Hidup tak selalu di atas karena manusia tidak luput dari masalah.
www.google.com |
Identitas
Buku
·
Judul Novel : Serendipity
·
Penulis : Erisca Febriani
·
Penerbit : Inari
·
Tahun Terbit : November 2016
·
Cetakan : Kedua
·
Tebal : 424 halaman atau 2,5 cm
·
ISBN : 978-602-74322-9-1
Erisca
Ferbriani, lahir di Bandar Lampung, 25 Maret 1998. Berbintang Aries dan
pencinta makanan pedas. Anak pertama dari lima bersaudara. Menulis merupakan
hobi yang sudah digelutinya sejak SMP, sampai saat ini di sela kesibukannya
sebagai mahasiswa semester tiga Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung.
Novel
debutnya berjudul Dear Natahan (Best Media,2016) yang berhasil dibaca 17 juta
kali di Wattpad, berhasil menjadi novel best
seller setelah terbit, dan sudah difilmkan. Serendipity merupakan novel
keduanya, dan ia berjanji untuk terus menulis.
Novel
Serendipity ini cetakannya sangat bagus, tidak ada yang cacat, covernya
bagus,tebal, dan terdapat hiasan yang timbul. Walaupun harganya tebilang cukup
mahal yaitu Rp 89.000 dan novel ini mudah didapatkan di banyak toko buku.
Tokoh
pada novel ini juga tidak banyak sehingga tidak membingungkan, hanya ada Rani,
Arkan, Gibran, Ibu Rani, Ayah dan Ibu Arkan, Loli, Jean , Om-om, dan teman
sekelas Rani. Ditambah dengan penempatan setting waktu, suasana dan tempat yang
sangat detail dan tepat. Misalnya pada saat mereka berada di taman di gambarkan
bagaimana keadaan taman tersebut. Alur cerita mudah dipahami meski alur maju
mundur, dan itulah yang menjadi semakin penasaran akan cerita selanjutnya.
Misalnya pada awal novel ada saat dia flashback bagaimana keadaan keluarganya
dulu. Sudut pandang yang digunakan adalah orangketiga serba tahu, karena
menceritakan dari sudut “dia” seperti pada kutipan” Rani hanya bisa menangis
dan meratapi atas kepuusa Arkan. Dia sama sekali tidak berusaha untuk
mengelak,..”.
Dalam
novel ini juga terdapat banyak kutipan yang bagus makanya yang dapat memotivasi
pembacanya, seperti “ Karena nilai tidak penting, yang penting adalah bagaimana
kamu menghargai orang lain dan menyebarkan kebahagian kepada sekitarmu.” .
Kelebihan lainya novel ini
tidak membuat bosan, ceritanya dapat membuat pembaca hanyut akan
kesedihan,kebahagiaan, apapun suasana pada saat di novel. Alur ceritanya juga
tidak mudah di tebak, penulisnya pintar dalam membuta teka- teki alur
ceritanya. Kelemahannya adalah banyak menggunakan kata- kata modern remaja saat
ini seperti, “gue”, “lo”, dll. Jadi novel ini lebih diperuntukan bagi remaja.
Novel
ini sangat bermanfaat bagi pembacanya untuk medapatkan motivasi untuk menjalani
hidup agar lebih baik dan juga mengandung amanat. Salah satu kutipan yang
paling saya suka adalah “ Hiduplah seperti bunga dandelion. Dandelion tidak
secantik mawar, tidak seindah lili, tidak seabadi edelweiss. Dandelion tidak
memiliki mahkota yang membuatnya tampak menarik. Dandelion juga tak sewangi
melati. Tapi dandelion adalah bunga paling kuat. Dia tetap bisa tumbuh diantara
rerumputan liar, di celah batu. Dandelion terihat rapur, tapi begitu kuat,
begitu indah, begitu berani. Berani menentang sang angin, terbang tinggi,
begitu tinggi… menjelajah angkasa sampai akhirnya tiba di suatu tempat untuk
dapat tumbuh membentuk kehidupan baru.”
Alasan saya membaca novel ini karena karya
Erisca sebelumnya yaitu Dear Nathan saya sangat suka, dan saya sudah memiliki
ekspetasi bahwa novel ini akan sama bagusnya. Amanat dari novel ini adalah
apapun yang terjadi dalam hidup kita, tetap harus kita jalani dengan lapang
dada, karena pada setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Hidup juga tidak
selalu enak selalu diatas, ada kalanya kita harus merasa di bawah dan kesusahan
dan saat itukah kta bisa belajar, itulah amanat yang saya dapat dari novel ini.
Novel ini juga mengajarkan untuk memaknai arti sebuah persahabatan dna cinta dengan benar agar
tidak salah arah.
*** Selamat Membaca ***
Baca juga:
resensi-soekarno-is-great-lover
resensi-r-raja-ratu-rahasia-wulanfadi
www.pixabay.com |
resensi-soekarno-is-great-lover
resensi-r-raja-ratu-rahasia-wulanfadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar