Kategori

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri soal resensi. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri soal resensi. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

2020/05/12

Materi Teks Ulasan

Hal-hal yang terdapat dalam Teks Ulasan:


  • Bagian/struktur teks ulasan
  • Kalimat yang menyatakan kelemahan dan kekurangan dalam teks ulasan
  • Klasifikasi isi/bidang dalam teks ulasan
  • Memperbaiki kalimat sehingga menjadi kalimat efektif.
  • Melengkapi kalimat rumpang

Struktur Teks Ulasan

1. Identitas buku (data produk karya): gambar cover, judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dsb).atau film

2. Sinopsis (ringkasan isi buku atau film)

3. Deskripsi kelebihan dan kekurangan

4. Pertimbangan (layak atau tidak layak untuk menjadi referensi)


Kelebihan dan Kekurangan 

Contoh kekurangan buku:
Ulasan buku karya Tere Liye ini tidak mendalam dan banyak kesalahan dalam penulisannya karena tidak melalui proses editing. Buku ini merupakan kisah nyata tokoh bernama Bintang yang berani menghadapi rintangan untuk mengubah hidupnya.

Klasifikasi isi/bidang dalam teks ulasan

Contoh bahasan buku bidang pertanian:
Buku ini mempunyai banyak manfaat yang akan kita peroleh jika kita membacanya. Bahasa dalam buku ini mudah dimengerti dan mudah dipahami. Dalam buku ini banyak manfaat yang akan kita peroleh, seperti cara bercocok tanam mulai dari pemilihan bibit, penanaman, dan perawatannya.

Kalimat Efektif

Contoh kalimat tidak efektif:
Banyak para petani-petani Indonesia yang mengeluhkan gagal panen tahun ini.

https://leli86.blogspot.com/search?q=soal+kalimat+efektif

Melengkapi Kalimat Rumpang

Contoh paragraf rumpang:
Buku remaja “Berpikir Positif” menarik untuk dibaca. Buku ini memiliki kelebihan dibandingkan buku psikologi remaja lainnya. Selain itu, gaya bahasa penulis mudah dipahami oleh pembaca. [....] Sebagian besar buku psikologi remaja menyampaikan gagasan secara berbelit-belit.


https://leli86.blogspot.com/search?q=soal+resensi

https://leli86.blogspot.com/2019/01/soal-resensi-kelas-11.html

https://leli86.blogspot.com/2019/02/soal-resensi-pilihan-ganda.html


2019/05/20

Resensi Film Expelled

Film Expelled


Identitas Film :

Judul                     = Expelled

Direktur                = Alex Goyette

Produser                = Alex Goyette, Shauna Phelan, Brian Robbins

Genre                    = Komedi

Durasi                   = 85 menit

Tanggal tayang      = 12 Desember 2014


Film dimulai dengan anak remaja bernama Felix O’Niel yang dikenal di sekolahnya sebagai anak yang nakal dan kurang perhatian akan masalah – masalah. Di suatu pagi, Felix dipanggil ke meja Kepala Sekolah karena ia telah melakukan kasus lain yaitu merusak mesin permen karet dan membagikan permen karet tersebut ke orang – orang secara gratis. Kepala Sekolah yang bernama Garry kemudian memberitahu kepad Felix bahwa ia akan dikeluarkan dari sekolah karena ia telah membuat kasus untuk ke – 3 kalinya. Untuk sesaat raut muka Felix berubah dari senang menjadi terkejut, tetapi ia mengucapkan terima kasih karena telah membebaskannya dari sekolah.

Ketika Felix keluar ruangan kepala sekolah, ia menarik bel pemadam kebakaran sehingga itu memberi ia waktu beberapa menit untuk dapat keluar dari sekolah dan kembali ke rumahnya. Sesampainya di rumah, ia menyakalan Skype dan menjelaskan bahwa dia mengatur agar semua telponan Ibunya akan dating ke Skypenya. Ketika ia di telpon kepala sekolah, ia meninggikan suaranya agar kepala sekolah tersebut berpikir bahwa ia sedang berbicara ke ibu Felix.

Saat sore hari, ibu dan ayah Felix kembali ke rumah dan membahas tentang Ben, kakak Felix yang dikirim ke sekolah di Montana. Felix menjelaskan bahwa Montana adalah tempat yang lebih menyerupai penjara daripada sekolah. Alasan Ben dipindahkan di Montana adalah  karena ia memalsukan rapotnya kepada orang tuanya. Selesainya membahas soal Ben, orang tua Felix kemudian menanyakan tentang nilainya dan Felix dengan santainya menjawab bahwa ia dapat mengerjakan soal trigonometri pada saat matematika tadi dan ketika ditanyakan tentang rapotnya, ia menjawab bahwa rapotnya akan mendapatkan nilai A yang banyak.

Keesokan harinya, ia datang ke sekolah untuk meminta salah satu ‘temannya’ bernama Vanessa untuk membuatkan ia rapot karena hanya dia murid yang mempunyai kekuasaan untuk membuatkan kartu rapot. Vanessa merupakan mantan pacar Felix dan ketika Vanessa mendengar permintaan Felix, ia menolaknya mentah – mentah. Felix akhirnya membujuk Vanessa dengan menyatakan bahwa Felix bisa membantu Vanessa memenangkan ‘School President’ dimana Vanessa bersaing dengan murid lain bernama Stacy untuk mendapat nama tersebut. Mendengar hal itu, Vanessa menyetujui untuk membuatkan Felix rapot palsu dan mereka bekerja sama.

Malam harinya Felix datang ke rumah Danny, teman dekatnya yang merupakan seorang Hacker dan ia meminta bantuannya untuk mencari tahu identitas Roxy. Roxy adalah akun twitter di sekolah mereka yang misterius dan tidak diketahui oleh murid – murid lain. Mendengar hal itu, Danny setuju karena ia penasaran akan identitas Roxy. Beberapa menit kemudian, ia langsung melakukan hack dan mengetahui bahwa ternyata Roxy itu merupakan Stacy!


Esok harinya, Felix memberitahu Vanessa dan karena kepala sekolah melarang Felix ke sekolah lagi, Felix menyelinap ke dalam sekolah untuk melakukan siaran langsung di televise sekolah dan memberitahu identitas Roxy yang merupakan Stacy. Setelah itu, Vanessa memenangkan nama tersebut dan Felix pulang untuk melihat rapotnya tetapi, ia kaget melihat nilainya yang bukan A tapi F semua. Ketika ia panic, ibu dan ayah Felix pulang dan akhirnya Felix melarikan diri untuk ke sekolah dimana sedang ada pementasan drama.

Kesal karena vanessa yang tidak mau mengganti rapotnya, ia menyabotase dramanya agar dramanya kacau dan ia berhasil. Saat ia kembali ke rumahnya, ibu dan ayah Felix langsung menyakan kenapa Felix kabur dan mana keberadaan rapotnya. Felix kemudian berbohong bahwa ia memainkan drama dan ia lupa sehingga tadi ia berlari – larian ke sekolah. Kurang mempercayai perkataanya, ibu dan ayah Felix akhirnya menyuruh Felix bernyanyi, dan karena ia tidak ada pilihan lain, ia bernyanyi dengan nada yang berantakan.

Esokan harinya, Felix menyiapkan bekalnya agar terlihat untuk sekolah dan ibu Felix meminta maaf karena tidak mempercayai perkataan Felix, ia pun menawarkan Felix untuk mengantarnya ke sekolah dan Felix langsung menolak. Saat ia selesai membuat bekalnya, Felix berjalan ke luar rumah dan masuk ke kamarnya kembali menggunakan tangga untuk masuk ke jendela kamarnya. Ketika ibu dan ayah Felix pergi bekerja, Felix bermain – main di rumah dan mengatakan kalau keluar sekolah berarti seperti hari salju tetapi dengan cuaca yang bagus. Seusainya bermain – main, ia memesan pizza dan ketika pizzanya datang, helicopter mininya menyangkut di pohon sehingga ia meminta Katie, pengantar pizzanya untuk membantu mengambil helicopternya. Mendengar itu, Katie setuju karena Felix mau memberi tip yang lumayan besar.

Malam harinya, Felix mengajak Danny untuk membantunya memalsukan rapot karena jika ia memberi rapotnya ke orang tuanya, ia akan di kirim ke Montana seperti Ben. Akhirnya esok harinya, ia meminta Stacy password untuk kantor kepala sekolah dan kunci sekolah karena Stacy harus membuka sekolah setiap sabtu untuk perpustakaannya. Stacy setuju karena Felix akan menhapuskan hukuman Stacy di rapotnya.

Saat malam kembali, Danny dan Felix ke sekolah dan memasuki ruang kepala sekolah dan ternyata masih ada Garry yang tertidur di atas mejanya. Felix langsung mengambil wireless keyboard dan Danny mencetak rapot baru dan ia juga mengotak – atik laptop Garry agar saat dia tau rapot telah diubah – ubah, Felix dan Danny akan tahu juga. Selesainya mencetak rapot, Felix mengembalikan keyboard tetapi ternyata Garry sudah bangun. Saat felix mau melarikan diri, ternyata sudah ada polisi yang datang ke sekolah dan akhirnya Felix dibawa ke penjara. Orangtua Felix dipanggil dan Felix berpikir bahwa ia akan dikirim ke Montana tetapi ternyata yang menjemputnya bukanlah ayahnya, namun kakaknya Ben!
Felix pun keluar bersama Ben dan Ben mengatakan bahwa ia keluar dari Montana dengan cara masuk ke box dan mengirim dirinya sendiri ke rumahnya dan Felix senang karena kakaknya kembali. Pada saat sudah sampai rumah, Felix dan Ben masuk melalui jendela namun Ben mengenai drum sehingga ibu mereka bangun dan bergegas kebawah. Mendengar suara ibunya, Felix dan Ben lari ke dapur dan Felix berpura – pura memakan pisang sementara Ben bersembunyi diantara bangku – bangku. Saat ibunya melihat Felix, ia mengatakan bahwa mangkok buah tersebut mahal jadi harus hati – hati, tetapi Ben membuat pergerakan sehingga bangku bergerak dan ketika ibunya ingin mendekati, Felix melempar mangkok tersebut dan ibunya berteriak marah. Mendengar itu, Ben mengambil kesempatan untuk lari ke gudang atas dan Felix lari dibelakangnya untuk menutup gudang dan mengambil sapu.
Esok harinya, Felix memberi rapotnya ke ibu dan ayahnya dan melihat semua nilai Felix yang A, mereka sangat senang dan agak bingung karena ada guru fisika Felix yang menyuruh ibunya datang saat nanti hari sabtu. Mendengar itu, Felix gugup dan berusaha memberitahu mereka bahwa acara itu tidak penting, tetapi ibunya bersikeras untuk datang dan menemui gurunya. Setelah itu, Felix memberi tahu Danny namun Danny sudah cukup muak karena ide – ide Felix yang selalu membuatnya nyaris terkena masalah sehingga kali ini dia tidak ikut membantu Felix. Akhirnya Felix menanya bantuan petugas sekolah untuk berpura – pura menjadi guru fisika hanya untuk membohongi ibunya dan petugasnya setuju dengan bayaran Felix.

Besokannya, petugas sekolah datang ke rumah Felix untuk meminjam baju karena ia tidak ada baju yang bagus untuk menemui ibu Felix. Felix pun memberi baju ayahnya dan menyuruhnya berganti di gudang atas, setelah beberapa saat ia menyadari bahwa petugas sekolah tersebut pingsan karena Ben memukulnya. Felix sangat amat frustasi dengan Ben dan menerima nasibnya, walaupun Ben menawarkan bantuannya, Felix tidak mau dan menuju ke sekolah bersama ibunya. Sampainya di kelas, guru fisika Felix terkejud melihat Felix dan hampir mau memberitahu Felix telah dikeluarkan tetapi ternyata Ben menembaknya dengan obat bius sehingga gurunya tertidur. Ibu Felix panic dan langsung menelpon ambulans, saat ia keluar kelas ia menabrak ben dengan pintu hingga ia juga pingsan. Ibu Felix kemudian marah kepada Felix karena ia berpikir Felix adalah yang dibelakang ini semua dan menghukum Felix tidak boleh keluar kamarnya hingga kepala sekolah menjelaskan situasinya ke Ibu Felix.

Malamnya, Katie datang ke rumah Felix dan mengajak Felix pergi, walaupun ia dihukum ia tetap mau berjalan – jalan dan Katie memberitahu di tempat pizzanya selalu mengantar pizza jam 10 malam ke sekolah untuk kepala sekolah sehingga Felix bingung mengapa kepala sekolah masih ada di sekolah selarut ini. Ia pun akhirnya meminta maaf ke Danny dan Danny membuka alat pasang di laptop kepala sekolah dan meliat bahwa kepala sekolah ternyata bermain poker dan mencuri uang sekolah untuk bermain. Mengetahui itu Felix langsung meminta Danny save video tersebut dan ia menemui kepala sekolah untuk meminta dirinya dimasuki kembali ke sekolahnya. Awal – awalnya kepala sekolah tidak mau tetapi saat mendengar Felix mempunyai video dia bermain judi, ia langsung menyetujuinya.

Keesokan harinya, Felix, Katie, dan Danny makan bersama dan Danny meninggalkan videonya di rumah Felix. Sementara itu, kepala sekolah langsung menyuruh Vanessa, anak kepercayaannya mengambil dokumen untuk pendaftaran anak baru dan ketika Vanessa melihat nama Felix, ia langsung menanyakan kenapa dan akhirnya Garry memberitahu Vanessa kalau ia dipermainkan Felix sehingga Vanessa ke rumah Felix untuk mengambil videonya tersebut.

Saat kembalinya Felix, Katie, dan Danny, mereka melihat kamar Felix yang sekarang berantakan dan melihat videonya telah hilang. Felix langsung tergesa – gesa ke sekolah dan disitu, ibu Felix juga sudah dalam perjalanan ke sekolah untuk bertemu dengan kepala sekolah. Saat ia datang, Garry sudah senang dan memberitahu Felix bahwa file video telah dihapus dan ketika Felix menanyakan file laptop, seketika Garry langsung kaget dan melihat bahwa laptopnya diambil Danny dan Garry langsung berteriak untuk tidak melaporkannya. Beberapa menit kemudian, Ibu Felix datang dan akhirnya Garry tidak ada pilihan lain selain berbohong ke Ibu Felix tentang Felix mendapat nilai bagus dalam ujiannya. Mendengar hal itu ibu Felix senang dan Felix kini menyadari pentingnya sekolah dan berjanji untuk selalu melakukan yang terbaik.

Rating = 4.9 (IMDb)
Menurut saya, harusnya rating sekitar 6.5 karena film ini merupakan film komedi yang mengajarkan kita untuk tidak melakukan sesuatu dengan seenak – enaknya saja. Kita harus menyadari pentingnya sekolah dan pentingnya untuk menjalani masa – masa sekolah dengan nikmat.

Kelebihan :
·        Film ini bagus untuk anak – anak milenial
·        Komedinya sangat bagus dan gampang dimengerti

Kekurangan :
·        Actor dan aktris kurang pengalaman saat acting
·        Filmnya kurang terkoordinasi sehingga terlihat agak malas dalam pembuatan naskah


2019/02/20

Resensi Lolipop (Titi Setyoningsih)

Cinta Palsu

www.google.com

Identitas:
Penulis : Titi Setyoningsih
Judul buku : Lolipop
Desain Cover oleh : @Fregariavr
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Jl. Palmerah Barat 29-37 Blok I, Lantai 5 Jakarta                    10270
Tebal Buku : 224 hlm; 20cm
ISBN : 978-979-22-9958-8
Cetakan : Ke-2 Januari 2014


                      Titi Setiyoningsih lahir di Bajarnegara, 28 Desember 1993. Ia pernah menjuarai lomba membuat cerpen kaWanku pada 2011 (saat masih SMA), dan karya-karyanya sudah beberapa kali dimuat oleh media. Saat ini, Titi sedang menempuh studi S1 di Universitas Sebelas Maret Surakarta, mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sekarang Ia sedang menekuni menulis novel, salah satu karya yang  terkenal adalah Pelangi Tak Berwarna pada tahun 2011.

                      Kondisi buku ini bisa dibilang bagus, karena sudah modern, yakni menggunakan kertas glossy dan kertas per-halamannya menggunakan kertas biasa. Sampul dari buku ini juga mulai modern, karena menggunakan sampul buku pada umumnya. Namun desaign pada per-halaman menurut saya belum bagus karena membuat saya bosan untuk membacanya. Namun desaign luarnya sudah cukup menarik, maka dari itu saya tertarik untuk membaca novel ini.

                      Tema dari buku ini adalah Percintaan. Dimana ada dua orang saudara laki-laki yang kaya, juga menyukai seorang perempuan yang sama. Dimana laki-laki itu adalah Vigo dan Yovi, yang menyukai seorang perempuan sederhana bernama Aninda. Namun Aninda lebih tertarik kepada Yovi karena Ia orangnya ramah dan Protective terhadap Aninda. Namun, Aninda selalu merasa canggung terhadap Yovi dan Vigo karena diperebutkan satu sama lain.

                      Tokoh pada novel ini tergolong dalam 3 sifat, ada yang antagonis, protagonist serta tritagonis. Vigo masuk kedalam antagonis, Yovi dan Aninda termasuk dalam protagonis, serta teman Aninda bernama Yasmin yang menjadi tritagonis. Dimana Yovi selalu menjadi ‘penjaga’ pada saat Vigo mengejek atau menjatuhkan Aninda, serta Yasmin yang selalu ada untuk Aninda yang menjaga agar Vigo dan Yovi tidak bertengkar.

                      Alur pada novel ini menggunakan alur maju. Dimana menceritakan kisah percintaan antara Yovi dengan Aninda dari awal bertemu, masa pendekatan hingga berakhir dengan tragis dimana Yovi disuruh Vigo untuk meninggalkannya. Karena menurut Vigo, mereka tidak cocok sama sekali, dan ditambah pesona Vigo yang sangat ‘pemarah’ yang menekankan bahwa mereka sama sekali tidak cocok untuk menjadi pasangan.

                        Latar tempat dari novel ini bermacam-macam. Dimana mereka semua tinggal di Jakarta, pada saat musim yang labil (kadang hujan, kadanng panas). Juga, suasana dalam novel ini bisa dibilang sangat menegangkan karena kisah cinta mereka yang bisa dibilang aneh, karena tidak jelas hubungannya. Pergaulan yang mereka pegang juga pergaulan anak-anak SMA dimana bisa dibilang ‘labil’, kadang sok-sokan dewasa, namun kadang juga serasa anak SD.

                        Sudut pandang yang ada dalam novel ini adalah sudut pandang orang ketiga-serba tahu. Dimana, novel ini diceritakan secara langsung oleh sang penulis itu sendiri yakni Titi. Ia mencurahkan semua yang ada di kepalanya untuk membuat novel tentang percintaan ini. Jadi Ia dapat membuat sekehendaknya dalam cerita ini.

                        Gaya Bahasa yang digunakan dalam novel ini yakni menggunakan gaya Bahasa anak muda jaman sekarang. Dimana kadang menggunakan kata-kata yang senonoh seperti anak muda sekarang. Namun, kadang dari perkataan mereka yang senonoh menimbulkan ‘makna’ yang dapat mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik, juga lebih buruk. Namun, tetap saja tidak cocok untuk anak dibawah umur.

                        Amanat yang dapat diambil dalam novel ini, kita harus mulai bisa mengambil sebuah keputusan yang bijak dan sesuai kata hati. Jangan karena pengaruh orang lain, kita jadi mengelak dari kata hati kita sendiri. Karena, perkataan hati adalah tindakan yang terbaik untuk diri sendiri. Maka dari itu kita jangan pernah menghiraukan kata hati.

                        Novel ini sangat cocok dibaca oleh remaja kalangan SMA, karena memang membahas soal percintaan semasa SMA. Dimana kita tidak boleh dibiarkan untuk menjadi labil dalam mengambil sebuah keputusan. Novel ini juga memuat kata-kata yang senonoh jadi tidak baik untuk dibaca oleh anak dibawah SMA, karena tidak mendidik.


                        Alasan saya memilih novel ini, karena saya ingin mengetahui lebih dalam tentang percintaan. Bagaimana menjalaninya, memahami, serta bagaiamana menjaganya agar tidak menyakiti hari seseorang yang kita sayang. Maka dari itu saya memilih buku ini, meskipun ada alasan dimana saya hanya iseng melihat buku buku di perpustakaan, jadi saya mengambil buku ini.


*** Selamat Membaca ***

www.pixabay.com

Baca juga:





2019/02/08

Makalah Penelitian


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan berkat Nya kepada kita sehingga kami dapat menyusun proposal ini dengan judul “Prosentase Siswa yang Mendarai Kendaraan Bermotor ke Sekolah”.

Dalam penyusunannya kami memperoleh banyak bantuan dari teman-teman kami dalam mengisi survei yang kami berikan, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan besar kepada kami. Kami juga berterimakasih kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan , yang sudah membimbing dalam proses pembuatan proposal ini.  Dari sanalah kesuksesan semua ini berawal , semoga semua ini memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntut pada langkah yang lebih baik lagi. Kami berharap isi dari proses penelitian ini bebas dari kekurangan dan kesalahan.

Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan karya tulis ini masih ada kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan kami. Untuk itulah, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat diharapkan , demi kesempurnaan proses penelitian ini.

Dengan karya ini saya harap proposal ini dapat membantu menambah informasi dan mendapat wawasan bagi pembaca. Demikian yang bisa kami sampaikan , semoga banyak dampak positif yang dapat pembaca terima.






Tangerang , Februari 2019




                                                                        Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................            2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI
            2.1 Landasan Teori
                        2.1.1 Pengertian Prosentase..........................................................................6
                        2.1.2 Pengertian siswa..................................................................................7
                        2.1.3 Pengertian Kebutuhan..........................................................................9
                        2.1.4 Pengertian kendaraan bermotor...........................................................12
`           2.2 Penelitian Relevan...............................................................................................13
            2.3 Kerangka Berpikir...............................................................................................13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
            3.1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................................15
            3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.........................................................................15
            3.3 Metode dan Teknik.............................................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN
            4.1 Pembahasan Pertanyaan.....................................................................................16
            4.2 Pembahasan Rumusan Masalah.........................................................................17

BAB V PENUTUP.
            5.1 Kesimpulan.......................................................................................................19
            5.2 Saran ................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................20





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

            Munculnya kemajuan teknologi yang berkembang pesat di era globalisasi ini membawa banyak perubahan positif dan negative. Salah satu bentuk kemajuan teknologi adalah kendaraan bermotor, baik kendaraan roda dua maupun empat. Dengan adanya kemajuan teknologi, pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat.
Kendaraan bermotor dapat berbentuk motor maupun mobil. Motor dan mobil adalah salah satu kendaraan yang paling sering digunakan oleh masyarakat demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Singkatnya, motor dan mobil merupakan kebutuhan utama masyarakat di zaman sekarang.
            Motor dan mobil merupakan kebutuhan masyarakat sekarang. Motor dan mobil merupakan sebuah kebutuhan tersier yang merupakan kebutuhan tambahan. Namun, dalam kenyataannya, kini kendaraan berupa motor dan mobil telah berubah menjadi kebutuhan primer.
            Dalam laporan penelitian kami, kami melihat bahwa penggunaan kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat sering digunakan oleh siswa untuk pergi ke sekolah. Kami melihat bahwa terdapat siswa yang belum dan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), tetapi tetap mengendarai kendaraan bermotor.  
            Berhubungan dengan hal tersebut, kami tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang prosentase siswa yang mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah. Dengan penelitian ini kami akan menjelaskan tentang jumlah siswa yang mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah, bagaimana tanggapan masyarakat, dan alasan siswa mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah.
           



1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana prosentase siswa SMA Tarakanita Gading Serpong Kelas XI Jurusan IPS yang mengendarai bermotor ke sekolah?
2.      Apa yang menyebabkan siswa yang lebih memiilih kendaraan pribadi daripada menggunakan trannsportasi umum ?
3.      Apa siswa yang membawa kendaraan bermotor, memiliki SIM atau tidak?

1.3 Tujuan Penelitian
1. Agar pembaca mengetahui mengapa banyak siswa yang lebih memilih mengendarai kendaraan pribadi daripada menggunakan transportasi umum.
2. Agar pembaca bagaimana prosentase siswa yang mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah.
1.4 Manfaat Penelitian
- Bagi Siswa dan Sekolah, agar siswa mengetahui dampak positif dan negative jika mereka mengendarai kendaraan pribadi ke sekolah.
- Bagi Masyarakat , Agar masyarakat mengetahui factor utama siswa mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah.






BAB II
Kajian Teori
             
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Prosentase
Dalam matematikaprosentase  adalah adalah sebuah angka atau perbandingan (rasio) untuk menyatakan pecahandari seratus. Persentase sering ditunjukkan dengan simbol "%". Prosentase juga digunakan meskipun bukan unsur ratusan. Bilanganitu kemudian diskalakan agar dapat dibandingkan dengan seratus. Sebagai contoh, 4 orang dosen sedang mengawas ujian di kampus, 3 dari mereka tak berkacamata, dan 1 orang berkacamata. Persentase dosen tak berkacamata adalah 3 dari 4 = 3/4 = 75/100 = 75%, sementara dosen berkacamata adalah 1 dari 4 = 1/4 = 25/100.
Dahulu pada saat zaman Romawi Kuno, jauh sebelum munculnya sistem desimal yang memungkinkan menuliskan angka dengan ada angka di belakang koma, perhitungan untuk angka-angka tertentu sering di buat dalam fraksi-fraksi kelipatan 1/100. Di zaman romawi kuno dikenal adanya pajak lelang yang dihitung sebesar 1/100 dari nilai lelang yang dikenal dengan nama centesima rerum venalium. Perhitungan ini mirip dengan istilah persen yang kita kenal pada komputasi modern. Pada abad-abad berikutnya, istilah pembagi 1/100 ini kemudian sering digunkan dalam berbagai penghitungan. Ia digunakan untuk mencari bagian dari sebuah bagian besar. Di akhir abad ke-15 persen sudah umum digunakan pada berbagai laporan seperti laporan laba rugi, suku bunga, penjualan, dan lain-lain. Pada abad ini pula penulisan persen mengalami perubahan. Dulu dituliskan dengan kata "percento" kemudian kata "per" digantikan oleh tanda miring "/" dan cento digantikan oleh dua tanda nol (0) yang kemudian kita kenal luas simbolnya persen sebagai "%".
Persentase amat berguna karena orang dapat membandingkan hal yang tidak sama angkanya. Sebagai contoh, nilai ujian sering menggunakan persentase, sehingga orang dapat membandingkan nilai tersebut meskipun jumlah pertanyaannya berbeda.


2.1.2 Pengertian Siswa
Siswa merupakan pelajar yang duduk dimeja belajar setrata sekolah dasar maupun menengah pertama (SMP), sekolah menengah keatas (SMA). Siswa-siswa tersebut belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan untuk mencapai pemahaman ilmu yang telah didapat dunia pendidikan. Siswa atau pesetra didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselengarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketrampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri (Kompas,1985).
Siswa adalah organism yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembanganya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadianya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masingmasing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. hal yang sama siswa juga dapat dikatakan sebagai sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar baik secara kelompok atau perorangan. Siswa juga dapat dikatan sebagai murid atau pelajar, ketika berbicara siswa maka fikiran kita akan tertuju kepada lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah (Jawa pos, 1949) 15 Pengertian yang sama diambil dari (Kompas Gramedia, 2005) Siswa adalah komponen masukan dalam system pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Sebagai suatu komponen pendidikan siswa dapat ditinjau dan berbagi pendekatan antara lain:
a. Pendekatan social, siswa adalah anggota masyarakat yang sedang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik.
b. Pendekatan psikologi, siswa adalah suatu organism yang sedang tumbuh dan berkembang.
c. Pendekatan edukatif, pendekatan pendidikan menempatkan siswa sebagai unsure penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka system pendidikan menyeluruh dan terpadu.
Siswa sekolah dasar masalah-masalah yang mncul belum begitu banyak, tetapi ketika memasuku lingkungan sekolah menengah maka banyak masalah yang muncul karena anak atau siswa sudah memasuku usia remaja. Selain itu juga siswa sudah mulai berfikir tentang dirinya, bagaimana kluarganya, teman-teman pergaulannya. Pada masa ini seakan mereka menjadi manusia dewasayang bisa segalanya dan terkadang tidak memikirkan akibatnya. Hal ini yang harus diperhatikan oleh orang tua, kluarga dan tentu saja pihak sekolah (Jawa pos,2013). 16 Pengertian siswa menurut Wikipedia, siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha meningkatkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Istilah siswa dalam dunia pendidikan meliputi:
a. Siswa: siswa atau siswi istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
b. Mahasiswa: mahasiswa atau mahasiswi istilah umum bagi peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi.
c. Warga Belajar: warga belajar istilah bagi peserta didik pada jalur pendidikan non formal seperti pusat kegiatan belajar masyarakat (PKMB), Baik paket A, Paket B, Paket C.
d. Pelajar: istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat menengah (Kompasina, 2013).
Menurut Naqawi (dalam Aly, 2008) menyebutkan bahwa kata murid berasal dari bahasa arab, yang artinya orang yang menginginkan (the willer). Menurut Nata (dalam Aly, 2008) kata murid diartikan sebagai orang yang menghendaki untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan kepribadian yang baik sebagai bekal hidupnya agar bahagia dunia dan akhirat dengan jalan belajar sungguhsungguh. Disamping kata murid dijumpai istilah lain yang sering digunakan dalam bahasa arab, yaitu tilmidz yang berarti murid atau 17 pelajar, jamaknya talamidz. Kata ini merujuk pada murid yang belajar di madrasah. Kata lain yang berkenaan dengan murid adalah thalib, yang artinya pencari ilmu, pelajar, mahasiswa. Mengacu dari beberapa istilah murid, murid diartikan sebagai orang yang berada dalam taraf pendidikan, yang dalam berbagai literatur murid juga disebut sebagai anak didik. Sedangkan Dalam Undang-undang Pendidikan No.2 Th. 1989, murid disebut peserta didik Muhaimin dkk (2005).
Dalam hal ini siswa dilihat sebagai seseorang (subjek didik), yang mana nilai kemanusiaan sebagai individu, sebagai makhluk sosial yang mempunyai identitas moral, harus dikembangkan untuk mencapai tingkatan optimal dan kriteria kehidupan sebagai manusia warga negara yang diharapkan. Menurut Arifin (2000) menyebut “murid”, maka yang dimaksud adalah manusia didik sebagai makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan atau pertumbuhan menurut fitrah masingmasing yang memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal yakni kemampuan fitrahnya. Akan tetapi dalam literatur lain ditegaskan, bahwa anak didik (murid) bukanlah hanya anak-anak yang sedang dalam pengasuhan dan pengasihan orang tua, bukan pula anak yang dalam usia sekolah saja. Pengertian ini berdasar atas tujuan pendidikan, yaitu manusia sempurna secara utuh, untuk mencapainya manusia berusaha terus menerus hingga akhir hayatnya. Penulis menyimpulkan, pengertian murid sebagai orang yang memerlukan ilmu pengetahuan yang membutuhkan bimbingan dan 18 arahan untuk mengembangkn potensi diri (fitrahnya) secara konsisten melalui proses pendidikan dan pembelajaran, sehingga tercapai tujuan yang optimal sebagai manusia dewasa yang bertanggung jawab dengan derajat keluhuran yang mampu menjalankan fungsinya sebagai khalifah di bumi (Jakarta: Kompas, 2001). Muhaimin dkk (2005) Adapun sifat-sifat dari anak didik (siswa) memiliki sifat umum antara lain : a. Anak bukanlah miniatur orang dewasa, sebagaimana statement J.J. Rousseau, bahwa “anak bukan miniatur orang dewasa, tetapi anak adalah anak dengan dunianya sendiri” b. Peserta didik (murid), memiliki fase perkembangan tertentu, seperti pembagian Ki Hadjar Dewantara (Wiraga, Wicipta, Wirama) c. Murid memiliki pola perkembangan sendiri-sendiri d. Peserta didik (murid), memiliki kebutuhan. Diantara kebutuhan tersebut adalah sebagaimana dikemukakan oleh para ahli pendidikan seperti, L.J. Cionbach, yakni afeksi, diterima orang tua, diterima kawan, independence, harga diri. Sedangkan Maslow memaparkan : adanya kebutuhan biologi, rasa aman, kasih sayamg, harga diri, realisasi. Sedangkan menurut para ahli psikologi kognitif memahami anak didik (murid), sebagai manusia yang mendayagunakan ranah kognitifnya semenjak berfungsinya kapasitas motor dan sensorinya Piget (2003). Selanjutnya hal yang sama menurut Sarwono (2007) siswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di dunia 19 pendidikan. Dari pendapattersebut bias dijelaskan bahwa asiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan dunia pendidikan yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual untuk menjadi generasi penerus bangsa.

2.1.3 Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan. Kebutuhan manusia dikategorikan dalam beberapa macam yakni kebutuhan berdasarkan tingkat kepetingannya, berdasarkan sifatnya, berdasarkan waktunya dan yang terakhir berdasarkan subjeknya.
Berdasarkan tingkat kepentingannya, kebutuhan dibagi dalam 3 jenis yakni kebutuhan primer, sekunder dan tersier.

a.       Kebutuhan Primer

Kebutuhan primer merupakan kebutuhan mutlak yang harsus dipenuhi oleh seseroang untuk mempertahankan kelangsungan hidunya.
Contoh Kebutuhan Primer
  • Sandang atau pakaian
  • Pangan atau makanan
  • Papan atau tempat tinggal,
  • Kesehatan,
  • Pendidikan, dan lain-lain.

b.      Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan tambahan yang bisa dipenuhi jika kebutuhan primer telah terpenuhi.
Contoh Kebutuhan Sekunder
  • Alat-alat elektronik,
  • Mebel seperti kursi, meja, dan lain-lain.

c.       Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier merupakan sebuah kebutuhan mewah yang biasanya hanya dipenuhi oleh orang-orang tertentu saja yang memiliki kelas sosial tinggi.
Contoh Kebutuhan Tersier
  • Olahraga golf,
  • Mobil sport,
  • Gadget Mahal
  • Sekolah di luar negeri,
  • Traveling keliling dunia, dan lain-lain.
Jika dikategorikan berdasarkan sifatnya, kebutuhan dibagi menjadi dua yakni kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.

a.       Kebutuhan Jasmani

Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan untuk kepentingan kesehatan jasmani guna memelihara pertumbuhan jasmani.
Contoh Kebutuhan Jasmani
  • Makan dan minum
  • Pakaian,
  • Olahraga dan perhiasan.
b.      Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani merupakan kebutuhan untuk kesehatan dan ketenangan jiwa/ rohani seseorang.
Contoh Kebutuhan Rohani
  • Ibadah,
  • Rekreasi,
  • Membaca buku,
  • Menonton TV,
  • Berselancar di internet dan lain-lain.
Kebutuhan Berdasarkan Waktunya
Jika dikategorikan berdasarkan waktunya, kebutuhan dibagi ke dalam dua jenis yakni :
a.       Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi saat itu juga.
  • Contoh Kebutuhan Sekarang : obat untuk orang sakit, makanan/ minuman untuk orang lapar/ haus, pemadam kebakaran/ air untuk tempat yang mengalami kebakaran.
b.      Kebutuhan Yang Akan Datang
Kebutuhan yang akan datang, adalah kebutuhan yang dapat ditunda dan dipersiapkan sekarang untuk masa mendatang.
  • Contoh Kebutuhan Yang Akan Datang : menabung, ikut asuransi, kuliah, dan lain-lain.

Kebutuhan Berdasarkan Subjeknya

Jika dilihat berdasarkan subjeknya, kebutuhan dibagi dalam dua jenis yakni kebutuhan pribadi dan kebutuhan kelompok.
a.       Kebutuhan Pribadi (Individu)
Kebutuhan pribadi/ individu merupakan kebutuhan yang menyangkut kepentingan pribadi.
Contoh Kebutuhan Pribadi : mode pakaian, bahan bacaan, alat musik, dan olahraga.
b.      Kebutuhan Kelompok
Kebutuhan kelompok/ kolektif merupakan kebutuhan untuk pemenuhan orang banyak atau masyarakat.

2.1.4 Pengertian Kendaraan Bermotor
Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakkannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam, namun motor listrik dan mesin jenis lain (misalnya kendaraan listrik hibrida dan hibrida plug-in) juga dapat digunakan. Kendaraan bermotor memiliki roda, dan biasanya berjalan di atas jalanan. Jenis-jenis kendaraan bermotor dapat bermacam-macam, mulai dari mobilbussepeda motorkendaraan off-roadtruk ringan, sampai truk berat. Klasifikasi kendaraan bermotor ini bervariasi tergantung masing-masing negara. ISO 3833:1977 adalah standar untuk tipe dan definisi kendaraan darat.
Berdasarkan UU No. 14 tahun 1992 yang dimaksud dengan peralatan teknik dapat berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan. Pengertian kata berada dalam ketentuan ini adalah terpasang pada tempat sesuai dengan fungsinya. Termasuk dalam pengertian kendaraan bermotor adalah kereta gandengan atau kereta tempelan yang dirangkaikan dengan kendaraan bermotor sebagai penariknya.
Sampai tahun 2010, ada lebih dari 1 miliar kendaraan bermotor di seluruh dunia, tidak termasuk kendaraan off-road dan kendaraan berat. Kepemilikan kendaraan per kapita global adalah 148 kendaraan beroperasi tiap 1000 orang. Amerika Serikat adalah negara yang memiliki jumlah kendaraan bermotor terbanyak di dunia, dengan 239,8 juta kendaraan tahun 2010. Kepemilikan kendaraan per kapita di Amerika Serikat juga tertinggi di dunia, yaitu 769 kendaraan per 1000 penduduk. Republik Rakyat Tiongkok mempunyai jumlah kendaraan terbanyak kedua di dunia, dengan jumlah 78 juta unit dan sejak 2009 juga menjadi pasar kendaraan terbesar di dunia. Pada tahun 2011, 80 juta mobil dan kendaraan komersial diproduksi di seluruh dunia, 18,4 juta unit diantaranya diproduksi di Cina.



2.2 Penelitian Relevan
Penelitian ini mengenai berapa banyak siswa yang lebih memilih untuk mengendarai kendaraan bermotor milik pribadi dibanding menggunakan jasa transportasi umum ke sekolah. Berdasarkan eksplorasi peneliti, ditemukan tulisan yang berkaitan dengan hal ini.
Yang pertama adalah penelitian dari Uus Rusdiana yang berjudul “ Pengaruh Kendaraan Bermotor Bagi Pelajar Terhadap Prestasi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak adanya kendaraan bermotor ke sekolah dan untuk mengetahui apakah dengan adanya penggunaan kendaraan bermotor memengaruhi prestasi siswa atau tidak.
Adapun perbedaan penelitian yang dilaksanakan peneliti dengan kedua penelitian yang relevan tersebut adalah penelitian yang dilaksanakan menekankan pada bagaimana pengaruh kendaraan bermotor ke sekolah terhadap siswa terutama dalam hal prestasi siswa . Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskripsi yang dikembangkan..
           
2.3 Kerangka Berpikir

Text Box: Kendaraan Bermotor
 










 

BAB III
Metodologi Penelitian

3.1 Waktu dan Tempat
            3.1.1    Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakuakan pada tanggal 29 Januari 2019 sampai dengan 31 Januari 2019
            3.1.2    Tempat Penelitian
                        Penelitian dilakuakan di SMA Tarakanita Gading Serpong

3.2  Populasi dan Sampel
            3.2.1    Populasi Penelitian
Murid kelas 11 SMA Tarakanita Gading Serpong tahun pembelajaran 2018-2019
            3.2.1    Sampel Penelitian
15 Murid kelas XI IPS 1 SMA Tarakanita Gading Serpong tahun pembelajaran 2018-2019
15 murid kelas XI IPS 2 SMA Tarakanita Gading Serpong tahun pembelajaran 2018-2019
3.3  Metode dan Teknik
            3.3.1    Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dimana penelitian ini menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati
            3.3.2    Teknik Penelitian
                        Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara.





BAB IV
PEMBAHASAN

4.1  Pembahasan Pertanyaan
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang kami tanyakan dalam kegiatan wawancara
yang kami lakukan inilah hasil jawaban para siswa.

1.      Apakah anda pernah membawa kendaraan bermotor ke sekolah?
·         Prosentase siswa yang membawa kendaraan bermotor adalah yang kami didapatkan dalam kegiatan wawancara yang kami lakukan terdapat sebanyak 55% prosentase siswa yang membawa kendaraan bermotor ke sekolah dan 45% siswa yang tidak membawa kendaraan bermotor.

2.      Seberapa seringkah anda membawa kendaraan bermotor ke sekolah?
·         Total siswa yang sering menggunakan atau mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah sebesar 94,2% sedangkan total prosentase siswa yang jarang mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah terdapat sejumlah 5,8%.

3.      Apakah alasan anda menggunakan kendaraan bermotor ?
·         Banyak dari siswa yang merupakan sampel yang kami pilih menjawab pertanyaan di atas dengan alasan kenyamanan dalam arti mereka bebas menentukan kapan mereka ingin berangkat dan pulang dari sekolah, dengan jumlah 85% siswa. Sementara alasan yang lain yaitu biaya. Menurut narasumber, biaya menggunkan kendaraan pribadi ke sekolah lebih murah daripada menggunakan kendaraan umum seperti ojek online. Siswa yang memiliki pendapat seperti yang disebutkan terdapat sebanyak 15%.





4.      Apakah kalian yang membawa kendaraan, memiliki SIM?
·         Total siswa yang membawa kendaraan tetapi tidak memiliki SIM, kami mendapatkan sebanyak 89%  sedangkan yang memiliki SIM kami dapatkan sejumlah 11%.

5.      Apa anda pernah terkena macet yang membuat anda telat masuk ?
·         Tidak banyak siswa yang terlambat masuk sekolah dengan alasan macet, kami temukan sebanyak 5,6%. Banyak siswa yang tidak terlamabat kami dapatkan sebanyak 94,4%. Mereka menyesuaikan dengan jadwal sekolah.


4.2  Pembahasan Rumusan Masalah
           
            Kami akan membahas rumusan masalah yang kami rumuskan sesuai dengan jawaban dari para narasumber yang kami tentukan.
            Prosentase siswa yang membawa kendaraan bermotor ke sekolah yang kami dapatkan dengan jumlah yang lebih banyak daripada murid yang tidak membawa kendaraan bermotor yaitu sebanyak 55%. Fakta ini membuktikan bahwa para siswa lebih memilih membawa kendaraan.

Banyak siswa kelas XI yang memilih kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum seperti ojek online. Mereka lebih memilih kendaraan pribadi ke sekolah kan alasan kenyaman, dimana para narasumber dapat menentukan sendiri waktu untuk berangkat dan juga pulang dari sekolah. Tidak hanya alasan kenyamanan yang diberikan narasumber, ada juga dianatara mereka yang berpendapat bahwa alasan mereka lebih mnggunakan kendaraan pribadi adalah alasan biaya. Mereka berpendapat bahwa biaya yang digunakan lebih murah dibandingkan naik kendaraan umum yaitu ojek online.

           
Kami juga mensurvei bahwa banyak juga siswa yang hanya membawa kendaraan saja tanpa memikirkan bahwa mereka tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Kami mendapatkan prosentase sebamyak 89% siswa yang tidak memiliki SIM tetapi membawa kendaraan bermotor. Ini dapat membahayakan para siswa karena mereka dapat terkena tilang sesuai dengan peraturan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas pasal 77 ayat 1 diungkapkan bahwa, “setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sesuai dengan kendaraan yang dikemudikan”.
           
                       



                                                                                                                                     

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Dari hasil penelitian yang kami lakukan di SMA Tarakanita Gading Serpong dengan menggunakan teknik wawancara, kami dapat menyimpulkan bahwa banyak murid yang lebih menggunakan kendaraan bermotor daripada yang tidak yaitu sebesar 55%. Ini membuktikan bahwa membawa kendaraan pribadi lebih nyaman karena mereka dapat menentukan kapan mereka harus berangkat dan juga pulang dari sekolah. Dengan menggunakan kendaraan pribadi, para murid juga dapat menghemat biaya mereka. Tetapi para siswa juga haru mematuhi peraturan yang ada yaitu pelajar atau orang yang belum berumur 17 tahun tudak boleh mengendarai kendaraan bermotor. Sekolah juga seharusnya memerhatikan hal tersebut demi keselamatan para murid,.

5.2 Saran
             Saran kami bagi sekolah adalah agar sekolah dapat memantau para murid dan juga menertibkan mereka yang tidak memiliki SIM agar mereka dapat terselamatkan dari bahaya.
           



DAFTAR PUSTAKA





Baca juga:

soal-pilihan-ganda-karya-ilmiah

proposal-kegiatan

resensi-tears-in-heaven-angelia-caroline