Kategori

2018/09/04

Materi Menulis Puisi


Asyiknya Menulis Puisi
1.    Apa keunikan puisi?
ü  Puisi pada umumnya pendek dan menyampaikan makna dengan beberapa kata saja.
ü  Puisi terdiri atas satu atau beberapa bait.
ü  Puisi memiliki irama/ritme dan kadang menggunakan rima
ü  Puisi dapat membentuk pola/ bentuk tertentu di atas kertas.

2.        Perbedaan puisi dengan cerita?

ü  Kebanyakan cerita terdiri atas ribuan kata.
ü  Terdiri dari paragraf dan bab
ü  Tidak memiliki ritme atau rima
ü  Saat dicetak, cerita ditulis dengan bentuk segi empat

3.        Apa isi puisi?

ü  Menceritakan kisah baru atau kisah lama.
ü  Mengungkapkan perasaan.
ü  Menggambarkan suatu keadaan, misalnya: pantai berpasir, daun berguguran.
ü  Mengenai seseorang, makhluk hidup atau cuaca.
ü  Membicarakan saat-saat khusus.

4.        Jenis-jenis puisi

ü  Puisi Naratif 
ü  Soneta
ü  Limerick
ü  Haiku
ü  Syair bebas

A.    Puisi Naratif
                Puisi panjang yang menyampaikan cerita. Balada adalah puisi naratif pendek dengan refren pada setiap akhir bait.

B.     Soneta

                Terdiri atas 14 baris dan mengikuti skema rima. Contoh dalam soneta shakespeare.

C.     Limerick
                Adalah puisi lucu dengan panjang lima baris. Kebanyakan hanya berupa permainan.

D.    Haiku
                Puisi tradisional Jepang yang hanya terdiri atas 3 baris dan 17 suku kata.

E.     Syair  Bebas
                Puisi ini tidak berima dan panjang barisnya berlainan.

Mendapatkan Ide
  Imajinasi
  Perasaan
  Kenangan
  Indra
  Peta Pikiran
  Penulisan Otomatis
  Diagram
   
Rima dan Ritme
  Puisi Bersekuen
                Menulis puisi bersekuen yang berima adalah cara terbaik menulis puisi.
               
                Puisi bersekuen menceritakan sesuatu berdasarkan urutan kejadiannya.
Contoh: Satu Pekan Di Musim    Hujan
Aktivitas!
                Tulislah puisi serupa mengenai hari yang panas dalam satu minggu.
Tips!
                Tulislah semua kata yang terbayang untuk menjelaskan cuaca musim kemarau, misalnya: terik, gerah, angin, debu.

Menggunakan Metafora dan Simile
  Dalam penulisan puisi, menggambarkan atau membandingkan sesuatu seolah-olah seperti hal lain di sebut Metafora.
  Penyair membayangkan angin sebagai singa yang mengaum. Ia ciptakan gambar singa dalam otak kita.
  Simile atau kiasan mirip dengan metafora. Yakni, dua hal yang dibandingkan untuk menghasilkan sebuah lukisan kata. Simile mnggunakan kata “seperti” atau “bagaikan”
  Contoh : Cintaku bagaikan mawar nan merah”
Puisi Jenaka (Limerick)
Ini kisah gadis kecil.
Kalau makan pasti usil
                                Sungguh menyebalkan
                                Ayahnya tak tahan
Ibu heran, dia jahil
Baris 1, 2, dan 5 berima. Ketiga
baris ini memiliki 8 suku kata.
Baris yang lebih pendek (baris
3 dan 4) saling berirama. Suku
katanya berjumlah lima atau
enam
  Epitaph
                Adalah sebuah sajak pendek yang diukir di batu nisan, sajak ini mengenai karakter, kebiasaan, atau kematian orang tersebut.
  Clerihew
                Edmund Clerihew Bentley yang menemukan puisi ini. Aturannya sederhana:
                1. Baris pertama berisi nama orang
                2. Panjang empat, dua bait
                    berirama
                3. Panjang baris lainnya bebas

Puisi Kamera
  Kita dapat menulis puisi dengan mata kita sebagai ‘kamera’.
  Amatilah sesuatu.
  Lihatlah baik-baik!
  Tulislah apa yang telah kalian lihat.
  Peraturan Haiku:
  Panjangnya tiga baris
  Baris 1 terdiri atas 5 suku kata.
  Baris 2 terdiri ats 7 suku kata.
  Batis 3 terdiri atas 5 suku kata.
  Tidak berima.
Ket: Suku kata adalah bunyi (atau unsur) terpisah dalam suatu kata.
  Puisi MemoarPuisi yang berisi hal-hal yang dikenang dari masa lalu.
               
                                Aku ingat, aku ingat,
                Rumah tempatku dilahirkan.
                        Dari jendela yang kecil,
      Surya mengintip di pagi hari….
                                        (Thomas Hood)
                               
  Penulisan Otomatis
  Mengenang sebuah rumah
  Menambahkan refrein
  Puisi tanpa rima
  Mengenang waktu
Tips!
                Jangan pikirkan dulu ejaan, tanda baca, atau kerapihan tulisan saat menulis otomatis. Menuis saja dengan bebas!
Puisi Persona
  Puisi yang ditulis dengan ‘suara’ orang (atau sesuatu yang) lain. Penyair menulis berdasarkan sudut pandang makhluk lain
  Beberapa kata berima, tetapi polanya tidak teratur.
  Berimajinasi
                (Penulis membayangkan dirinya sebagai orang lain dan menuliskan apa yang dipikirkannya)
  Rima yang berbeda
                (Rima tidak muncul teratur. Ada jeda beberapa baris dari baris satu ke baris lainnya)
  Binatang dan Benda-benda
                (Mengutarakan khayalan tentang berbagai makhluk, sehingga seolah “berbicara” di dalam puisi ini)
Bunyi Kata
  Tiruan Bunyi
                (Menggunakan kata-kata yang berbunyi suara aslinya. Disebut onomatope. Misalnya, ‘cicit’ terdengar seperti suara burung.
  Bunyi Vokal Sama
                (Pemakaian kata-kata berbunyi vokal sama secara bersamaan disebut asonansi. Contoh: “kucing kuning berkeliling di tanah kering)
  Huruf Awal Sama
                (Pemakaian kelompok kata dengan huruf awal sama dinamakan aliterasi. Bunyi huruf yang berlainan akan menghasilkan efek yang berbeda)
  Suara Binatang
                (Kata yang menggambarkan suara binatang merupakan tiruan bunyi: auman singa atau lolongan anjing)
Puisi Imajinatif
  Mengunakan imajinasi untuk menentukan karakter, tempat, dan waktu.
  Baris yang menjorok.
  Akhir baris 3 dan 5 berima.
  Empat baris terakhir merupakan chorus atau refrein.
  Mengembangkan Imajinasi
                Kita dapat membayangkan hal-hal yang tidak ada di depan mata. Contohnya mengkhayalkan diri menjadi bintang di langit atau lainnya.
Aktivitas:
                Amatilah baik-baik suatu benda yang digunakan sehari-hari, misalnya pensil. Lurus, ramping dan halus. Bayangkan pensil itu benda lain. Roket misalnya. Dapatkah membayangkannya?
  RiddleAdalah sebuah puisi ‘tebak-tebakan’ tentang seseorang, seekor binatang, atau sebuah benda.
  Riddle Deskripstif
                (Riddle yang disampaikan bukan sekedar teka-teki)
               
  Riddle Akrostik
                (Adalah sebuah puisi yang huruf awal pada tiap barisnya membentuk sebuah kata jika dibaca vertikal (menurun))
Contoh Riddle
  Riddle Deskriptif
                Aku bagaikan mata yang terbuka dan kuning di malam hari.
                Tak pernah berkedip,selalu menatap kebawah.
                Di sela kegelapan tak terbatas.
                Dan, benar-benar dingin. Oh betapa dinginnya aku!
                Tak bernyawa pula! Sungguh!
                Para tamu datang berkunjung
                tapi hanya sejenak.
                Lalu, melesat secepat mungkin
                Tak heran, aku tampak berduka.
                Sendiri dan sedih
                Dalam kegelapan tak terbatas
               
  Riddle Akrostik
                U
                L
                A
                R
               
                Gunakan huruf awal (akrostik) untuk menulis petunjuk.
                Ujung ekorku meliuk diatas rumput
                Lalu, aku…
                Andaikan…
Puisi Berima
  Rima menjadikan puisi lebih ‘musikal’. Itulah sebabnya lagu mengandung rima. Menjadikan puisi lebih enak dibaca dan mudah diingat.
  Pola Berima
  Baris pertama berima dengan baris kedua, baris ketiga dengan baris keempat dan seterusnya.
  Jenis rima lainnya adalah triplet. Tiga rima dalam satu bait berbaris tiga.
  Pola Berbeda
                Pola berima lainnya adalaah bait berbaris empat yang rimanya hanya terdapat di baris ke-2 dan ke-4. Pola ABCB.
  Bait Tanpa Rima
                Sebuah puisi yang tidak berima dan mempunyai panjang baris serta bait yang berbeda di sebut puisi bebas. Hal itu merupakan kesempatan untuk mengungkapkan isi hati dengan leluasa, menjelaskan apa yang kita lihat.

Baca juga:

soal-pilihan-ganda-puisi-kelas-x

unsur-pembangun-puisi

materi-membaca-puisi-kelas-x



Tidak ada komentar:

Posting Komentar