Kategori

2016/10/05

Analisis Puisi

SENJA DI PELABUHAN KECIL
Buat Sri Ajati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau be
rpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

Chairil Anwar
1946
         
 Puisi Chairil Anwar Senja di Pelabuhan Kecil diciptakan pada tahun 1946. Puisi ini merupakan salah satu puisi lain dari Chairil Anwar disamping puisi yang banyak dikenal orang, Aku atau juga Karawang Bekasi. Dan penciptaan puisi ini, menjadi sebuah gambaran bahwa Chairil Anwar adalahs seorang yang bisa romantis.
Puisi Chairil Anwar Senja di Pelabuhan Kecil adalah sebuah puisi yang ditujukan untuk seorang wanita bernama Sri Ajati. Atas nama cinta yang mendalam pada perempuan tersebut, Chairil Anwar menunjukkan sisi lain warna puisi yang sering dibuatnya.
Dalam puisi lainnya, warna garang dan semangat membara banyak terpancarkan dari puisi-puisi Chairil Anwar. Namun pada puisi Chairil Anwar Senja di Pelabuhan Kecil, nampak sekali unsur romantisme tanpa meninggalkan unsur semangat dan kegagahan sebagaimana ciri khas puisi karya penyair angkatan 45 lainnya.
Sehingga, banyak orang beranggapan bahwa puisi karya penyair angkatan 45 hanya layak diperdengarkan ketika peringatan kemerdekaan Indonesia saja. Dengan adanya puisi Chairil Anwar Senja di Pelabuhan Kecil, kiranya mampu mematahkan asumsi tersebut. Karena pada puisi angkatan 45 juga terdapat puisi cinta yang sangat dalam maknanya.
Makna Puisi Senja Di Pelabuhan Kecil
Meski pun hanya terdiri dari 3 bait, namun puisi Chairil Anwar Senja di Pelabuhan Kecil memiliki sarat makna. Khususnya bagi mereka yang sedang dilanda asmara, kiranya perlu meneladani pesan yang disampaikan oleh Chairil Anwar melalui puisi tersebut.
Beberapa makna puisi Chairil Anwar Senja di Pelabuhan Kecil di antaranya adalah :
  1. Cinta sejati adalah cinta yang dibalut dengan kesetiaan. Sehingga jika jalinan cinta tidak diiringi sebuah kesetiaan, maka perlu dipertanyakan makna cinta yang disepakati oleh sepasang kekasih.
  2. Jodoh, pada dasarnya adalah sebuah takdir Tuhan. Sehingga, di mana pun seseorang berada, apabila memang sudah ditakdirkan untuk berjodoh, maka tiada satu hal pun yangbisa menghalangi.
  3. Ketika seseorang sudah memilih seseorang untuk menjadi pendampingnya, maka apa pun halangan dalam hubungan mereka berdua harus bisa menghadapinya. Karena sebuah hubungan yang diwarnai hambatan, pada dasarnya justru akan memperkuat jalinan cinta seseorang.
  4. Jangan pernah lelah mencari cinta sejati. Karena pada dasarnya cinta yang sejati baru ada ketika disertai sebuah usaha dan do’a yang tulus. Dan manusia yang sudah ditakdirkan berpasang-pasangan, pastilah suatu saat akan bertemu dengan orang yang bisa menemaninya hingga akhir hayat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar