Kategori

2019/03/14

Resensi Poirot's Early Cases (Agatha Christie)


Antonius Patrick
X IPA 1 / 5
 
Awal Sebuah Legenda


Judul                     : Poirot's Early Cases
Nama Pengarang       : Agatha Christie
Nama Alih Bahasa       : Lanny Wasono
Nama Penerbit            : PT Gramedia Pustaka Utama
Tempat Terbit            : Jakarta
Tahun Terbit             : Januari 1991
Nama Pendesain Cover   : Dwi Koendoro
Ketebalan                 : 418hlm
  
Novel Poirot's Early Case / Kasus Perdana Poirot ini merupakan hasil karya dari Agatha Christie. Agatha Christie adalah seorang penulis legendaris sejak dulu yang sangat dikenal dengan kumpulan novel novel misterinya. Beliau juga sangat terkenal dengan seorang tokoh fiktif yang dihayatinya, yakni adalah Hercule Poirot, seorang detektif yang digambarkan bertubuh kecil dan sangat suka mengurusi kumisnya. Ini adalah novel pertama Agatha Christie yang membahas tentang Hercule Poirot. Agatha Christie wafat pada 12 Januari 1976. Selama hidupnya ia sudah menulis 66 novel misteri termasuk kumpulan kasus Hercule Poirot dan 14 cerpen.
Novel ini bertema cukup jelas, yaitu misteri dan membahas tentang kasus kasus kecil yang dipecahkan oleh Poirot. Semuanya cukup tertebak hanya dengan membaca judulnya saja. Yang tidak tertebak adalah, bagaimana cara penceritaannya yang ternyata seperti kumpulan cerpen yang berbeda beda dalam 1 buku, jadi di setiap bab buku ini, merupakan cerita dan kasus yang berbeda beda dan tidak berhubungan sama sekali.
Latar tempat, waktu, dan suasana dalam cerita sangat bervariasi yang membuat pembaca tidak akan merasa jenuh dalam membaca. Alur ceritanya sendiri juga tidak membingungkan secara ini adalah novel yang memuat beberala cerpen. Ini membuat orang orang yang membaca merasa seperti membaca komik tak bergambar saja. Hanya saja, memang ada beberapa istilah luar dan beberapa bahasa yang sedikit sulit dimengerti. Yang membuat novel ini lebih menarik lagi adalah sudut pandang tokoh dalam setiap cerita di novel ini. Novel ini menggunakan sistem pandangan orang kedua. Dalam novel ini, yang bercerita tentang semuanya adalah teman baik Poirot yang setia mendampingi, yaitu Hastings. Dengan sudut pandang yang begini, novel ini akan benar benar jadi tidak tertebak dan menarik.
Novel ini memiliki banyak desain cover yang berbeda beda, namun di novel yang saya baca ini covernya adalah gambar yang sama sekali tidak berhubungan dengan judul maupun ceritanya, yaitu seekor lebah diatas 2 permata. Menurut saya cover dari buku ini kurang menarik dan tidak memberi kesan pertama yang cukup bagus. Font tulisan yang digunakan di novel ini seperti novel pada umumnya, sizenya juga memenuhi, sehingga novel ini jadi cukup nyaman dibaca. Pembagian batas antar bab juga jelas dan tidak membingungkan, halaman halaman buku terbuat dari kertas buram yang tidak terlalu ringan juga tidak terlalu berat sehingga pembaca bisa membalik balik halaman buku tanpa takut sobek.
 Menurut saya, novel ini layak untuk dibaca bagi kalangan remaja dan kalangan dewasa yang gemar misteri. Novel ini kurang dianjurkan untuk anak anak dibawah 10 tahun secara bahasa novel ini termasuk kategori sedang dan tidak terlalu mudah dimengerti. Novel ini bisa membantu kita untuk mengasah imajinasi kita dan memberi kita pengetahuan yang mungkin tidak akan kita dapatkan di sekolah. Hercule Poirot dalam novel ini digambarkan sebagai pribadi yang sangat tenang dalam menghadapi persoalan apapun, kita juga bisa mencontoh sifat Poirot yang selalu tenang, sangat mengutamakan kebenaran, juga tidak takut takut untuk berkomentar. Sebenarnya novel ini memiliki sangat banyak pesan moral di setiap cerita, namun saya tidak bisa menyebutkannya satu satu, akan lebih baik jika kalian memulai membaca novel ini sendiri.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar