Kategori

2018/08/23

Paragraf Narasi

1.       Mengenali karakteristik paragraph narasi
Narasi adalah cerita. Cerita ini didasarkan atas urutan kejadian atau peristiwa. Narasi dapat bersifat fakta atau fiksi (cerita rekaan). Narasi yang berisi fakta, antara lain biografi dan autobiografi, sedangkan yang berupa fiksi di antaranya cerpen dan novel.
Di bawah ini contoh paragraph narasi. Perhatikan dan cermatilah karakteristiknya!

Sekitar tahun 1977, Chrisye baru memulai karir solonya. Nampaknya bintang keberuntungan sedang bersinar terang karena dalam waktu singkat namanya langsung meroket sebagai vokalis andal saat menembangkan lagu karya James F. Sundah yang berjudul Lilin-lilin Kecil. Di saat yang sama ia juga memenangkan ajang "Lomba Karya Cipta Lagu Remaja Prambors" (LCLR). Hebatnya lagi, sepanjang kurun era 1980-an hingga memasuki tahun 2000, nama Chrisye tak pernah tenggelam. Hampir semua album yang dirilisnya selalu disambut baik di industri musik Indonesia.
Sejak 31 Juli 2005, Chrisye harus dirawat di rumah sakit di Singapura karena mengidap Kanker Paru-Paru. Chrisye meninggal dunia pada tanggal 30 Maret 2007 pukul 04.08 pagi di Jakarta akibat Kanker Paru-Paru yang dideritanya dan dimakamkan di TPU Jeruk Purut.


2.       Mengidentifikasi struktur paragraph narasi
Struktur paragraph naratif dapat diamati dalam satu kerangka keseluruhan wacana narasi.

Chase berkhianat! Tak kuduga ia mengkhianati kami setelah aku membebaskannya dari tawanan dengan tebusan Porsche 911 GT2. Kaki indahnya masih kulihat berlari ke arah Porsche itu sambil membawa koper barang bukti dan segera melesat ke jalanan Palm Harbor yang sibuk.

www.pixabay.com

Aku tak boleh membiarkannya lolos begitu saja. Hasil penyamaran enam bulan bisa sia-sia kalau barang bukti itu lolos. Aku segera menyambar kunci mobil dan mengejarnya. Sial, Lamborghini Gallardo yang sedang kupakai ini bukan mobil terbaikku untuk mengejar Porsche full modifikasi itu. Top speed-nya tidak setinggi Pagani Zonda F milikku, tapi aku agak lega karena hentakan akselerasi Gallardo termasuk yang terbaik di kelasnya.

Porsche cokelat metalik itu masih terlihat di ujung tikungan jalan. Nitrous Oxide kuaktifkan. Kecepatan melonjak ke 230 km/h dalam sekejap. Di sudut sebelum ia masuk highway, kuhajar ekornya dengan telak! Satu pukulan lagi, Chase habis. Asap hitam mulai mengepul dari mesinnya. Mungkin girboksnya kena. Sialnya, sirene polisi meraung-raung mendekat. Tiga mobil SUV terkuat polisi mengejarku.

Ah, bukan situasi yang menguntungkan untuk mengejar buruan. Aku mesti disibukkan oleh SUV yang berusaha menghentikanku. Sementara Chase masih leluasa melesat di jalan raya Palm Harbor yang luas. Aku putuskan tetap jaga jarak sambil sesekali menghindar dari serempetan mobil polisi. Aku menunggu sistem NOS terisi kembali. Kulirik speedometer, 316 km/h. Tinggal tunggu waktu Chase, cepat atau lambat kau kuhabisi…

Kedipan Global Positioning System (GPS) di sebelah kiri tongkat persneling memberitahu setengah kilo lagi ada exit highway dan masuk kota kembali. Aku berhitung. Chase kemungkinan besar akan memilih masuk kota dan tetap bertahan di Palm Harbor daripada lurus menuju kota Port Crescent. Jalanan Port Crescent yang sempit dan berliku adalah makanan empuk Gallardo. Porsche sama sekali bukan tandingan Gallardo di jalan berkelok-kelok yang butuh torsi besar di RPM rendah itu.

Jadi aku setengah berjudi berencana akan menghentikan Chase di exit itu. Kalau ternyata perhitunganku salah, aku akan kehilangan banyak jarak dengannya. Nitro Oxide kuaktifkan. Polisi segera tertinggal jauh di belakang. Tikungan sudah terlihat. Gallardo abu-abu ber-vynil bunga teratai ungu itu hanya berjarak 5 meter di belakang Porsche.

Di titik yang menentukan itu, dengan sigap aku memotong ke kiri. Porsche hanya terlambat sepersepuluh detik untuk menyadari kalau gerakannya telah ditebak. Terlalu terlambat untuk banting stir ke kanan kembali masuk ke highway. Ia akan terpojok di sisi kanan tikungan. Aku menoleh, kulihat wanita pemilik mata cantik itu pucat pasi. Panik. Saatnya mengakhiri. Kutarik handbrake, dan Gallardo menghajar sisi depan Porsche! Brak!! Chase habis. Misi undercover selesai.

Dikutip dari http://blog.galihsatria.com/category/cermin-cerita-mini/

Berdasarkan model wacana narasi di atas, penjelasan struktur paragraph naratif sebagai berikut.
-          Pengenalan merupakan paragraph pembuka wacana narasi. Pada bagian ini berisi siapa yang diceritakan (waho), apa isi cerita (what), kapan cerita terjadi (when), dan di mana berlangsungnya cerita tersebut (where).
-          Konflik merupakan paragraph naratif yang berisi permasalahan yang akan diceritakan pada bagian paragraph-paragraf yang mengikutinya.
-          Rangkaian peristiwa dalam rangkaian waktu berisi reaksi tokoh-tokoh terhadap konflik yang telah diutarakan sebelumnya. Pada bagian ini disajikan dalam susunan paragraph-paragraf sesuai urutan peristiwa dalam urutan waktu termasuk di dalamnya penceritaan tentang tindakan-tindakan dan pikiran tokoh.
-          Penyelesaian merupakan paragraph naratif yang berisi selesaian konflik. Pada bagian akhir wacana narasi terdapat juga amanat berupa pesan.

3.       Menggunakan kalimat majemuk


4.       Mengembangkan kerangka dari sebuah topic menjadi paragraph naratif (dengan memperhatikan kronologi waktu dan peristiwa) dengan menggunakan kalimat majemuk bertingkat


5.       Menyunting paragraph naratif yang ditulis teman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar