Kategori

2019/01/30

Resensi Novel "Dear Nathan"


Cinta di SMA

 
www.google.com
Judu novel : Dear Nathan
Penulis novel : Erisca Febriani
Penyunting buku : Lovita Cendana
Desain sampul dan penata isi : Rumah Desain
Pemeriksa Aksara : Rahmia Mn
ISBN : 978-602-6940-61-2
Jumlah halaman : 512 halaman
Diterbitkan pertamakali tahun : 2016 oleh Best Media
Genre : Romance, Kehidupan sekolah

Erisca Febriani, bias dipanggil Eris atau Risca. Lahir di Bandar Lampung, 25 Maret 1998, berzodiak Aries dan pecinta makanan pedas. Saat ini sedang mengenyam sebagai mahasiswa di Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi Universitas Lampung semester 2. Menulis adalah salah satu dari sekian banyak hobi yang digeluti sejak SMP. Dear Nathan adalah novel pertama yang ditulisnya. Sebelum dikenal didunia pernovelan hits anak remaja, Erisca menggunakan jejaring sosial Facebook untuk menyalurkan tulisannya. Ketika sudah lulus SMA, barulah ia mulai menulis karyanya melalui wattpad dan kemudian diterbitkan kedalam novel.

“Cewek itu menepuk jidatnya begitu melihat gerbang sekolah sudah ditutup, lantas melirik jam mungil yang melingkar dipergelangan tangannya. Sudah telat 15 menit. Bagi murid lain, terlambat adalah sesuatu hal yang biasa. Akan tetapi, berstatus murid pindahan yang baru bersekolah selama satu minggu kemudian dapat masalah karena terlambat sepertinya akan menjadi masalah besar.” Dari kutipan novel tersebut, terlihat jelas bahwa sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Karena si penulis menceritakan apa saja terkait tokoh utama. Ia seakan tahu benar tentang watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang yang mendalangi sebuah kejadian. Penokohan juga digambarkan dengan sangat jelas melalui ciri-ciri fisik maupun penggambaran sifat.

Novel ini bertemakan kehidupan percintaan dan persahabatan di masa SMA. Yang mengisahkan tentang seorang gadis bernama Salma dan seorang pria bernama Nathan. Novel ini terdiri dari 31 bab yang memiliki alur cerita dan tema setiap babnya berbeda-beda dan ada gambar untuk setiap babnya yang membuat pembaca tidak bosan untuk membacanya. Buku ini berukuran 14x21 cm dengan sampul yang terbilang menarik karena tampak tokoh Salma dan Nathan yang ada didalam film layar lebarnya. Dear Nathhan merupakan jenis buku fiksi dikarenakan karakter yang ada merupakan karakter buatan.

Alur yang digunakan pada novel ini adalah alur maju atau progresif yang biasa ditemui dalam sebuah cerita. Dalam alur di novel  ini, cerita diawali dengan pengenalan tokoh beserta wataknya, pengenalan latar tempat, waktu, dan peristiwa, serta latar suasana yang ingin dibangun dalam suatu cerita. Setelah semua itu diperkenalkan, permasalahanpun tiba. Dan konflik kian rumit atau klimaks, si tokoh kemudian bangkit dan menemukan solusi atas konflik yang dihadapi.

Gaya Bahasa yang digunakan bisa dibilang bermacam-macam. Ada tokoh yang sering menggunakan bahasa sehari-hari, ada yang menggunakan bahasa baku, dan ada juga yang mencampurkan kedua bahasa tersebut.
“Hati-hati sal, kalua tukang angkotnya ngapa-ngapain, adukan ke saya saja.”
“Wow, Man, gila seksi banget!’
“Diam kamu, Nathan!”

Meskipun tema dari buku ini sudah mainstream atau banyak penulis novel yang membuat cerita dengan alur yang serupa, akan tetapi karakter Nathan yang menjadi unggulan dalam novel ini. Pada intinya penulis berhasil membaut karakter yang kuat. Tak hanya tokoh utama, tokoh pendukung yang jumlahnya banyak , Risca memberikan karakter khas di setiap karakter pendukungn dengan ciri khas anak SMAnya. Jalan cerita yang di sajikan juga masuk akal. Konflik yang di ceritakan bisa disampaikan dengan bagus, dan penyelesaian konfliknya pun apik. Banyak sekali amanat yang bisa diambil dari buku novel ini. Mengenai kasih sayang, pengorbanan, persahabatan, dan arti memaafkan dan mau menerima realitas kehidupan.
Penggunaan bahasa yang baku dalam percakapan diantara dua orang tokoh tidak menggambarkan bahwa mereka merupakan pasangan anak yang masih muda, dan lebih terasa kaku. Terkadang, pemilihan katanya tidak pas. Narasinya juga sering memutar ke sana kemari. Buku dengan tebal 512 halaman ini memberikan kesan malas untuk membaca buku ini untuk pertama kali. Akan tetapi, buku ini bagus untuk kamu para remaja untuk menjalani masa mudanya.

Dari setiap keunggulan dan kelemahan novel ini, saya sangat merekomendasikan novel ini walau buku ini lumayan tebal dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk membacanya semua itu tidak akan sia-sia. Karena ketika kita sudah mulai membaca novel ini timbul rasa penasaran akan kelanjutan ceritanya. Cerita yang diangkat juga menarik dan pastinya sangat cocok untuk remaja yang sedang puber yang akan mengenal apa itu jatuh cinta. Jadi sangat cocok dibaca disaat waktu senggang

Nilai yang ingin disampaikan dalam novel ini adalah mengenai kesetiaan diantara dua orang kekasih. Mengajarkan agar kita selalu berjuang dan selalu setia kepada sesuatau yang kita anggap baik untuk masa depan kita.




*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar