Kategori

Tampilkan postingan dengan label Teks Resensi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teks Resensi. Tampilkan semua postingan

2019/04/30

Teks Resensi Fiksi

Teks Resensi Fiksi

1.      Resensi merupakan teks berisi ulasan atau penilaian mengenai buku, baik fiksi maupun nonfiksi. Resensi juga dapat dilakukan pada jenis karya lain, seperti film, lagu, tari, dan sebagainya.

2.      Meresensi buku harus memahami isi buku terlebih dahulu. Membuat ringkasan buku merupakan bagian dari menulis resensi.

3.      Penilaian terhadap buku dilakukan dengan mengidentifikasi keunggulan dan kelebihan buku melalui penganalisisan unsure-unsur buku. Jika berupa buku fiksi, analisis dilakukan terhadap unsure intrinsic dan ekstrinsik buku. Jika berupa buku nonfiksi, analisis dilakukan terhadap kefaktualan dan keakuratan bukti atau pernyataan yang berkaitan dengan topic buku.

4.      Penilaian terhadap buku tidak hanya berhubungan dengan isi buku, tetapi juga desain dan hal-hal yang berkaitan dengan perwujudan buku.

5.      Untuk membuat resensi, resentator harus memahami struktur resensi yang meliputi lima hal berikut:
a.      Judul resensi, yaitu kepala karangan yang diberikan pada hasil resensi, biasanya berbeda dengan judul buku, tetapi masih berhubungan dengan isi buku dengan tujuan menarik perhatian calon pembaca.
Contoh:
Menggali Makna Hidup Detik demi Detik

b.      Identitas buku, yaitu informasi mengenai judul, nama penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, dan jika perlu harga buku.
Contoh:
Judul                     : 3600 Detik
Penulis                 : Charon
Kategori                : Romance
Penerbit                : PT Gramedia Pustaka Utama
Alamat Penerbit : Kompas Gramedia Building Blok 1 lantai 5
                                 Jl. Palmerah Barat 29-37, Jakarta 10270
Tahun Terbit        :     cetakan kelima     : Januari 2011
                                 cetakan keenam    : Juli 2011
                                 cetakan ketujuh     : November 2011
                                 cetakan kedelapan : Maret 2012
Desain & ilustrasi Sampul : Yustisea Satyalim
Tebal Buku          : 208 halaman
Ukuran                  : 13,5 cm x 20 cm
Harga                    : Rp 30.000,00
ISBN                     : 978-979-22-3728-3

c.       Ringkasan isi buku, yaitu penjelasan singkat mengenai isi buku untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca.
Contoh:
Sandra adalah seseorang yang hidupnya sangat berantakan akibat perceraian kedua orang tuanya. Sandra menjadi dendam kepada ibunya yang seakan akan ingin menjauhkan Sandra dari ayahnya. Hal itu membuat Sandra melampiaskan kemarahannya dengan bersikap bandel di sekolahnya. Berulang kali ia harus pindah sekolah. Hingga Sandra bertemu Leon yang dapat mengubah hidup Sandra menjadi lebih baik. Sandra mencintai Leon, begitu sebaliknya. Namun Leon mengidap penyakit yang membuat umurnya tak lama lagi. Leon berkeinginan menjadi manusia normal dengan pergi ke taman. Sandra mengabulkannya lalu mereka pergi ke taman selama 3600 detik. Setelah itu, kondisi Leon makin kritis dan akhirnya meninggal. Kepergian Leon membuat Sandra sedih namun ia tetap dapat bangkit dari kesedihannya, melanjutkan hidupnya dan meraih cita citanya sebagai dokter.
Novel 3600 detik ini memiliki cover yang terang dipadu gambar yang menarik sehingga menarik untuk dibaca dan sudah menggambarkan cerita secara keseluruhan dalam gambar cover tersebut yaitu dua orang yang berhadapan dan saling tersenyum yakni Sandra dan Leon.

d.      Penilaian, yaitu penjelasan mengenai keunggulan dan kelemahan buku yang ditulis seobjektif mungkin sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh calon pembaca.
Alur cerita maju dan penyusunannya sudah teratur sehingga dapat dipahami pembaca secara masuk akal. Pada novel, konflik lengkap dijelaskan sebab, akibat yang dipadu dengan  watak dari tokoh yang diulas diberi keterangan pula penyebab seorang tokoh memiliki karakteristik/sifat sedemikian rupa.
Dibandingkan dengan buku lainnya, novel 3600 detik ini sungguh menyentuh hati pembaca dengan cara yang modern di kalangan remaja serta dapat digambarkan dengan berbagai tema seperti tema percintaan. Tema kasih sayang dan kekeluargaan juga dibawakan di novel ini seperti kutipan “Mama menyayangimu, Sandra.” “Papa menyentuh pundak Sandra. Sandra menatap papa nya dan memeluk nya.”
Latar tempat dan waktu juga telah tergambar dengan jelas. Latar suasana masih membingungkan antara kesedihan dan kegembiraan. Bahkan, terdapat beberapa adegan yang memiliki suasana sedih, menegangkan dan gembira secara hampir bersamaan waktunya seperti pada kutipan “Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, mereka tertawa riang.Leon tertawa mendengar lelucon Sandra. Lalu tiba-tiba dia merasa sesak napas.” Secara keseluruhan, Cerita ini menggunakan sudut pandang orang ketiga yakni penulis bercerita tentang semua tokoh yang memajukan cerita. Seolah olah narator berada di langit menyaksikan semua kejadian yang mengikuti para tokoh. seperti pada kutipan “Baru pertama kali ada orang yang iri pada nya hanya karena ia bermain voli. Sesaat Sandra merasa kasihan pada pemuda ini.”  Novel ini mengandung banyak nilai moral. Pertama, menjadi diri sendiri akan lebih baik dan tidak menjadikan kita menjadi orang yang berkelakuan buruk. Kedua, Semua teman itu sama, jangan menjauhi teman karena dia nakal, yang harus di lakukan adalah membuatnya baik. Ketiga, Ampunilah kesalahan orang lain sebesar apapun kesalahannya pada diri kita, karena menaruh dendam pada orang lain hanyalah menambah penderitaan pada diri kita.

e.      Rekomendasi, yaitu bagian penutup resensi yang berisi simpulan dan saran kepada pembaca untuk memutuskan akan membaca/membeli buku tersebut.
Sekilas saat dibaca judulnya saja, Novel 3600 detik memancing keingintahuan pembaca untuk mengetahui ada apa dibalik 3600 detik. Ternyata penulis sangat pandai mengatur susunan cerita dengan menaruh misteri 3600 detik justru di akhir cerita membuat pembaca bertambah penasaran dan membacanya hingga akhir barulah mendapatkan jawaban atas misteri 3600 detik.
Buku ini dikhususkan penulis untuk menyentuh hati seseorang yang membaca. Dalam buku ini bermanfaat sebab mengandung banyak pesan moral, amanat yang dituangkan penulis untuk pembacanya. Buku ini membahas tentang lika-liku kehidupan seorang remaja yang harus dihadapi dengan tantangan yang berat. Isi buku ini sangat menarik untuk dibaca karena ceritanya yang bagus dan sangat fleksibel dipadu dengan bahasa yang mudah dipahami menjadikan cerita ini sangat cocok dibaca oleh setiap kalangan.  

6.      Selain struktur resensi, resentator perlu memperhatikan aspek kebahasaan yang digunakan untuk menjelaskan ulasannya. Penggunaan kata berupa konjungsi penjelas dan penyebaban, serta susunan kalimat yang efektif dapat membantu calon pembaca untuk memahami resensi.

7.      Penulisan resensi pertama-tama dilakukan dengan menentukan jenis buku (fiksi atau nonfiksi) yang akan diresensi, kemudian dilanjutkan dengan membaca menggunakan metode SQ3R sekaligus membuat ringkasan buku. Isi buku dianalisis untuk menentukan penilaian, kemudian resensi disusun berdasarkan struktur yang tepat dan memperhatikan aspek kebahasaan.


2019/02/01

Soal Resensi Kelas 11

SOAL RESENSI

Sumber: Dokumen Pribadi

1. Bila dicermati, buku ini lebih mirip buku sejarah yang dikemas dalam bentuk yang kocak, karikatural, menggelitik ditambah pengalaman menyaksikan sendiri peperangan, jadilah buku ini sebagai pengetahuan sejarah yang tidak akan ditemukan dalam buku sejarah.
Penggalan resensi di atas merupakan bagian ….
a. Pembuka resensi
b. Penutup resensi
c. Latar belakang buku
d. Keunggulan buku
e. Kelemahan buku

2. Seperti pada karya-karyanya yang lain, dalam novelnya Sekayu N.H. Dini juga menggunakan gaya bahasa orang pertama, yakni menjadi salah satu tokoh; aku.
Kutipan resensi tersebut, membicarakan salah satu unsur intrinsik novel, yaitu ….
a. alur
b. plot
c. setting
d. tokoh
e. sudut pandang

3. Pertemuan Dua Hati, karya N.H. Dini terbitan PT Gramedia Tahun 1986 dengan tebal buku 85 halaman, menyuguhkan gambar dan kata-kata yang memikat pembaca, di samping unsure yang lain. Sampul buku didominasi warna hijau dengan latar belakang pepohonan. Ilustrasi utama gambar sesosok wanita yang berhadapan dengan seorang bocah cilik. Jika dilihat sepintas, sepertinya sampul buku menggambarkan kasih sayang ibu terhadap anaknya.
Kutipan di atas termasuk ke dalam resensi buku fiksi karena ….
a. Memberikan penilaian buku secara subyektif
b. Menjelaskan biografi pengarang
c. Mengemukakan identitas buku secara lengkap
d. Membahas penggunaan bahasa dan pengarang
e. Mengungkapkan unsure intrinsiknya saja

4. Di samping tulisan-tulisan yang mencoba membeberkan konsepisme post-modernisme dan pengaruhnya terhadap kebudayaan Indonesia, juga ada tulisan yang mencoba memprediksi masa depan peradaban manusia setelah nilai-nilai kebudayaan modern terdekonstruksi oleh semangat post-modernisme. Sayang, tulisan penting di Horison dan Kalam tidak terangkum dalam buku Postmodernisme dan Masa Depan Peradaban.
Yang dititikberatkan oleh resensator dalam kutipan buku tersebut adalah ….
a. Isi buku
b. Perwajahan buku
c. Kelemahan isi buku
d. Sumber tulisan yang diresensi
e. Cara pengarang mengutarakan gagasan

5. Seorang penulis resensi harus mengetahui tujuan penulisan buku yang akan diulas.
Tujuan penulisan buku dapat diketahui dari ….

a. bagian kata pengantar
b. bagian pendahuluan
c. bagian pembahasan
d. bagian penutup
e. bagian kepustakaan

6. Buku itu ditulis ala “gleyengan”, yaitu cara penyajian secara tidak langsung yang ringan, penuh canda tidak ngotot. Suatu cara yang peka budaya, yang melekat pada kebudayaan tertentu (Jawa). Gleyengan baru terasa kekhasan dan daya gunanya jika berlangsung antara priyayi dan wong cilik, hingga bisa dimaklumi jika peran wong cilik (para pembantu Pak Ageng) dalam buku ini berarti menghidupkan kisah/cerita yang dituturkan penulisan.
Mencermati kutipan resensi tersebut kita melihat adanya satu masalah yang dibahas, yaitu ….
a. Peran wong cilik bagi priyayi
b. Gaya Umar Kayam menulis buku
c. Konsep gleyengan menurut Umar Kayam
d. Manfaat buku Umar Kayam dalam perkembangan sastra
e. Perbedaan priyayi masa lalu dan masa sekarang

7. Novel tipis bercerita tentang Esperanza, seorang gadis keturunan Amerika Selatan yang hidup di perkampungan orang-orang latin di Chicago. Kehidupannya yang miskin membuatnya bermimpi memiliki rumah yang indah. Sebenarnya novel ini terdiri atas 44 kisah pendek yang tidak berhubungan satu sama lain. Potongan-potongan adegan yang dituturkan Esperanza memberikan suatu gambaran jelas tentang kehidupannya.
Unsure novel yang tidak diresensi dalam penggalan resensi di atas adalah ….
a. Penokohan
b. Latar
c. Jalan cerita
d. Gaya bahasa
e. Struktur alur

8. (1) Telah terbit buku baru tentang remaja. (2) Judul buku ini adalah Remaja dan 1001 Problema. (3) Buku ini dikemas dengan manis dan dicetak di atas kertas yang berkualitas. (4) Sampulnya berwarna kombinasi biru, biru muda, dan kuning ceria. (5) Jumlah halamannya 169.
Kalimat yang mengungkapkan keunggulan buku terdapat pada kalimat nomor ….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)

9.  Pernyataan yang dikutip dari resensi buku nonfiksi adalah …
a.  Novel ini termasuk novel serius yang tidak cukup menghibur seperti halnya dalam novel pop.
b. Mochtar Lubis memperlihatkan sikap jiwa yang ditemukan pada diri orang-orang masa revolusi melalui tokoh Hasil dan Guru Isa.
c. Kemunculan buku ini telah memperkaya khasanah literatur bisnis khususnya bagi pengusaha konglomerat.
d. Tidak berlebihan pula jika dikatakan bahwa buku ini sangat baik dibaca oleh orang yang terusik oleh tamunya.
e. Kekuatan novel ini tidak hanya terletak pada realitas hidup tokoh Ongga yang sulit diduga.

10. Pengarang menceritakan segala perasaan dan pengalamannya semasa kecil. Pengarang berhasil memaparkan peristiwa secara berkesinambungan dan menuntut pembaca untuk menyelesaikan jalan ceritanya sampai akhir. Pengarang menceritakan pertemuan tentara Jepang dengan tokoh di kebun belakang rumah. Cerita beranjak dari propanganda Jepang yang mengajak rakyat Indonesia berjuang untuk perang Asia Timur Raya.
Unsur resensi yang menonjol dalam penggalan tersebut adalah ….

a. Penokohan
b. Sudut pandang
c. Alur
d. Tema
e. Latar