Judul Buku :
R; Raja, Ratu, & Rahasia
Penulis :
Wulanfadi
Penyunting :
Maskur Priatna
Penerbit : Best Media, PT. Melvana Media Indonesia
Cetakan I :
April 2016
Tebal :
388 halaman
ISBN :
9786026940261
Ukuran :
300g; 20,5cm × 14 cm
Wulanfadi
adalah seorang perempuan kelahiran tahun 1999 yang bersekolah di SMAN 3 Bogor
dengan nama lengkapnya, Wulan Fadila Fatia. Ia memiliki hobi di bidang menulis
dan fotograf. Ia sering kali menyalurkan hobi menulisnya dengan menerbitkan
cerita buatannya melalui situs Wattpad. Tahun 2016, pengikutnya di Wattpad
melebihi 97,6 ribu pengguna dan dia telah menyelesaikan 30 cerita, seperti “A:
Aku, Benci, & Cinta” (best seller) yang sudah difilmkan, “I Wuf U: Ketika
terlalu takut mengatakan “I love you’ ” (best seller), “Story of Seth” (best
seller), “Matt and Mou: Matahari, Pluto, dan Akhir Cinta Kita” (best seller),
“Brothermaker”, “With Julian”, termasuk “R: Raja, Ratu, & Rahasia” (best
seller).
Novel
“R” memiliki tebal buku 300g; 20,5cm × 14cm dan dibuat dengan kertas daur
ulang atau biasa sering disebut book paper berukuran A5. Novel ini tidak
disertai gambar apapun, hanya berisikan tulisan-tulisan. Walaupun cukup
membosankan jika melihat novel berisi tulisan tanpa gambar, tetapi si penulis
berhasil membuat para pembacanya menikmati alur cerita sehingga pembaca tidak
jenuh. Setiap orang yang membaca novel ini seakan-akan diajak oleh si penulis
untuk membayangkan cerita yang terjadi, layaknya berada saat peristiwa itu
terjadi. Cover atau bagian luar buku ini cukup sederhana dengan paduan warna
kuning, biru, dan putih dengan huruf “R” bermahkota yang besar.
Pada
novel “R” tokoh-tokoh yang diceritakan cukup banyak, seperti Raja (humoris, keras,
khawatir, dingin, bergengsi tinggi), Ratu (tegar, sabar, peduli, bergengsi
tinggi, ramah dan pintar), Reon (baik, penyanyang, peduli), Agung (peduli,
tempramental, keras kepala), Leon(peduli, gentle), Leona (cerewet), Resta
(gigih, rajin), Edo (mudah menyerah), Ladit (humoris), Bima, Bibi Mitha
(peduli), Budhe Ratih (penyayang, peduli), dan masih banyak lagi sehingga
membuat saya sedikit keliru dengan nama-nama yang disebut. Sudut pandang yang
digunakan adalah orang ketiga sebagai pencerita/pengamat.
Latar
tempat yang digunakan, seperti di Sekolah Adhi Wijaya, di rumah Ratu, di rumah Raja, tempat kumpul
Komplotan Rahasia, di kantin, di kafe, dan di Venice. Latar waktu yang
digunakan pagi, siang, sore dan malam hari. Sedangkan suasananya bahagia,
sedih, takut, tegang, heran, canggung, dan sepi. Alur yang digunakan pada novel
ini adalah alur campuran (maju-mundur).
Meskipun alurnya cukup rumit, kemampuan si
pengarang dalah membuat pembacanya lebih mendalami cerita menjadikan para
pembaca tidak kebingungan dan jenuh, melainkan mengikuti alur, layaknya
kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan pada novel ini umumnya bahasa
sehari-hari (tidak baku) karena sesuai dengan alurnya yang menceritakan
kehidupan sehari-hari dengan teman dan guru.
Mulai dari
kaum remaja hingga dewasa, tentu novel yang bergenre romantis tidak akan pernah
ada matinya. Bercerita tentang keseharian, tentu membuat para pembaca akan
lebih mudah mengikuti jalan cerita serta dengan mudah mengerti apa yang sebenarnya
akan disampaikan oleh si Penulis, Wulanfadi. Tidak hanya semata bergenre
romantis yang menceritakan kehidupan sepasang kekasih saja, tetapi juga
mengambil sisi persahabatan yang sangat jarang ditemui saat ini. Mulai dari
cara mereka bercanda, membela satu sama lain, sampai rasa persahabatan yang
kuat hingga menumbuhkan rasa kekeluargaan yang tidak bias dipisahkan.
Bercerita
tentang keluarga, persahabatan, hingga hubungan percintaan di masa SMA yang
mengajarkan bagaimana cara untuk memperjuangkan suatu hubungan. Kesabaran, rasa
mengalah, gengsi yang tinggi, amarah, kecemburuan, kesalahpahaman dan penantian
akan sebuah hubungan yang kokoh dimulai sejak Ratu harus pulang bersama Raja
karena kakaknya, Reon lembur.
Raja, sosok
remaja laki-laki humoris, tegas, dan bergengsi tinggi. Film
favoritnya bergenre horror dan hobinya bermain basket. Ia duduk di kelas
XII IPA 3, anak tunggal dari kepala sekolah SMA Adhi WIjaya, cucu dari pendiri
SMA elit di Jakarta, SMA Adhi Wijaya. Raja biasa bermain dengan Resta, Edo, dan
Ladit. Sedangkan Ratu, remaja perempuan yang ditinggal kedua orangtuanya sejak
2 bulan lalu sebelum Ia masuk sekolah dan saat ini hanya hidup bersama seorang
kakak laki-lakinya bernama Reon. Ia duduk di kelas XI IPA 2, menikmati
kesehariannya bersama ketiga sahabatnya Agung dan si kembar, Leon dan Leoni
yang sama-sama menyukai sekaligus menjadi anggota komplotan rahasia
disekolahnya.
Awalnya,
hubungan mereka berjalan kurang baik karena adanya rasa saling gengsi yang
tinggi dan ketidakmauan untuk mengenal lebih dalam, tetapi setelah mereka mulai
mengenali satu sama lain, hubungan mereka seolah-olah berjalan dengan mulus
tanpa adanya batu. Akan tetapi, satu hal yang membuat hubungan mereka menjadi
terombang-ambing adalah komplotan rahasia SMA Adhi Wijaya, yaitu Raja sangat
tidak menyukai, bahkan menolak keras komplotan rahasia di sekolahnya itu karena
traumanya di masa lalu, yaitu dimana sepupunya, salah satu anggota komplotan
rahasia menjadikan komplotan rahasia sebagai perantara untuk mengedarkan
narkoba sehingga beritaini tersebar dan menghancurkan nama baik sekolah milik
kakeknya, tetapi, di sisi lain, Ratu sangat menyukai itu, bahkan Ia ingin
sekali menjadi anggota dari komplotan rahasia tersebut. Konflik dimulai, Ratu
berhasil menjadi anggota komplotan rahasia bersama ketiga sahabatnya dan ketiga
sahabat Raja. Akan tetapi, satu hal yang selalu ditakutkan oleh Raja yang
selalu berharap agar Ratu bukanlah salah satu dari sekian banyak anggota
komplotan rahasia dan yang ditakutkan Ratu adalah Raja mengetahui identitasnya
sebagai salah satu anggota komplotan rahasia. “Dengan dia yang masuk anggota
Komplotan Rahasia, dan Raja yang membenci Komplotan Rahasia, apa mereka bisa
bersama” [Hal. 88].
Novel
ini mengajarkan kita untuk jujur kepada siapapun, baik teman, orangtua, dan
pasangan, serta mengajarkan untuk mensyukuri segala sesuatu yang ada, meyayangi
semua orang disekitar kita selagi mereka masih ada juga berusaha mengalahkan
rasa egois. Novel ini juga mengajarkan kita untuk memikirkan keputusan secara
matang agar tidak membuang kesempatan yang ada dan menyesal nantinya. Novel ini
mengandung nilai sosial, yaitu waktu yang diluangkan bersama sahabat dan
komplotan rahasia menjadi suatu wadah untuk melepaskan kejenuhan dan sebagai
hiburan dari kegiatan belajarnya sekaligus menciptakan interaksi antar individu.
Novel
ini cocok untuk dibaca oleh Remaja usia 15 tahun keatas karena mengandung sisi
percintaan yang harus dipilah dengan baik agar mendapatkan makna yang
sesungguhnya ingin disampaikan si pengarang. Novel ini dapat membantu cara
berpikir secara luas mengenai hubungan, baik dengan teman, pasangan, dan
orangtua, bagaimana cara menyikapi perlakuan orang lain kepada kita, serta
menggambarkan persahabatan yang sebenarnya sangat didambakan di masa-masa
sekarang.
Sejujurnya,
Saya sedikit kecewa dengan ending novel
“R” karena menurut Saya terlalu menggantung. Tetapi, secara keseluruhan, Saya
menyukai novel ini, karena menurut Saya novel ini menghibur seperti contohnya
saat mereka mengobrol lewat grup di media sosial “ Group Chat: Three•Idiots-..Raja:
Raja out, mau nyari makan dulu; … Edo: Lah, tunggu. Si Raja bukannya baru
makan?; Resta: Kayak nggak tau perut dia aja, Do. Kulkas dua pintu aja masuk.;
Raja: WOI.” dan tidak seperti novel lainnya yang membuat pembacanya jenuh
dengan tulisan yang penuh dan tidak menghibur.
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar