Dua Remaja Pria yang Saling Bertolak Belakang, Manakah yang Harus
Dipilih?
www.google.com |
Indentitas Novel :
1. Judul : He Loves Her
Till The End
2. Pengarang : Monica Petra
3. Penerbit : PT Gramedia Pustaka
4. Tahun
Terbit : 2008
5. Editor : eMTe
6. No. ISBN : 978-979-22-9513-9
7. Jumlah
halaman :
200 hlm
8. Ukuran Buku : 14 x 20 cm
9. Kota Terbit : Jakarta
Buku ini ditulis oleh Monica Petra. Ia
lahir pada 13 Februari 1988 . Ia mulai menulis sejak duduk dibangku sekolah
dasar, namun ia baru mulai menulis novel pada saat SMA. Ia merasa segala hal
yang ia terima dalam hidupnya adalah anugerah dari Tuhan. Dari tangannya,
lahirlah 14 novel. Beberapa diantaranya adalah : Looking for Laskar Cinta,
Never be The Same, Perfection, Home, dan masih banyak lagi. Monica Petra banyak
menulis buku tentang cinta anak remaja, serta persahabatan anka remaja. Ia
ingin karyanya menginspirasi semua orang
Cover buku ini menggambarkan seorang
remaja laki-laki yang mengendarai sepeda sambil membonceng seorang remaja
perempuan. Menurut saya covernya sangat sesuai dengan jalan cerita buku ini,
hanya saja ketidakhadiran sang tokoh ketiga. Mungkin sang pembuat cover tidak
ingin menunjukan secara eksplisit jalan cerita yang sebenarnya melalui cover
ini. Akan tetapi dari segi pewarnaan menurut saya kurang menarik karena
terlihat seperti novel anak SD dengan perpaduan warna hijau dan pink. Selain
itu, penggunaan kertas yang seperti kertas koran turut serta mengurangi nilai
dari buku ini.
Saya menyadari bahwa, kisah yang
diceritakan oleh sang pengarang merupakan kisah yang sangat umum dalam hal
novel remaja, yaitu cinta segitiga. Sayangnya menurut saya, sang penulis kurang
mampu dalam membedakan karyanya dengan buku-buku lain yang memiliki tema yang
sama. Bahkan alur yang sudah dibangun dengan matang, justru terselesaikan
dengan cara yang kurang apik dan sang penulis terkesan terburu-buru dalam
menyeselaikan novel ini. Selain itu, tidak terdapat unsur ‘gregetnya’ dalam
buku ini, sehingga setelah saya membaca buku ini, rasanya tidak begitu terbekas
dihati saya.
Buku ini diawali dengan seorang gadis
bernama Gadis, yang sudah memiliki pacar bernama Reno, seorang remaja culun dan
kutu buku. Keseharian mereka lama-lama membuat Gadis bosan terhadap Reno,
ditambah Gadis sedang didekati oleh kapten basket bernama Yustian. Pengenalan
alur tersebut awalnya mampu membuat saya tertarik untuk membaca novel ini lebih
lanjut. Alurnya menggunakan alur maju, dan penggunaan kata yang simpel
memudahkan saya membaca buku ini dan hanyut dalam alur yang diceritakan. Sudut
pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga,dengan bukti kutipan :
“Gadis terpesona menatap Yustian yang tampak keren dalam balutan kaos
olahraga,meskipun ia harus melihat cowok itu sambil memicingkan mata karena
sinar matahari”.Bagian yang menurut saya paling mengecewakan dalam buku ini
adalah bagian endingnya. Sang penulis gagal mengeksekusi cerita ini dan penyelesaian
yang ditawarkan seakan begitu dipaksakan . Alur yang dipersiapkan dengan matang
dan panjang, terselesaikan secara singkat tanpa mempedulikan aspek-aspek yang
membangun cerita ini
Tidak banyak tokoh dalam buku ini, dan
kebanyakan hanya berfokus pada tiga tokoh utama saja. Pendalaman masing-masing
tokoh menurut saya agak kurang, dan sang penulis juga kurang dapat
mengekspresikan tokoh-tokoh yang diceritakannya. Namun tindakan tidak terduga
yang kadang dilakukan beberapa tokoh cukup membuat hati saya bergejolak. Selain
itu, penulis juga terkadang menampilkan beberapa adegan dalam cerita yang
mungkin tidak diharapkan oleh para pembaca untuk terjadi, namun adegan tersebut
muncul. Poin inilah yang mampu menutupi beberapa kekurangan dalam buku ini.
Dari buku ini, kita diajar untuk tidak
mencintai orang hanya karena fisiknya. Karena fisik yang sempurna belum tentu
memiliki hati yang sempurna juga. Selain itu, kita dapat belajar agar tidak
mudah menerima kata-kata manis dan janji-jani yang terucap tanpa adanya
kepastian. Dan yang terpenting adalah jangan menjadi orang yang labil terhadap
perasaan kita sendiri, ikutilah kata hati kita, jauhkan dari yang namanya ego
dan jangan membenci orang hanya karena orang itu tidak sesuai ekspetasi orang.
Alasan saya membaca buku ini, karena teman
saya sudah membacanya dan ia merekomendasikan buku ini kepada saya. Awalnya
saya menolak namun teman saya ini kerap kali membahas buku ini, dan pada
akhirnya membuat saya cukup penasaran juga terhadap buku ini.
Buku
He Loves Her Till The End ini cocok untuk dibaca bagi kalangan remaja yang
sedang jatuh cinta atau mungkin bingung dalam memilih pasangan. Bahasa yang
simpel, alur yang mengalir, dan sedikit bumbu-bumbu adegan tak terduga mungkin
dapat membuat para pembaca kalangan remaja baper.
Jika anda mengharapkan kata-kata puitis, kisah flashback, ending yang tak terduga, buku ini bukanlah pilihan yang
cocok bagi anda. Tapi jika anda menginginkan sebuah novel cinta yang mudah
dibaca dalam waktu senggang, maka buku ini adalah pilihan anda.
*** Selamat Membaca ***
Baca juga:
resensi-tears-in-heaven-angelia-caroline
resensi-biru-langit-cinta-eko-hartono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar