Teks Biografi
1. Biografi merupakan karya nonfiksi
yang berisi kisah nyata seorang tokoh dan ditulis oleh orang lain. Pada umumnya,
tokoh merupakan orang yang memiliki keistimewaan, prestasi, dan berperan besar
dalam kehidupan, baik masih maupun sudah meninggal dunia.
2. Teks biografi terdiri atas tiga unsure
penting, yaitu tokoh, latar, dan alur.
a.
Tokoh
merupakan orang yang diceritakan dengan penggambaran karakter dan sifatnya.
b. Latar
merupakan keterangan tempat, waktu, dan suasana yang dialami tokoh dalam menjalani
kehidupan.
c.
Alur
merupakan rangkaian peristiwa yang dilalui tokoh.
3. Keteladanan tokoh dalam teks biografi
dapat diperoleh dengan cara membaca teks, mencatat informasi penting, bertanya
jawab, dan membuat simpulan. Jika dilengkapi dengan bukti tertulis dalam teks,
Anda akan dapat mengungkapkan kembali keteladanan tokoh dengan jelas dan mudah.
4. Menentukan keteladanan tokoh dapat
mempertimbangkan interaksi atau hubungan tokoh secara fisik ataupun mental
dengan lingkungan sekitarnya.
5. Secara fisik, teks biografi terbangun
atas struktur yang khas, yaitu orientasi, rangkaian peristiwa, dan orientasi.
a.
Orientasi
berisi pengenalan tokoh yang mencakup identitas, latar belakang keluarga,
pendidikan, dan awal terjadinya suatu peristiwa.
Contoh:
Pada tanggal 14 Maret 1879 di Kota
Ulm, Wurttemberg, Jerman, lahirlah Albert Einstein dari pasangan Hermann
Eistein dan Pauline Koch. Lelaki Ulm ini merupakan ilmuwan di bidang sains,
tepatnya fisika teoretis yang mengembangkan teori relativitas dan membuatnya
menjadi sangat tersohor. Dari hasil penelitiannya, Albert Einstein menghasilkan
rumus paling terkenal di dunia, yaitu E = mc2. Berkat jasa dan kontribusinya
terhadap ilmu fisika teoretis dan penemuan dalam bidang hukum photoelectric
effect, Albert Einstein mendapatkan hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun
1921.
b.
Rangkaian
peristiwa berisi berisi perjalanan hidup tokoh berupa pencapaian cita-cita,
mengukir prestasi, hingga kegagalan dan kebangkitan tokoh yang disampaikan
secara kronologis.
Contoh:
Pada tahun pertama kuliah di
Singapura, Merry Riana merasakan susahnya hidup di negeri orang hingga harus
meminjam dana beasiswa dari bank pemerintahan Singapura yang harus
dikembalikannya setelah lulus dan bekerja. Namun, jumlah pinjaman tersebut
dirasa sangat minim sehingga Merry harus berhemat habis-habisan setiap hari.
Keadaan tersebut mendorongnya untuk
mencari penghasilan, mulai dari membagikan pamphlet, menjaga toko bunga, hingga
menjadi pelayan hotel. Pada ulang tahunnya yang ke-20 tahun, ia membuat
resolusi untuk memiliki kebebasan financial sebelum usia 30 tahun. Ia menyatakan
bahwa posisi terendah di hidupnya akan selalu membuatnya ingin mewujudkan
impian tersebut.
c.
Reorientasi
berisi penilaian atau penyimpulan penulis terhadap perjalanan hidup tokoh. Bagian
ini bersifat opsional.
Contoh:
Sebelum konstituante, Wakil Presiden
Mohammad Hatta menyatakan bahwa dirinya akan mengundurkan diri jika memang
sudah terbentuk. Ia berpendapat bahwa Negara yang mempunyai cabinet parlementer
sudah cukup membantu peran presiden sehingga kedudukan kepala Negara hanya
dijadikan symbol saja. Maka dari itu, menurut Hatta, jabatan wakil presiden
sudah tidak diperlukan lagi sehingga ia berniat mengundurkan diri tetapi. Tetapi
niat untuk mengundurkan diri tersebut sempat dicegah oleh Presiden Soekarno,
Hatta tetap pada pendiriannya.
6. Teks biografi juga memiliki aspek
kebahasaan yang khas, yaitu menggunakan pronominal jamak ataupun tunggal, verba
tindakan, verba mental, kopula, verba pasif, adjektiva, konjungsi, dan
preposisi untuk menjelaskan dan mendeskripsikan perjalanan hidup tokoh secara
terperinci.
7. Teks biografi dapat disampaikan
kembali secara lisan maupun tertulis dengan memperhatikan kelengkapan informasi
sesuai sumber dan keruntutan peristiwa yang dialami tokoh.
8. Penyampaian secara tertulis harus
memperhatikan kepaduan kalimat dan paragraph, serta penggunaan dan penulisan
ejaan bahasa Indonesia yang benar agar tidak terkesan bertele-tele.
9. Penyampaian secara lisan harus
memperhatikan pelafalan dan intonasi dengan memperhatikan keruntutan peristiwa.
Penyampaian sebaiknya dilakukan dengan cara menghafal untuk melatih ingatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar