Kategori

2019/03/06

Soal Cerpen dan Novel PG

www.pixabay.com

1.      Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!
Seribu hari setelah kematian Jose, di tepi danau yang tenang, sambil memandang angsa berenang-renang, sementara angin melintas perlahan-lehan, Dewi masih terkenang pada wanita itu. Seandainya suatu ketika ia bersua dengan wanita itu, entah di jalanan, entah di pertokoan, entah di pesawat terbang, atau di sebuah pesta yang gemerlapan, pasti ia akan menyapanya. Ia akan mengucapkan terima kasih atas keturutdukacitaannya dulu, meski diam-diam sebetulnya Dewi ingin mengetahui siapa wanita itu sebenarnya.
Tema yang terkandung dalam kutipan cerpen di atas adalah ….
a.       Perselingkuhan                                                                       d. Kesetiaan
b.      Dendam                                                                                  e. Kemarahan
c.       Persahabatan

2.        Bacalah penggalan cerpen berikut!
Indra menjadi duda bukan karena kematian istrinya, melainkan karena perceraian yang didahului pertengkaran seru. Begitu serunya sehingga keluarga Indra dan Nur ikut menengahi pertengkaran itu. Hasilnya berakhir dengan perceraian. Hesty tahu benar perceraian itu Indra yang bersalah, karena mengkhianati perkawinannya.
Sifat Indra dalam penggalan cerpen di atas adalah ….
a.       Teguh pendirian
b.      Pemarah dan pembenci
c.       Pendiam, tapi pendendam
d.      Egois dan tak penyayang
e.       Tidak jujur dan tidak terus terang

3.        Bacalah penggalan cerpen berikut!
Bila seseorang bertanya pekerjaan apa yang saya lakukan, maka saya tak mampu menjawabnya. Wajah saya langsung menjadi merah padam dan tergagap-gagap. Saya cemburu terhadap orang yang bisa mengatakan “Saya tukang batu”.
Watak saya dalam penggalan cerita tersebut adalah ….
a.       Pemalu                                                                                                d. Pembohong
b.      Penakut                                                                                   e. Pemarah
c.       Pendiam

4.        Cermati kutipan cerpen berikut dengan saksama!
www.pixabay.com

 “Ah, merepotkan saja, kau. Bagiku sawah itu tidak memberi hasil pun tidak apa-apa. Hasil sawah yang lalu masih ada padaku. Memang sawahku yang terjual di kampung ini, tapi aku tak pernah ikut mengerjakannya, petanilah yang mengerjakannya” kata Pak Arman.

Amanat yang terdapat dalam kutipan cerpen di atas adalah ….

a.       Jangan memaksakan kehendak
b.      Jangan sombong terhadap apa yang dimiliki
c.       Memberi sedekah pada petani
d.      Bergotong royong demi kepentingan bersama
e.       Mendengarkan nasihat orang

5.        Cermati kutipan cerpen berikut dengan saksama!
“Kamu kenapa, Du?” tanya kakek sedih.
“Maafkan Badu, Kek, tadi Badu makan mangga yang masih kecil-kecil dan akhirnya Badu sakit perut,” kata Badu sambil terisak.
“Sudahlah, Du, lain kali tunggulah sampai mangga itu ranum, baru Badu boleh memetiknya.”

Amanat penggalan cerpen di atas adalah ….
a.       Jangan melawan kepada orang tua
b.      Kita harus menuruti nasihat orang tua
c.       Jangan mencuri
d.      Janganlah memetik mangga sembarangan
e.       Janganlah makan mangga yang masih kecil

6.        Bacalah penggalan cerpen berikut dengan saksama!
Gulungan ombak yang datang dari tengah lautan, setelah sampai di tepi pantai bergulung kembali ke tengah lautan. Takjubnya aku tidak dapat dielakkan karena permainan ombak itu merupakan suatu permainan masa. Bukankah begitu perjalanan zaman tersebut?
Pesan penggalan cerpen tersebut adalah ….
a.       Ombak laut akan kembali ke laut
b.      Gulungan ombak datang dari tengah lautan
c.       Kehidupan itu setiap saat harus berubah sesuai zamannya
d.      Ombak bergulung-gulung ke tengah lautan dielakkan
e.       Takjubnya aku tidak dapat dielakkan oleh ombak

7.        Bacalah penggalan cerita berikut dengan saksama!
  Mereka tak dapat berkata, sesuatu apa, hanya Pak Haji saja yang perlahan-lahan membacakan ayat-ayat Qur'an untuk menenangkan hati Pak Balam dan juga hati mereka semua. Kemudian Pak Balam tiba-tiba memutar kepalanya dan memandang pada Wak Katok, dan sinar matanya berubah jadi kencang, kuat, dan keras. Dia berkata dengan suara gurau:"Karena engkaulah Wak Katok, aku harus menebus dosaku dulu seperti ini..."
Harimau! Harimau!
Nilai agama yang tersirat dalam kutipan cerita tersebut adalah ....
a.       memberikan wasiat sebelum meninggal dunia
b.      membaca ayat suci untuk menenangkan hati
c.       tidak boleh berkata kenceng dan keras-keras
d.      melakukan ibadah ke tanah suci untuk mengakui dosa
e.       menebus dosa dengan cara yang tidak baik

Bacalah penggalan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 16 dan 17!
(1)Begitu tiba di kantor Sontholoyo Airlines di bandara, Pilot Bejo dengan mendadak diberitahu untuk terbang ke Makasar. (2) Sebagai seorang pilot yang bertanggung  jawab, dia bertanya data-data terakhir mengenai pesawat. (3) Dengan nada serampangan bos berkata: “Gitu saja kok ditanyakan, kan sudah ada yang ngurus. (4) Terbang, ya terbang! (5) Demikianlah, dengan nada gemetar dan doa-doa pendek, Pilot Bejo mulai menerbangkan pesawatnya. (6) Sebelum masuk pesawat. Dia sempat melihat sepintas. (7) Semua ban sudah gundul, cat di badan pesawat sudah banyak mengelupas, dan setelah penumpang masuk, dia sempat pula mendengar seorang penumpang yang memaki-maki karena setiap kali bersandar, kursinya selalu rebah.

8.        Pendeskripsian watak tokoh ‘Pilot Bejo’ digambarkan melalui…
a.         penjelasan pengarang dan bentuk fisik tokoh
b.         penjelasan pengarang dan tingkah laku tokoh
c.         pelukisan bentuk fisik tokoh dan tanggapan tokoh lain
d.        pikiran-pikiran tokoh dan tanggapan tokoh lain
e.         penggambaran lingkungan sekitar tokoh dan bentuk fisik tokoh

9.        Tokoh ‘Pilot Bejo’ yang merasa gelisah dan khawatir tergambar dalam kalimat nomor…
a.       (3)
b.      (4)
c.       (5)
d.      (6)
e.       (7)


Soal Puisi PG



www.pixabay.com
1.     Puisi berikut untuk soal nomor 1 dan 2. Simak penggalan puisi berikut!
Pahlawan
………………………………….
Pahlawan…
Jika aku besar nanti
Kuingin ikuti semangat juangmu
Untuk membangun negeri ini

Wahai generasi muda
Bangkitlah engkau dari tidurmu
Ikutlah jejak para pahlawan bangsa
Demi kejayaan nusantara tercinta


     Penggalan puisi di atas menyiratkan makna . . . .


     a. keinginan dan janji penyair
b. kepiluan dan kesedihan penyair
c. keinginan dan kegembiraan penyair
d. kesungguhan dan keputusasaan penyair
e. kebangkitan dan kesedihan penyair

2.    Jika puisi itu dibacakan, nada dalam membaca bait kedua penggalan puisi tersebut yaitu. . . .
a. rendah  

     b. sedang  
    c. tinggi  
    d. lembut       
    e. halus

3.    Baris-baris puisi berikut yang tidak menggambarkan keromantisan adalah . . . .
a. //Kuterpaku dalam diamku/ saat matamu memandangku penuh kehangatan//
b. //kurasa semakin deras aliran darahku/ hingga kuterlena dalam khayalan//
c. //di balik sinar matamu/kutemukan setitik cahaya//
d. //bagai kerikil tajam/ yang menusuk jantungku//
e. // baru terasa/ Cinta butuh kenikmatan//

4.    Cermati puisi berikut!
www.pixabay.com

// Nikmati senja bersama pelangi-Nya//
// menikmati pasir dan ombak manja-Nya//
//nikmat syair lirih-Nya//
//bukankah cinta-Nya sungguh indah//
//menikmati bulir dan bias cinta-Nya//


Isi tersirat  puisi tersebut adalah. . . .


a. Penyair sangat merindukan kekasihnya yang tak kunjung datang
b. Penyair dalam mimpi menemui kekasihnya tanpa kata-kata
c. Seseorang yang dicintai penyair hanya ada dalam angan-angan
d. Seseorang terlalu berlebihan dalam mengekspresikan cinta
e. Penyair sangat merindukan pertemuan dengan Tuhan, kekasihnya

5.    Cermati puisi berikut!


     Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
Lewat perut anak-anak kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup
menahan kesabaran
Lewat gempa bumi yang mengguncang
Deru angin yang meraung-raung kencang
Hujan badai yang melintang-lintang
Adakah kau dengar


    Tema puisi di atas adalah . . . .


     a. Bencana alam yang terjadi di dunia
b. Manusia diingatkan akan datangnya bencana alam
c. Peringatan Tuhan kepada manusia lewat bencana alam yang terjadi
d. Bencana alam dan kemiskinan dunia
e. Berkelakuan baik supaya tidak dilanda bencana

6.    Baris puisi berikut yang menggambarkan terusirnya sebuah kedamaian adalah . . . .
a. /saling bantu, saling kasih/
b. /perang sungguh kejam/
c. /Bergandeng tangan membangun damai/
d. /Bermekaran jiwa-jiwa bahagia/
e. / Di taman damai nan indah/

7.    Judul puisi berikut yang menggambarkan keindahan alam adalah . . . .
a. Pahlawan Tak Dikenal     

     b. Gajah Mada       
     c. Nyanyian Pagi Anak Jalanan
d. Senja di Pantai Kuta         

     e. Indonesia Kemarau

8.    Penggalan puisi berikut ini yang menggambarkan tema religi (keagamaan) adalah . . . .
a. Hidup seperti mimpi
    Laku lakon di layar trekelar
    Aku pemimpi lagi menari
    Sedar siuman bertukar – tukar

b. Aku bertanya
    Tapi pertanyaan-pertanyaanku
    membentur jidad penyair-penyair salon

c. Di pintu-Mu aku mengetuk
    Aku tidak bisa berpaling

       d. Ibunda
    kasihmu tak pernah kemarau

e. dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan


Surat Undangan


YAYASAN TARAKANITA
KANTOR WILAYAH TANGERANG
SMA TARAKANITA GADING SERPONG

Jl. Raya Kelapa Cengkir Tengah No. 1 Sektor 7 Gading Serpong
Tangerang 15810
7 (021) 5473082
 


No.      : 130/A.12/SMA.GS/X/2016                                                           5 Oktober 2015
Hal      : Undangan Edufair Targads 2015

Yth.
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB)
di tempat

Dengan hormat,
Melalui surat ini kami memberitahukan bahwa SMA Tarakanita Gading Serpong akan mengadakan Pameran Pendidikan, yang terbagi menjadi dua kegiatan yaitu Presentasi dan membuka Stand.
Pameran ini bertujuan untuk memberikan informasi perguruan tinggi negeri/swasta dan lembaga konsultan luar negeri kepada siswa dan orangtua agar dapat memilih perguruan tinggi yang tepat dan sesuai dengan minat, bakat serta kemampuan siswa.
Sehubungan dengan kegiatan ini, kami mengundang Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menjadi peserta Presentasi dan Stand Edufair Targads 2015 tanpa dikenai biaya (gratis) yang akan diselenggarakan pada :

            Hari, tanggal   :  Jumat, 11 November 2015 (Presentasi)
   Sabtu, 12 November 2015 (Stand)
            waktu              :  08.00 – 13.00 WIB.
            tempat             : SMA Tarakanita Gading Serpong
                 Jl. Raya Kelapa Cengkir Tengah No. 1 Sektor 7 Gading Serpong
  Tangerang 15810 7 (021) 5473082

Demikian undangan ini kami sampaikan. Semoga dapat diterima dengan baik. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.

Catatan:
Lembar konfirmasi diisi dan dikirimkan melalui fax. (021) 5473082 atau dapat menghubungi Ibu Krisna Hartanti 0813 *******

Hormat kami,



Hy. Shinta Natalini, S.Pd.
Kepala Sekolah

Sistem Pemerintahan Indonesia

Faktor yang Berdampak Negatif  dalam Sistem Pemerintahan di Indonesia


1.        Presiden tidak cukup kuat untuk menjalankan kebijakannya Presiden dipilih langsung oleh rakyat.
Ini membuat posisi presiden kuat dalam arti sulit untuk digulingkan. Namun, di parlemen tidak terdapat partai yang dominan, termasuk partai yang mengusung pemerintah. Ditambah lagi peran legislatif yang besar pasca reformasi ini dalam menentukan banyak kebijakan presiden. Dalam memberhentikan menteri misalnya, presiden sulit untuk memberhentikan menteri karena partai yang “mengutus” menteri tersebut akan menarik dukungannya dari pemerintah dan tentunya akan semakin memperlemah pemerintah. Hal ini membuat presiden sulit mengambil langkah kebijakannya dan mudah di-“setir” oleh partai.

2.       Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat justru di tengah kebebasan demokrasi.
Tingkat kesejahteraan menurun setelah reformasi, yang justru saat itulah dimulainya kebebasan berekspresi, berpendapat, dll. Ini aneh mengingat sebenarnya tujuan dari politik adalah kesejahteraan. Demokrasi atau sistem politik lainnya hanyalah sebuah alat. Begitu pula dengan kebebasan dalam alam demokrasi, hanyalah alat untuk mencapai kesejahteraan.

3.       Tidak berjalannya fungsi partai politik
Fungsi partai politik paling tidak ada tiga: penyalur aspirasi rakyat, pemusatan kepentingan-kepentingan yang sama, dan sarana pendidikan politik masyarakat. Selama ini dapat dikatakan ketiganya tidak berjalan. Partai politik lebih mementingkan kekuasaan daripada aspirasi rakyat. Fungsi partai politik sebagai pemusatan kepentingan-kepentingan yang sama pun tidak berjalan mengingat tidak adanya partai politik yang konsisten dengan ideologinya.

Partai politik sebagai sarana pendidikan politik masyarakat lebih parah. Kita melihat partai mengambil suara dari masyarakat bukan dengan pencerdasan terhadap visi, program partai, atau kaderisasi, melainkan dengan uang, artis, kaos, yang sama sekali tidak mencerdaskan malah membodohi masyarakat.

4.       Ketidakstabilan kepemimpinan nasional
Jika kita cermati, semua pemimpin bangsa ini mulai dari Soekarno sampai Gus Dur, tidak ada yang kepemimpinannya berakhir dengan bahagia. Semua berakhir tragis alias diturunkan. Ini sebenarnya merupakan dampak dari tidak adanya pendidikan politik bagi masyarakat. Budaya masyarakat Indonesia tentang pemimpinnya adalah mengharapkan hadirnya “Ratu Adil” yang akan menyelesaikan semua masalah mereka. Ini bodoh. Masyarakat tidak diajari bagaimana merasionalisasikan harapan-harapan mereka. Mereka tidak diajarkan tentang proses dalam merealisasikan harapan dan tujuan nasional.

Hal ini diperburuk dengan sistem pemilihan pemimpin yang ada sekarang (setelah otonomi), termasuk pemilihan kepala daerah yang menghabiskan biaya yang mahal. Calon pemimpin yang berkualitas namun tidak berduit akan kalah populer dengan calon yang tidak berkualitas namun memiliki uang yang cukup untuk kampanye besar-besaran, memasang foto wajah mereka besar-besar di setiap perempatan. Masyarakat yang tidak terdidik tidak dapat memilih pemimpin berdasarkan value.

5.       Birokrasi yang politis, KKN, dan berbelit-belit
Birokrasi semasa orde baru sangat politis. Setiap PNS itu Korpri dan wadah Korpri adalah Golkar. Jadi sama saja dengan PNS itu Golkar. Ini berbahaya karena birokrasi merupakan wilayah eksekusi kebijakan. Jika birokrasi tidak netral, maka jika suatu saat partai lain yang memegang pucuk kebijakan, maka dia akan sulit dalam menjalankan kebijakannya karena birokrasi yang seharusnya menjalankan kebijakan tersebut memihak pada partai lain. Akibatnya kebijakan tinggal kebijakan dan tidak terlaksana. Lebih parahnya, ini dapat memicu reformasi birokrasi besar-besaran setiap kali ada pergantian kepemimpinan dan tentunya ini bukanlah hal yang baik untuk stabilitas pemerintahan. Maka seharusnya birokrasi itu netral.

Banyak sekali kasus KKN dalam birokrasi. Contoh kecil adalah pungli, suap, dll. Ini menjadi bahaya laten karena menimbulkan ketidakpercayaan yang akut dari masyarakat kepada pemerintah. Selain itu berdampak pula pada iklim investasi. Investor tidak berminat untuk berinvestasi karena adanya kapitalisasi birokrasi. Hal tersebut mendorong pada birokrasi yang tidak rasional. Kinerja menjadi tidak profesional, urusan dipersulit, dsb. Prinsip yang digunakan adalah “jika bisa dipersulit, buat apa dipermudah”.

6.       Banyaknya ancaman separatisme
Misalnya Aceh, Papua, RMS, dll. Ini merupakan dampak dari dianaktirikannya daerah-daerah tersebut semasa orde baru, yang tentunya adalah kesalahan pemerintah dalam “mengurus anak”. Tentunya ini membuat ketahanan nasional Indonesia menjadi lemah, mudah diadu domba, terkurasnya energi bangsa ini, dan mudah dipengaruhi kepentingan asing.

Latihan Majas

Majas atau gaya bahasa yaitu pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.

Majas sering kita jumpai pada puisi-puisi modern. Tetapi juga majas sering digunakan dalam sebuah cerita-cerita sastra atau juga pada pembicaraan dan percakapan sehari-hari. bahkan apabila kita mencermati sebuah berita atau artikel maka tidak jarang kita juga menemukan majas di dalamnya.

Baca juga:

materi+majas

puisi chairil anwar

puisi ws rendra


Sebutkan jenis majas pada kalimat-kalimat di bawah ini!


1.            Perjalanan hidup manusia seperti  sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

2.            Harga tiket masuk Taman Ria itu  Rp 100.000,00 per kepala.

3.            Semua orang di sekolah tidak ada yang menyukai si kikir itu.

4.            Wanita itu tertawa di dalam kesedihan yang dialaminya.

5.            Tak pernah ia lupa memasukkan cermin, sisir, bedak, lipstick ke dalam tasnya.

6.            Baik sehari, dua hari, sebulan bahkan setahun pun aku akan menantimu.

7.            Dua kakak beradik itu tidak pernah akur bagaikan  air dengan minyak.

8.            Diana suka membaca Marga T.

9.            Perjuangan ini hanya setitik air dalam samudera.

10.       Saat berada di dekatmu aku merasakan udara yang sama dengan udara kandang babi.

11.       Saya senang sekali berada di kota kembang ini.

12.       Susan sedih dan kecewa mendengar berita itu.

13.       Ombak berkejar-kejaran di tengah laut.

14.       Sekali aku bilang tidak, berarti memang tidak.
15.       Pembangunan lima tahun telah dilancarkan serentak di ibu kota Negara, ibu kota –ibu kota provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa di seluruh Indonesia.

16.       Keluarga itu sudah merasakan pahit dan manis kehidupan.

17.       Jenazahnya dikebumikan kemarin di TPU Tanah Kusir.

18.       “Rajin sekali kau, tugas dua bulan yang lalu baru dikumpulkan sekarang,” ujar Sonny kepada Adi.

19.       Keringat membanjiri tubuhnya.

20.       Tikus-tikus berdasi itu ditangkap petugas keamanan kemarin malam.
21.       Harga tiket masuk Taman Ria itu  Rp 100.000,00 per kepala.
22.       Semua orang di sekolah tidak ada yang menyukai si kikir itu.
23.       Wanita itu tertawa di dalam kesedihan yang dialaminya.
24.       Tak pernah ia lupa memasukkan cermin, sisir, bedak, lipstick ke dalam tasnya.
25.       Baik sehari, dua hari, sebulan bahkan setahun pun aku akan menantimu.
26.       Dua kakak beradik itu tidak pernah akur bagaikan  air dengan minyak.
27.       Diana suka membaca Marga T.
28.       Perjuangan ini hanya setitik air dalam samudera.
29.       Saya senang sekali berada di kota kembang ini.
30.       Susan sedih dan kecewa mendengar berita itu.