CATATAN KAKI
Catatan kaki atau footnote adalah
keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman
karangan yang bersangkutan.
Syarat penulisan catatan kaki:
1. Pengarang
a. nama
pengarang dicantumkan sesuai urutan biasa, pada penunjukkan yang kedua dan
selanjutnya cukup dipergunakan nama singkat.
b. bila
terdiri dari dua atau tiga pengarang, semuanya dicantumkan, sedangkan lebih
dari 3 orang cukup nama pertama yang dicantumkan. Nama yang lain digantikan
dengan singkatan dkk.
c. penunjukan
kepada sebuah kumpulan sama dengan no (a) dan (b) ditambah singkatan ed.
(editor) di belakang nama penyunting dan dipisahkan dengan tanda koma.
d. jika
tidak ada pengarang/editor, langsung dimulai dengan judul.
2. Judul
a. semua
judul mengikuti peraturan yang sama dengan daftar pustaka.
b. sesudah
catatan kaki pertama, penyebutan sumber yang sama digantikan dengan Ibid.,
Op.cit., Loc.cit..
c. sesudah
penunjukan pertama sebuah artikel dalam majalah atau harian, maka selanjutnya
cukup dipergunakan judul majalah atau harian tanpa judul artikel.
3. Data publikasi
a. tempat
dan tahun penerbitan dicantumkan pada referensi pertama dan ditempatkan dalam
tanda kurung dan dipisahkan dengan tanda koma, misalnya (Jakarta, 2005).
b. majalah
harus dicantumkan nomor jilid dan nomor halaman, tanggal, bulan dan tahun.
Semua keterangan dapat ditempatkan dalam kurung.
c. data
publikasi sebuah harian terdiri dari hari, tanggal, bulan, tahun, dan nomor
halaman. Penanggalan tidak ditempatkan dalam kurung.
Contoh:
………………………………………………….1) ……………
……………………………………………………………. 2) ..
……………………………………..3).......................................………………………………………………………………..4)……………………….
1) Chairil Anwar, Aku
Ini Binatang Jalang (Jakarta, 1986), hal.90
2) Ibid., hal.
112
3) Pramudianto,
“Penderitaan dan Pemulihan Nias”, Kompas,
2 April 2005, hal.46
4) Loc. Cit.,
hal. 151
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar