Melawan Dosa
www.google.com |
Judul Buku : Sin “God hates the sin, not the sinner”
Pengarang : Faradita
Penerbit :
Kubus Media
Editor :
Priska Ghania
Desain Sampul : A. A Effendhy
Layouter :
Frama MN
Latar Cover : Diperoleh legal dari
Halaman :
vi + 444 halaman
ISBN :
978-602-6731-04-3
Faradita, gadis
manis sekaligus pemilik pipi tembam ini mengaku bahwa dirinya hanyalah seorang
penulis “amatir”. Ia jatuh cinta pada makanan bulat yang bernama bakso. Tidak
diberitahu banyak mengenai penulis ini, bahkan informasinya pun sangatlah
sedikit. Gadis yang memiliki pelafalan cadel ini memiliki kebiasaan yang suka
melamun tiba-tiba. Novel Sin merupakan karyanya yang pertama dicetak yang telah
mencapai 9,6 pembaca di wattpad.
Novel ini memiliki ukuran 14x20 cm
dan dicetak dengan jenis soft cover. Desain
sampul buku ini sangatlah menarik, karena menggambarkan seorang gadis yang
tengah tertidur pulas. Judul novel ini juga sangatlah menarik perhatian para
pembaca karena tidak diberitahukan dengan jelas apa maksud dari judul novel
tersebut yang membuat orang-orang segera ingin membacanya.
Tema yang diangkat novel ini adalah
fiksi remaja, dimana novel ini menceritakan seorang gadis SMA bernama Ametta
Rinjani, yang jatuh cinta pada seorang yang bernama Raga Angkasa. Metta berani
mendekatkan diri ke Raga karena hanyalah laki-laki itu yang tidak menganggap
keberadaan Metta. Pasalnya, Metta merupakan gadis yang sangat dipuja-puja oleh
lelaki di sekolahnya, dan ia tidak terima jika ada laki-laki yang tidak mau
bertekuk lutut padanya. Perjuangan Metta untuk membuat Raga jatuh cinta padanya
sangatlah sulit, belum lagi lontaran-lontaran “pedas” dari Raga. Namun, ketika
mereka sudah saling jatuh cinta, suatu ungkapan dan fakta dari masa lalu
menghancurkan segalanya, yang bahkan sudah mutlak tidak bisa ditentang siapapun.
Novel ini menggunakan sudut pandang
orang ketiga serba tahu, terlihat jelas pada kutipan berikut ini “Kadang-kadang, Metta punya masalah dengan
mengatur emosinya. Ia bisa jadi senang karena suatu hal pada detik pertama, dan
bisa jadi begitu marah pada detik berikutnya. Raga hanya bisa menghela napas.
Cowok itu tampak tidak enak kepada Lasi yang berdiri dihadapannya.”.
Penokohan
pada novel inipun digambarkan dengan sangat jelas oleh si penulis, membuat para
pembaca akan dengan mudah memahami watak dan karakter dari tiap-tiap tokoh,
seperti pada kutipan berikut “’Enak
aja..’ Sonya menurunkan kaca mobil lebih lebar. ’Sejak kapan kursi depan jadi
punya kakak? Ini udah jadi wilayah kekuasaanku. Cuma aku yang boleh duduk di
samping Bang Raga’”. Dari kutipan tersebut, terlihat jelas bahwa tokoh
Sonya merupakan seorang adik yang cemburuan.
Alur yang digunakan pada novel ini
adalah alur maju. Tidak ada penggalan kisah masa lalu yang dipaparkan pada
novel ini. Meski begitu, kisah masa lalu tetap diceritakan hanya saja lewat
dialog orang yang sedang bercerita, bukan penggalan kisah, seperti kutipan
berikut “’Sekitar sebulan setelah itu,
Ibu nemuin Non Metta di semak-semak di depan panti. Masih merah, palingan umur
beberapa jam. Mungkin karena belum rela anaknya meninggal, Ibu jadi anggap
Metta anaknya sendiri’ Ucap Mbok Mirna.”
Penggunaan gaya bahasa pada novel
ini menggunakan gaya bahasa sehari-hari, atau lebih tepatnya non-formal.
Penulis lebih menekankan gaya bahasa yang sering digunakan oleh anak SMA jaman
sekarang sehingga para pembaca akan dengan mudah menangkap maksud dari cerita
tersebut. “Loe itu cuma bingung sama
keadaan. Loe gak tau apa semua ini benar atau enggak. Please, La...”. Dari kutipan tersebut terlihat
jelas bahwa penggunaan Loe-gue sangat
mendominasi cerita ini.
Novel ini sangat cocok dibaca oleh
para remaja SMA, apalagi yang sedang kasmaran, karena tiap alur yang diceritakan
membuat pembaca akan selalu tersenyum tiap detiknya. Tetapi novel ini hanya
boleh dibaca mulai dari umur 16 tahun keatas saja, karena banyak adegan
kekerasan yang dipaparkan, serta penggunaan bahasa kasar dan vulgar pada novel ini juga tidaklah
sedikit, yang mungkin membuat anak dibawah umur tidak nyaman dibuatnya.
Meski temanya hanyalah fiksi remaja,
tetapi konflik utama dari cerita ini sangatlah tidak terduga. Beberapa pembaca
mungkin mengira bahwa novel ini hanya menceritakan kisah SMA yang klise, tetapi
tidak. Konflik utama dari cerita ini sangat berhubungan erat dengan judul dari
novel ini, sehingga pembaca sangat direkomendasikan untuk membaca novel ini.
Berbeda dengan beberapa novel karya Wulan Fadila, yang memiliki akhir cerita
yang mudah ditebak dan terkesan menggantung, seperti novel A, dan Raja &
Ratu. Novel ini terus menambah-nambahkan “bumbu” emosi pada tiap bagiannya yang
membuat perasaan para pembaca dicampur-aduk.
Novel Sin sangatlah cocok untuk
menemani hari-hari yang kosong, karena ceritanya sangatlah tidak membosankan,
bahkan prolog cerita ini dipaparkan dengan sempurna dan sangat menarik,
sehingga pembaca semakin dibuatnya penasaran yang membuat ingin terus membaca
lagi, lagi, dan lagi, termasuk saya yang sempat kecanduan novel ini.
Alasan saya memilih buku ini, karena
sudah sejak awal saya menyukai novel ini, bahkan ketika novel ini masih
dipublikasikan pada aplikasi Wattpad. Cerita ini menciptakan konflik yang
sangat berbeda dibandingkan cerita lain, yang bahkan saya sendiri juga kaget
ketika membacanya. Unik dan berbeda, dua kata yang sangat tepat untuk
mendeskripsikan novel ini.
Ada kutipan dari novel ini yang saya
suka sekaligus memberikan amanat kepada para pembaca sekalian :
”Tidak ada yang bisa membaca hari esok, bahkan satu
detik dari sekarang. Itulah mengapa kita dikenal bukan saja sebagai pemimpin,
tapi juga pendosa. Kita semua terancam akan melakukan kekeliruan. Tapi, hal
baiknya adalah kita masih diberikan kesempatan. Diberikan waktu untuk mencoba lagi.
Sebuah kesempatan bukanlah untuk menyakiti kembali, tapi untuk menyadarkan kita
agar memperbaiki diri. Jika kesalahan adalah pekerjaan tertunda yang patut
diselesaikan. Pada akhirnya, kesempatan
kedua akan selalu ada, bahkan bagi mereka yang berdosa”.
Selamat membaca
novel Sin, dan rasakan getaran emosinya ketika anda membaca novel ini J
www.pixabay.com |
Bikin sedih nih orang orang yang lg baca
BalasHapusbagus banget ceritanya. alurnya jg ga biasa. gak nyesel deh kalo baca
HapusIya ceritanya bagus alurnya mudah dimengerti, serta ada pembelajaran di dalamnya
BalasHapusNomor 19
BalasHapus