Judul : Kambing Jantan
Penulis : Raditya Dika
Penerbit : Transmedia
Halaman : 258 halaman
Cetakan : pertama tahun 2005
Kedua puluh lima tahun 2009
Buku
ini berbahan kertas daur ulang seperti kertas koran. Buku ini berjumlah 258
halaman, ini merupakan buku bercetakan ke-25. Buku ini bertebal 1 cm, dengan
lebar 13 cm dan Panjang 19 cm.
Buku
ini berjudul Kambing Jantan, karena buku ini bercerita tentang kehidupan penulis pada masa ia sekolah.
Raditya Dika merupakan penulis buku ini, dan diberi judul Kambing Jantan karena
pada masa sekolah beliau selalu di panggil Kambing oleh teman-temannya.
Buku
ini di mulai dengan komentar dari beberapa orang yang telah membaca buku ini
sebelum di terbitkan. Menurut mereka buku ini sangat menarik dan memberikan
pandangan masa anak muda Indonesia pada masa Sekarang dari mata Raditya Dika.
Buku
ini bertema acak dan memiliki banyak tema, ada yang bertema sedih, bahagia,
kesel, dll. Semua hal yang terjadi pada masa sekolahnya ia ceritakan dalam buku
ini. Dari awal dia lulus SMA sampai ia lulus kuliah di Adelaide, Australia.
Cerita
buku ini di awali dengan perkenalan penulisnya, dan dilanjutkan dengan hari
dimana adik Dika ini membuat gossip tentang kucing neneknya, bahwa kucing telah
hamil kembali dan Dika percaya gossip tersebut. Setelah itu bercerita tentang
TV yang selalu menjadi tangan kanannya atau bisa di sebut sebagai hidup
keduanya Dika, karena bagi Dika jika tidak ada TV dia tidak dapat hidup. Lalu
Dika bercerita tentang kehidupan kuliahnya di Adelaide, Australia bahwa kuliah
disana sangat menyenangkan tetapi tidak ada yang dapat memanggil nama Indonesia
dengan benar. Saat berada di Australia Dika jika ingin kemanapun dekat dengan
apartmentnya jika butuh sesuatu ada di seberang apartmentnya, dan dia selalu
makan malam di seberang apartementnya dan bahkan pegawai di restoran tersebut
telah tahu apa yang akan di pesannya, dan Dika hanya membalas “yes”. Lalu pada
saat pengenalan dengan guru baru, Dika memperkenalkan diri dan gurunya terkejut
mendengar Namanya, Dika memperkenalkan bahwa Namanya adalah Dika tetapi guru
tersebut mendengar Nike atau Dick. Itu adalah hal terburuk yang terjadi di
universitasnya. Lalu dalam buku ini diceritakan bahwa Dika selalu telat untuk
kelasnya pada pagi hari, dan guru kampusnya menjadi kesal karena ia selalu
terlambat masuk kelas. Buku ini di akhiri dengan pengalaman dia bekerja selama
libur 3 semester, dan melamar kerja di Indonesia, dan pengalaman bekerjanya
sangat buruk karena Dika selalu membuat kesalahan.
Alur
buku ini yaitu alur maju, karena buku ini menceritakan pengalamannya dari hari
ke hari dan tidak pernah menceritakan yang sudah pernah di ceritakan oleh Radit
dalam novel ini. Novel ini memiliki sangat banyak latar tempat, yaitu ruang
kelas, apartement, di mobil, di pesawat, dll.
Buku
ini sangat menarik karena buku ini tidak fiksi, tetapi real story, benar-benar
nyata. Saya sangat menyukainya karena saya kurang menyukai buku atau noval
fiksi, saya lebih suka dengan yang Namanya real life yang benar-benar terjadi.
Buku ini sangat cocok untuk orang yang memiliki banyak pengalaman yang tidak
bisa dihindari atau pengalaman yang tidak ingin di lupakan, buku ini banyak
memberi saran yang tidak logis tetapi jika di pikirkan sarannya sangat membantu
dalam hal saya, karena pengalaman saya sama dengan pengalaman yang di alami
oleh penulis buku ini.
Alasan
saya memilih buku ini, karena pada saat saya mencari buku yang menarik saya
menemukan buku Raditya Dika yang sejak dulu saya ingin membaca salah satu
karangannya, lalu akhirnya saya mengambil buku ini.
*** Selamat Membaca ***
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar