1.
Perhatikan teks berikut!
www.pixabay.com |
Teks
I
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) Pusat mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peningkatan
hujan dan bencana yang menyertainya di sebagian wilayah Indonesia pada lima
hari ke depan. Di Jakarta, Deputi bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo,
menyampaikan keterangan tersebut. Dengan melemahnya aktivitas aliran massa udara kering dari Australia
serta terbentuknya area pertemuan angin di wilayah Jawa menyebabkan curah hujan
di wilayah Sumatera dan Kalimantan hingga saat ini masih tinggi intensitasnya.
Selain itu, adanya pola sirkulasi siklonik di sekitar wilayah perairan barat
Sumatera, Kalimantan, dan perairan Kepulauan Natuna juga membuat curah hujan
tinggi.
Teks
II
Pemetaan wilayah di daerah Boyolali yang
rawan longsor dan banjir telah selesai dilakukan oleh Pemerintah Boyolali.
Dengan pemetaan ini, diharapkan masyarakat lebih mewaspadai bencana longsor
danbanjir yang mengancam pada musim hujan saat ini. Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinungharjo, mengatakan
bahwa dari perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKg),
curah hujan tinggi baru akan terjadi pada minggu ketiga November. Meski
demikian, persiapan menghadapi musim hujan sudah dilakukan pihak BMKG.
Persamaan isi kedua teks tersebut adalah
....
A.
Membahas curah hujan di beberapa
daerah
B. Membahas waspada bencana saat
musim hujan
C.
Membahas pemetaan banjir di
beberapa daerah
D.
Membahas intensitas hujan di
beberapa daerah
E.
Membahas persiapan menghadapi
banjir dan longsor
2.
Perbedaan pola penyajian kedua
teks tersebut adalah ....
Teks
I
|
Teks
II
|
|
A.
|
Siapa,
di mana, apa, mengapa
|
Apa,
siapa, di mana, bagaimana
|
B.
|
Apa,
kapan, di mana, mengapa
|
Kapan,
mengapa, di mana, apa
|
C.
|
Kapan,
bagaimana, siapa, apa
|
Di
mana, bagaimana, mengapa, kapan
|
D.
|
Di
mana, kapan, mengapa, siapa
|
Bagaimana,
siapa, apa, kapan
|
E.
|
Siapa, di mana, bagaimana,
apa
|
Apa, bagaimana, siapa, apa
|
3.
Perhatikan paragraf berikut!
Konsumsi kelistrikan Indonesia pada 2017
mengalami peningkatan dari 975 kilowatt hour (kWh) per kapita pada 2016 menjadi
1.021 kWh secara nasional. Meskipun pertumbuhannya baik, Indonesia belum bisa
mengimbangi konsumsi listrik negara-negara tetangga di Asia. Data menunjukkan
bahwa Indonesia berada di posisi ke-11 se-Asia dalm hal konsumsi kelistrikan.
Indonesia menggunakan 6 – 10 kali lebih sedikit listrik per kapita dibandingkan
negara-negara berkembang tersebut.
Simpulan teks tersebut adalah ...
A.
Konsumsi kelistrikan di Indonesia
mengalami peningkatan.
B.
Konsumsi kelistrikan Indonesia
menduduki peringkat ke-11.
C. Konsumsi kelistrikan
Indonesia masih di bawah negara di Asia.
D.
Konsumsi kelistrikan Indonesia
dianggap masih belum seimbang.
E.
Konsumsi kelistrikan Indonesia
sama dengan negara berkembang.
4.
Perhatikan paragraf berikut!
Baru-baru ini KPK merilis laporan
semester awal tahun 2018 atas tindak pidana korupsi di Indonesia. Per 30 Juni
2018, KPK melakukan penanganan tindak pidana korupsi dengan rincian:
penyelidikan 84 perkara, penyidikan 93 perkara, penuntutan 63 perkara, inkrah 55
perkara, dan eksekusi 54 perkara. Korupsi masih menjadi budaya laten dan
kejahatan yang sangat susah untuk diberangus sampai saat ini. Dari angka tindak pidana korupsi
semester satu 2018, 19 di antaranya ialah kepala daerah, anggota DPR, dan
anggota DPRD.
Tanggapan atau komentar yang sesuai
dengan paragraf tersebut adalah ....
A.
KPK perlu mengawal persidangan
tersangka korupsi hingga dijatuhkan vonis hukuman.
B.
KPK perlu memperbarui sistem
kerjanya agar lebih sedikit pejabat korup yang ditangkap.
C.
KPK perlu lebih banyak menangani kasus tindak pidana korupsi agar
pejabat merasa aman.
D. KPK perlu dikawal agar dapat
menangkap dan menangani kasus pejabat korup lebih banyak.
E.
KPK perlu diberi tambahandana agar
lebih banyak pejabat korup yang tertangani dengan baik.
Baca juga:
to-3-jakarta-2014-2015
try-out-bahasa-indonesia-sma
latihan-un-3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar