Teks Anekdot
Anekdot
adalah
Cerita singkat berupa
sindiran atau kritik yang menarik karena
lucu dan mengesankan,
bahkan mungkin juga mengharukan dari
sebuah kejadian atau
peristiwa yang terjadi dan di dalamnya
mengandung amanat.
Struktur Anekdot
Abstrak :
bagian awal teks anekdot yang berisi gambaran tentang isi teks. Siatuasi dan
kondisi atau latar cerita
Orientasi
: menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang suatu peristiwa terjadi.
Perkenalan tokoh- tokoh cerita beserta karakter baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Krisis :
menunjukkan hal atau masalah yang unik dan tidak biasa yang terjadi pada tokoh. Berisi konflik cerita, konflik tokoh
cerita baik konflik batin maupun konflik fisik.
Reaksi :
menunjukkan cara tokoh menyelesaikan masalah yang muncul. penyelesaian konflik.
Koda :
bagian akhir yang menjelaskan simpulan tentang kejadian
Karakteristik
Anekdot
- Kalimat yang digunakan: karena
berbentuk cerita teks anekdot akan lebih menarik apabila terdapat dialog
para tokoh di dalamnya.
- Gaya bahasa: dalam cerita teks
anekdot juga banyak terdapat idiom atau kata-kata ungkapan/ makna
konotatif,bahkan terkadang terdapat peribahasa di dalamnya.
- Kejadian/Masalah : suatu cerita
pasti terdapat konflik di dalamnya baik konflik batik maupun konflik
fisik.
- Amanat dan nilai: cerita anekdot
walapun untuk menyindir dan menghibur tetapi sarat akan pesan dan amanat
kehidupan
- Realitas kehidupan: biasanya
berdasarkan pengalaman hidup yang disampaikan melalui analogi
Contoh Teks Anekdot:
100 Ungkapan Semanis Madu
Abstrak
Setelah
lulus ujian negara di Beijing, seorang sarjana ditunjuka sebagai pejabat
pemerintahan di ibu kota provinsi. Di pergi untuk mengucapkan selamat tinggal
kepada mentornya, seorang menteri pemerintahan senior.
Orientasi
“Bekerja
di lokasi provinsi seperti itu tidaklah mudah. Kamu harus berhati-hati.”
kata sang
mentor. “Baiklah, terima kasih, Bapak,“
kata sarjana itu. “Jangan
khawatir.
Saya telah menyiapkan seratus ungkapan semanis madu di benak
saya.
Kalau saya bertemu dengan pejabat di sana, saya akan mengguna-
kannya.
dia pasti senang.”
Krisis
“Bagaimana
kamu dapat melakukan hal itu? Tanya mentor itu tidak senang. “Kita adalah pria
sejati. Kita mempunyai prinsip. Kita seharusnya tidak menggunakan sanjungan.
Reaksi
Sang
murid menjawab, “Sayangnya, pada kenyataannya kebanyakan orang senang
disanjung. Hanya beberapa pria yang benar-benar sejati seperti Anda yang tidak
menyukai sanjungan.”
“Mungkin
kamu benar,” mentornya mengangguk sambil tersenyum.
Koda
Kemudian,
pria muda ini menceritakan kejadian ini dengan temannya. “Saya sudah
menggunakan satu dari persediaanku. Sekarang saya memiliki sembilan puluh
sembilan ungkapan yang tersisa
Anjing dan
Buaya vs Khafilah
Seekor
anjing berjalan mengiringi unta yang membawa karung berisi 67 miliar.
Beriringan dengan buaya yang menjaga mereka.
Tidak lama
kemudian mereka berpapasan dengan para khafilah. Para khafilah heran melihat
anjing yang membawa uang banyak. Mereka pun meneriaki anjing dan kawan-kawan
dengan sebutan “maling”, “perampok”, dan “penyamun”.
Anjing itu
tetap berjalan tanpa memperdulikan teriakan para khafilah tersebut.
Mereka
sampailah ke tempat tujuan.
Peternak
Sapi
Di sebuah
desa yang jauh dari keramaian hiduplah seorang peternak yang mempunyai ratusan
ekor sapi.
Suatu hari
datangnya seorang petugas yang menyamar dan bertanya “Bapak beri makan apa
sapi-sapi ini?”
“Saya beri
makan rumput, Pak!” jawan peternak sapi.
“Bapak harus
membayar denda karena memberi makan sapi bapak tidak sewajarnya,” kata petugas.
Seminggu
kemudian petugas datang lagi dan menanyakan hal yang sama, “Bapak beri makan
apa sapi-sapi ini?”
“Saya beri
makan keju, hamburger, dan susu,” jawab peternak sapi.
“Bapak harus
membayar denda karena memberi makan sapi-sapi bapak di luar batas kewajaran!”
kata petugas.
Sebulan
kemudian petugas datang lagi dengan pertanyaan sama.
“Begini Pak,
saya beri mereka masing-masing uang sebesar Rp. 3000, terserah mereka mau makan
apa!” jawab peternak sapi.
Petugas
hanya geleng-geleng kepala lalu pergi bagitu saja.