Kategori

2019/02/20

Resensi Autumn in Paris

                               Jatuh di Paris


www.google.com

Judul             : Autumn in Paris
Pengarang     : Ilana Tan
Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama
Kota terbit      : Jakarta
Tahun terbit   : 2014
Bulan terbit    : Oktober
Tebal buku     : 264 halaman
Ukuran buku  : 13,5 x 20 cm

Ilana Tan adalah seorang novelis Indonesia yang dikenal karena menulis 4 novel roman yang masing-masing novelnya disajikan dengan cerita yang latarnya berbeda-beda. Novel Ilana Tan memiliki keunikan, yaitu tokoh-tokoh dari novel yang satu dengan novel yang lainnya saling berkaitan.Novel pertamanya berjudul Summer in Seoul, novel keduanya berjudul Autumn in Paris, novel ketiganya berjudul Winter in Tokyo dan novel keempatnya berjudul Spring in London. Selain itu, ia telah menulis berbagai judul novel seperti “in a Blue Moon,” “Sunshine Becomes You,” “Seasons to Remember.”  Namun, tidak ada seorang pun yang mengetahui nama asli, gender, wajah dari Ilana Tan dan ia tidak pernah mengaakan meet and greet. Ia tidak suka mempublikasi, mungkin baginya ia lebih suka orang mengakui karyanya dibanding mengakui namanya, mengakui wajahnya, prestasinya, dan sebagainya. Disisi lain, Ilana Tan tetap bisa menjaga privasinya tanpa diganggu oleh media luas. Kemungkinan, Ilana Tan merupakan sosok rendah hati yang tidak ingin menjadi sombong karena diagung-agungkan oleh banyak orang, dengan menyembunyikan jati dirinya dibalik nama pena, ia ingin tetap berkarya tanpa terganggu oleh hal-hal tersebut.
                Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju, karena menceritakan dari awal berjumpa, berkenalan, menjalin hubungan dan terjadi masalah, lalu mengatasi masalah dari satu waktu berlanjut ke waktu yang lain. Dengan alur ini, pembaca dengan sangat mudah dapat memahami jalan ceritanya.
            Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga karena pengarang tidak masuk dalam cerita tetapi hanya menceritakan apa yang terjadi saja.
            Dalam novel ini pengarang menggunakan tema mengenai percintaan karena didalam novel ini sebagian besar hanya menceritakan tentang sepasang kekasih dari awal perkenalan hingga akhir.
            Latar cerita pada novel ini sangat beragam serperti pada latar tempat novel ini menggunakan tempat yang bervariasi dan jarang ditemukan dalam novel lain seperti bistro, apartemen, Museum Rodin, dan Sungai Seine. Pada novel ini juga hampir menggunakan seluruh waktu seperti pada malam hari, siang hari, pagi hari, sore hari, dan larut malam. Berbagai latar suasana juga dapat ditemukan dalam novel ini seperti meriah, senang, sedih, sepi, mengecewakan, dan masih banyak lagi.
            Penokohan dan tokoh yang ada dalam novel ini sangat beragam dan penulis membuat karakter pada setiap tokoh berbeda sehingga mudah untuk dibedakan seperti Tara yang digambarkan sebagai seorang perempuan yang pintar dalam bahasan namun sangat cerewet sedangkan Tatsuya digambarkan sebagai orang yang pintar memasak, penyayang, dan romantis serta masih banyak lagi tokoh dan penokohannya yang membuat novel ini semakin hidup.
            Novel ini akan sangat menarik bagi kalangan remaja karena kisah percintaan yang sesuai dengan zaman sekarang ini serta ceritanya yang sangat menarik dan berhasil membuat para pembaca terhanyut dalam ceritanya.

            Berbagai amanat akan kita dapat setelah membaca novel ini seperti kita harus bisa menghadapi kenyataan walau sepahit apapun itu, kita harus selalu tegar dalam hidup karena hidup harus terus berjalan, dan harus berusaha selalu jujur walau kejujuran itu menyakitkan.


*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga:


resensi-novel-winter-in-tokyo




Tidak ada komentar:

Posting Komentar