diambil dalam novel ini, kita harus mulai bisa mengambil sebuah keputusan yang bijak dan sesuai kata hati. Jangan karena pengaruh orang lain, kita jadi mengelak dari kata hati kita sendiri. Karena, perkataan hati adalah tindakan yang terbaik untuk diri sendiri. Maka dari itu kita jangan pernah menghiraukan kata hati.

                        Novel ini sangat cocok dibaca oleh remaja kalangan SMA, karena memang membahas soal percintaan semasa SMA. Dimana kita tidak boleh dibiarkan untuk menjadi labil dalam mengambil sebuah keputusan. Novel ini juga memuat kata-kata yang senonoh jadi tidak baik untuk dibaca oleh anak dibawah SMA, karena tidak mendidik.


                        Alasan saya memilih novel ini, karena saya ingin mengetahui lebih dalam tentang percintaan. Bagaimana menjalaninya, memahami, serta bagaiamana menjaganya agar tidak menyakiti hari seseorang yang kita sayang. Maka dari itu saya memilih buku ini, meskipun ada alasan dimana saya hanya iseng melihat buku buku di perpustakaan, jadi saya mengambil buku ini.


*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar