Kategori

2019/05/02

Imlek (Tahun Baru China)


Hari Raya Imlek

google.com

            
Tahun baru China atau lebih akrab disebut Imlek merupakan hari raya yang paling dinanti oleh para kaum keturunan Tionghoa karena tentu selain karena ingin menjalin silahturahmi antarkeluarga, hari raya ini menjanjikan angpao bagi mereka. Dalam setiap Imlek, sering terdengar, tahun ini adalah tahun kelinci emas dan sebagainya. Sebenarnya, apa sih yang mendasari penanggalan ini? Yuk, kita intip asal muasalnya. Siklus pergiliran tahun pada kalender China didasari oleh shio. Shio adalah simbol binatang cina yang mewakili 12 siklus tahunan. Mereka mewakili konsep siklus waktu, tidak seperti konsep waktu Barat yang diwakili dengan bintang-bintang. Kalendar Bulan Cina dibuat berdasarkan siklus dari bulan, dan dibangun dalam format berbeda dari kalendar barat yang berbasiskan matahari.
            Dalam adat Cina tradisional, metode penanggalan adalah berdasarkan siklus, siklus berarti sesuatu terjadi berdasarkan siklus waktu. Metode rakyat yang populer dimana kita dapat melihat metode siklus ini adalah perekaman tahun ke dalam Dua Belas Tanda Binatang. Setiap tahun ditandai dengan nama binatang atau "shio" sesuai dengan siklus yang berputar : Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi. Oleh karena itu, setiap dua belas tahun binatang atau shio yang sama akan muncul. Shio binatang juga menandakan fungsi sosial yang berguna untuk mencari tahu umur seseorang. Daripada menanyakan berapa umur seseorang, seringkali orang hanya bertanya apa shio dari orang tersebut. Ini akan menaruh orang tersebut dalam siklus 12 tahun, dan dengan sedikit akal sehat, kita bisa menghitung umur orang tersebut.

  
google.com
         
Menurut legenda tradisional Cina, keduabelas binatang dikumpulkan dalam satu hari untuk menentukan siapa yang menjadi pemimpin dalam siklus pertahunan. Sang Khalik membuat kontes tersebut: siapapun yang dapat menyeberang sungai akan mendapat giliran pertama, dan sisanya akan mengikuti urutan sesuai dengan kedatangan mereka. Pada awalnya kedua belas binatang berkumpul di dalamnya termasuk kucing. Kucing memberitahu berita ini kepada teman baiknya si Tikus, dan mereka setuju untuk pergi berdua keesokan harinya. Namun, ketika hari dimana kontes dimulai Tikus tidak membangunkan Kucing, yang sebagai seorang kucing senang sekali tidur sepanjang hari. Maka itu kucing tidak mengikuti lomba dan tidak masuk dalam siklus tahunan shio.
            Pada saat kompetesi, tikus yang penuh akal menumpang pada si Kerbau yang kuat dan gagah untuk menyeberangi sungai. Ketika kerbau sudah mau meloncat ke tepian seberang
sungai, tanpa sepengetahuan Kerbau, si Tikus meloncat dari punggung kerbau, dan menjadikan dia pemenang kontes. Binatang terakhir adalah binatang malas yaitu Babi yang pemalas. Oleh karena itu Tikus menjadi tahun pertama dari siklus shio, dan diakhiri oleh babi tanpa ada-nya shio Kucing dalam dua belas siklus tahun itu. Dan oleh karena itu juga, menurut legenda, permusuhan antara kucing dengan tikus dimulai dan masih berlanjut sampai sekarang. 
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar