Kategori

2019/02/28

Hikayat Lebai Malang


Hikayat (berdasarkan KBBI) adalah  karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.

Tidak hanya berisi cerita tetapi juga di dalam cerita tersebut mengandung banyak nilai kehidupan, misalnya nilai moral, sosial, agama, dan lain-lain.
Berikut merupakan salah satu contoh hikayat yang cukup terkenal.

Contoh Hikayat:

Lebai Malang

www.pixabay.com

Maka inilah suatu bidal Melayu. Barang siapa rugi, atau tiada sampai hajatnya, padahal bukan dengan sebab perbuatan orang lain, hanyalah semata-mata kelengahannya sendiri, maka orang lain dapat, maka dikata oleh orang Melayu: Lebai Malang. Maka demikian bunyi ceritanya konon:

Ada sorang lebai duduk pada antara dua kampong besar, yang ramai orangnya, di tepi sungai. Maka pada suatu ketika, kedua buah kampong itu berkenduri besar, memanggil orang besar-besar dan orang kaya-kaya, apa lagi fakir miskin, hingga bahagia orang di dalam negeri itu.

Maka tatkala hari orang berkumpul akan makan dan mnum, maka Lebai Malang itu pun pergilah. Maka halnya lebai itu, kedua kampong itu memanggil dia. Maka tengah hendak pergi, dating pikiran yang tamak, berkata di dalam hatinya.

“Aku ini dipanggil orang. Maka yang di pihak hulu itu dekat sedikit, tetapi menyembelih seekor kerbau. Maka yang di pihak hilir ada menyembelih dua ekor kerbau. Kalau aku minta di sebelah hilir, dapat dua tanduk, jika minta di hulu, aku  dapat satu tanduk, tetapi masaknya sedap. Yang sebelah hilir masaknya kurang sedap, karena aku biasa makan pada dua tempat itu.

Maka di dalam berpikir begitu, turunlah Lebai Malng berkayuh dengan sampan jalur. Maka ada satu tanjung berkayuh ke hilir, terkenangkan tanduk boleh dapat dua, pihak hulu dapat satu, tetapi masak-masaknya sedap. Maka dipaling pula sampannya ke hulu, maka berkayuh dua tanjung, teringat pula, bahwa pihak hilir kurang sedap masakannya.

Maka di dalam begitu, pulang balik dua tiga kali, kemudian dikayuh terus ke pihak hulu. Maka serta sampai sudah berdiri amin, tuan imam membaca doa, jadi terlepaslah yang sebelah hulu.

Maka berkayuh pula dengan sungguh-sungguh ke hilir. Maka serta sampai, berdiri pula doa tuan imam di situ, jadi terlepaslah pula. Jadi kata hatinya.

“Baik aku balik mengambil tali, supaya dapat ikan. Lebih-lebih dijual, boleh dibuat lauk. Serta aku bawa anjing perburuan, kalau tak dapat ikan, aku berburu pelanduk.

Maka di dalam berpikir begitu, berkayuhlah balik, mengambil tali kail dengan mengambil nasi sejuk. Maka nasi sejuk itu dibungkus dengan upih pinang, dengan sambal balacan di dalam tabung. Maka anjing itu pun ditaruh di belakang sampan.

Serta sampai ke tempat mengail, maka berpancanglah di situ, kaail pun dicampakkan dengan umpannya siput. Maka tatkala kail sudah di dalam air, maka perut pun lapar, lalu membuka upih, tempat nasi itu.

Maka mengambil tabung itu, diketuk-ketukkan pada tepi sampan, dituntung-tuntung. Tiba-tiba terpacul sambal itu, jatuh ke dalam air.

Maka Lebai itu pun menyelup ke dalam air hendak mengambil sambal, yang jatuh itu. Serta tanduk kepala, tangan pun menyelup ke air, anjing pun lompat makan nasi.

Maka jadi terlepas hajatnya semuanya. Jadi, dikata orang, “Lebai Malang.” Hingga masa ini  dijadikan bahasa Melayu, kepada siapa, yang begitu halnya, dikatalah “jadi Lebai Malang.” Demikian ceritanya.

Sumber: Garis Besar Sejarah Sastra Indonesia, 2002

Soal Kalimat Efektif

Kalimat efektif

Cermatilah kalimat-kalimat di bawah ini. Perbaikilah kalimat yang tidak efektif!

1.       Pada tahun ini merupakan tahun terakhir masa dinasnya sebagai seorang pilot.
2.       Pada artikel “Solidaritas Global atas Korban Tsunami Asia” yang diambil dari harian Kompas, ada dua hal yang dibahas di dalam artikel ini.
3.       Si penulis berusaha akan bahaya DBD yang semakin hari semakin meningkat bahayanya.
4.       Sedangkan bantuan jangka panjang lebih diarahkan pada para petani miskin.
5.       Salah satu cara memberantas kemiskinan adalah dengan memberantas korupsi dan mempererat hukuman untuk para koruptor.
6.       Di Indonesia sendiri, masih banyak rakyat-rakyat miskin yang belum bisa mendapatkan bantuan sama sekali, apalagi ditambah dengan bencana Tsunami.
7.       Padahal pemerintah mempunyai anggaran yang dapat digunakan pemerintah untuk membantu rakyatnya.
8.       Meskipun bantuan solidaritas global kepada bencana Tsunami memang luar biasa, akan tetapi menurut saya hendaknya semua dana yang telah terkumpul dapat dialokasikan dengan sebaik-baiknya.
9.       Anak-anak yang menjadi korban bencana tersebut dihadapi oleh masalah akibat dari bencana Tsunami.
10.  Fakta memperlihatkan bahwa korban-korban bencana Tsunami sangat banyak dan anak-anak yang terdapat di penampungan korban bencana alam sangat banyak jumlahnya.
11.  Mereka bisa saja menjadi criminal karena berpikir tidak ada yang memperhatikan atau tujuan hidup tidak jelas.
12.  Kesimpulan yang saya ambil adalah kita harus memperhatikan lingkungan kita dan menjaganya karena dengan begitu kitabisa setidaknya mencegah terjadinya penyakit.
13.  Anak-anak yang mengalami trauma pada masa kecilnya akan tumbuh menjadi anak yang traumatis.
14.  Pemerintah harus membuat program khusus untuk menampung anak-anak tersebut.
15.  Para pemimpin dunia sudah sepakat mengurangi angka kemiskinan dunia dalam konferensi FAO. 
16.  Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus mebayar uang kuliah 
17.  Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen
18.  Soal itu saya kurang jelas         
19.   Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama
20.  Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu 
21.  Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting 
22.  Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes 
23.   Karena ia tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu 
24.  Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang 
25.  Dia hanya membawa badannya saja 
26.  Sejak dari pagi dia bermenung.
27.  Surat itu sudah saya baca. 
28.  Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan 
29.  Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat
30.  Pekerjaan itu dia tidak cocok.
31.  Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar Rebo?”
32.  Sejak dari usia delapan tauh ia telah ditinggalkan ayahnya.
33.  Hal itu disebabkan karena perilakunya sendiri yang kurang menyenangkan.
34.  Ayahku rajin bekerja agar supaya dapat mencukupi kebutuhan hidup.
35.  Pada era zaman  modern ini teknologi berkembang sangat pesat.
36.  Operasi yang dijalankan Reagan memberi dampak buruk.
37.  Gereja itu mengelola oleh para rohaniman secara professional.
38.  Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.
39.  Rumah yang besar yang terbakar itu.
40.  Berbuat baik kepada orang lain adalah merupakan tindakan terpuji.
41.  Dia datang dengan hanya membawa alat tulisnya saja. 
42.  Sejak dari kemarin dia hanya diam saja. 
43.  Kabar itu sudah saya dengar semenjak saat kejadian itu berlangsung.
44.  Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan
45.   Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.



2019/02/26

Resensi Percy Jackson and The Olympians, The Lightning Thief


Petualangan Anak Setengah Dewa yang Dituduh Mencuri Petir Zeus
 
Dokumen Pribadi

Judul buku: Percy Jackson and The Olympians, The Lightning Thief
Pengarang: Rick Riordan
Penerjemah: Femmy Syahrani
Ilustrasi isi: Sweta Kartika
Penerbit asli: Miramax Books
Tahun terbit: 2006
Penerbit terjemahan: PT Mizan Publika
Tahun terbit terjemahan: 2008
ISBN: 978-979-433-540-6
 Tipe Cover: Art Paper
Jumlah halaman : 444


          Rick Riordan merupakan penulis sukses asal Texas yang buku-buku karangannya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan bahkan difilmkan. Ia pernah mengajar selama 15 tahun sebagai guru sejarah dan bahasa Inggris di sekolah swasta dan sekolah negeri di San Francisco Bay Area dan Texas. Sekarang, ia bekerja sebagai penulis full-time dan tinggal di San Antonio bersama istri dan kedua puteranya. Karya suksesnya, Percy Jackson and The Olympians sebenarnya merupakan cerita yang ia buat sebagai cerita pengantar tidur untuk puteranya, Hayley yang didiagnosa menderita penyakit GPPH dan dyslexia. Hal ini menginspirasi Rick Riordan untuk membuat novel dengan karakter yang menderita penyakit-penyakit tersebut.
          The Lightning Thief merupakan seri pertama dari kelima seri Percy Jackson and The Olympians. Buku ini mengisahkan petualangan seorang anak setengah dewa bernama Percy Jackson yang dituduh mencuri kilat petir milik Dewa Zeus. Kisah petualangan Percy Jackson ini dikemas ke dalam 444 halaman buku yang diberi cover menggunakan art paper dengan warna hitam dan biru yang dominan. Cover bagian depannya sangat menarik dengan gambar seorang anak laki-laki yang tengah memegang kilat petir di tengah laut. Sedangkan pada bagian belakangnya, terdapat sinopsis buku dan pujian-pujian terhadap buku tersebut. Buku berukuran 20 x 13 cm. ini memiliki ukuran tulisan yang cukup besar sehingga mudah dibaca.
          Novel The Lightning Thief merupakan salah satu dari dua seri Percy Jackson yang difilmkan. Meskipun filmnya tergolong bagus, sayang sekali banyak adegan dan tokoh dari novel yang diubah dan bahkan dihilangkan untuk mempersingkat durasi film agar tidak terlalu panjang. Sehingga menurut saya, filmnya kurang menarik bila dibandingkan dengan novel aslinya.
          The Lightning Thief merupakan novel fiksi yang bertemakan petualangan. Hal ini sudah nampak dari judul buku yang berbunyi “Percy Jackson dan Dewa-Dewa Olimpia, Sang Pencuri Petir”. Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama atau akuan sehingga pembaca dapat merasakan emosi tokoh utama, terbawa oleh suasana dalam novel tersebut, dan seolah merasa ikut mengalami petualangan. Contohnya pada kutipan berikut:
“Namaku Percy Jackson. Umurku dua belas tahun. HIngga beberapa bulan yang lalu, aku siswa asrama di Akademi Yancy, sekolah swasta untuk anak bermasalah di New York Utara.”
Kutipan tersebut juga mengenalkan tokoh utama yang bernama Percy Jackson. Tokoh ini merupakan anak remaja pemberani yang baik dan sayang pada ibunya. Terbukti pada kutipan
“Aku tak bisa membiarkan mereka terluka. Aku membuka tutup pedangku, berlari ke seberang dek, dan berseru, ‘Hei, Chihuahua!’”
dan
“Ibuku perempuan paling baik di dunia. Semestinya dia menikah dengan miliarder, bukan orang berengsek seperti Gabe.”
          Alur yang digunakan merupakan alur campuran. Sebagian besar novel ini beralurkan maju, namun ada beberapa kilas balik yang menjadikannya maju mundur contohnya seperti pada kutipan berikut:
“Kami sampai saat matahari terbenam, lalu membuka semua jendela pondok, sesuatu yang rutin kami kerjakan.”
dan
“Seperti misalnya di sekolahku sewaktu kelas lima, ketika kami mengunjungi medan perang Saratoga, aku mendapat sedikit kecelakaan dengan meriam Perang Revolusi.”
          Seperti yang tertera pada kutipan pertama, salah satu latar tempat pada novel ini adalah New York Utara. Karena novel ini mengisahkan petualangan Percy yang harus mengarungi perjalanan ke berbagai tempat, ada banyak latar tempat pada novel ini. Namun latar tempat tidak keluar dari Amerika. Berikut contoh kutipannya:
“Tanah gersang melesat lewat. Kami melewati tanda yang bertulisan PERBATASAN NEGARA BAGIAN CALIFORNIA, 19 KM.”
          Seperti halnya latar tempat, latar waktu juga terdapat banyak. Salah satu contoh kutipannya adalah kutipan kelima pada pembahasan alur yang berlatar waktu saat Percy ada di kelas lima. Contoh kutipan lainnya adalah:
“Aku berlari ke kios Koran terdekat dan membaca tahunnya dulu. Untunglah, tahunnya masih sama dengan tahun kami masuk. Lalu, aku membaca tanggalnya: dua puluh Juni. Kami berada di dalam Kasino Teratai selama lima hari.”
          Latar suasana pun juga beragam. Mulai dari senang dan tenang, hingga sedih, marah, dan menegangkan. Berikut contoh kutipan suasana menegangkan:
“Pohon pinus itu tinggal beberapa meter lagi, tetapi bukit itu semakin terjal dan licin, dan Grover tetap saja berat. Manusia-banteng itu semakin dekat. Beberapa detik lagi dia akan mencapai kami.”
          Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini sangat mudah dipahami. Pengarang juga menggunakan beberapa majas dalam buku ini. Salah satunya adalah hiperbol yang digunakan dalam kutipan berikut:
“Sori, tapi itu benar lho. Bau badannya seperti pizza bawang putih berjamur yang dibungkus celana olahraga”
dan
“Mungkin kalau kau kutendang di tempat lemahmu, pikirku. Akan membuatmu bernyanyi sopran selama seminggu.”
          The Lightning Thief merupakan buku yang cocok dibaca semua kalangan. Terutama kalangan anak-anak dan remaja. Karena cerita fiksi di dalamnya sangat menghibur dan bagus untuk melatih imajinasi dan menambah wawasan. Khususnya pengetahuan mengenai dewa-dewa mitologi Yunani dan sejarahnya. Buku ini juga disertai dengan beberapa ilustrasi gambar. Sehingga pembaca tidak terlalu kesulitan membayangkan mahluk-mahluk mitologi kuno yang dideskripsikan dalam buku sekaligus membuat buku ini semakin menarik.
          Saya memilih buku ini sebagai bahan resensi karena saya merasa sangat tertarik dengan buku ini. Cerita di dalamnya yang seru, bahasanya yang mudah dipahami, ilustrasi gambar, dan emosi serta suasana yang saya dapatkan saat membaca buku ini menjadi alasan saya memilihnya. Secara pribadi, saya sangat tertarik dengan hal-hal berbau mitologi Yunani, cerita fiksi, dan petualangan hal-hal tersebut juga menjadi alasan saya memilih The Lightning Thief untuk diresensi.


*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga:




Resensi SHERLOCK HOLMES THE SIGN OF FOUR


SHERLOCK HOLMES
THE SIGN OF FOUR






Identitas buku :
Judul                : Sherlock Holmes, The Sign Of Four
Penulis             : Sir Arthur Conan Doyle
Penyunting      : Albert
Editor              : Satya
Setting             : Redaksi Shira Media
Cover               :Redaksi Shira Media
Penerbit          : Shira Media
Pemasaran      : Solusi Distribusi


Sir Arthur Ignatius Conan Doyle (lahir 22 Mei 1859 – meninggal 7 Juli 1930 pada umur 71 tahun) adalah pengarang cerita fiksi terkenal berkebangsaan Inggris. Salah satu karangannya yang paling terkenal adalah serial petualangan Sherlock Holmes, seorang detektif fiksi yang eksentrik.
Doyle dilahirkan pada tahun 1859. Ia mendapat gelar dokter dari Universitas Edinburgh dan mulai membuka praktik di SouthseaInggris pada tahun 1882. Ia mengarang banyak cerita, dua diantaranya tidak pernah dipublikasikan.
Pada tahun 1886, ia menciptakan tokoh Sherlock Holmes yang diilhami dari Dr. Joseph Bell, salah satu dosennya. Cerita pertama yang berjudul A Study in Scarlet (bahasa IndonesiaPenelusuran Benang Merah) ini diterima publik dengan baik. Akan tetapi, ketenaran tokoh itu baru dimulai pada tahun 1891 ketika ia menulis serial petualangan Sherlock Holmes bersama sahabat setianya, Dr. Watson, dalam bentuk kompilasi cerita pendek.
Buku ini memiliki ukuran yg cukup kecil sehingga mudah untuk dibawa. Buku ini memiliki 212 halaman sehingga tidak begitu tebal dan bisa dibaca dengan cukup cepat.Cover pada buku ini bewarna biru gelap  dengan gambar bayangan dari detektif Sherlock Holmes.Warna biru gelap ini seperti meminterprestasikan hal yang berbau misteri. Buku ini memiliki berat 0,2 kg dan ukuran 1 13 19 cm.
Novel ini mengambil setting di London pada abad 19. Dengan tokoh utama seorang detektif bernama Sherlock Holmes dan temannya Dr. Watsons seorang dokter yang khawatir dengan Holmes yang ketergantungan terhadap narkoba yaitu kokain. Holmes adalah orang yang sangat teliti, buktinya “Ayah anda sudah menyimpannya dengan hati hati dalam buku catatan saku , karena kedua sisinya sama bersihnya.”
Kasus dimulai dengan kedatangan Mary Morstan kepada Sherlock Holmes untuk meminta bantuan memecahkan sebuah misteri hilangnya ayahnya, Kapten Arthur Morstan. Arthur Morstan dan temannya di India, Mayor  Thaddeus Sholto kembali ke London karena mendapatkan harta karun yang sangat besar jumlahnya. Namun ketika Mary tiba di hotel tempat ayahnya  berada, sang ayah sudah lenyap tanpa jejak.
Pada bukunya ini,Sir Arthur Conan Doyle menggabungkan unsur misteri, petualangan, dan kisah cinta. Bermula dari misteri hilangnya Mr. Morstan, membawa Sherlock Holmes dan Dr. Watson menuju pencarian harta karun Agra yang hilang dengan nilai setengah juta poundsterling.
Alur cerita pada novel ini maju-mundur karena terdapat banyak flashback ke tahun tahun sebelumnya untuk mengingat banyak halk penting yang dapat menjadi kunci unutk memecahkan kasus. Sehingga novel ini agak sulit dimengerti.
Buku ini menggunakan sudut pandang orang ketiga. Dimana kita menjadi teman Holmes, Dr. Watsons yang menceritakan cara kerja Holmes dan selalu mengikuti Holmes kemanapun dia pergi.
 Setelah membaca buku ini saya mendapat banyak nilai-nilai kehidupan yaitu 1. Pelajarilah hal-hal dari yang paling mudah
2. Belajarlah mengamati bukan sekedar melihat dan melupakan
3. Jangan terkecoh oleh masalah besar, hingga hal terkecil penyebab masalah tersebut.
            Menurut saya buku ini cocok dibaca untuk anak remaja diatas 17 tahun, karena buku ini banyak mengandung unsur unsur dewasa, seperti penggunaan narkoba, pembunuhan, dan pencurian.
            Penulis buku ini menggunakan gaya bahasa yang baku sehingga terdengar sopan dan banyak kata yang sulit dimengerti anak anak dibawah umur. Di buku ini ada juga kata yang diganti menjadi sebuah ungkapan untuk menggambarkan sesuatu.
            Buku ini selain bermanfaat untuk menghabiskan waktu luang juga berguna untuk orang yang ingin mengasah kemampuan otak mereka dengan ikut memecahkan kasus kasus yang ada.
            Alasan saya memilih buku ini, karena saya suka novel dengan tema misteri karena alur cerita buku nii sulit ditebak dan pada akhirnya pelaunya adalah orang yang tidak dapat diduga. Selain itu, saya takjub dengan kecerdasan Holmes memecahkan kasus pada buku ini.


*** Selamat Membaca ***


www.pixabay.com

Baca juga:


resensi-novel-sherlock-holmes-kesaksian


resensi-magnus-chase-and-gods-of-asgard

resensi-cataluna-chronicles-dark-secret

Resensi The Cataluna Chronicles The Dark Secret


Kutukan Catherine si Pembawa Sial

www.google.com
Identitas
Judul Buku               : The Cataluna Chronicles The Dark Secret
Penulis                      : Robert Lawrence Stine
Penyunting              : Hidayat Saleh
Perancang Sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan                    : Pertama – Januari 2003
Penerbit                   : Gramedia
Tebal Buku               : 184 halaman, 18 cm
ISBN                          : 979 – 22 – 0104 – 1


Robert Lawrence Stine (lahir 8 Oktober 1943; umur 74 tahun), R. L. Stine dan Jovial Bob Stine, adalah penulis dan produser Amerika Serikat. Stine, yang dijuluki "Stephen King-nya sastra anak", fiksi horor, termasuk seri Fear Street, Goosebumps, Rotten School, Mostly Ghostly, dan The Nightmare Room. Beberapa karyanya yang lain adalah trilogi Space Cadets, dua buku permainan Hark, dan puluhan buku humor. Buku-buku R. L. Stine telah terjual lebih dari 400 juta eksemplar hingga tahun 2008.
Robert Lawrence Stine (lahir 8 Oktober 1943, umur 74 tahun), R. L. Stine dan Jovial Bob Stine, adalah penulis dan produser Amerika Serikat. Stine, yang dijuluki "Stephen King-nya sastra anak", fiksi horror, termasuk seri Fear Street, Goosebumps, Rotten School, Mostly Ghostly, dan The Nightmare Room. Beberapa karyanya yang lain adalah trilogi Space Cadets, dua buku permainan Hark, dan puluhan buku humor. Buku-buku R. L. Stine telah terjual lebih dari 400 juta eksemplar hingga tahun 2008.
Saat pertama melihat buku ini, saya langsung tertarik oleh judul buku dan pengarang buku. Kover buku yang digunakan merupakan hard cover dengan desain yang simple tetapi memberikan suasana mencekam dan menyeramkan. Judul buku yang dicetak dengan huruf yang berkesan menarik dengan tulisan yang keren. Kertas yang dipakai di novel ini menggunakan kertas buram dengan tulisan yang enak dibaca dan ukuran tulisan dapat mengisi halaman dengan isi yang lumayan banyak tetapi tidak membuat pembaca susah membaca tulisan tersebut.
Manfaat buku ini untuk mengisi waktu kosong kita dan menghibur saat kita bosan.
Buku ini dapat dibaca oleh kalangan remaja atau 13 tahun ke atas. Buku ini juga cocok bagi orang dewasa yang menyukai novel-novel berbau horror tetapi buku ini tidak disarankan  bagi orang yang tidak suka novel horror atau takut hal berbau horror.
Alasan saya memilih buku ini karena saya suka buku-buku yang serius, menyeramkan, dan menegangkan. Diceritakan, di dalam Cataluna kutukan Catherine hidup dan sementara Catherine diburu pada waktunya sendiri, Regina dan Lauren akan dihantui oleh mereka. Situasi yang tegang dan menyeramkan yang membuat buku ini menarik untuk dibaca
Tema dari buku ini adalah Misteri. Buku ini seperti yang saya sebutkan adalah genre yang sangat saya sukai, kisah-kisah misteri dengan para pembunuh bagi saya sebagai pembaca untuk ditemukan sementara ceritanya berlanjut. Dalam cerita ini, ini berisi dua cerita kecil yang saling terhubung dalam beberapa hal. Dalam cerita pertama, William diburu oleh roh jahat Cataluna yang dapat menyamarkan dirinya menjadi apa pun, roh jahat ini telah membunuh ayah dan saudara laki-laki William. dia mencoba membunuh Cataluna, tetapi dia malah membunuh sepupunya, Jessica.
  
Alur pada novel ini merupakan alur maju "William bersumpah akan memburunya dan membalaskan dendamnya". Dimana menceritakan kisah perjalanan Cataluna yang diburu oleh roh jahat, di mana Lauren dan Regina berpendapat bahwa siapa sebenarnya pembunuh itu, dan Lauren menyadari bahwa sebagian besar hal-hal yang terjadi lebih berkaitan dengannya daripada Regina.  Sangat menarik bagaimana ceritanya berakhir seperti ini untuk membiarkan pembaca memikirkan kesimpulan yang mereka sukai.
Tokoh pada novel ini terdapat 1 sifat, yaitu antagonis. William seorang yang diburu roh jahat, lalu dirasuki roh jahat untuk memburu teman-teman lainnya menjadikan karakter William seperti pembunuh berdarah dingin "William mengangkat kepala gadis itu, lalu membunuhnya".
Latar tempat dari novel ini bermacam-macam. Dimana mereka semua tinggal di tempat yang berbeda-beda, lalu bertemu di suatu tempat yang sama. Cuaca yang berubah-ubah (kadang cerah,hujan,malam) "Roh jahat merasuki jiwa pada malam hari dan memburu pada malam hari". Suasana dalam novel ini juga bisa dibilang unik karena sangat menegangkan dan menyeramkan.
Sudut pandang yang ada dalam novel ini adalah sudut pandang orang ketiga, serba tahu "William menarik tudung jaketnya ke belakang dan menggenggam abu". Novel ini diceritakan secara perlahan dari perkenalan sampai klimaks. Penulis mencurahkan semua yang ada untuk membuat novel yang seram dan menegangkan ini.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini yakni menggunakan gaya bahasa baku "Angin dingin musim gugur menyapu ladang yang terbakar itu". Dimana kadang menggunakan kata-kata yang kasar. Kadang dari perkataan mereka ada yang mengandung makna yang dapat memberikan kita suatu imajinasi yang membuat kita menjadi lebih baik atau buruk.
Amanat yang dapat diambil dalam novel ini, kita harus mulai bisa mengambil sebuah keputusan dengan cepat dan bijaksana. Jangan mudah putus asa dan mudah menyerah karena pasti ada solusi untuk membuat kita menjadi lebih baik.


*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga: