Kategori

2018/04/18

Legenda Desa Medang

LEGENDA DESA MEDANG


sumber: pixabay.com

            Pada zaman dahulu kala di sebuah desa , terdapat suatu kerajaan yang bernama Kerajaan Watugaluh. Dalam kerajaan itu tinggalah seorang raja yang bernama Sri Kartadisertai sang ratu, dan kedua anaknya yakni Pangeran Sri Sanjaya, dan Sri Wongosari beserta istri mereka masing-masing dan prajurit-prajurit nya. Merekasangat terkenal dikalangan masyarakat desa tersebut, karena kebaikan mereka seperti  ramah , peduli , tidak sombong , dan mau berbagi kepada masyarakat sekitar. Ini semua berkat didikan Raja Sri Karta yang bijaksana dan berhasil mendidik kedua anaknya.
            Pada suatu saat Raja Sri Karta jatuh sakit. Raja tersebut mengidap penyakit yang sangat parah dan langkasehingga kondisi nya tidak memungkin kan untuk banyak beraktivitas seperti biasa. Kondisi kesehatan sang raja terus kembali menurun.Ratu punmenjadi sangat panik. Ia memutuskan untuk memanggil seorang tabib dengan upaya menyebuhkan sang raja. Namun sayangnya tabib tersebuttak bisa berkata sepatah katapun tentang penyakit sang raja ini.
   “ Tabib , mengapa engkau diam saja? Tolong katakan kepada saya , penyakit apa lagi yang baginda derita. Apakah dia masih dapat bertahan ? Apakah penyakit baginda masih dapat disembuhkan ? Tolong jelaskan kepada saya Tabib! Tolong bantulah saya”kata Ratu dengan panik kepada sang tabib. Namun sang tabib tetap diam dan tidak bisa berkata apapun tentang penyakit dan kesembuhan sang raja.
               Ratu dan kedua anaknya, yakni Pangeran Sri Sanjaya dan Sri Wongosari pun memanggil tabib-tabib terkenal lainnya. Bahkan mereka memanggil tabib yang berasal dari luar desa untuk menyembuhkan penyakit Raja Sri Karta. Namun usaha mereka tak membuahkan hasil apapun, dengan kata lain sia-sia.
            Keadaan Raja Sri Karta kembali menurun jauh dan membuatnya berpikir untuk memanggilistri dan kedua anaknya agar berkumpul dan membicarakan sesuatu hal. Raja Sri Karta pun berkata kepada kedua anaknyabahwa di dalam hutan terpelosok di tengah Kerajaan Watugaluh, terdapat tempat dimana ia dulunya menyimpan harta. Harta tersebut ingin ia wariskan kepada kedua putranya.Raja Sri Karta berpesan untuk membagi hasil warisannya dengan rata.
              Harta warisan Raja Sri Karta berada didalam sumur yang berada di suatu goa tersembunyi di dalam hutan tersebut. Hutan itu terkenal sangat angker yang dulunya digunakan untuk membuang jasad orang yang telah dihukum mati oleh pemerintahan terdahulu. Hutan itu dikenal dengan ‘Hutan Kematian'.
Tak lama kemudian, Raja Sri Karta pun meninggal akibat penyakit langka yang dideritanya. Setelah sang Raja meninggal, sifat kedua putranya berubah drastis. Kini mereka memiliki sudut pandang yang serakah dan haus akan harta. Mereka egois dan meningkatkan pajak desa dengan harga yang tidak masuk akal. Mereka berdua pun mulai memperebutkan harta. Inilah penyebab dan awal mulanya terjadi perang antar saudara.
       Seiring berjalannya waktu, Ratu pun wafat termakan oleh usia. Keadaan semakin memanas,kedua Pangeran semakin menginginkan harta karun peninggalan sang Raja. Bahkan, harta warisan sang Raja pun kini dijadikan taruhan oleh kedua putranya. Barangsiapa yang berhasil mendapatkan harta tersebut, ialah yang berhak untuk memegang kendali atas Kerajaan Watugaluh ini.
             Pangeran Sri Sanjaya dan Sri Wongosari saling bertarungyang untuk mendapatkan harta warisan yang berada di dalam Hutan Kematian tersebut. Istri Pangeran Sri Sanjaya pun mendukung suaminya dengan berkata“Saya doakan semoga mas mendapatkan harta karun tersebut. Jika kita sudah mendapatkan hartakarun sudah sangat yakin kita dapat menjual nya dan hidup kita semakin kaya raya”.
            Di sisi lain, istri Pangeran Sri Wongosari bisa dikatakan tak mau kalah liciknya. Diam-diam dan tanpa sepengetahuan siapapun terkecuali suaminya, istri Pangeran Sri Wongosarimenaruh racun di atas minuman Pangeran Sri Sanjaya. Namun kesalahan besar dibuatnya. Yang meminum racun tersebut bukanlah Pangeran Sri Sanjaya, melainkan istri Pangeran Sri Sanjaya.
            Pangeran Sri Sanjaya marah besar dan mengamuk. Ia berjanji pada dirinya bahwa ia akan membalas dendam dan membunuh istri dan Pangeran Sri Wongosari. Awalnya ia berhasil membunuh istri Pangeran Wongosari dalam sekejap. Kini kedua pangeran pun tak bisa mengendalikan diri dan terkontrol oleh panasnya emosi masing-masing.
            Kerajaan Watugaluh kini terbagi menjadi dua, yakni Watugaluh Timur dan Watugaluh Barat. Kedua blok barat dan timur mempersiapkan prajuritnya dengan matang untuk menghadapi peperangan yang entah kapan akan terjadi. Mereka membentuk benteng pertahanan yang sangat besar. Hutan Kematian yang berada di tengah menjadi pemisah terbesar mereka.
           Hari itu pun tiba, dimana kedua Pangeran memutuskan untuk memperebutkan harta warisan itu. Kedua pangeran memulai perjalanan dari bloknya masing-masing dengan membawa prajurit dalam hitungan banyak. Mereka melewati hutan yang angker dengan pepohonan yang menjulang tinggi. Burung gagak banyak beterbangan. Hingga akhirnya mereka bertemu di tengah hutan dimana goa tersebut berada.

 Akhirnya ditengah hutan mereka berperang dan terjadi pertumpahan darah. Pangeran Sri Sanjaya menang. Dengan tidak sabar dan rasa ingin tahu yang besar sebenarnya apa isi harta karun tersebut, ia segera memasuki goa dan mencari harta karun itu. Setelah menemukan sebuah kotak ia segera membuka kotak tersebut .dan kotak itupun berhasil terbuka. Sambil menutup mata agar setelah melihat isi harta karun itu ia terkejut, ia membuka kotak perlahan-lahan tapi pasti, cahaya memancar dari dalam kotak, pangeran sri sanjayalangsung melihat dan sangat terkejut dan sangat heran dengan apa yang ada di dalam kotak itu. Isi kotak itu adalah sebuah cermin dan selembar kertas yang betuliskan “ quotes, kayak yang di kungfu panda. Pokoknya keberhasilan berasal dari diri sendiri” raja 2 kecewa dan sangat kesal dengan harta karun yang tidak sesuai harapan yang ia inginkan.

Tempat itu menjadi bersejarah, karena adanya medan perang, tempat itu dinamai MEDANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar