Kategori

2019/01/31

SOAL TRY OUT BAHASA INDONESIA SMA


1.              Perhatikan paragraph berikut dengan saksama!
www.pixabay.com

Danau Nusantara yang digelar di Pentadio Resort, Kabupaten Gorontalo, menghasilkan Deklarasi Limboto. Deklarasi ini ditandatangani oleh sejumlah Kepala Daerah di Indonesia yang memiliki danau di wilayah administrasinya. salah satu isi deklarasi adalah kesepakatan membentuk forum daerah peduli danau Nusantara, menyusun program strategis bersama, serta mendorong adanya regulasi penglolaan danau berkelanjutan.

Arti kata regulasi yang digunakan dalam paragraph tersebut adalah ….
A.      percobaan
B.      pengaturan
C.      persetujuan
D.      pengabsahan
E.       pengamatan

2.              Perhatikan paragraph berikut dengan saksama!
Pemerintah harus segera bertindak dalam bencana kekeringan di beberapa daerah. Jangan sampai bencana kekeringan meluas dan bertambah parah. Masalah kekeringan merupakan persoalan yang kompleks. Masalah yang dihadapi mulai dari kesulitan warga menemukan air bersih, penyakit akibat kurangnya air untuk konsumsi sehari-hari, hingga ancaman terhadap kegiatan pertanian warga.
Mengapa kekeringan termasuk persoalan kompleks?
A.      Masalah kekeringan terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia timur.
B.      Masalah kekeringan berkaitan dengan penyediaan air bersih bagi masyarakat.
C.      Masalah kekeringan berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat.
D.      Masalah kekeringan menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat menurun.
E.       Masalah kekeringan membuktikan adanya ancaman bagi pertanian Indonesia.

3.              Perhatikan paragraph berikut dengan saksama!

www.pixabay.com

Sayuran segar merupakan sumber makanan yang mengandung gizi lengkap dan sehat. Sayuran segar dibutuhkan untuk menunjang proses pembakaran dalam tubuh, membantu pembaharuan sel atau pertumbuhan, dan metabolism. Untuk menunjang proses pembakaran, tubuh membutuhkan protein, lemak, dan hidrat arang. Untuk membantu pembaharuan sel atau pertumbuhan, tubuh membutuhkan protein dan air. Untuk membantu metabolism, tubuh membutuhkan vitamin dan mineral yang terdapat pada sayuran dan buah segar.
Ide pokok paragraph tersebut adalah ….

A.      pertumbuhan dan perkembangan tubuh
B.      kebutuhan sayuran segar bagi tubuh
C.      sumber makanan yang enak dan bergizi
D.      sayuran segar mengandung banyak gizi
E.       zat bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh


4.              Perhatikan paragraph berikut dengan saksama!
Awalnya Indonesia mengusulkan dua nominasi destinasi wisata ke Unesco sebagai warisan budaya dunia. Destinasi wisata tersebut yaitu Kota Tua Jakarta dan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto. Pengusulan dua destinasi wisata tersebut akan berdampak positif terhadap pariwisata Indonesia. Akan tetapi, dalam proses pengajuan Kota Tua Jakarta mengundurkan diri. Dengan demikian, Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto menjadi satu-satunya nominasi yang berpotensi sebagai warisan budaya dunia.
Kalimat utama paragraph tersebut adalah …
A.      Awalnya Indonesia mengusulkan dua nominasi destinasi wisata ke Unesco sebagai warisan budaya dunia.
B.      Destinasi wisata tersebut yaitu Kota Tua Jakarta dan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto.
C.      Pengusulan dua destinasi wisata tersebut akan berdampak positif terhadap pariwisata Indonesia.
D.      Akan tetapi, dalam proses pengajuan Kota Tua Jakarta mengundurkan diri.
E.       Dengan demikian, Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto menjadi satu-satunya nominasi yang berpotensi sebagai warisan budaya dunia.

5.              Perhatikan paragraph berikut dengan saksama!
1) Dalam penyelamatan ternak dari erupsi Gunung Agung turut andil beberapa sukarelawan, salah satunya Dewa Gde Kamar. 2) Dewa dengan sukarela menyediakan lahan seluas 1,2 hektare sebagai tempat penampungan ternak sementara. 3) Kapasitas tampung pada lahan tersebut yaitu 600 ekor. 4) Di lahan itu tersedia cukup air bersih dan pakan hijau karena letaknya dekat area persawahan.
Kata itu pada kalimat angka 4) merujuk pada ….
A.      hewan ternak korban erupsi
B.      polusi udara akibat erupsi
C.      sukarelawan korban erupsi
D.      tempat penampungan ternak
E.       air bersih dan pakan ternak

6.              Perhatikan paragraph berikut dengan saksama!
Tidak sedikit artis tertangkap aparat hokum karena mengonsumsi narkoba. Ada pula seorang politikus ditangkap karena diduga mengonsumsi narkoba. Belum lama ini ada fenomena remaja di Kendari yang mengonsumsi pil memabukkan. Fenomena ini membuat kita khawatir terhadap peredaran narkoba di Indonesia.
Kalangan orang biasa, tokoh masyarakat, kaum intelektual, artis, hingga politisi menjadi sasaran obat-obatan terlarang tersebut. Kalangan anak-anak, mulai siswa SD hingga mahasiswa, menjadi target peredaran barang haram tersebut. Oleh karena itu, sudah saatnya Pemerintah dan aparat hokum bergerak cepat mengatasi dampak narkoba yang bias merusak generasi muda.
Pandangan penulis sesuai paragraph tersebut adalah …
A.      Banyak artis dan tokoh masyarakat tertangkap aparat hokum.
B.      Peran orang tua diperlukan untuk membatasi pergaulan remaja.
C.      Sebagian besar remaja mengaku tertarik mempelajari narkoba.
D.      Penanaman pendidikan karakter diperlukan bagi generasi muda.
E.       Pemerintah harus mengatasi peredaran narkoba di Indonesia.


2019/01/30

Resensi Novel Winter in Tokyo

Tokyo Memutih

www.google.com

Judul                            : Winter in Tokyo
Pengarang                   : Ilana Tan
Penerbit                      : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit               : 2011
Jumlah Halaman         : 320 halaman
Tebal buku                  : 20 cm



            Ilana Tan, alias penulis dan pengarang buku ini merupakan penulis yang cukup sukses dengan karya-karyanya yang terkenal, seperti Summer in Seoul, Autumn in Paris, Sunshine Becomes You, dan masih banyak lagi judul yang terkenal, di kalangan remaja khususnya. Sampai saat ini, ia telah menulis 8 buku. Ia memulai karirnya pada tahun 2006 dengan novel pertamanya, yaitu Summer in Seoul. Ia merupakan seorang penulis yang menulis buku-buku dengan tema fiksi remaja. Ilana Tan juga merupakan sosok misterius yang tidak pernah menulis biodatanya pada buku-bukunya.
            Kualitas buku ini cukup baik. Cover buku ini memiliki kualitas cover novel pada umumnya, tidak tebal, namun juga tidak tipis. Namun karena ini, beberapa orang mungkin akan cepat dengan tidak sengaja merusak cover novel ini, karena tidak tebal. Gambar di novel ini juga cukup simpel namun menarik, sehingga banyak orang yang tertarik dengan novel ini. Gambar cover novel ini juga sudah cocok dengan latar cerita dan judul, yaitu musim salju. Cover novel ini juga ada 2 versi. Ketebalan novel ini juga wajar untuk novel pada umumnya, tidak terlalu banyak, dan tidak sedikit.
            Alur cerita ini menggunakan alur maju mundur. Hal ini dapat disimpulkan karena ada adegan dimana Kazuto maupun Keiko mengingat tentang kejadian di masa lalu. Bahasa di novel ini juga mudah untuk dipahami. Novel ini juga banyak menggunakan bahasa jepang, jadi terkadang membingungkan para pembaca, meskipun sudah dicantumkan arti kata jepang tersebut di bawah halaman. Seperti penggunaan kata ‘Onee-chan’ dan ‘nee-san’ yang terlalu sering, terlihat pada kutipan “Tidak, Keiko Oneesan tidak sakit.” . Tapi, penggunaan bahasa jepang ini juga menguntungkan, karena dapat menambah kosakata bahasa jepang. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga (serba tahu). Tema novel ini secara luas adalah cinta.
            Tokoh dalam novel ini tidak terlalu banyak, dan dapat terlihat jelas siapa tokoh utama dalam novel ini. Penokohannya juga cukup jelas. Didapatkan bahwa Kazuto adalah orang yang mudah cemburu, seperti pada kutipan “Kazuto menarik napas dan menghembuskannya perlahan, lalu menatap Keiko. Aku tidak ingin Akira tahu lebih banyak tentang dirimu daripada aku.” Sayangnya, ada tokoh yang perannya kurang jelas dalam novel ini, sehingga dapat diabaikan. Contohnya, Takemiya Shinzo. Ia hanya berperan sebagai paman Kazuto yang mempunyai restoran terkenal di Jepang. Amanat dalam novel ini adalah bahwa pengorbanan dan perjuangan cinta tidak akan sia-sia. Amanat lain yang dapat diambil adalah jodoh dalam kehidupan kita kelak pasti akan bersama kita pada akhirnya.
            Novel ini sangat cocok dibaca untuk kalangan remaja, karena novel ini mengangkat tentang percintaan dimana hal itu cocok dengan kehidupan remaja yang penuh dengan percintaan. Namun, ada adegan kekerasan dimana Kazuto dipukul dengan stik bisbol oleh orang dewasa yang terletak pada kutipan “Sementara Kazuto sibuk menghindar, ia tidak menyadari salah satu dari pria itu mengambil tongkat bisbol dari dalam mobil dan memukulnya.”, sehingga remaja juga dihimbau untuk berhati-hati.
            Alasan mengapa saya memilih novel ini adalah karena ini merupakan novel favorit saya dari beberapa novel yang pernah saya baca. Saya juga paling mengingat cerita di novel ini sehingga cukup mudah untuk membuat resensi novel ini. Alasan lain adalah bahwa saya telah membaca karya Ilana Tan yang lain, yaitu Sunshine Becomes You dan In a Blue Moon. Saya menyukai kedua novel ini dan saya cukup antusias untuk membaca karya Ilana Tan yang lain. Ditambah lagi, bahwa novel ini salah satu novel Ilana Tan yang difilmkan sehingga saya tertarik untuk membacanya. Teman di sekitar saya saat itu juga sering merekomendasikan novel ini kepada saya dan hal itu akhirnya menambah keinginan saya untuk membaca novel ini. 




*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Resensi Novel "Dear Nathan"


Cinta di SMA

 
www.google.com
Judu novel : Dear Nathan
Penulis novel : Erisca Febriani
Penyunting buku : Lovita Cendana
Desain sampul dan penata isi : Rumah Desain
Pemeriksa Aksara : Rahmia Mn
ISBN : 978-602-6940-61-2
Jumlah halaman : 512 halaman
Diterbitkan pertamakali tahun : 2016 oleh Best Media
Genre : Romance, Kehidupan sekolah

Erisca Febriani, bias dipanggil Eris atau Risca. Lahir di Bandar Lampung, 25 Maret 1998, berzodiak Aries dan pecinta makanan pedas. Saat ini sedang mengenyam sebagai mahasiswa di Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi Universitas Lampung semester 2. Menulis adalah salah satu dari sekian banyak hobi yang digeluti sejak SMP. Dear Nathan adalah novel pertama yang ditulisnya. Sebelum dikenal didunia pernovelan hits anak remaja, Erisca menggunakan jejaring sosial Facebook untuk menyalurkan tulisannya. Ketika sudah lulus SMA, barulah ia mulai menulis karyanya melalui wattpad dan kemudian diterbitkan kedalam novel.

“Cewek itu menepuk jidatnya begitu melihat gerbang sekolah sudah ditutup, lantas melirik jam mungil yang melingkar dipergelangan tangannya. Sudah telat 15 menit. Bagi murid lain, terlambat adalah sesuatu hal yang biasa. Akan tetapi, berstatus murid pindahan yang baru bersekolah selama satu minggu kemudian dapat masalah karena terlambat sepertinya akan menjadi masalah besar.” Dari kutipan novel tersebut, terlihat jelas bahwa sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Karena si penulis menceritakan apa saja terkait tokoh utama. Ia seakan tahu benar tentang watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang yang mendalangi sebuah kejadian. Penokohan juga digambarkan dengan sangat jelas melalui ciri-ciri fisik maupun penggambaran sifat.

Novel ini bertemakan kehidupan percintaan dan persahabatan di masa SMA. Yang mengisahkan tentang seorang gadis bernama Salma dan seorang pria bernama Nathan. Novel ini terdiri dari 31 bab yang memiliki alur cerita dan tema setiap babnya berbeda-beda dan ada gambar untuk setiap babnya yang membuat pembaca tidak bosan untuk membacanya. Buku ini berukuran 14x21 cm dengan sampul yang terbilang menarik karena tampak tokoh Salma dan Nathan yang ada didalam film layar lebarnya. Dear Nathhan merupakan jenis buku fiksi dikarenakan karakter yang ada merupakan karakter buatan.

Alur yang digunakan pada novel ini adalah alur maju atau progresif yang biasa ditemui dalam sebuah cerita. Dalam alur di novel  ini, cerita diawali dengan pengenalan tokoh beserta wataknya, pengenalan latar tempat, waktu, dan peristiwa, serta latar suasana yang ingin dibangun dalam suatu cerita. Setelah semua itu diperkenalkan, permasalahanpun tiba. Dan konflik kian rumit atau klimaks, si tokoh kemudian bangkit dan menemukan solusi atas konflik yang dihadapi.

Gaya Bahasa yang digunakan bisa dibilang bermacam-macam. Ada tokoh yang sering menggunakan bahasa sehari-hari, ada yang menggunakan bahasa baku, dan ada juga yang mencampurkan kedua bahasa tersebut.
“Hati-hati sal, kalua tukang angkotnya ngapa-ngapain, adukan ke saya saja.”
“Wow, Man, gila seksi banget!’
“Diam kamu, Nathan!”

Meskipun tema dari buku ini sudah mainstream atau banyak penulis novel yang membuat cerita dengan alur yang serupa, akan tetapi karakter Nathan yang menjadi unggulan dalam novel ini. Pada intinya penulis berhasil membaut karakter yang kuat. Tak hanya tokoh utama, tokoh pendukung yang jumlahnya banyak , Risca memberikan karakter khas di setiap karakter pendukungn dengan ciri khas anak SMAnya. Jalan cerita yang di sajikan juga masuk akal. Konflik yang di ceritakan bisa disampaikan dengan bagus, dan penyelesaian konfliknya pun apik. Banyak sekali amanat yang bisa diambil dari buku novel ini. Mengenai kasih sayang, pengorbanan, persahabatan, dan arti memaafkan dan mau menerima realitas kehidupan.
Penggunaan bahasa yang baku dalam percakapan diantara dua orang tokoh tidak menggambarkan bahwa mereka merupakan pasangan anak yang masih muda, dan lebih terasa kaku. Terkadang, pemilihan katanya tidak pas. Narasinya juga sering memutar ke sana kemari. Buku dengan tebal 512 halaman ini memberikan kesan malas untuk membaca buku ini untuk pertama kali. Akan tetapi, buku ini bagus untuk kamu para remaja untuk menjalani masa mudanya.

Dari setiap keunggulan dan kelemahan novel ini, saya sangat merekomendasikan novel ini walau buku ini lumayan tebal dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk membacanya semua itu tidak akan sia-sia. Karena ketika kita sudah mulai membaca novel ini timbul rasa penasaran akan kelanjutan ceritanya. Cerita yang diangkat juga menarik dan pastinya sangat cocok untuk remaja yang sedang puber yang akan mengenal apa itu jatuh cinta. Jadi sangat cocok dibaca disaat waktu senggang

Nilai yang ingin disampaikan dalam novel ini adalah mengenai kesetiaan diantara dua orang kekasih. Mengajarkan agar kita selalu berjuang dan selalu setia kepada sesuatau yang kita anggap baik untuk masa depan kita.




*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com


Resensi Novel Sin “God hates the sin, not the sinner”

Melawan Dosa

www.google.com

Judul Buku                  : Sin “God hates the sin, not the sinner”
Pengarang                   : Faradita
Penerbit                       : Kubus Media
Editor                          : Priska Ghania
Desain Sampul            : A. A Effendhy
Layouter                      : Frama MN
Latar Cover                 : Diperoleh legal dari
Halaman                      : vi + 444 halaman

ISBN                           : 978-602-6731-04-3


Faradita, gadis manis sekaligus pemilik pipi tembam ini mengaku bahwa dirinya hanyalah seorang penulis “amatir”. Ia jatuh cinta pada makanan bulat yang bernama bakso. Tidak diberitahu banyak mengenai penulis ini, bahkan informasinya pun sangatlah sedikit. Gadis yang memiliki pelafalan cadel ini memiliki kebiasaan yang suka melamun tiba-tiba. Novel Sin merupakan karyanya yang pertama dicetak yang telah mencapai 9,6 pembaca di wattpad.
            Novel ini memiliki ukuran 14x20 cm dan dicetak dengan jenis soft cover. Desain sampul buku ini sangatlah menarik, karena menggambarkan seorang gadis yang tengah tertidur pulas. Judul novel ini juga sangatlah menarik perhatian para pembaca karena tidak diberitahukan dengan jelas apa maksud dari judul novel tersebut yang membuat orang-orang segera ingin membacanya.
            Tema yang diangkat novel ini adalah fiksi remaja, dimana novel ini menceritakan seorang gadis SMA bernama Ametta Rinjani, yang jatuh cinta pada seorang yang bernama Raga Angkasa. Metta berani mendekatkan diri ke Raga karena hanyalah laki-laki itu yang tidak menganggap keberadaan Metta. Pasalnya, Metta merupakan gadis yang sangat dipuja-puja oleh lelaki di sekolahnya, dan ia tidak terima jika ada laki-laki yang tidak mau bertekuk lutut padanya. Perjuangan Metta untuk membuat Raga jatuh cinta padanya sangatlah sulit, belum lagi lontaran-lontaran “pedas” dari Raga. Namun, ketika mereka sudah saling jatuh cinta, suatu ungkapan dan fakta dari masa lalu menghancurkan segalanya, yang bahkan sudah mutlak tidak bisa ditentang siapapun.
            Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu, terlihat jelas pada kutipan berikut ini “Kadang-kadang, Metta punya masalah dengan mengatur emosinya. Ia bisa jadi senang karena suatu hal pada detik pertama, dan bisa jadi begitu marah pada detik berikutnya. Raga hanya bisa menghela napas. Cowok itu tampak tidak enak kepada Lasi yang berdiri dihadapannya.”.
Penokohan pada novel inipun digambarkan dengan sangat jelas oleh si penulis, membuat para pembaca akan dengan mudah memahami watak dan karakter dari tiap-tiap tokoh, seperti pada kutipan berikut “’Enak aja..’ Sonya menurunkan kaca mobil lebih lebar. ’Sejak kapan kursi depan jadi punya kakak? Ini udah jadi wilayah kekuasaanku. Cuma aku yang boleh duduk di samping Bang Raga’”. Dari kutipan tersebut, terlihat jelas bahwa tokoh Sonya merupakan seorang adik yang cemburuan.
            Alur yang digunakan pada novel ini adalah alur maju. Tidak ada penggalan kisah masa lalu yang dipaparkan pada novel ini. Meski begitu, kisah masa lalu tetap diceritakan hanya saja lewat dialog orang yang sedang bercerita, bukan penggalan kisah, seperti kutipan berikut “’Sekitar sebulan setelah itu, Ibu nemuin Non Metta di semak-semak di depan panti. Masih merah, palingan umur beberapa jam. Mungkin karena belum rela anaknya meninggal, Ibu jadi anggap Metta anaknya sendiri’ Ucap Mbok Mirna.”
            Penggunaan gaya bahasa pada novel ini menggunakan gaya bahasa sehari-hari, atau lebih tepatnya non-formal. Penulis lebih menekankan gaya bahasa yang sering digunakan oleh anak SMA jaman sekarang sehingga para pembaca akan dengan mudah menangkap maksud dari cerita tersebut. “Loe itu cuma bingung sama keadaan. Loe gak tau apa semua ini benar atau enggak. Please, La...”. Dari kutipan tersebut terlihat jelas bahwa penggunaan Loe-gue sangat mendominasi cerita ini.
            Novel ini sangat cocok dibaca oleh para remaja SMA, apalagi yang sedang kasmaran, karena tiap alur yang diceritakan membuat pembaca akan selalu tersenyum tiap detiknya. Tetapi novel ini hanya boleh dibaca mulai dari umur 16 tahun keatas saja, karena banyak adegan kekerasan yang dipaparkan, serta penggunaan bahasa kasar dan vulgar pada novel ini juga tidaklah sedikit, yang mungkin membuat anak dibawah umur tidak nyaman dibuatnya.
            Meski temanya hanyalah fiksi remaja, tetapi konflik utama dari cerita ini sangatlah tidak terduga. Beberapa pembaca mungkin mengira bahwa novel ini hanya menceritakan kisah SMA yang klise, tetapi tidak. Konflik utama dari cerita ini sangat berhubungan erat dengan judul dari novel ini, sehingga pembaca sangat direkomendasikan untuk membaca novel ini. Berbeda dengan beberapa novel karya Wulan Fadila, yang memiliki akhir cerita yang mudah ditebak dan terkesan menggantung, seperti novel A, dan Raja & Ratu. Novel ini terus menambah-nambahkan “bumbu” emosi pada tiap bagiannya yang membuat perasaan para pembaca dicampur-aduk.
            Novel Sin sangatlah cocok untuk menemani hari-hari yang kosong, karena ceritanya sangatlah tidak membosankan, bahkan prolog cerita ini dipaparkan dengan sempurna dan sangat menarik, sehingga pembaca semakin dibuatnya penasaran yang membuat ingin terus membaca lagi, lagi, dan lagi, termasuk saya yang sempat kecanduan novel ini.
            Alasan saya memilih buku ini, karena sudah sejak awal saya menyukai novel ini, bahkan ketika novel ini masih dipublikasikan pada aplikasi Wattpad. Cerita ini menciptakan konflik yang sangat berbeda dibandingkan cerita lain, yang bahkan saya sendiri juga kaget ketika membacanya. Unik dan berbeda, dua kata yang sangat tepat untuk mendeskripsikan novel ini.
            Ada kutipan dari novel ini yang saya suka sekaligus memberikan amanat kepada para pembaca sekalian :
”Tidak ada yang bisa membaca hari esok, bahkan satu detik dari sekarang. Itulah mengapa kita dikenal bukan saja sebagai pemimpin, tapi juga pendosa. Kita semua terancam akan melakukan kekeliruan. Tapi, hal baiknya adalah kita masih diberikan kesempatan. Diberikan waktu untuk mencoba lagi. Sebuah kesempatan bukanlah untuk menyakiti kembali, tapi untuk menyadarkan kita agar memperbaiki diri. Jika kesalahan adalah pekerjaan tertunda yang patut diselesaikan. Pada akhirnya, kesempatan kedua akan selalu ada, bahkan bagi mereka yang berdosa”.

Selamat membaca novel Sin, dan rasakan getaran emosinya ketika anda membaca novel ini J


www.pixabay.com


Resensi Novel Larasati

Kartini Menawan di Tengah Revolusi

www.google.com

Larasati
Pramoedya Ananta Toer
Copyright Pramoedya Ananta Toer 2003
All rights reserved

Diterbitkan dan diluaskan oleh
Lentera Dipantara
Multi Karya II/26 Utan Kayu, Jawa Timur, Indonesia 13120
ISBN: 979-97312-9-5
Terdiri dari 180 halaman
           


Pramoedya Ananta Toer lahir pada tahun 1925 di Blora, Jawa Tengah, Indonesia. Hampir separuh hidupnya dihabiskan dalam penjara – sebuah wajah semesta yang paling purba bagi manusia-manusia bermartabat: 3 tahun dalam penjara Kolonial, 1 tahun di Orde Lama, dan 14 tahun yang melelahkan di Orde Baru (13 Oktober 1965-Juli 1969, pulau Nusa-kambangan Juli 1969-12 November 1979, Magelang/Banyumanik November-Desember 1979) tanpa proses pengadilan. Pada tanggal 21 Desember 1979 Pramoedya Ananta Toer mendapat surat pembebasan secara hukum tidak bersalah dan tidak terlibat dalam G30S PKI tetapi masih dikenakan tahanan rumah, tahanan kota, tahanan Negara sampai tahun 1999 dan wajib lapor ke Kodim Jakarta Timur satu kali seminggu selama kurang lebih 2 tahun. Beberapa karyanya lahir dari tempat purba ini, diantaranya Tetralogi Buru (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca).

            Buku ini bercerita tentang seorang tokoh utama yang bernama Larasati. Cerita ini mengambil tempat pada zaman revolusi 1945-1950 yang sangat menarik. Pramoedya Ananta Toer telah berhasil menggambarkan situasi dan kejadian-kejadian yang pada saat itu mengambil tempat. Dengan gaya bahasanya yang sering menggunakan istilah-istilah dari bahasa daerah (jawa, misalnya “klonyok”) akan sulit dimengerti oleh orang-orang yang tidak datang dari daerah tersebut. Pramoedya juga sering menggunakan istilah-istilah zaman penjajahan Kolonial Belanda seperti “NICA“ (Netherland-Indies  Civil Administration) dan “RVD“ (Regerings Voorlichting Dienst) yang bagusnya penerbit memberikan catatan kecil pada halaman tersebut. Penulisan dari buku ini masih menggunakan istilah-istilah bahasa Indonesia lama. Sayangnya dalam buku ini Pramoedya juga mengkritik dengan keras tentang seorang Indonesia yang bekerja untuk Belanda. Hanya saja kritikan itu terlalu keras sehingga keluar kata-kata kasar yang diucapkan oleh seorang Larasati.

            Adapun tokoh Larasati yang diceritakan sebagai bintang film Ara. Awalnya ia diceritkan ingin datang ke Jakarta untuk menemui ibu kandungnya. Larasati diceritakan sebagai tokoh yang berani, penuh semangat api revolusi, yakin dan percaya diri. Namun, entah mengapa ditengah alur cerita. Larasati berubah menjadi seorang yang sentimental. Penuh rasa. Sehingga menjadi tokoh utama yang lemah. Sebagai contoh mulai pada halaman 97. Pramoedya mulai menggambarkan sisi lembut Larasati secara perlahan dengan pemicu yang sedikit namun pasti. Dari situ kita dapat melihat Larasati yang pergi bertempur bersama 3 pemuda. Mereka pergi ke sebuah perempatan yang nantinya akan dilewati oleh konvoi tentara Belanda.Menyelinap lewat gorong-gorong got warga setempat. Mengendap, mengintip dan menunggu hingga konvoi itu datang. Lalu, mulai dari situ Larasati digoyahkan pilihannya. Pergi ke lapangan, bertempur bersama 3 pemuda. Dengan suara gemetar, ketika ia ditanya oleh si pemuda.  Dari situ kita dapat mengenal betul bahwa ada sisi halus dan takut yang muncul ketika Larasati harus berhadapan langsung − bertempur demi revolusi. Namun setelah pertempuran itu berakhir. Mulai lagi muncul sisi berani dan tangguh seorang bintang film Ara ini. Ia terlihat kuat. Ketika ia ditawarkan pertolongan pada luka granatnya. Ia juga terlihat berani. Ketika ia sedang diinterogasi oleh salah satu opsir tentara Belanda.

            Sejauh dari penulisan kebahasaan dan penokohan dari tokoh utama. Pramoedya berhasil menulis buku yang menjadikan seorang perempuan sebagai tokoh utama. Tidak mudah bagi seorang penulis novel untuk menulis cerita yang memiliki tokoh utama seorang perempuan. Terutama dengan cerita yang bertemakan revolusi.

            Nilai-nilai yang dapat dipetik dalam novel ini adalah keberanian dan semangatnya seorang Larasati ditengah pertempuran revolusi 1945-1950. Meski ia hanyalah seorang perempuan yang kental dengan seni. Ia tetap mau berjuang demi bangsanya melalui perang angkat senjata dan perang melalui jalan seninya. Pada saat itu, masa revolusi 1945-1950. Larasati, ia diceritak sebagai perempuan yang dapat mengharumkan nama bangsa melalui karyanya sebagai bintang film. Berkali-kali ia tampil dihadapan orang-orang besar dari Belanda. Menampilkan seni Indonesia yang membawanya menjadi dirinya seorang bintang film Ara. Ia tak pernah lelah. Ia tak pernah lupa. Ia lahir dimana; ditanah mana. Ia pun tak lupa pada siapa yang melahirkan dirinya.


            Buku Larasati. Dengan keindahan bahasanya dan ceritanya. Dapat dibaca oleh kalangan remaja 15 tahun keatas. Karena mengandung kata-kata kasar dan penggambaran kekerasa pada zaman revolusi. Demikian resensi saya terhadap novel ini.



*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Resensi Novel Refrain

                                            Sahabat jadi Cinta

www.google.com

                                                              Judul               : Refrain
                                                              Pengarang      : Winna Efendi
                                                              Penerbit          : Gagas Media
                                                              Kota terbit      : Jakarta
                                                              Tahun terbit   : 2014
                                                              Cetakan           : 23 ( dua puluh tiga )
                                                              Tebal buku     : vi + 318 halaman
                                                              Ukuran buku : 13 x 19 cm
                                                              ISBN                : 979-780-326-7



Winna Efendi adalah seorang penulis muda kelahiran Jakarta, 6 Januari 1986. Winna sendiri cukup terkenal dikalangan remaja. Dengan memiliki passion membaca dan menulis, Winna telah menulis banyak buku dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Buku-buku hasil karyanya kebanyakan adalah buku tentang percintaan. Winna mengaku ia menulis buku-buku tentang percintaan karena ia merasa memilik passion pada bidang itu. Winna telah mendapatkan beberapa penghargaan dari beberapa bukunya antara lain, kandidat Long List Khatulistiwa Literary Award 2009 untuk novel “ Ai ”. Kategori Penulis Muda Berbakat, kandidat Long List Anugerah Pembaca Indonesia 2009 untuk “ Refrain ”, pada tahun 2012 untuk “ Unforgettable ” dan “ Truth or Dare ” kategori Fiksi Favorit. Sekarang Winna aktif sebagai kontributor komunitas fashion online, sekaligus bekerja full-time di bidang keuangan. Winna yang sekarang tinggal di Singapura sangat menyukai membaca buku sambil mendengarkan radio dan meminum teh.
Novel ini mengangkat tema yang cukup menarik bagi para kalangan remaja yaitu sahabatku cintaku karena novel ini menceritakan persahabatan yang terbangun sejak kecil dan seiring berjalannya waktu mereka saling memahami dan timbulah rasa cinta diantara mereka.
Penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga dalam menulis novelnya karena dalam novel ini penulis menceritakan tentang kehidupan orang lain.
 Dalam membuat alur cerita, penulis menggunakan alur campuran karena pada awalnya novel ini menceritakan masa kecil mereka yang selalu menghabiskan waktu bersama dan timbulah konflik dimana kedua tokoh menyadari bahwa mereka saling jatuh cinta saat salah seorang tokoh sedang menjalin kasih dengan yang lain. Pada akhirnya, ketika mereka sudah sukses, mereka bertemu kembali dengan suasana saat sewaktu mereka kecil seperti yang telah diceritakan pada bagian awal novel ini. Walaupun menggunakan alur campuran, pembaca dapat dengan mudah memahami alur cerita yang cukup sederhana sehingga tidak perlu membaca ulang untuk memahami jalan ceritanya. Selain itu, dengan konflik yang ada berhasil membuat para pembaca penasaran dengan akhir pada cerita ini.
Latar cerita yang digunakan oleh penulis cukup menarik karena pada novel ini menggunakan latar tempat bandara dan dapur yang jarang ada di novel lainnya, latar waktu yang digunakan pun diungkapkan dengan jelas oleh penulis seperti salahh satu contohnya “Malam ini, kita disini aja, ya?” Novel ini juga mampu membuat pembaca ikut merasakan latar suasana yang ada seperti  kehampaan, gembira dan lainnya sehingga pembaca dapat menikmati novel ini dengan maksimal.
Penulis sangat kreatif dalam menentukan tokoh dan penokohannya sehingga pada setiap tokoh memiliki sifat atau karakter masing-masing yang dapat membuat pembaca mudah untuk membedakannya dan memberikan kesan beragam seperti pada tokoh  Nata memiliki sifat yang baik hati, cuek, pintar, dan pendiam. Niki, memiliki sifat periang, aktif, dan berani. Oliver, memiliki sifat egois dan pekerja keras. Egois dan sombong adalah sifat yang dimiliki Helena serta masih banyak tokoh dan penokohan lain yang mendukung jalan cerita novel ini menjadi lebih menarik lagi.
Dengan novel ini, penulis ingin menyampaikan pesan bagi para pembaca untuk lebih menghargai persahabatan karena persahabatan yang tulus tidak harus memiliki alasan, jagalah orang yang menyayangimu karena tanpa mereka hidup ini akan sepi, dan di dunia ini tidak ada yang namanya cinta pada pandangan pertama melainkan nafsu yang disalahartikan sebagai cinta.

Novel ini bagus dan menarik untuk dibaca oleh kalangan remaja maupun yang sudah kuliah atau berkeluarga karena dalam novel ini terdapat cukup banyak kata-kata mutiara seperti pada salah satu halamannya yang menjelaskan bahwa persahabatan tidak berdasarkan gender, usia,atau apapun itu. Selain itu, novel ini dapat dijadikan sebagai media bernostalgia masa SMA. 



*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Resensi Novel The Princess Diaries

Buku Rahasiaku


www.google.com


Judul                   : The Princess Diaries (Buku Harian Sang Putri)
Penulis                : Meg Cabot
Penerbit             : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : 312 halaman
Tahun terbit       : 2002
ISBN                    : 979-686-711-7


Buku The Princess Diaries ini di tulis oleh Meggin Patricia Cabot atau Meg Cabot. Ia lahir di Bloomington, Indiana, Amerika Serikat, pada 1 Februari 1967. Meg Cabot di kenal sebagai penulis yang membuat buku tentang romantic dan fiksi untuk para remaja dan dewasa. Dia sudah menerbitka lima puluh buku. Dan yang paling terkenal adalah The Princess Diaries, yang telah di angkat menjadi film dengan judul yang sama oleh Walt Disney Pictures.

The Princess Diaries ini menceritakan tentang Mia Thermopolis gadis SMA yang tomboy. Dia sering minder karena tubuhnya jangkung dan dadanya yang rata. Rambutnya pirang dan bergelombang dan mengembang seperti singa. Dia juga sangat senang memakai sepatu boot tentara. Dia juga sering di buli oleh teman-temannya karena ia sangat jelek.

Mia memiliki ibu yang bekerja sebagai pelukis dan ayahnya adalah pangeran sebuah Negara kecil bernama Genovia dan telah meninggal. Mia dan ibunya tinggal di San Fransisco. Suatu hari Mia di undang ke Kerajaan Genovia oleh neneknya dan diberitahu bahwa dia akan menjadi penerus takhta ayahnya karena ayahnya menderita kanker buah zakar sehingga tidak dapat memiliki anak lagi dan setelah menderita kanker zakar, Ayah Mia meninggal dunia. Untuk menjadi putri kerajaan Mia harus belajar agar menjadi seperti putri kerajaan, termasuk etika, cara berpakaian, dan cara berjalan seperti seorang putri.

Tema yang saya ambil adalah Gadis Tomboy Yang Menjadi Seorang Putri Kerajaan. Latar Belakang yang ada di buku tersebut ada rumah, kerajaan, sekolah, mobil, dan taman. Alur yang di gunakan adalah alur maju karena tidak terjadi flashback ke masa lalu yang ada. Sudut pandang yang di gunakan adalah sudut pandang orang ketiga. Pemeran yang terdapat pada buku The Princess Diariesadalah  1) Mia Thermopolis, gadis tomboy yang akan di angkat menjadi putri. 2) Ratu Clarisse Renaldi, Ratu kerajaan Genovia dan nenek dari Mia Thermopolis. 3) Lily Moscovitz, teman dekat Mia. 4) Helen Thermopolis, Ibu Mia yang selalu memberikan nasihat pada Mia. 5) Joe, supir kerajaan yang selalu mengantar Mia dan Ratu Clarisse kemanapun mereka pergi. Gaya Bahasa yang digunakan cukup sulit di pahami oleh pembacanya.

Menurut saya kelebihan pada buku ini adalah buku ini dapat di baca oleh anak-anak , remaja dan dewasa, karena tidak memiliki kata-kata yang kasar. Buku ini juga banyak memiliki nilai-nilai yang baik yaitu nilai moral dan nilai sosial yang mengajarkan kita untuk berteman dengan siapa saja tanpa memandang status. Buku ini dapat menginspirasi  anak-anak yang sedang beranjak remaja karena mengajarkan anak-anak untuk tidak menyerah dan untuk terus bermimpi dan menggapai mimpi kita. Tetapi buku ini memiliki gaya Bahasa yang kurang mudah di pahami oleh pembacanya terutama untuk anak-anak. Pada buku ini juga tidak menceritakan perjalanan ayah dari Mia Thermopolis, hanya memberitahu ayahnya adalah seorang pangeran dan telah meninggal. Dan menurut saya cover buku yang digunakan kurang menarik perhatian.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari buku ini adalah Mia Thermopolis gadis yang tomboy dan jelek di antara teman-temannya, dan suka di buli, dia tetap berusaha yang terbaik , walaupun pertama Mia sempat ingin menyerah karena menurutnya dia tidak pantas menjadi seorang putri karena penampilannya. Tetapi setelah itu Mia sadar itu adalah permintaan ayahnya dan menurutnya penampilan itu tidak menghalanginya untuk menjadi seorang Putri. Tetapi yang menjadikannya seorang Putri adalah etika dan hati yang baik. Mia tidak memandang teman dari statusnya , dia berteman dengan siapa baik dari kalangan bawah dan kalangan atas. Dan dia juga sangat rendah hati.




*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com