1.
Mengenali karakteristik paragraph narasi
Narasi adalah cerita. Cerita ini didasarkan atas
urutan kejadian atau peristiwa. Narasi dapat bersifat fakta atau fiksi (cerita
rekaan). Narasi yang berisi fakta, antara lain biografi dan autobiografi,
sedangkan yang berupa fiksi di antaranya cerpen dan novel.
Di bawah ini contoh paragraph narasi. Perhatikan dan
cermatilah karakteristiknya!
Sekitar tahun 1977, Chrisye baru memulai karir solonya. Nampaknya bintang keberuntungan sedang bersinar terang karena dalam waktu singkat namanya langsung meroket sebagai vokalis andal saat menembangkan lagu karya James F. Sundah yang berjudul Lilin-lilin Kecil. Di saat yang sama ia juga memenangkan ajang "Lomba Karya Cipta Lagu Remaja Prambors" (LCLR). Hebatnya lagi, sepanjang kurun era 1980-an hingga memasuki tahun 2000, nama Chrisye tak pernah tenggelam. Hampir semua album yang dirilisnya selalu disambut baik di industri musik Indonesia.
Sejak 31 Juli 2005, Chrisye harus dirawat di rumah sakit di Singapura karena mengidap Kanker Paru-Paru. Chrisye meninggal dunia pada tanggal 30 Maret 2007 pukul 04.08 pagi di Jakarta akibat Kanker Paru-Paru yang dideritanya dan dimakamkan di TPU Jeruk Purut.
2.
Mengidentifikasi struktur paragraph narasi
Struktur paragraph naratif dapat diamati dalam satu
kerangka keseluruhan wacana narasi.
Chase berkhianat! Tak kuduga
ia mengkhianati kami setelah aku membebaskannya dari tawanan dengan tebusan
Porsche 911 GT2. Kaki indahnya masih kulihat berlari ke arah Porsche itu sambil
membawa koper barang bukti dan segera melesat ke jalanan Palm Harbor yang
sibuk.
www.pixabay.com |
Aku tak boleh membiarkannya
lolos begitu saja. Hasil penyamaran enam bulan bisa sia-sia kalau barang bukti
itu lolos. Aku segera menyambar kunci mobil dan mengejarnya. Sial, Lamborghini
Gallardo yang sedang kupakai ini bukan mobil terbaikku untuk mengejar Porsche
full modifikasi itu. Top speed-nya tidak setinggi Pagani Zonda F milikku, tapi
aku agak lega karena hentakan akselerasi Gallardo termasuk yang terbaik di
kelasnya.
Porsche cokelat metalik itu
masih terlihat di ujung tikungan jalan. Nitrous Oxide kuaktifkan.
Kecepatan melonjak ke 230 km/h dalam sekejap. Di sudut sebelum ia masuk highway,
kuhajar ekornya dengan telak! Satu pukulan lagi, Chase habis. Asap hitam mulai
mengepul dari mesinnya. Mungkin girboksnya kena. Sialnya, sirene polisi
meraung-raung mendekat. Tiga mobil SUV terkuat polisi mengejarku.
Ah, bukan situasi yang
menguntungkan untuk mengejar buruan. Aku mesti disibukkan oleh SUV yang
berusaha menghentikanku. Sementara Chase masih leluasa melesat di jalan raya
Palm Harbor yang luas. Aku putuskan tetap jaga jarak sambil sesekali menghindar
dari serempetan mobil polisi. Aku menunggu sistem NOS terisi kembali. Kulirik
speedometer, 316 km/h. Tinggal tunggu waktu Chase, cepat atau lambat kau
kuhabisi…
Kedipan Global Positioning
System (GPS) di sebelah kiri tongkat persneling memberitahu setengah kilo
lagi ada exit highway dan masuk kota kembali. Aku berhitung. Chase
kemungkinan besar akan memilih masuk kota dan tetap bertahan di Palm Harbor
daripada lurus menuju kota Port Crescent. Jalanan Port Crescent yang sempit dan
berliku adalah makanan empuk Gallardo. Porsche sama sekali bukan tandingan
Gallardo di jalan berkelok-kelok yang butuh torsi besar di RPM rendah itu.
Jadi aku setengah berjudi
berencana akan menghentikan Chase di exit itu. Kalau ternyata
perhitunganku salah, aku akan kehilangan banyak jarak dengannya. Nitro
Oxide kuaktifkan. Polisi segera tertinggal jauh di belakang. Tikungan sudah
terlihat. Gallardo abu-abu ber-vynil bunga teratai ungu itu hanya
berjarak 5 meter di belakang Porsche.
Di titik yang menentukan itu,
dengan sigap aku memotong ke kiri. Porsche hanya terlambat sepersepuluh detik
untuk menyadari kalau gerakannya telah ditebak. Terlalu terlambat untuk banting
stir ke kanan kembali masuk ke highway. Ia akan terpojok di sisi kanan
tikungan. Aku menoleh, kulihat wanita pemilik mata cantik itu pucat pasi.
Panik. Saatnya mengakhiri. Kutarik handbrake, dan Gallardo menghajar
sisi depan Porsche! Brak!! Chase habis. Misi undercover selesai.
Dikutip dari http://blog.galihsatria.com/category/cermin-cerita-mini/
Berdasarkan model wacana narasi di
atas, penjelasan struktur paragraph naratif sebagai berikut.
-
Pengenalan merupakan paragraph pembuka wacana
narasi. Pada bagian ini berisi siapa yang diceritakan (waho), apa isi cerita
(what), kapan cerita terjadi (when), dan di mana berlangsungnya cerita tersebut
(where).
-
Konflik merupakan paragraph naratif yang berisi
permasalahan yang akan diceritakan pada bagian paragraph-paragraf yang
mengikutinya.
-
Rangkaian peristiwa dalam rangkaian waktu berisi
reaksi tokoh-tokoh terhadap konflik yang telah diutarakan sebelumnya. Pada
bagian ini disajikan dalam susunan paragraph-paragraf sesuai urutan peristiwa
dalam urutan waktu termasuk di dalamnya penceritaan tentang tindakan-tindakan
dan pikiran tokoh.
-
Penyelesaian merupakan paragraph naratif yang
berisi selesaian konflik. Pada bagian akhir wacana narasi terdapat juga amanat
berupa pesan.
3.
Menggunakan kalimat majemuk
4.
Mengembangkan kerangka dari sebuah topic menjadi
paragraph naratif (dengan memperhatikan kronologi waktu dan peristiwa) dengan
menggunakan kalimat majemuk bertingkat
5.
Menyunting paragraph naratif yang ditulis teman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar