DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka atau bibliografi
adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan
penerbitan lain yang mempunyai pertalian dengan karangan yang telah disusun.
Daftar pustaka berfungsi sebagai sumber informasi bagi seseorang
peneliti/penulis agar hasil tulisannya dapat dipertanggungjawabkan.
Syarat umum penulisan daftar
pustaka:
1.
Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir
tulisan.
2.
Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
3.
Nama penulis diurutkan menurut abjad setelah nama
pengarang dibalik.
4.
Tiap sumber bacaan diketik dengan jarak satu
spasi.
5.
Jarak antar sumber bacaan yang satu dengan yang
lainnya dua spasi.
Syarat khusus penulisan daftar
pustaka:
1.
Nama pengarang
a. Penulisan
nama pengarang dari buku dengan 1 orang pengarang.
-
Nama keluarga ditulis sebelum nama kecil atau
inisial. (untuk memudahkan penyusunan secara alfabetis)
Anwar, Chairil. 1986. Aku
Ini Binatang Jalang. Jakarta: PT Gramedia.
-
Jika buku disusun oleh sebuah komisi/lembaga,
nama komisi/lembaga dipakai untuk menggantikan nama pengarang.
Departemen Pendidikan dan Kebudayan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
-
Jika tidak ada nama pengarang, urutan dimulai
dari judul buku.
b. Penulisan
nama pengarang dari buku dengan dua atau tiga pengarang
-
Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik.
Ketentuan lain sama dengan bagian a.
-
Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yang
tercantum dalam halaman judul buku dan tidak boleh ada perubahan urutan.
Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
c. Penulisan
nama pengarang dari buku dengan banyak pengarang.
-
Hanya nama pertama yang dicantumkan dengan
susunan terbalik.
-
Nama-nama pengarang yang lainnya dituliskan
dengan singkatan dkk.
Dawud, dkk. Bahasa dan
Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.
2.
Tahun terbit
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang dipisahkan
dengan tanda titik (.).
3.
Judul buku
Judul buku digarisbawahi atau dicetak miring. Setiap
huruf awal kata dalam judul diketik dengan huruf capital, kecuali kata depan
dan konjungsi.
Contoh judul buku:
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Kelas 2.
4.
Tempat terbit
Tempat terbit ditulis sesudah judul buku, dipisahkan
dengan tanda titik dua (:).
5.
Penerbit
Nama penerbit ditulis sesudah tempat terbit dipisahkan
dengan tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan titik.
6.
Penulisan daftar pustaka dari buku yang terdiri
atas dua jilid atau lebih.
a. Angka
jilid ditempatkan sesudah judul dipisahkan dengan sebuah titik.
b. Tulisan
jilid disingkat Jil. Atau Jld..
Contoh:
Soekmono, R. 1973. Pengantar
Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jil. 2. Yogyakarta: Kanisius.
7.
Penulisan data pustaka dari sebuah buku
terjemahan
a. Nama
pengarang asli diurutkan dalam daftar urutan alfabetis.
b. Keterangan
penerjemah ditempatkan sesudah judul buku dipisahkan dengan tanda koma.
Contoh:
Multatuli. 1972. Max
Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin.
Jakarta: Jambatan
8.
Data pustaka dari srtikel majalah
a. Judul
artikel dan judul majalah diapit oleh tanda petik.
b. Tidak
ada tempat publikasi dan penerbit, tapi dicantumkan nomor, tanggal, dan
halaman.
Contoh:
Solihin, Burhan, dkk. “Selamat Datang di Surga Nirkabel”. Tempo. Edisi 4-10 April 2005, hal
90-91.
9.
Artikel dari Harian
Tanda titik dipakai sesudah nama pengarang/penulis,
selanjutnya menggunakan tanda koma sebagai pemisah.
Contoh:
Pramudianto. “Penderita dan
Pemulihan Nias”. Dalam Kompas,
2 April 2005, hal 46.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar