Great Lover
Judul
: Soekarno is a great lover
Pengarang : Ilmiyanti
Penerbit :
Penerbit Roemah Soekarno Yogyakarta
Soekarno,
presiden Pertama RI setelah penjajahan Belanda dan Jepang merupakan pemimpin
suatu negara dan pecinta yang hebat. Semasa hidupnya ia mempunyai orang-orang
yang dikasihinya yaitu keluarganya, terutama istri-istrinya. Soekarno mengalami
cinta pertama kalinya pada usia 14 tahun, pada usianya tersebut soekarno mulai
merasakan apa yang disebut jatuh cinta pada seorang gadis, gadis pertama yang
disukai soekarno bukan gadis sembarangan. Gadis itu adalah Rika Meelhuysen,
gadis Belanda yang sangat cantik pada masa itu. Ketertarikannya dimulai ketika
ia pindah dari sekolah Bumiputera ke sekolah Belanda di Mojokerto. Kisah cinta
Soekarno dengan Rika tidak berjalan mulus karena ayah Rika tidak menyukai
Soekarno dan berakhir denganayah Rika tidak menyetujui hubungan Rika dengan
Soekarno. Gadis kedua yang disukainya adalah Mien Hessels , gadis Belanda di
HBS setelah Soekarno lulus dari sekolahnya di Mojokerto. Hubungannya berakhir
seperti Rika karena ayah Mein Hessels tidak mengizinkan hubungannya dan
memakinya habis-habisan.
Beberapa tahun berlalu dan dunia
memasuki perang dunia ke-2, cinta soekarno terus berlanjut. Pada masa kuliah
Soekarno bertemu dengan Utari, anak dari Tjokroaminoto. Pada masa-masa sulit
Tjokrominoto, Soekarno ingin membuat gurunya senang dan ia pun berencana
menikahkan Utari agar Tjokrominoto senang. Soekarno dan Utari pun menikah pada
umur yang sangat muda, tapi ada seseorang yang cemburu akan pernikahan tersebut
yaitu temannya Soekarno sendiri, Sigit Bachrun. Pada tahun 1922 Soekarno dan
Utari berpisah dan bercerai dengan alasan Soekarno merasa Utari terlalu muda
dan masih kekanak-kanakkan. Terlepas dari perceraian Soekarno dengan Utari,
Soekarno menyatakan cintanya kepada Inggit Garnasih, ibu kosnya sendiri.
Soekarno menemukan istri idamannya
pada Inggit Garnasih dan ia menikahinya dengan keinginannya sendiri dan cinta.
Bagi soekarno pada masa menjelang kemerdekaan Inggit merupakan istri yang
setia, sabar, dan istimewa dikarenakan pada masa pengasingan dan dipenjaranya
Soekarno Inggit yang menemani Soekarno sampai masa kemerdekaan Inggit tetap
mendampingi Soekarno hingga kematiannya. Sayangnya pernikahan mereka juga
berakhir karena Soekarno ingin menikahi Fatmawati, Inggit pun sakit hati karena
Soekarno ingin menceraikannya, akhirnya mereka berpisah dan bercerai.
Pada Februari 1938, Soekarno dan
keluarganya berada di pengasingan Bengkulu, disana lah Soekarno bertemu dengan
Fatmawati. Keluarga Soekarno dan Fatmawati pun mulai akrab dan Soekarno sudah
menganggap fatmawati adalah sebagai anaknya sendiri, anehnya lagi Soekarno
lebih mengasihi Fatmawati dibandingkan kedua anak angkatnya sendiri. Ketika Fatma
bertumbuh dewasa, Fatmawati jatuh cinta pada Soekarno begitu pula Soekarno yang
pada pertamanya menganggap sebagai anak menjadi jatuh cinta pada Fatmawati.
Pada bulan Juni 1943, Soekarno menikahi Fatmawati melalui telegram “pernikahan
telegram” Soekarno meminta seorang temannya untuk ke Bengkulu untuk
mewakilinya. Pada 22 Agustus 1943, Fatmawati dan Soekarno merayakan
pernikahannya di kediaman Soekarno, beberapa bulan kemudian Fatma hamil dan
lahir seorang bayi laki laki pertama bagi Soekarno. Fatmawati juga menjadi ibu
negara “First Lady” setelah Indonesia merdeka, dia selalu mendampingi kemana
Soekarno pergi. Setelah 13 tahun pernikahan mereka Soekarno menceraikannya dan
menikahi wanita lain, Hartini. Soekarno dan Fatmawati bertemu kembali pada
pernikahan putrinya dan akhir hayat Soekarno.
Pertemuan Soekarno dengan Hartini
terjadi ketika Soekarno sedang kunjungan ke Jawa Tengah dan makan di kediaman
Walikota Salatiga. Pertemuan tersebut tidak bisa dilupakan oleh Soekarno,
Soekarno mengirimkan pesan berisi rayuan maut Soekarno dan ryuannya tidak
meleset dan membuat Hartini langsung jatuh cinta karena pesan yang Soekarno
kirim. 4 bulan berlalu dan mereka bertemu kembali, Soekarno menyatakan cintanya
pada Hartini dan mereka menikah secara tertutup pada 7 Juli 1954, akibat
pernikahan tersebut banyak rakyat yang menghujat tapi Hartini tetap
melewatinya. Hartini merupakan istri tersetia Soekarno karena walaupun dia
duakan dia tidak meminta untuk dicerakan melainkan bertahan mendampingi
Soekarno sampai akhir hayat Soekarno.
Baca juga:
resensi-hermes-fortune-i-am-best-i-am
jack-ma-1
*** Selamat Membaca ***
www.pixabay.com |
Baca juga:
resensi-hermes-fortune-i-am-best-i-am
jack-ma-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar