Kategori

2018/04/11

Resensi buku Jokowi, Memimpin dengan Hati

Jokowi, Pemimpin Hati, Pemimpin Negeri





Judul Buku                  : Jokowi, Memimpin dengan hati
Penulis                         : Keen Achroni
Penerbit                       : Ar-Ruzz Media
Jumlah Halaman          : 256 halaman
Tahun Terbit                : 2017
ISBN                           : 978-602-1624-83-8

Kisah hidup Pak Jokowi pasti selalu menarik untuk di bahas. PresidenRI ke-7 ini memiliki segudang kisah inspirasi dari masa kecil hingga menjadi presiden. Hidupnya yang sederhana terbawa hingga beliau menjadi presiden. Jokowi dilahirkan di keluarga sederhana yang membuat dirinya menjadi sosok yang sederhana dan rendah hati. Di umur 10 tahun, saat dimana masa bahagianya kanak-kanak, keluarga Jokowi dilanda musibah, rumahnya di Bantaran Kali Anyar digusur oleh pemerintah. Hal menarik lain nya adalah bagaimana cara Jokowi mendidik anak-anaknya. Jokowi tidak memanjakan anak-anaknya dengan kemewahan dan jabatannya sebagai anak presiden. Kisah dari orang biasa menjadi presiden RI sangat menarik dan menginspirasi.
Keen Achroni telah aktif menulis sejak masih kuliah, dia menyusun buku ini dengan rapi dan menarik, sehingga pembaca pun tidak bosan membacanya, namun alurnya tidak menentu, kadang ada bagian yang kembali lagi ke masa kecil padahal sudah membahas di masa dewasanya.
Buku ini tidak hanya sekedar cerita tetapi juga menjadi motivasi agar tidak pantang menyerah dan selalu bekerja keras demi hasil yang membanggakan. Hidup dari keluarga sederhana bukan lah menjadi suatu halangan untuk sukses asalkan kita mau berusaha. Semoga nanti akan muncul Jokowi-Jokowi yang baru yang lebih sukses dan dapan mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Baca juga:

resensi-soekarno-is-great-lover

resensi-soekarno-indonesia

Resensi buku chicken soup for the kid's soul 2

Chicken Soup for the Kid’s Soul 2



            Banyak orang setuju bahwa anak yang membuat pilihan kehidupan yang sehat akan mengalami masa kanak-kanak yang lebih baik dan bahagia. Dan, anak mana yang tidak mau mengalami waktu membaca yang menyenangkan sambil mengetahui pelajaran hidup yang bagus dari anak seusia mereka ?Itulah tujuan dari penciptaan buku karya Jack Canfield, Mark Victor Hansen, Patty Hansen, dan Irene Dunlap. Mereka membawa tema yaitu kisah-kisah nyata pembangun karakter dan pengobar semangat bagi anak dalam setiap ceritanya.
            Jack Canfield adalah rekan pencipta dan editor seri buku ini, ia adalah seorang pembicara yang dinamis dan telah berbicara kepada ratusan ribu orang dalam jutaan acara telvisi nasional, seperti Oprah, Moniel, CNN’s Talk Back Live, dan masih banyak lagi. Mark Victor Hansen merupakan pendiri MEGA Seminar Series dan seorang penjajah antusias mengenai apa yang mungkin dan terdorong untuk menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik. Bekerja sebagai pramugari dan sebagai presiden bagian hukum dan perizinan Chicken Soup for the Soul Enterprise, Inc ,ia adalah Patty Hansen. Dan yang terakhir adalah Irene Dunlap, ia seorang penulis yang diturunkan dari kakeknya dan juga suka berkebun, menunggang kuda serta ia merupakan seorang ibu dari 2 anak.
            Pada sub-bab “kejujuran adalah yang terbaik : ibu tahu segalanya” merupakan bagian yang paling berkesan. Disitu dibuktikan bahwa kasih sayang seorang ibu sangatlah besar, setiap ibu sangat menyayangi serta mengenal anaknya dengan sangat baik sehingga ibu  dapat mengetahui segala kegelisahan setiap anaknya. Disamping itu juga kita diajarkan harus berani berkata jujur dan menerima kekurangan diri kita serta kita harus menghadapi setiap masalah dengan tanggung jawab. Janganlah kita berbohong kepada siapapun termasuk pada ibumu karena ibu tahu akan segalanya.
            Buku ini mengajarkan tetapi tidak menceramahi kita untuk dapat memilih dalam melakukan hal yang tepat saat harus mengambil keputusan, berteman dengan menjadi teman, menerima dan menikmati perbedaan orang lain, bersikap berani ketika menghadapi tantangan, jujur pada diri sendiri, menghargai perubahan sebagai bagian dari kehidupan, dan masih banyak lagi.

Resensi Buku Steve Jobs

Sosok Seniman Komputer yang Mengubah Dunia



        Judul   : Steve Jobs
        Penulis: Sony Adams

       Buku ini menceritakan tentang kisah hidup Steve Jobs yang begitu rumit tapi juga mengesankan. Steve jobs adalah sosok jenius dan temperamen dalam hal inovasi teknologi. Berbagai macam produk hasil ide dan pemikirannya menghasilkan budaya yang berkembang di masyarakat digital. Beberapa perusahaan yang dikelolanya dengan sukses yaitu Apple, Next, dan Pixar. Sejarah dan kisah-kisah pendirian perusahaan tersebut dijelaskan secara gamblang dalam buku ini. Bagaimana Jobs menghadapi masa-masa yang sulit, hingga ia pernah dikeluarkan dari perusahannya sendiri, Apple, kemudian pada akhirnya masuk kembali berkat kehebatannya.Ia dikenal sebagai seorang yang keras kepala kepada semua orang yang menurutnya tidak melakukan sesuatu dengan baik dan sempurna. Akan tetapi, semua itu ditujukan atas obsesinya untuk menciptakan segala sesuatu dengan sempurna dan inovatif. Jobs juga penyuka seni, ia banyak mengamati desain sebuah produk yang mudah dalam penggunaan, tidak hanya berfokus pada fungsional. Komputer Mac, iPhone, iPad, Mac OS merupakan beberapa brand Apple yang sukses di pasaran. Jobs bukanlah seorang yang bisa melakukan segalanya, tapi ia piawai untuk mengarahkan karyawannya dalam bekerja. Jobs juga bukan orang yang mudah dipengaruhi. Jobs tidak bekerja sendiri, ia kadang memilih orang-orang yang dipercayainya bisa melakukan sesuatu dengan tuntas seperti, Stephen Wozniak dan John Sculley. Kepergian Steve Jobs pada tanggal 5 Oktober tahun 2011 lalu tentu banyak meninggalkan jejak yang fenomenal atas ide-idenya, sehingga perlu dituangkan dalam sebuah biografi.

     Buku ini mempunyai banyak versi yang utama adalah buku yang ditulis langsung oleh Walter Isacsson merupakan salah satu buku terlaris di tahun 2011. Buku ini dalam versi Bahasa Indonesia mempunyai lebih dari 700 halaman. Banyak hal-hal menarik yang bisa ditemukan, meskipun bahasa yang dituliskan kadang sedikit kaku, karena murni hasil terjemahan aslinya dalam Bahasa Inggris. Dan buku yang saya baca saat ini merupakan hasil karya Sony Adams yang mencoba membuat buku ini terasa lebih menarik karena adanya sekilas gambar dan kata-kata mutiara yang pernah diucapkan oleh Steve Jobs sendiri. Buku ini terdiri dari 127 halaman. Sangat berbeda dengan versi aslinya dan mungkin memiliki beberapa kekurangan seperti, tingkat kelengkapan cerita kurang, dan lain-lain. Tapi dibalik itu semua buku karya Sony Adams ini tidak kalah dengan versi asli buku Steve Jobs. Buku ini juga mengundang banyak orang untuk membacanya terutama untuk pencinta teknologi informasi atau untuk mengetahui perjalanan hidup Steve Jobs ini.

   Alasan saya membaca buku ini juga cukup singkat, Saya ingin mengetahui bagaimana kisah kehidupan Steve Jobs dan bagaimana ia bisa sampai pada titik kesuksesannya itu. Saat saya membaca buku ini kata-kata Steve Jobs yang paling berkesan adalah "Saya rasa jika Anda melakukan sesuatu dan ternyata mengagumkan, maka Anda harus mencoba melakukan hal yang luar biasa lainnya, jangan terpaku terlalu lama. Temukan saja apa hal selanjutnya." maksud dari kata-kata itu adalah saat kita menemukan sesuatu yg sangat hebat jangan berhenti sampai disitu, carilah hal-hal yg lebih hebat dari itu.


    Apakah manfaat dari buku ini? Bagi saya manfaat dari buku ini untuk seorang yang selalu ingin berpikir inovatif, mengajarkan bagaimana cara mengelola sebuah usaha kreatif di bidang teknologi informasi dan multimedia di masa sekarang. Dan juga totalitas dan konsistensi selalu jadi kunci utama yang diperlukan untuk membangun kehebatan kreativitas. Manfaat yang lain juga, untuk mengetahui bahwa kita harus berjuang sangat keras untuk mencapai kesuksesan. Seperti Steve Jobs yang berawal dari penciptaannya di dalam garasi sampai ia memiliki perusahaan sendiri itu bukan hal yang mudah butuh waktu dan kerja keras untuk mencapai itu semua. Dari buku ini kita mendapatkan banyak pelajaran hidup yang dapat kita terapkan dikehidupan sehari-hari.

Baca juga:

resensi-soekarno-indonesia

resensi buku 25 ways to win with people

RESENSI BUKU NON-FIKSI
Buat Orang Lain Merasa Berharga




Judul           : 25 Ways to Win with People, Buatlah Orang Lain Merasa Sangat Berharga
Penulis        : John C. Maxwell dan Les Parrott Ph.D
Penerbit       : Gramedia Pusaka Utama
Tahun terbit : 2007
Tebal           : XVII + 210 Halaman



25 Ways to Win with People adalah hasil kolaborasi John C. Maxwell dengan Les Parrott Ph.D dan juga merupakan karya terlaris dari seri “Winning with People” John Maxwell. Buku ini berawal dari John yang mendapatkan telepon dari Les yang mengatakan kalau Les sangat menyukai seri dari ‘Winning with People’ yang dipubliskan oleh John. Kemudian Les mengutarakan semua gagasan-gagasan yang dia miliki di dalam kepalanya kepada John. Kesimpulan terbuat, dan jadilah hasil karya kolaborasi antara John dan Les ini. Untuk isi yang ada di buku ini cukup banyak dan berbeda tiap babnya. Namun pada dasarnya, buku ini memberikan kita cara bagaimana kita dapat menang dengan orang lain, namun dengan cara memenangkan hati mereka dan membuat mereka merasa mereka spesial.

Buku ini di tulis oleh dua penulis, John Maxwell dan Les Parrott. John C. Maxwell merupakan seorang pakar kepemimpinan Amerika yang berceramah langsung kepada ratusan ribu orang setiap tahunnya. John juga merupakan pendiri sejumlah organisasi kepemimpinan yang didedikasikan untuk membantu orang meraih potensi pribadi dan kepemiminan masing-masing. Dia mendedikasikan waktunya melatih banyak pemimpin di penjuru dunia. Les Parrott, Ph.D adalah pendiri Center for Relationships Development di Seattle Pacific University. Dia setiap tahun berbicara kepada berbagai jenis audiens, termasuk atlet profesional, lembaga pemerintahan dan pemimpin bisnis.

Buku 25 Ways to Win With People berisikan banyak hal. Kita dapat mempelajari cara membuat impian dari ‘saya’ menjadi ‘kita’ yang tentunya sangat jarang terjadi. Kita juga dapat mempelajari aturan 30 detik dan cara membuatnnya. Tak hanya itu, tiap bab di buku ini memberikan banyak cara-cara, motivasi serta pengalaman hidup atau real yang sangat berkesan. Namun menurut saya, bab yang paling berkesan dalam buku ini adalah bab 8, yang berjudul ‘Dorong Impian Orang Lain’. Saya merasa ini sangat berkesan karena saya tahu, semua orang pasti memiliki impian sendiri. Namun, tidak semua orang dapat mewujudkannya sendirian. Kita dapat membantu mereka, walaupun dengan hal-hal sepele, seperti memujinya. Walaupun terdengar sepele, namun bagi mereka itu merupakan hal yang sangat istimewa, dan bab inilah yang paling berkesan menurut saya karena tak hanya kita membantu orangmencapai impiannya kita juga dapat mempelajari dari banyak hal untuk masa depan kita sendiri.

Buku ini sangat direkomendasikan kepada anda yang ingin melatih diri untuk menjadi seorang pemimpin yang dapat memenangkan hati orang lain. Sayangnya, kelemahan dari buku ini terdapat di kata-kata yang mungkin sedikit terlalu kaku untuk di baca. Mungkin karena ini adalah buku terjemahan sehingga beberapa paragraf terlalu sulit untuk dimengerti. Namun selebihnya, buku ini sangat bermanfaat  dan sangat direkomendasikan untuk dibaca.

2018/04/10

Resensi Novel I Love You Beib

Cinta Datang Terlambat




Judul Novel        : I Love You Beib
Pengarang         : Dwi Andhika
Ukuran Buku      : 13 x 19 cm x 194 halaman
Tahun Terbit      : 2014 (11 April 2014)
Penerbit             : Zettu

Buku novel yang berjudul “ILove You Beib” ditulis oleh Dwi Andhika. Novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Laras yang menyukai seorang anak laki-laki di sekolahnya yang bernama Dion. Dion mempunyai hobi membaca novel. Untuk mendekati Dion, Laras berpura-pura tertarik pada novel. Ia sering ke perpustakaan mencari novel demi bertemu dengan Dion. Cinta Laras kepada Dion tidak pernah terungkap. Laras hanya bisa memendam perasaannya kepada Dion. Dan cinta mereka tidak pernah terungkap dengan kata-kata.
Novel “I Love You Beib” bertema dunia remaja berdasarkan pengalaman yang Dwi Andhika rasakan saat mengunjungi museum di London. Novel karyanya ini dirilis/diterbitkan Jumat, 11 April 2014 di Jakarta Selatan. Penulisan novel ini memakan waktu dua bulan. Sebelumnya Dwi Andhika juga pernah merilis novel berjudul “Spring in Korea” (novel pertamanya) di tahun 2013 dan kedua novelnya ini menuai kesuksesan.
Buku novel ini mempunyai makna penting bagi kehidupan, khususnya dalam dunia percintaan. Novel ini mengajarkan kita bahwa tidak mudah mengungkapkan cinta hanya dengan menunjukkan perasaan. “Maknai cinta dengan jiwa, karena cinta hanya bisa terjawab dengan bahasa rasa.” Kutipan itu memiliki arti bahwa cintaharus diungkapkan, bukan hanya dengan perasaan apalgi jika perasaan itu dipendam sendiri, pasti rasanya sakit. Novel ini juga berisi puisi-puisi yang puitis sehingga membuat para pembaca tertarik untuk membaca. Selain itu, juga dalam buku ini terdapat quotes. Namun apabila dilihat dari sampulnya, warna yang ditampilkan terlalu berlebihan sehingga antara sampul dan isi kurang sesuai.
Pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu dengan tokoh utama bernama Laras. Latar tempat yang digunakan sebagian besar berlokasi di sekolah karena bercerita tentang anak sekolah yang jatuh cinta. Amanat yang dapat dipetik dalam cerita ini adalah jujurlah pada diri sendiri dan orang lain apapun keadaan diri sendiri, jangan menjadi orang lain hanya untuk mendapatkan sesuatu terlebih cinta.

Dengan membaca buku ini, kita bisa mendapat manfaat yaitu novel ini dapat menemani waktu luang Anda. Novel ini dapat memberi gambaran tentang perjuangan cinta, perasaan cinta, dan kekecewaan cinta. Selain itu, cocok sekali dibaca oleh para remaja yang sedang jatuh cinta maupun yang ditinggal pergi pacarnya.


Baca juga:

resensi-novel-pengurus-mos-harus-mati

resensi-r-raja-ratu-rahasia-wulanfadi

2018/04/09

Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia, SMA

SOAL DRAMA
1. Bacalah penggalan drama berikut!
Ibu : (Tidak menoleh benar) Malam lebaran Narto, dengarlah tabuh itu bersahut-sahutan. Pada malam lebaran seperti ini dia pergi, pergi dengan tidak meninggalkan kata.
Gunarto : (Agak kesal) Ayah …?
Ibu : keesokan harinya, hari lebaran, sesudah sembahyang aku memaafkan dosanya.
Gunarto : Kenapa ibu ingat juga waktu yang lampau, mengingat kepada orang yang tak pernah lagi mengingat kita.
Ibu : (Memandang Gunarto) Aku merasa ia masih ingat kita Gunarto.
Yang tergambar dalam penggalan drama di atas adalah konflik ….
a. Social
b. Fisik
c. Batin
d. Budaya
e. Alam

2. Bacalah penggalan drama berikut!
Satilawati : (berasa kasihan) Maafkanlah segala perkataanku yang kemarin itu, Kartili. Jangan dimasukkan ke dalam hati.
Kartili : (Tersenyum) Tentu tidak, Satilawati. Aku mengerti keadaanmu kemarin itu. Sekarang aku memuji kesetiaanmu terhadap Ishak. Sungguhpun telah engkau ketahui, bahwa ia ….
Satilawati : Gila, ya. Tapi ada sesuatu, suara halusku mengatakan, bahwa ia akan baik lagi. Baik buat selama-lamanya.
Kartili : itu yang kuhargakan tinggi, Satilawati: kepercayaanmu kepada diri sendiri.
Satilawati : dan biarpun ia tidak baik kembali, aku tidak juga dapat mengikatkan diriku kepada orang lain.
Kejahatan Membalas Dendam, Idrus
Watak tokoh Satilawati berdasarkan kutipan drama di atas ….
a. Baik hati, belas kasih, egois
b. Setia, penuh keyakinan, percaya diri
c. Keras kepala, cepat tersinggung, baik
d. Pemarah, setia, keras kepala
e. Baik, egois, baik

3. Bacalah penggalan drama berikut!
Ibu : Pak Gi ini benar-benar seorang pejuang yang tak pernah melupakan cita-citanya.
Anak : Cita-cita yang mana, Bu?
Ibu : Bahwa yang tak kalah penting dengan perang melawan kemiskinan dan kebodohan. Lha ini semua kan bukti keberhasilan beliau melawan kemiskinan?
Anak : Ibu sendiri kenapa tidak mengikuti jejak Pak Gi?
Ibu : Sebagai mantan bagian dapur umum, saya tetap berjuang terus, lho! Melawan kelaparan …”
Kado Istimewa, Jujur Prananto
Penggambaran watak Pak Gi yang diungkapkan pengarang pada penggalan di atas melalui ….
a. Cirri-ciri fisik tokoh
b. Lingkungan sekitar tokoh
c. Perbincangan tokoh lain
d. Prasaan tokoh
e. Reaksi tokoh-tokoh lain

4. Ketegangan di dalam cerita rekaan atau drama disebut ….
a. Peristiwa
b. Tokoh
c. Watak
d. Konflik
e. Dialog

5. Bacalah penggalan drama berikut!
(a) Nuniek : Bagaimana, Tien, Tonymu? Apa dia dating dari Jakarta?
(b)Hastien : datang sih sudah! Tapi dasar lelaki, bosan aku berurusan dengan dia. Lagi orang tuanya yang bawel itu, malah menyalahkan saya.
(c)Nuniek : Lho! Emangnya yang salah siapa?
(d)Hastien : Ya, jelas dong. Kalau aku enggak dikasih itu kan nggak begini jadinya.
(e)Nuniek : Kalau kamu nggak mau diajak itu, pasti nggak begitu!
(f)Hastien : Kau juga menyalahkan aku?
Berdasarkan kutipan drama di atas, dialog yang menonjolkan watak tokoh Hastien adalah ….
a. (a) dan (b)
b. (b) dan (d)
c. (c)  dan (e)
d. (a) dan (d)
e. (d) dan (e)

6. Berdasarkan drama pada soal di atas penyebab konflik adalah ….
a. Hastien
b. Nuniek
c. Hastien dan orang tuanya
d. Hastien dan Tony
e. Tony

7. Bacalah penggalan drama berikut!
Calon suami : Kalau kita menikah nanti maukah kau menyumbangkan sebgaian gajimu untuk anak saya?
Calon istri : Apakah tujuanmu menikahi saya semata-mata utnuk kepentingan anakmu, bukan untuk keluarga yang bahagia dan sejahtera?
Watak karakter calon istri pada penggalan dialog di atas adalah ….
a. Cengeng
b. Kejam
c. Pemberani
d. Pemarah
e. Peramah

8. Adegan Ponirah dan Marni dengan menggendong bakul dan mengenakan topi caping.
Marni : Pon ... Ponirah!
Ponirah : Ada apa?
Marni : Aku melihat sepintas bayangan orang di sana!
Ponirah : Tenang saja!
Marni : Tenang . . . tenang? Tenang bagaimana? Kalau musuh?
PoniraH : Musuh? Marni, kita ini jualan buah dan tidak punya musuh. Kita harus yakin, yang berani bergerak di malam hari hanya TNI. Ayo jalan!
Marni : Tapi bulu kudukku berdiri.
Ponirah : Maka jangan di sini, ayoterus jalan!
Keduanya berjalan dengan sesekali menoleh ke belakang. Topi caping di tangan kiri. Tangan kanan di balik seakan memegang senjata.
Situasi yang dilukiskan dalam penggalan drama itu adalah....
a. mencekam
b. mengerikan
c. mengerikan
d. menjengkelkan
e. menggelisahkan

9. Gadis : Aku tidak mengemis nyawa pada Tuan!
Van Dijk : Akan kita lihat nanti .... Hei kau Ibu! Siapkan dirimu! Kini giliranmu!
Ibu : Tidak! Tidak! Biarkan aku pulang. Demi kemanusiaan. Aku punya anak dua orang, masih kecil-kecil. Mereka terkunci. Jika aku harus mati buat mereka aku akan menerima dengan senang hati.

Kesimpulan dari penggalan dialog di atas yang paling tepat adalah ....
a. Seorang gadis desa dan seorang ibu melawan perintah Van Dijk sehingga mereka mendapat siksaan.
b. Seorang ibu lebih rela mati untuk anak-anaknya daripada harus menurut perintah Van Dijk.
c. Van Dijk marah-marah kepada seorang gadis dan seorang ibu, karena tidak mau melayani perintahnya.
d. Seorang ibu tidak mau menurut terhadap perintah atasannya.
e. Seorang gadis dan seorang ibu disiksa oleh Van Dijk karena mereka bermasalah.

10. Asdiarti : Kenapa?
Yanti : Sangat ruwet!
Asdiarti : Kau dipaksa kawin oleh orang tuamu?
Yanti : Antara lain itu. Tapi banyak lagi soalnya.
Asdiarti : Apa?
Yanti : Ah, sudahlah. Sebaiknya kau tak usah memaksaku merigatakannya. Sulit. Terlalu sulit.
Asdiarti : Yah, aku tahu kau kerasan di rumah.
Yanti : (memandang)
Asdiarti : Itu persoalan yang banyak kita rasakan bersama.
Yanti : Kau juga mengalami seperti itu?
Asdiarti : Memang, cuma persoalanku tidak seberat persoalanmu.
Bagian dialog yang mendukung watak tokoh (Yanti) yang tertekan karena banyak masalah adalah ....
a. (memandang)
b. Kauj uga mengalami seperti itu?
c. Sangat ruwet!
d. Ah, sudah.
e. Terlalu sulit.

Jawaban:
1. C
2. B
3. C
4. D
5. B
6. E
7. C
8. A
9. A
10. C

Resensi Novel, Novel Ilana Tan, Sunshine Becomes You

Takdir di Balik Gips




Judul Buku           : SunShine Becomes You
Pengarang            : Ilana Tan
Ukuran                 : 13,5 x 20cm x 400 halaman
Penerbit                : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit         : Januari 2012


Ilana Tan adalah novelis Indonesia yang terkenal karena menulis empat novel roman yang masing-masing novelna disajikan dengan cerita yang berbeda-beda. Novel Ilana Tan memiliki keunikan yaitu tokoh dari novel satu ke novel yang lainnya saling berkaitan. Novel pertamanya berjudul Summer in Seoul (2006), novel keduanya berjudul Autumn in Paris (2007), novel ketiganya berjudl Winter in Toko (2008), novel keempatnya berjudul Spring in London (2010). Sedangkan novel kelimnya berjudul Sunshine Becomes You (2012) dan karyanya yang keenam berjudul Autumn Once More (2013).
Novel Sunshine Becomes You ini mengajak pembaca untuk menyelami rutinitas sehari-hari Mia Clark, seorang gadis yang memiliki bakat luar biasa dalam menari, tetapi ia tidak dapat mewujudkan impiannya. Ia menjadi salah satu lulusan terbaik Juilliard, Institut terbaik di Amerika Serikat.ini kisah yang terjadi di bawah langit New York, tentang harapn yang muncul di tengah keputusasaan, tentang impian yang bertahan di antara keraguan, dan cinta yang memberi alasan hidup.
Liana Tan berhasil membuat alur cerita yang begitu mengalir dan deskripsi tokoh yang unik. Awalnya saat melihat cover bukunya memang kurang menarik, tetapi saat membaca synopsis ceritanya, pemebaca dibuat penasaran dengan isi dalam buku tersebut. Judul yang digunakan sangat sesuai dengan isi.
Alur yang terdapat dalam novel ini adalah alur maju. Di bagian pengenalan tertulis tokoh Alex Hirano seorang pianis terkenal yang tertimpa kesialan karena Mia Clark seorang penari kontemporer menabraknya dan menyebabkan pergelangan tangannya terkilir. Seharusnya seminggu kemudian Alex menggelar konser piano. Konflik mulai muncul saat Mia Clark merasa sangat bersalah pada Alex Hirano.
Sosok Alex Hirano adalah seornag yang tegar, tidak mudah putus asa, pekerja keras, dan penyayang. Sedangkan Mia Clark merupakan sosok yang baik hati, lemah lembut, pekerja keras, tabah, dan tidak mudah putus asa. Latar tempat yang dipakai sangat bervariasi terutama penggunaan latar panggung sebagai tempat pementasan. Alur dalam cerita menimbulkan suasana mengharukan dan bahagia pada akhirnya. Sudut pandang cerita menggunakan orang ketiga serba tahu atau pencerita/pengarang mengetahui isi hati dan pikiran para tokoh.
Cerita ini sarat akan amanat. Dalam hidup kita haru berjuang untuk segala hal yang kita rencanakan tanpa memaksakan kehendak pada orang lain demi kepentingan diri sendiri. Buku ini mengajarkan kita untuk saling peduli antar sesama dan merasakan setiap perhatian yang diberikan.
Buku ini cocok dibaca oleh kalangan umum terutama anak remaja tingkat menengah pertama. Bahasa yang digunakan dalam cerita ini mudah dipahami dan penggambaran tokoh sangat jelas. Buku ini juga cocok dibaca di waktu luang.