Kategori

2016/10/05

Puisi Kontemporer

Puisi Kontemporer


Puisi Kontemporer di bedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

Puisi Tanpa Kata
Yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya di gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain.

Puisi Mini Kata
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi dengan symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain.

Puisi Multi Lingual
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik bahasa daerah maupun bahasa asing.

Contoh Puisi Kontemporer Multilingual

SEPISAUPI

sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisaunya ke dalam nyanyi


Puisi Tipografi
Yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat ekspresi puisi. Bahkan wujud fisik puisi dipandang sebagai salah satu unsur puisi, sebagai suatu tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.

Puisi Supra Kata
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan atau penciptaan kata-kata baru yang belum pernah ada dalam kosakata bahasa Indonesia. Puisi macam ini lebih mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang timbulnya suasana magis (cenderung sebagai puisi mantra).

Puisi Idiom Baru
Puisi macam ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan idiom-idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.

Contoh Puisi Idiom Baru

TAPI

aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih
aku bawakan sesahku padamu
tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski
aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang tapi
aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau
tanpa aku datang padamu
wah!


Puisi Mbeling
Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar. Dalam puisi ini sering terdapat unsur kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan penggunaan suatu kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.

Tokoh-tokoh Puisi Kontemporer

Sutardji Calzoum Bahri
Beberapa karya-karyanya yaitu:
- Kumpulan sajak o, amuk, kapak
- Tragedi sihka dan winka
- Batu

Supardi Djoko Damono
Beberapa karya-karyanya yaitu:
- Dukamu Abadi (Kumpulan sajak, 1969)
- Mata Pisau (Kumpulan sajak, 1974)
- Akuarium (Kumpulan sajak, 1974)

Goenawan Muhamad
Beberapa beberapa karya-karyanya yaitu:
- Dadaku adalah perisaiku (kumpulan sajak, 1974)

Leon Agusta
Beberapa karya-karyanya yaitu:
- Catatan putih (Kumpulan sajak, 1975)
- Hukla (Kumpulan sajak, 1979)

Korrie Layun Rampan
Beberapa karya-karyanya yaitu:
- Matahan pinsan & ubun-ubun (kumpulan sajak, 1974)

Emha Ainun Nadjib
Beberapa karya-karyanya yaitu:
- “M” Frustasi (kumpulan sajak, 1976)
- Nyanyian Gelandangan (Kumpulan Sajak, 1981)

Hamid Jabbar
Beberapa karya-karyanya yaitu:
- Paco-Paco (Kumpulan Sajak, 1974)
- Dua Warna (Kumpulan Sajak Bersama Upita Agustina, 1975)

Toen Herarti
Beberapa karya-karyanya yaitu:
- Sajak-Sajak 33 (Kumpulan Sajak, 1973)

Linus Suryadi
Beberapa karya-karyanya yaitu:
- Langit Kelabu (Kumpulan Sajak, 1976)

Contoh-contoh Puisi Kontemporer:

O

dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau
resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian
raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian
mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai
siasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasia
waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswas
duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai
oku okau okosong orindu okalian obolong o risau o Kau O...

AMUK

Ngiau! Kucing dalam darah dia menderas
Lewat dia mengalir ngilu ngiau dia ber
Gegas lewat dalam aortaku dalam rimba
Darahku dia besar dia bukan hariamau bu
Kan singa bukan hiena bukan leopar dia
Macam kucing bukan kucing tapi kucing
Ngiau dia lapar dia menambah rimba af
Rikaku dengan cakarnya dengan amuknya
Dia meraung dia mengerang jangan beri
Daging dia tak mau daging jesus jangan
Beri roti dia tak mau roti ngiau.

BATU

batu mawar
batu langit
batu duka
batu rindu
batu janun
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati janji ?

Dengan seribu gunung langit tak runtuh dengan seribu perawan
hati takjatuh dengan seribu sibuk sepi tak mati dengan
seribu beringin ingin tak teduh. Dengan siapa aku mengeluh?

Mengapa jam harus berdenyut sedang darah tak sampa mengapa gunung harus meletus sedang langit tak sampai mengapa peluk
diketatkan sedang hati tak sampai mengapa tangan melambai
sedang lambai tak sampai. Kau tahu
batu risau
batu pukau
batu Kau-ku
batu sepi
batu ngilu
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati
janji ?

POT

Pot apa itu pot kaukah pot itu
Pot pot pot
Yang jawab pot pot pot pot kaukah pot itu
Yang jawab pot pot pot pot kaukah pot itu
Pot pot pot
Pot apa pot itu pot kaukah potku?


Baca juga:

pertalian-makna

resensi-soekarno-indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar