Kategori

2019/02/12

Resensi Maddah (Risa Saraswati)


Baca Maddah Lebih Dalam, Elisabeth atau Ivanna?
 
www.google.com

Judul           : Maddah
Penulis        : Risa Saraswati
Penyunting : Maria M. Lubis
Penerbit      :
PT. Bukune Kreatif Cipta
Tebal           :
306 halaman ; 14 x 21cm
Cetakan      :
I
ISBN          : 978-602-220-251-6
Penyelaras  : Syafial Rustama


                       Risa Saraswati lahir di Bandung, 24 Februari 1985. Selain menjadi penulis dan vokalis sebuah band, Risa juga tercatat sebagai Pegawai Negri Sipil di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Anak pertama dari pasangan Imam Sumantri dan Elly Rawilah ini mulai menekuni bidang seni yang cukup serius di tahun 2002, dan pada 2011 mulai tergerak untuk membukukan tulisan-tulisannya. Hingga movel ini diterbitkan, Risa tercatat sudah mengeluarkan lima album bersama band Sarasvati, dan beberapa karya tulis yang diantaranya mendapat predikat buku laris.
            Salah satunya adalah Maddah, novel bergenre horror ciptaan Risa Saraswati ini diangkat berdasarkan kisah perjalanan hidupnya sebagai wanita indigo bersahabat dengan 5 sahabat yang tidak terlihat yaitu William,Hans,Peter,Janshen dan Hendrick. Maddah merupakan novel kedua, sekaligus sekuel dari Gerbang Dialog Danur yang dirilis pada tahun 2015. Novel ini sendiri berjudul Maddah yang artinya dibaca lebih dalam, keinginan dan tujuan mereka yang tak terlihat tidak dapat diketahui bila kita manusia tidak mengerti atau tidak membaca situasi mereka terlebih dahulu.

“Aku bahagia bisa menjalin hubungan pertemanan dengan mereka semua, tapi aku harus tetap memijakkan telapak kakiku ke atas tanah, agar yakin bahwa sesungguhnya ada dunia nyata dengan segudang permasalahan yang harus siap kuhadapi dalam hidupku.”

“Suatu saat nanti mereka akan pulang. Entah aku dulu, atai mereka yang lenih dulu ‘pulang’. Aku hanya ingin semua berjalan sesuai jalurnya”
Soft cover novel ini menggambarkan ilustrasi kedua tokoh hantu utama, dipadukan dengan warna hitam dan merah menggambarkan sisi gelap dan mistis. Penggunaan bahasa baku namun tetap ringan memudahkan pembaca mencermati isi dan alur novel. Penulisan isi novel yang tak kalah menarik dengan gambaran sketsa semua dan fakta menarik seluruh tokoh. Juga, tidak ditemukan kesalahan ejaan penulisan dalam novel Keterangan yang diberikan pada novel juga sangat jelas dengan adanya pemisahan warna kertas untuk menandakan alur maju-mundur yang digunakan.
Namun, banyaknya tokoh dalam setiap bab cukup membingungkan pembaca. Teka- teki dalam novel juga tidak dapat ditonjolkan dengan baik oleh penulis, situasi yang kurang jelas dan menduga-duga. Walaupun telah adanya pembeda latar dan alur , ada beberapa bab yang memiliki kurang penjelasan keadaan situasi sekitar, sehingga pembaca akan merasa kebingungan di beberapa bab dalam novel.
Maddah cocok untuk dibaca kalangan remaja dan dewasa. Maddah kurang cocok untuk pembaca anak-anak. Tidak ada peringatan umur untuk novel ini namun beberapa bab yang mengandung unsur kekerasan dan bahasa yang cukup vulgar. Terlihat dalam adegan pembunuhan, pembantaian, dan perselingkuhan.
            Novel Maddah diadaptasi menjadi sebuah film sukses pada tahun 2018, inilah yang menjadi alasan saya memilih Maddah untuk menjadi bahan resensi. Terdapat perbedaan latar belakang Elisabeth dan Ivanna, dua hantu wanita yang menjadi tokoh utama yang terdapat di cover novel Maddah dan ending pada film. Hal ini bertujuan diubah agar semua kalangan umur dapat menyaksikan lanjutan trilogi Danur ini.
Dan menurut saya sendiri, saya tidak menyesal membaca novel ini. Keseluruhan alur di novel dan di film memang tidak terlalu berbeda. Namun, ada beberapa penggalan adegan menarik dan patut diketahui yang tidak ditampilkan dalam film Maddah, Hal ini membuat mengapa alur dalam novel jauh lebih baik untuk dapat dicermati dan dibaca dibandingkan dengan film Maddah itu sendiri.


*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga:

resensi-tears-in-heaven-angelia-caroline

resensi-he-loves-her-till-end-monica

resensi-biru-langit-cinta-eko-hartono



Tidak ada komentar:

Posting Komentar