Kategori

2019/05/20

Resensi Film Expelled

Film Expelled


Identitas Film :

Judul                     = Expelled

Direktur                = Alex Goyette

Produser                = Alex Goyette, Shauna Phelan, Brian Robbins

Genre                    = Komedi

Durasi                   = 85 menit

Tanggal tayang      = 12 Desember 2014


Film dimulai dengan anak remaja bernama Felix O’Niel yang dikenal di sekolahnya sebagai anak yang nakal dan kurang perhatian akan masalah – masalah. Di suatu pagi, Felix dipanggil ke meja Kepala Sekolah karena ia telah melakukan kasus lain yaitu merusak mesin permen karet dan membagikan permen karet tersebut ke orang – orang secara gratis. Kepala Sekolah yang bernama Garry kemudian memberitahu kepad Felix bahwa ia akan dikeluarkan dari sekolah karena ia telah membuat kasus untuk ke – 3 kalinya. Untuk sesaat raut muka Felix berubah dari senang menjadi terkejut, tetapi ia mengucapkan terima kasih karena telah membebaskannya dari sekolah.

Ketika Felix keluar ruangan kepala sekolah, ia menarik bel pemadam kebakaran sehingga itu memberi ia waktu beberapa menit untuk dapat keluar dari sekolah dan kembali ke rumahnya. Sesampainya di rumah, ia menyakalan Skype dan menjelaskan bahwa dia mengatur agar semua telponan Ibunya akan dating ke Skypenya. Ketika ia di telpon kepala sekolah, ia meninggikan suaranya agar kepala sekolah tersebut berpikir bahwa ia sedang berbicara ke ibu Felix.

Saat sore hari, ibu dan ayah Felix kembali ke rumah dan membahas tentang Ben, kakak Felix yang dikirim ke sekolah di Montana. Felix menjelaskan bahwa Montana adalah tempat yang lebih menyerupai penjara daripada sekolah. Alasan Ben dipindahkan di Montana adalah  karena ia memalsukan rapotnya kepada orang tuanya. Selesainya membahas soal Ben, orang tua Felix kemudian menanyakan tentang nilainya dan Felix dengan santainya menjawab bahwa ia dapat mengerjakan soal trigonometri pada saat matematika tadi dan ketika ditanyakan tentang rapotnya, ia menjawab bahwa rapotnya akan mendapatkan nilai A yang banyak.

Keesokan harinya, ia datang ke sekolah untuk meminta salah satu ‘temannya’ bernama Vanessa untuk membuatkan ia rapot karena hanya dia murid yang mempunyai kekuasaan untuk membuatkan kartu rapot. Vanessa merupakan mantan pacar Felix dan ketika Vanessa mendengar permintaan Felix, ia menolaknya mentah – mentah. Felix akhirnya membujuk Vanessa dengan menyatakan bahwa Felix bisa membantu Vanessa memenangkan ‘School President’ dimana Vanessa bersaing dengan murid lain bernama Stacy untuk mendapat nama tersebut. Mendengar hal itu, Vanessa menyetujui untuk membuatkan Felix rapot palsu dan mereka bekerja sama.

Malam harinya Felix datang ke rumah Danny, teman dekatnya yang merupakan seorang Hacker dan ia meminta bantuannya untuk mencari tahu identitas Roxy. Roxy adalah akun twitter di sekolah mereka yang misterius dan tidak diketahui oleh murid – murid lain. Mendengar hal itu, Danny setuju karena ia penasaran akan identitas Roxy. Beberapa menit kemudian, ia langsung melakukan hack dan mengetahui bahwa ternyata Roxy itu merupakan Stacy!


Esok harinya, Felix memberitahu Vanessa dan karena kepala sekolah melarang Felix ke sekolah lagi, Felix menyelinap ke dalam sekolah untuk melakukan siaran langsung di televise sekolah dan memberitahu identitas Roxy yang merupakan Stacy. Setelah itu, Vanessa memenangkan nama tersebut dan Felix pulang untuk melihat rapotnya tetapi, ia kaget melihat nilainya yang bukan A tapi F semua. Ketika ia panic, ibu dan ayah Felix pulang dan akhirnya Felix melarikan diri untuk ke sekolah dimana sedang ada pementasan drama.

Kesal karena vanessa yang tidak mau mengganti rapotnya, ia menyabotase dramanya agar dramanya kacau dan ia berhasil. Saat ia kembali ke rumahnya, ibu dan ayah Felix langsung menyakan kenapa Felix kabur dan mana keberadaan rapotnya. Felix kemudian berbohong bahwa ia memainkan drama dan ia lupa sehingga tadi ia berlari – larian ke sekolah. Kurang mempercayai perkataanya, ibu dan ayah Felix akhirnya menyuruh Felix bernyanyi, dan karena ia tidak ada pilihan lain, ia bernyanyi dengan nada yang berantakan.

Esokan harinya, Felix menyiapkan bekalnya agar terlihat untuk sekolah dan ibu Felix meminta maaf karena tidak mempercayai perkataan Felix, ia pun menawarkan Felix untuk mengantarnya ke sekolah dan Felix langsung menolak. Saat ia selesai membuat bekalnya, Felix berjalan ke luar rumah dan masuk ke kamarnya kembali menggunakan tangga untuk masuk ke jendela kamarnya. Ketika ibu dan ayah Felix pergi bekerja, Felix bermain – main di rumah dan mengatakan kalau keluar sekolah berarti seperti hari salju tetapi dengan cuaca yang bagus. Seusainya bermain – main, ia memesan pizza dan ketika pizzanya datang, helicopter mininya menyangkut di pohon sehingga ia meminta Katie, pengantar pizzanya untuk membantu mengambil helicopternya. Mendengar itu, Katie setuju karena Felix mau memberi tip yang lumayan besar.

Malam harinya, Felix mengajak Danny untuk membantunya memalsukan rapot karena jika ia memberi rapotnya ke orang tuanya, ia akan di kirim ke Montana seperti Ben. Akhirnya esok harinya, ia meminta Stacy password untuk kantor kepala sekolah dan kunci sekolah karena Stacy harus membuka sekolah setiap sabtu untuk perpustakaannya. Stacy setuju karena Felix akan menhapuskan hukuman Stacy di rapotnya.

Saat malam kembali, Danny dan Felix ke sekolah dan memasuki ruang kepala sekolah dan ternyata masih ada Garry yang tertidur di atas mejanya. Felix langsung mengambil wireless keyboard dan Danny mencetak rapot baru dan ia juga mengotak – atik laptop Garry agar saat dia tau rapot telah diubah – ubah, Felix dan Danny akan tahu juga. Selesainya mencetak rapot, Felix mengembalikan keyboard tetapi ternyata Garry sudah bangun. Saat felix mau melarikan diri, ternyata sudah ada polisi yang datang ke sekolah dan akhirnya Felix dibawa ke penjara. Orangtua Felix dipanggil dan Felix berpikir bahwa ia akan dikirim ke Montana tetapi ternyata yang menjemputnya bukanlah ayahnya, namun kakaknya Ben!
Felix pun keluar bersama Ben dan Ben mengatakan bahwa ia keluar dari Montana dengan cara masuk ke box dan mengirim dirinya sendiri ke rumahnya dan Felix senang karena kakaknya kembali. Pada saat sudah sampai rumah, Felix dan Ben masuk melalui jendela namun Ben mengenai drum sehingga ibu mereka bangun dan bergegas kebawah. Mendengar suara ibunya, Felix dan Ben lari ke dapur dan Felix berpura – pura memakan pisang sementara Ben bersembunyi diantara bangku – bangku. Saat ibunya melihat Felix, ia mengatakan bahwa mangkok buah tersebut mahal jadi harus hati – hati, tetapi Ben membuat pergerakan sehingga bangku bergerak dan ketika ibunya ingin mendekati, Felix melempar mangkok tersebut dan ibunya berteriak marah. Mendengar itu, Ben mengambil kesempatan untuk lari ke gudang atas dan Felix lari dibelakangnya untuk menutup gudang dan mengambil sapu.
Esok harinya, Felix memberi rapotnya ke ibu dan ayahnya dan melihat semua nilai Felix yang A, mereka sangat senang dan agak bingung karena ada guru fisika Felix yang menyuruh ibunya datang saat nanti hari sabtu. Mendengar itu, Felix gugup dan berusaha memberitahu mereka bahwa acara itu tidak penting, tetapi ibunya bersikeras untuk datang dan menemui gurunya. Setelah itu, Felix memberi tahu Danny namun Danny sudah cukup muak karena ide – ide Felix yang selalu membuatnya nyaris terkena masalah sehingga kali ini dia tidak ikut membantu Felix. Akhirnya Felix menanya bantuan petugas sekolah untuk berpura – pura menjadi guru fisika hanya untuk membohongi ibunya dan petugasnya setuju dengan bayaran Felix.

Besokannya, petugas sekolah datang ke rumah Felix untuk meminjam baju karena ia tidak ada baju yang bagus untuk menemui ibu Felix. Felix pun memberi baju ayahnya dan menyuruhnya berganti di gudang atas, setelah beberapa saat ia menyadari bahwa petugas sekolah tersebut pingsan karena Ben memukulnya. Felix sangat amat frustasi dengan Ben dan menerima nasibnya, walaupun Ben menawarkan bantuannya, Felix tidak mau dan menuju ke sekolah bersama ibunya. Sampainya di kelas, guru fisika Felix terkejud melihat Felix dan hampir mau memberitahu Felix telah dikeluarkan tetapi ternyata Ben menembaknya dengan obat bius sehingga gurunya tertidur. Ibu Felix panic dan langsung menelpon ambulans, saat ia keluar kelas ia menabrak ben dengan pintu hingga ia juga pingsan. Ibu Felix kemudian marah kepada Felix karena ia berpikir Felix adalah yang dibelakang ini semua dan menghukum Felix tidak boleh keluar kamarnya hingga kepala sekolah menjelaskan situasinya ke Ibu Felix.

Malamnya, Katie datang ke rumah Felix dan mengajak Felix pergi, walaupun ia dihukum ia tetap mau berjalan – jalan dan Katie memberitahu di tempat pizzanya selalu mengantar pizza jam 10 malam ke sekolah untuk kepala sekolah sehingga Felix bingung mengapa kepala sekolah masih ada di sekolah selarut ini. Ia pun akhirnya meminta maaf ke Danny dan Danny membuka alat pasang di laptop kepala sekolah dan meliat bahwa kepala sekolah ternyata bermain poker dan mencuri uang sekolah untuk bermain. Mengetahui itu Felix langsung meminta Danny save video tersebut dan ia menemui kepala sekolah untuk meminta dirinya dimasuki kembali ke sekolahnya. Awal – awalnya kepala sekolah tidak mau tetapi saat mendengar Felix mempunyai video dia bermain judi, ia langsung menyetujuinya.

Keesokan harinya, Felix, Katie, dan Danny makan bersama dan Danny meninggalkan videonya di rumah Felix. Sementara itu, kepala sekolah langsung menyuruh Vanessa, anak kepercayaannya mengambil dokumen untuk pendaftaran anak baru dan ketika Vanessa melihat nama Felix, ia langsung menanyakan kenapa dan akhirnya Garry memberitahu Vanessa kalau ia dipermainkan Felix sehingga Vanessa ke rumah Felix untuk mengambil videonya tersebut.

Saat kembalinya Felix, Katie, dan Danny, mereka melihat kamar Felix yang sekarang berantakan dan melihat videonya telah hilang. Felix langsung tergesa – gesa ke sekolah dan disitu, ibu Felix juga sudah dalam perjalanan ke sekolah untuk bertemu dengan kepala sekolah. Saat ia datang, Garry sudah senang dan memberitahu Felix bahwa file video telah dihapus dan ketika Felix menanyakan file laptop, seketika Garry langsung kaget dan melihat bahwa laptopnya diambil Danny dan Garry langsung berteriak untuk tidak melaporkannya. Beberapa menit kemudian, Ibu Felix datang dan akhirnya Garry tidak ada pilihan lain selain berbohong ke Ibu Felix tentang Felix mendapat nilai bagus dalam ujiannya. Mendengar hal itu ibu Felix senang dan Felix kini menyadari pentingnya sekolah dan berjanji untuk selalu melakukan yang terbaik.

Rating = 4.9 (IMDb)
Menurut saya, harusnya rating sekitar 6.5 karena film ini merupakan film komedi yang mengajarkan kita untuk tidak melakukan sesuatu dengan seenak – enaknya saja. Kita harus menyadari pentingnya sekolah dan pentingnya untuk menjalani masa – masa sekolah dengan nikmat.

Kelebihan :
·        Film ini bagus untuk anak – anak milenial
·        Komedinya sangat bagus dan gampang dimengerti

Kekurangan :
·        Actor dan aktris kurang pengalaman saat acting
·        Filmnya kurang terkoordinasi sehingga terlihat agak malas dalam pembuatan naskah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar