Kategori

2019/02/22

Resensi Novel "Nathan & Laura"

Resensi Novel
"Nathan & Laura"

 
www.google.com

Judul Buku                : Nathan & Laura
No. ISBN                    : 9786026940544
Penulis                       : Aqilah Tisalsabilah
Penerbit                      : Best Media
Tanggal terbit            : Februari 2017
Jumlah Halaman       : 408
Kategori                      : Romance
Harga Buku                  : Rp87.000,00


            Buku dengan sampu dominan berwarna putih dan terdapat judul Nathan & Laura dengan sepasang cangkit berwarna ungu dan orange. Judul dari buku tersebut mempunyai tekstur yang glossy. Kertas yabg digunakan adalah kertas lembaran biasa. Design dari buku tersebut pun cukup sederhana tetapi menarik.
          Pertama kali saya selesai membaca novel ini, saya menyangka bahwa penulis novel ini adalah seorang siswa SMA atau mungkin berumur lebih dewasa. Dan itu membuat saya lumayan terkejut ketika mengetahui bahwa si penulis Aqilah Tisalsabila mengeluarkan buku ini di umur kurang lebih 10 tahun . Aqilah berhasil menuliskan sebuah cerita kisah anak SMA dengan bahasa yang sangat ringan sehingga sangat mudah dipahami. Saya rasa, siapapun yang membaca novel ini akan mudah mengikuti alur cerita di dalam novel ini.
            Kisah anak SMA yang bernama Nathan, seorang lelaki yang dingin, namun dibalik sifat dinginnya ia memiliki rasa peduli yang besar terhadap sesama. Disini Nathan bertemu dengan seorang perempuan dengan sifatnya yang tidak bisa diam, Laura.Selain itu, seseorang dari masa lalu Laura datang di saat Laura ingin mengapus dirinya dari kehidupannya telah merubah banyak hal dalam diri Laura.Ditambah lagi kisah tentang adik Laura dan adik Nathan yang membuat saya menerka banyak hal sebelum selesai membaca novel ini.
            Di novel Nathan & Laura ini, Aqilah akan mengaduk perasaan kalian sebagai pembaca novel ini. Alur cerita yang maju mundur terkadang membuat jantung degdegan, menerka akhir cerita yang ternyata membuat saya terkejut.
            Penulis berhasil menciptakan seorang tokoh yang membuai para pembaca. Bagaimana di bersikap, tingkahlakunya, kejahilannya, dan bagaimana cara Nathan ketika bersama dengan Salma- semua terkesan sangat menarik. Untung masalah karakter, penulis sudah berhasil membuat karakter-karakter yang kuat, ak hanya pada tokoh utamanya, untuk tokoh pendukung yang jumlahnya tidak sedikit, penulis dapat memberikan mereka ciri khas pada masing-masing tokoh.
           Buku ini memiliki Tema yang cukup disukai banyak kalangan remaja. Tetapi, alur ceritanya yang maju mundur cukup membuat bingung pembaca. Dialognya banyak sehingga terkesan pembaca akan lebih tertarik untuk mengikuti alur ceritanya. Konflliknya yang banyak membuat seru dan berkesan lebih menantang. Beberapa bagian terlalu mengandung unsur yang kurang masuk akal.
            Laura menahan napasnya saat air mulai membasahi kepalanya.Matanya ditutup rapat.Mulutnya diikat kain dengan kuat.Laura tidak bisa melihat keadaan sekitar karena matanya tertutup.Tangannya perih.Dia diikat di kursi." Dari kutipan novel tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu sudut pandang orang ketiga serba tahu.
            Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu bahasa yang mengikuti perkembangan zaman, tidak kaku ataupun membosankan, melainkan menggunakan bahasa komunikatif sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami oleh pembaca khususnya bagi kalangan remaja : Cabut,Guys,
            Amanat yang dapat dipetik dari cerita ini adalah dimana banyak ilmu yang dapat kita ambil dari novel ini. yaitu tentang pengorbanan, tentang kasih sayang, persahabatan, bahkan tentang mau menerima kenyataan dan arti memaafkan.

           
 *** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com



 Baca juga: 








Resensi Novel Sherlock Holmes : Kesaksian si Pria Bungkuk

Resensi Novel Sherlock Holmes : Kesaksian si Pria Bungkuk

www.google.com

 Identitas buku :
Judul buku            : Misteri Pembunuhan Mantan Kolonel Polisi     
Penulis                : Sir Arthur Conan Doyle
Penyunting           : Tim NARASI
Perancang sampul : Gunawan
Penerbit              : NARASI
Distributor           : PT. BUKU KITA
ISBN                   : 9791681694
ISBN13                : 9789791681698
Tanggal Terbit      : 10 Maret 2009

          Arthur Ignatius Conan Doyle lahir pada tanggal 22 May 1859 di Edinburgh, Scotland. Ia adalah pengarang cerita fiksi terkenal berkebangsaan Inggris. Salah satu karangannya yang paling terkenal adalah serial petualangan Sherlock Holmes. Ia mendapat gelar dokter dari Universitas Edinburgh dan mulai membuka praktik di Southsea, Inggris pada tahun 1882. Ia meninggal pada tanggal  7 Juli 1930 karena sakit.

           Buku ini menurut saya berkualitas karena covernya menggunakan kertas art carton dan isinya menggunakan kertas hvs. Design covernya juga menarik dengan perpaduan warna berbeda-beda dan unik. Tulisannya juga pas tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Tetapi menurut saya buku ini seharusnya di beri gambar sehingga pembaca tidak bosan mebaca dan lebih menarik.

           Tema dari buku ini adalah misteri. Buku ini bercerita tentang detektif bernama Sherlock Holmes yang berusaha memecahkan misteri matinya mantan kolonel polisi bernama Barclay. Namun anehnya kunci kamar di mana Barclay mati hilang dan istrinya tergeletak pingsan disebelahnya.

           Tokoh pada novel ini ada 6. Protagonistnya adalah Sherlock Holmes ia adalah seorang detektif yang baik dan penolong. Tokoh lainnya ada          Dr. Watson pembantu Sherlock Holmes yang baik, Nancy Devoy yang Baik, Ramah, Nona Morisson Pintar, Baik, Bijaksana Henry Wood yang Baik, Jujur, dan yang terakhir adalah Kolonel Barclay yang humoris, licik, keras, dan kejam.

           Alur pada novel ini adalah alur maju. Diawali dari cerita Henry dan teman perangnya  Barclay. Mereka berdua menyukai wanita sama bernama Nancy. Karena Barclay takut berkalah saing, ia berbuat licik dengan menganiyaya Henry sampai bungkuk dan cacat agar Nancy tidak menyukainya. Pada akhirnya Nancy memilih Barclay untuk menjadi suaminya.

          Setelah sekian lama menikah mereka bertengkar dan melihat Henry melewati rumahnya dengan keadaan bungkuk dan cacat, lalu Barclay terkena asma dan meninggal di tempat dengan istrinya yang pingsan di sebelahnya. Henry ingin menolong tetapi ia takut dianggap pembunuh. Ia memutuskan untuk kabur dan mengambil kunci rumah tersebut. Setelah diselidiki oleh Sherlock Holmes, ia menemukan bahwa Henry adalah saksi dan ia mencari Henry untuk meminta penjelasan.
         
           Latar yang ada di novel ini ada banyak. Tempatnya ada di tumah Dr. Watson, Pinggir kiri jalan, rumah Kolonel Barclay, dan Hudson Street. Suasananya ada yang menegangkan dan ada juga yang menakutkan. Waktunya pada sore hari dan malam hari.
  
           Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga. Karena pengarang menceritakan seorang saksi mata yang berada dalam cerita dan serba tahu, dibuktikan dengan pengarang menceritakan kisah Henry dan tokoh lain dengan lengkap.

           Gaya Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi tidak terlalu baku, sehingga mudah dipahami oleh hampir semua kalangan. Tetapi novel ini tidak cocok untuk anak dibawah 14 tahun karena terdapat kata yang kasar.

            Novel ini sangat cocok untuk kalangan remaja dan dewasa, apalagi orang yang menyukai misteri-misteri yang sulit dipecahkan. Novel ini juga terdapat amanat yang sangat cocok untuk kalangan remaja. Novel ini tidak saya sarankan untuk anak dibawah 14 tahun karena novel ini terdapat kata-kata yang kasar dan isi novelnya cukup sadis.

           Pesan yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah jangan berbuat licik terhadap seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan selalu lah tolong menolong dan berkata jujur.

           Alasan saya memilih novel ini karena saya menyukai cerita tentang misteri-misteri yang sulit dipecahkan. Saya juga tertarik oleh covernya yang menarik. Dan alasan saya yang paling kuat mengapa saya memilih novel ini karena saya orangnya tidak suka membaca, jadi saya memilih novel yang tipis dan cukup menarik untuk dibaca.
                                                                  
*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga: 

resensi-novel-matt-mou

resensi-novel-larasati

resensi-novel-refrain



            

2019/02/20

Resensi GOLDEN BIRD : ALPHA (Luna Torashyngu)


Serigala Berbulu Domba

www.google.com

Judul               : GOLDEN BIRD : ALPHA
Pengarang       : Luna Torashyngu
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit    : 2012
Tebal Buku      : 272 Halaman


Seorang anak kecil yang berbaju kumuh berlari menelusuri sebuah rel kereta api, sampai akhirnya Ia sampai di sebuah gang. Ia memasuki gang tersebut dan berjalan ke sebuah rumah yang lusuh, kemudian masuk ke dalam, itulah rumah dari anak tersebut, yang bernama Prayudha Wirawan. Ia tinggal sendiri bersama Ibunya, ayahny, ayahnya sudah meninggal. Dengan kegigihannya Ia berhasil lulus di universitas terkenal MIT di Amerika dan direkrut sebagai guru di sebuah sekolah elite di Jakarta, SMA Veritas yang dimiliki oleh perusahan terkaya di Indonesia yaitu Trisona Group. Di keseharian mengajarnya Ia bertemu dengan Dian dan Fiona, Dian adalah anak yang cemerlang di bidang IT, sedangkan Fiona adalah anak dari direktur Trisona Group, keduanya adalah murid Yudha. Kehidupan Yudha awalnya tenang-tenang saja, sampai mulai terjadi permasalahan yang mulai menumpuk, dari hubungan romansanya dengan Fiona, sampai kenyataan pahit tentang ayahnya. Pada puncaknya, Ia harus berhadapan dengan virus komputer Kiss of Death yang membahayakan seluruh aset Trisona Group dan kasus balas dendam yang belum terselesaikan.

            Tema dari novel ini sering dipakai, yaitu kehidupan masa SMA, yang menarik adalah cerita ini melibatkan beberapa istilah komputer, yang jarang kita temui di kehidupan sehari-hari. Alur yang dipakai adalah alur maju mundur, ada beberapa kilas-balik yang disajikan. Pada beberapa bab pertama, alur cerita dari novel ini mudah ditebak, sehingga tidak terlalu menarik, namun di pertengahan sampai akhir, jalan cerita mulai sulit ditebak. Masalah berikutnya adalah ending dari novel ini bisa terbilang cliche, sudah sangat sering dipakai sehingga dampaknya tidak terlalu besar, namun di bagian penutup, pembaca akan disajikan sebuah plot twist yang menarik. Bahasa yang digunakan oleh pengarang tidak baku, mudah dipahami, dan tidak berbelit-belit. Watak para tokoh di novel ini diperkenalkan dengan baik, namun demikian jumlah tokoh agak banyak sehingga agak sulit untuk mengingat semuanya sambil mengikuti jalan cerita. Novel ini memiliki beberapa amanat, salah satunya adalah kita tidak boleh berperasangka buruk terhadap orang lain tanpa tahu kebenarannya.
  
Manfaat yang bisa saya petik dari novel ini adalah balas dendam tidak pernah berujung baik. Winar yang selama ini menyimpan dendam terhadap Heru pada akhirnya tertangkap polisi karena melakukan banyak kejahatan, termasuk korupsi, hanya untuk menyelesaikan dendam keluarganya. Hal kedua yang bisa saya petik adalah kita tidak boleh langsung berasumsi yang buruk. Fiona hampir saja menghancurkan masa depan Dian karena Fiona salah paham berfikir bahwa Dian hendak merebut Yudha darinya. Hal ketiga yang bisa saya bawa ke kehidupan sehari-hari adalah bahwa tidak semua orang itu baik, dan tidak semua yang berperilaku baik itu sebenarnya benar-benar baik di hati. Tidak ada tempat yang luput dari orang jahat, dan tidak sedikir orang yang akan berusaha untuk memanfaatkan kita untuk kepentingan orang itu. Tidak ada jaminan juga, bahwa orang yang sudah mengaku salah, tidak akan berbuat kesalahan itu lagi. Winar yang tidak pernah melupakan dendamnya mengajari saya hal ini.


Secara keseluruhan, novel ini bagus, cocok untuk semua umur, namun direkomendasikan untuk remaja. Kelebihan dari novel ini adalah bahasanya yang mudah dimengerti, dapat memperluas pengetahuan kita tentang komputer, dan memiliki banyak amanat yang bisa diambil. Kelemahan dari novel ini adalah alurnya yang mudah ditebak, ending yang cliche, dan ada beberapa bagian yang tidak jelas.


*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga:


resensi-lolipop-titi-setyoningsih

resensi-autumn-in-paris

resensi-novel-bali-to-remember


Resensi Lolipop (Titi Setyoningsih)

Cinta Palsu

www.google.com

Identitas:
Penulis : Titi Setyoningsih
Judul buku : Lolipop
Desain Cover oleh : @Fregariavr
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Jl. Palmerah Barat 29-37 Blok I, Lantai 5 Jakarta                    10270
Tebal Buku : 224 hlm; 20cm
ISBN : 978-979-22-9958-8
Cetakan : Ke-2 Januari 2014


                      Titi Setiyoningsih lahir di Bajarnegara, 28 Desember 1993. Ia pernah menjuarai lomba membuat cerpen kaWanku pada 2011 (saat masih SMA), dan karya-karyanya sudah beberapa kali dimuat oleh media. Saat ini, Titi sedang menempuh studi S1 di Universitas Sebelas Maret Surakarta, mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sekarang Ia sedang menekuni menulis novel, salah satu karya yang  terkenal adalah Pelangi Tak Berwarna pada tahun 2011.

                      Kondisi buku ini bisa dibilang bagus, karena sudah modern, yakni menggunakan kertas glossy dan kertas per-halamannya menggunakan kertas biasa. Sampul dari buku ini juga mulai modern, karena menggunakan sampul buku pada umumnya. Namun desaign pada per-halaman menurut saya belum bagus karena membuat saya bosan untuk membacanya. Namun desaign luarnya sudah cukup menarik, maka dari itu saya tertarik untuk membaca novel ini.

                      Tema dari buku ini adalah Percintaan. Dimana ada dua orang saudara laki-laki yang kaya, juga menyukai seorang perempuan yang sama. Dimana laki-laki itu adalah Vigo dan Yovi, yang menyukai seorang perempuan sederhana bernama Aninda. Namun Aninda lebih tertarik kepada Yovi karena Ia orangnya ramah dan Protective terhadap Aninda. Namun, Aninda selalu merasa canggung terhadap Yovi dan Vigo karena diperebutkan satu sama lain.

                      Tokoh pada novel ini tergolong dalam 3 sifat, ada yang antagonis, protagonist serta tritagonis. Vigo masuk kedalam antagonis, Yovi dan Aninda termasuk dalam protagonis, serta teman Aninda bernama Yasmin yang menjadi tritagonis. Dimana Yovi selalu menjadi ‘penjaga’ pada saat Vigo mengejek atau menjatuhkan Aninda, serta Yasmin yang selalu ada untuk Aninda yang menjaga agar Vigo dan Yovi tidak bertengkar.

                      Alur pada novel ini menggunakan alur maju. Dimana menceritakan kisah percintaan antara Yovi dengan Aninda dari awal bertemu, masa pendekatan hingga berakhir dengan tragis dimana Yovi disuruh Vigo untuk meninggalkannya. Karena menurut Vigo, mereka tidak cocok sama sekali, dan ditambah pesona Vigo yang sangat ‘pemarah’ yang menekankan bahwa mereka sama sekali tidak cocok untuk menjadi pasangan.

                        Latar tempat dari novel ini bermacam-macam. Dimana mereka semua tinggal di Jakarta, pada saat musim yang labil (kadang hujan, kadanng panas). Juga, suasana dalam novel ini bisa dibilang sangat menegangkan karena kisah cinta mereka yang bisa dibilang aneh, karena tidak jelas hubungannya. Pergaulan yang mereka pegang juga pergaulan anak-anak SMA dimana bisa dibilang ‘labil’, kadang sok-sokan dewasa, namun kadang juga serasa anak SD.

                        Sudut pandang yang ada dalam novel ini adalah sudut pandang orang ketiga-serba tahu. Dimana, novel ini diceritakan secara langsung oleh sang penulis itu sendiri yakni Titi. Ia mencurahkan semua yang ada di kepalanya untuk membuat novel tentang percintaan ini. Jadi Ia dapat membuat sekehendaknya dalam cerita ini.

                        Gaya Bahasa yang digunakan dalam novel ini yakni menggunakan gaya Bahasa anak muda jaman sekarang. Dimana kadang menggunakan kata-kata yang senonoh seperti anak muda sekarang. Namun, kadang dari perkataan mereka yang senonoh menimbulkan ‘makna’ yang dapat mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik, juga lebih buruk. Namun, tetap saja tidak cocok untuk anak dibawah umur.

                        Amanat yang dapat diambil dalam novel ini, kita harus mulai bisa mengambil sebuah keputusan yang bijak dan sesuai kata hati. Jangan karena pengaruh orang lain, kita jadi mengelak dari kata hati kita sendiri. Karena, perkataan hati adalah tindakan yang terbaik untuk diri sendiri. Maka dari itu kita jangan pernah menghiraukan kata hati.

                        Novel ini sangat cocok dibaca oleh remaja kalangan SMA, karena memang membahas soal percintaan semasa SMA. Dimana kita tidak boleh dibiarkan untuk menjadi labil dalam mengambil sebuah keputusan. Novel ini juga memuat kata-kata yang senonoh jadi tidak baik untuk dibaca oleh anak dibawah SMA, karena tidak mendidik.


                        Alasan saya memilih novel ini, karena saya ingin mengetahui lebih dalam tentang percintaan. Bagaimana menjalaninya, memahami, serta bagaiamana menjaganya agar tidak menyakiti hari seseorang yang kita sayang. Maka dari itu saya memilih buku ini, meskipun ada alasan dimana saya hanya iseng melihat buku buku di perpustakaan, jadi saya mengambil buku ini.


*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga:





Resensi Autumn in Paris

                               Jatuh di Paris


www.google.com

Judul             : Autumn in Paris
Pengarang     : Ilana Tan
Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama
Kota terbit      : Jakarta
Tahun terbit   : 2014
Bulan terbit    : Oktober
Tebal buku     : 264 halaman
Ukuran buku  : 13,5 x 20 cm

Ilana Tan adalah seorang novelis Indonesia yang dikenal karena menulis 4 novel roman yang masing-masing novelnya disajikan dengan cerita yang latarnya berbeda-beda. Novel Ilana Tan memiliki keunikan, yaitu tokoh-tokoh dari novel yang satu dengan novel yang lainnya saling berkaitan.Novel pertamanya berjudul Summer in Seoul, novel keduanya berjudul Autumn in Paris, novel ketiganya berjudul Winter in Tokyo dan novel keempatnya berjudul Spring in London. Selain itu, ia telah menulis berbagai judul novel seperti “in a Blue Moon,” “Sunshine Becomes You,” “Seasons to Remember.”  Namun, tidak ada seorang pun yang mengetahui nama asli, gender, wajah dari Ilana Tan dan ia tidak pernah mengaakan meet and greet. Ia tidak suka mempublikasi, mungkin baginya ia lebih suka orang mengakui karyanya dibanding mengakui namanya, mengakui wajahnya, prestasinya, dan sebagainya. Disisi lain, Ilana Tan tetap bisa menjaga privasinya tanpa diganggu oleh media luas. Kemungkinan, Ilana Tan merupakan sosok rendah hati yang tidak ingin menjadi sombong karena diagung-agungkan oleh banyak orang, dengan menyembunyikan jati dirinya dibalik nama pena, ia ingin tetap berkarya tanpa terganggu oleh hal-hal tersebut.
                Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju, karena menceritakan dari awal berjumpa, berkenalan, menjalin hubungan dan terjadi masalah, lalu mengatasi masalah dari satu waktu berlanjut ke waktu yang lain. Dengan alur ini, pembaca dengan sangat mudah dapat memahami jalan ceritanya.
            Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga karena pengarang tidak masuk dalam cerita tetapi hanya menceritakan apa yang terjadi saja.
            Dalam novel ini pengarang menggunakan tema mengenai percintaan karena didalam novel ini sebagian besar hanya menceritakan tentang sepasang kekasih dari awal perkenalan hingga akhir.
            Latar cerita pada novel ini sangat beragam serperti pada latar tempat novel ini menggunakan tempat yang bervariasi dan jarang ditemukan dalam novel lain seperti bistro, apartemen, Museum Rodin, dan Sungai Seine. Pada novel ini juga hampir menggunakan seluruh waktu seperti pada malam hari, siang hari, pagi hari, sore hari, dan larut malam. Berbagai latar suasana juga dapat ditemukan dalam novel ini seperti meriah, senang, sedih, sepi, mengecewakan, dan masih banyak lagi.
            Penokohan dan tokoh yang ada dalam novel ini sangat beragam dan penulis membuat karakter pada setiap tokoh berbeda sehingga mudah untuk dibedakan seperti Tara yang digambarkan sebagai seorang perempuan yang pintar dalam bahasan namun sangat cerewet sedangkan Tatsuya digambarkan sebagai orang yang pintar memasak, penyayang, dan romantis serta masih banyak lagi tokoh dan penokohannya yang membuat novel ini semakin hidup.
            Novel ini akan sangat menarik bagi kalangan remaja karena kisah percintaan yang sesuai dengan zaman sekarang ini serta ceritanya yang sangat menarik dan berhasil membuat para pembaca terhanyut dalam ceritanya.

            Berbagai amanat akan kita dapat setelah membaca novel ini seperti kita harus bisa menghadapi kenyataan walau sepahit apapun itu, kita harus selalu tegar dalam hidup karena hidup harus terus berjalan, dan harus berusaha selalu jujur walau kejujuran itu menyakitkan.


*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga:


resensi-novel-winter-in-tokyo




Resensi Assassin’s Creed: Renaissance

Adaptasi
www.google.com

Judul buku      : Assassin’s Creed: Renaissance
Pengarang       : Oliver Bowden
Penerbit           : Ufuk Press
Tahun terbit     : 2010
Cetakan           : Juni 2010
Tebal buku      : 592 halaman



Oliver Bowden, merupakan seorang penulis yang tidak banyak diketahui jati diri dan detail tentang kehidupan pribadinya. Walaupun beliau bukan merupakan seorang pengarang yang cukup terkenal, tetapi Oliver Bowden memiliki gaya yang sangat unik dalam menulis novel ini.
Novel Assassin’s Creed : Renaissance merupakan novel yang diadaptasi dari sebuah game terkenal dan laris yang dibuat oleh Ubisoft yaitu “Assassin’s Creed II” .Tema dari novel ini adalah fiksi-sejarah, yaitu penggabungan sebuah kisah fiksi dengan suatu sejarah. Sebagian besar dari cerita pada novel ini merupakan fiksi sedangkan sebagian lainnya benar-benar terjadi, hal inilah yang menjadi salah satu keunikan dari novel Assassin’s Creed : Renaissance.
Salah satu hal yang menjadi kekuatan dalam novel ini adalah tempat terjadinya cerita dalam novel ini pada dunia asli. Memang benar, kalau kita memainkan game “Assassins’Creed II”  kita dapat melihat secara langsung Kota Florence, yang merupakan kota dan tempat kelahiran dari pemeran utama dalam novel ini, Ezio Auditore. Tetapi, Oliver Bowden sebagai pengarang juga pandai dalam mengubah suasana Kota Florence tersebut menjadi serangkaian kata - kata, bahkan beliau dapat memasukkan perasaan Ezio terhadap kota kelahirannya yang tidak dapat disampaikan melalui game. Oliver Bowden tidak hanya berhasil menyajikan seperti apa kota-kota tersebut, tetapi juga apa yang terjadi di sana pada masa itu.
Keunggulan-keunggulan yang sangat terlihat didalam novel ini adalah bagaimana Oliver Bowden menggunakan tokoh – tokoh sejarah seperti Leonardo da Vinci dan Nicccolo Machiavelli yang membuat para pembaca tidak yakin bahwa cerita yang mereka baca merupakan cerita fiksi. Cara Bowden dalam memperkenalkan tokoh – tokohnya juga tidaklah membosankan dan membuat pembaca semakin tertarik akan tokoh yang diperkenalkan “ Federico Auditore, beberapa tahun lebih tua dari Ezio dan yang tertua dari Auditore bersaudara, ia seorang pria besar dengan nafsu yang juga besar untuk minuman,cinta, dan perkelahian. “
Salah satu kelemahan dari novel ini adalah terkadang terdapat beberapa kata dalam dialog antar tokoh yang masih menggunakan kata – kata asing dan membuat pembaca sulit mengerti apa maksud dari kata tersebut “Hei, Fratellino, kau ini sedang apa? “. Fratellino bukanlah nama panggilan untuk seseorang tetapi merupakan bahasa Italia yang artinya saudara, dialog ini muncul pada saat Ezio Auditore disapa oleh saudaranya Federico Auditore  (hal 11) .

Alur cerita dalam novel ini berjalan maju seiring dengan keinginan Ezio Auditore untuk membalaskan dendamnya kepada organisasi Ksatria Templar yang sudah membunuh ayah dan saudaranya. Buku ini membuat para pembaca semakin tertarik untuk mengetahui perkembangan karakter dari seorang Ezio Auditore melalui sudut pandang ketiga, sehingga seluruh alur cerita dalam novel ini dapat dipahami dengan mudah.



*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga:


resensi-paper-towns-john-green

resensi-divergent-karya-veronica-roth

RESENSI NOVEL “BALI TO REMEMBER”

RESENSI  CERPEN “BALI  TO REMEMBER”

www.google.com

Judul : Bali to Remember
Penulis : Erlin Cahyadi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Desember 2010
Jumlah halaman: 224 halaman 

Sinopsis 



Novel ini menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Kira. Kira terpilih menjadi host acara One Week Show. On Week Show adalah acara yang setiap bulannya menampilkan satu orang beruntung untuk dijadikan sebagai host. Dan bagi pemenang akan diperintahkan untuk mengenalkan asal kota pilihannya. Kira pergi ditemani bintang idolanya dan ,seluruh kisah perjalanan Kira bersama idolanya akan disiarkan di TV. Harusnya Kira merasa senang dengan terpilihnya menjadi pemenang, tetapi malah sebaliknya Kira tidak senang dengan perjalanannya tersebut. Karena Kira harus memperkenalkan kota Bali bersama Dean Christian seorang aktor muda yang tampan dan banyak disukai banyak remaja.
Kira terpilih menjadi host pun bukan karena kemauannya , itu semua karena ulah mamahnya yang mengirimkan curriculum vitae nya ke pihak TV dengan menuliskan nama Dean Christian sebagai artis idola Kira. Kira memang dulu pernah ngefans dengan Dean,tetapi suatu hal yang membuatnya benci dari Dean Christian yaitu karena Dean Christian mempunyai sifat yang sombong,angkuh dan sebagainya. Alhasil,sementara proses liputan tersebut berlangsung,Kira dan Dean kerap bertengkar. Awalnya kira terpesona pada salah satu kru televise yang bernama Andros , yang dari penggambarannya Andros sangat tampan dan baik hati. Namum kebersamaanya seminggu di Kota bali malah membuat Kira awalnya bermusuhan dengan Dean ,jadi berbalik jatuh cinta. Mereka berdua terlihat mesra. 
Disisi lain Andros merasa cemburu berat. Tetapi karena Dean adalah seorang artis .Manajernya melarang Dean berpacaran dengan kira karena akan menyebabkan fans akan meninggalkan Dean. Dean berbohong pada manajernya kalau Dean tidak akan mungkin jatuh cinta dengan Kira, karena Kira hanya wanita biasa dan tidak masuk dalam kriteria wanita yang Dean sukai. Dan ternyata Kira mendengar semua percakapan antara Dean dengan Manajernya. Kira pun langsung menangis karena Dean sudah menyakiti perasaannya. Di saat Kira patah hati ,Andros pun menghampiri Kira yang sedang menangis untuk memanfaatkan situasi renggangnya hubungan Dean dan Kira. Dan dean pun langsung mengambil peluang mendekati Kira bahkan menyatakan cinta .

Unsur Interinsik Novel : 

Tema : Percintaan
Latar belakang : Kota Bali
Waktu: Pagi hingga malam.
Suasana : Menegangkan ,menyedihkan dan romantic.
Alur: Novel ini menggunakan alur Maju karena menceritakan kejadian yang akan datang 
Gaya Bahasa : Menggunakan gaya bahasa yang sangat mudah dipahami dan dimengerti oleh pembacanya.
Sudut Pandang : Di dalam novel ini sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama sebagai pelaku utama
Amanat : Kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan tidak boleh menyombongkan diri kita . walaupun kita artis di mata orang tetapi tetap saja dimata Tuhan kita semua sama . 
Penokohan: 
Kira : seorang wanita yang dipaksa untuk menjadi host disalah satu acara Tv
Dean : Aktor tampan yang banyak digemari wanita tetapi memiliki sifat yang sombong dan angkuh.
Andros : Kru Tv yang suka dengan Kira. 
Mamah Kira : Orang tua Kira yang memaksa agar kira bisa menjadi host 

Unsur Ekstrinsik
Nilai Sosial : Jangan memandang seseorang hanya dari fisik luarnya saja. Kita semua sebagai mahluk social sama dimata Tuhan.
Nilai Moral : Hargai orang yang sudah mencintaimu, jangan pernah membuatnya patah hati.
Nilai Religius : Jangan menjadi manusia yang sombong dan angkuh karena kita semua sama di mata Tuhan. 
Nilai Budaya: Memberi pengetahuan tentang berbagai budaya di kota Bali. 

Kelebihan novel

Menurut saya isi cerita novel ini sangat menarik tetapi kurang sedikit di kembangin lagi.dan novel ini mempunyai Cover yang cukup catchy sehingga banyak orang yang tertarik untuk membelinya, novel ini banyak menceritakan tentang budaya bali, sehingga dapat menambah wawasan tentang kebudayaan bali.dan baca novel ini serasa keliling bali dan menikmati keindahan bali . Bagus untuk dibaca untuk mengisi waktu luang. Bahasa yang digunakan dapat di pahami oleh pembaca. 


Kekurangan novel

Cerita dari novel ini terlalu bertele-tele. Dan ceritanya sedikit membosankan karena alurnya sangat monoton dan seperti cerita Ftv. Adegannya kebanyakan seperti anjing dan kucing selalu bertengkar terus.dan tidak layak dibaca untuk kalangan anak- anak karena novel ini merupakan novel dewasa yang mengandung unsur percintaan. 

Kesimpulan 
Buku ini menceritakan kisah penyiar radio yang awalnya bertengkar dengan lawan mainnya ,hingga akhirnya karena selama satu minggu perjalanan mereka yang selalu bersama-sama ternyata membuat mereka saling menyukai satu sama lain. Tapi apa yang terjadi ,disaat laki-lakinya disarankan oleh asisten pribadinya, dalam hal ini laki-laki tersebut adalah seorang actor tampan yang terkenal. Sehingga menyarankan untuk tidak suka dengan wanita biasa, karena akan merusak ketenarannya ,tetapi mereka tidak menyadari disaat mereka sedang berbicara , sang wanita sudah mendengar semuanya .




*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga:


resensi-story-of-seth-wulan-fadila-fatia

resensi-peti-akar-el-trias