Kategori

2019/01/28

Cerpen Remaja

Kembali ke Basecamp.

www.pixabay.com

            “Basecampmu adalah rumahmu.” Sepenggal kata yang diucapkan belum lama ini kepadaku, mungkin sekitar seminggu yang lalu. Tapi aku yakin akan membekas di hatiku selamanya. Kata yang mengandung makna yang dalam, kata yang mengubah pandanganku mengenai rumah tempatku tinggal bersama keluargaku.Semua ini berawal dari ulahku, yang hanyut oleh emosi tanpa berpikir panjang.

            Aku memang sosok yang introvert, cuek, tidak ingin terikat peraturan, dan egois. Aku punya seorang adik, jujur saja Ia anak yang baik, menyenangkan, dan sering membantuku. Entah mengapa, aku membenci dia. Mungkin karena ayah dan ibu lebih memperhatikannya. Semenjak bapak sering dinas ke luar negeri dan ibu sibuk dengan para pasiennya, mereka seakan-akan menggantungkan nasib adikku ke aku. “Kak, adek dijaga ya, jangan dinakalin.” Kata-kata yang membuatku bosan, yang diulang-ulang tiap kali seperti kaset rusak. Awalnya tugasku ini terasa ringan, karena hanya sekali seminggu. Tapi, semenjak jam terbang ayah dan ibu naik, semua berubah. Aku seakan-akan jadi pelayan adikku sendiri di rumah. Belum lagi ditambah mengerjakan pekerjaan rumah yang menumpuk,  ditambah lagi mencuci mobil. Mungkin aku bukan pelayan lagi. Aku sudah jadi babu.
 
www.pixabay.com
            Keadaan di rumah yang membuatku lelah berpengaruh pada kepribadianku di sekolah.Aku menjadi anak yang emosional dan pemalas.Hampir setiap teman yang mengajakku bicara kusemprot dengan kata-kata pedas, seperti yang kulakukan ke adikku. Sejak aku emosional, makin banyak teman yang menjauhiku, nafsu belajarku pun menurun drastis bagaikan permainanflying-fox.Semakin banyak guru-guru yang membicarakanku karena prestasiku menurun.

Seiring berjalannya waktu, aku merasa hancur lebur. Aku merasa kesepian, tidak ada lagi yang bisa memahamiku dan aku merasa aku ingin membentuk kepribadianku yang baru. Perasaan inilah yang mendasari rencanaku kabur dari rumah. Keesokan harinya, tepat pukul lima, sebelum alarm handphone adikku berbunyi, aku bergegas meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan adikku. Untungnya, semua perlengkapanku sudah kusiapkan malam harinya. Jadi, aku bisa pergi lebih awal.

Pagi itu, aku berencana untuk tidak lagi kembali ke rumah, aku ingin merasakan hidup di jalanan. Tempat dimana aku bisa mencari pribadiku yang baru, teman-temanku yang baru. Matahari mulai menampakkan dirinya, aku pun bersemangat untuk memulai penjelajahanku hari itu. Sering kujumpai anak punk yang tidak karuan, dari yang seumuranku sampai yang lebih tua dariku. Mereka memang tidak sekolah, tapi aku heran mengapa mereka bisa sebahagia itu. Salah satu dari mereka bernama Ujang. Satu-satunya temanku di jalanan yang mau berteman denganku, karena yang lain menganggapku anak kecil. “Kalo gue bisa sekolah mah, gue mau. Sayang bapak gue gapunya duit, udah cerai pula. Habis itu, gue dibuang sama bapak gue. Makanya hidup gue berantakan. Tapi saya mah seneng-seneng aja, kadang dapet duit kadang minum-minumsama temen-temen. Elu yang masih untung, mending balik ke rumah dah, kaga ada guna di jalanan.” Itulah beberapa kata yang Ujang ucapkan kepadaku setelah aku menanyakan beberapa hal tentang dirinya. Sore harinya, aku pergi meninggalkan mereka, mencari tempat yang baru.
           
            Tak terasa hari sudah mulai gelap.Aku harus mencari tempat beristirahat. Setelah sekian jam, akhirnya aku melihat sebuah pos ronda yang sudah tidak dipakai lagi. Ketika aku masuk, aku terkejut melihat anak kecil yang meringkuk di pojok pos ronda sambil menangis. Namanya Supri. Sudah dua hari ini pengamen kecil ini tidak bisa berjalan.Tubuhnya menggigil karena demam. Kekagetanku bertambah setelah melihat lebam pipi sebelah kirinya. Ternyata, lebam itu akibat tonjokan “boss” nya yang tidak puas dengan perolehannya hari itu. Ia dianggap malas karena setorannya paling sedikit dibanding teman-temannya. Padahal, dengan kondisinya yang sakit, ia tidak bisa selincah teman-temannya menyelip di antara mobil-mobil yang berhenti saat lampu merah.

            Tiba-tiba aku teringat adikku. Aku bertanya-tanya dalam hati, bagaimana keadaannya. Apakah ia kesepian? Apakah ia sedih? Apakah ia merindukanku? Aku tersentak dari lamunanku ketika aku mendengar rintihan Supri. Aku segera beranjak menyusuri jalanan yang mulai lengang untuk membeli makanan dan obat untuk Supri. Dua hari sudah aku tinggal bersamanya. Merawatnya semampuku, sampai kondisinya membaik. Dan dia bisa mengamen kembali bersama teman-temannya.

            Penjelajahanku di jalanan masih berlanjut. Pada suatu malam, aku berhenti di sebuah rumah makan, duduk di terasnya bersama beberapa pengamen. Dari kejauhan,  nampak sebuah keluarga yang sedang menyantap makan malamnya. Pemandangan indah itu mengingatkanku akan keluargaku. Lamunanku kembali tersentak mendengar derap kaki orang berlari dan teriakan menuju ke arahku. Spontan, aku dan beberapa pengamen yang duduk bersamaku ikut berlari. Rupanya, malam itu sedang diadakan razia besar-besaran oleh Satpol PP. Kami berlari menyelamatkan diri. Salah satu dari mereka menarikku ke arah sebuah gerobak dagangan di jalan buntu yang ditinggalkan pemiliknya saat malam hari. Di tempat persembunyian itu, jantungku berdetak kencang seakan-akan aku bisa mendengar detakannya. Aku bahkan nyaris menahan nafasku ketika petugas Satpol PP mendekat. Aku tidak bisa membayangkan diriku bila jatuh ke tangan mereka. Aku tidak mau menderita di panti rehabilitasi bersama anak jalanan yang lain. Lama kelamaan, derap kaki para petugas sudah sayup terdengar, tanda bahwa mereka sudah menjauh dari tempat persembunyianku. Akhirnya aku bisa keluar dengan lega, aku berterima kasih kepada salah satu pengamen yang menyelamatkanku tadi. Aku bersyukur bisa selamat dari razia, namun entah mengapa tiba-tiba saja aku juga merasa sangat rapuh. Rapuh, kesepian, bimbang,  tanpa keberadaan orang-orang yang kukasihi.

Uang jajanku lama kelamaan habis. Aku kelaparan, tidak ada yang bisa kubeli. Tak terasa sudah satu minggu aku kabur dari rumah, aku sudah merasakan pahitnya hidup di jalanan. Aku ingin kembali ke rumah. Aku lalu bergegas menuju ke rumah. Di rumah aku disambut oleh kedua orangtuaku. Aku langsung dipeluk dan dicium. Mereka lega bisa melihatku masih dalam keadaan sehat dan utuh. Kemudian mereka bertanya mengapa aku kabur. Hampir satu jam lebih aku menjelaskan tentang alasanku dan apa sebenarnya yang ada di lubuk hatiku. Setelah mendengar penjelasanku, orangtuaku tidak memarahiku tetapi mereka justru memberi nasihat. Pada intinya aku perlu menjadi orang yang terbuka, peduli dengan orang lain seperti peduli pada adikku, peka terhadap keadaan sekitar seperti halnya aku harus mengerjakan pekerjaan rumah karena bapak atau ibu sibuk, dan sebagainya. Tapi ada satu nasihat yang tidak akan kulupakan, yaitu nasihat dari bapakku. “Jalanan itu bukan tempatmu membentuk kepribadian, apalagi mencari teman. Kamu anak yang dibesarkan dengan kasih sayang dan kecukupan. Kamu anak yang disekolahkan dengan baik, dan pastinya punya teman-teman yang peduli padamu. Dan ingat, tugas-tugasmu di rumah sengaja bapak dan ibu buat. Kami ingin mengubah kepribadianmu. Mungkin terlihat sepele semua pekerjaan rumahmu. Tapi ini adalah salah satu cara untuk menjadikanmu pribadi yang peduli dan bertanggungjawab. Basecampmu adalah rumahmu, tempat dimana kamu ditempa menjadi orang yang baik sebelum kamu terjun ke dunia nyata.” Mendengar nasihatnya, aku hanya bisa mengangguk-angguk dan merenung. Semoga aku bisa berproses dengan baik di basecampku ini.








Soal PG Informasi Paragraf

1.              Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
1)  Paket Kebijakan Ekonomi I hingga XIII yang diluncurkan Pemerintah sejak Oktober 2015 belum semuanya terlaksana sesuai harapan. 2) Belum semua isi dari ke-13 paket tersbut diimplementasikan. 3) Padahal, paket kebijakan tersebut bertujuan segera menggerakkan ekonomi sehingga terjadi pertumbuhan sesuai target Pemerintah sebesar 7% pada tahun 2019. 4) Kurangnya koordinasi dipandang sebagai salah satu penyebab lambatnya pelaksanaan paket. 5) Penurunan harga gas untuk industry, misalnya, tidak kunjung terlaksana sampai mendorong Presiden Joko Widodo turun tangan.
Mengapa pelaksanaan Pekt Kebijakan Ekonomi I hingga XIII belum terlaksana sesuai harapan?
A.      Belum semua isi dari ke-13 paket kebijakan tersebut diimplementasikan.
B.      Target Pemerintah sebesar 7% terlalu tinggi untuk paket kebijakan tersebut.
C.      Paket kebijakan tersebut terlalu cepat untuk menggerakkan ekonomi.
D.      Kurangnya koordinasi menjadi penyebab lambatnya pelaksanaan paket kebijakan.
E.       Terjadi penurunan harga yang signifikan, misalnya harga gas untuk industri.

2.              Bacalah paragraf berikut dengan saksama!

www.pixabay.com

Membaca dimulai dengan melihat. Stimulus masuk lewat indra penglihatan, mata. Pada tingkat awal, anak menunjukkan kemampuan yang disebut membaca. Pada saat permulaan itu anak mulai sadar bahwa tanda dan lambang tertentu menunjukkan nama atau benda. Kemudian, mereka belajar bahwa jika lambang-lambang itu dirangkaikan akan tersususn pembicaraan. Kapan anak-anak itu siap membaca buku? Dengan kata lain, kapankah penglihatannya itu siap?

Informasi penting yang terdapat dalam kutipan bacaan tersebut adalah….
A.      stimulus penglihatan adalah mata.
B.      Membaca itu dimulai dengan melihat.
C.      Belajar membaca sebaiknya pada waktu kecil.
D.      Membaca adalah merangkai kata-kata.
E.       Anak-anak siap untuk membaca.

3.              Bacalah paragraf berikut dengan saksama!

www.pixabay.com
               Berawal dari Sandal Magelangan
 1)Siapa sangka ‘hanya’ dengan berjualan sandal, kehidupan Sadiqin berubah drastis. 2) Sandal yang dijual Sadiqin bukan hanya sandal biasa, melainkan sandal unik khas Kota Magelang. 3) Sandal buatan Sadiqin sering disebut masyarakat sekitar sebagai sandal Magelangan karena warga Magelang Tulung, Magelang Tengah, Jawa Tengah, ini mampu mengaplikasikan kata-kata atau celoteh-celoteh khas orang-orang Magelang. 4) Kata-kata khas yang sering ada di sandal buatan Sadiqin, seperti leda-lede, pecas ndahe, plonga-plongo, dan plinthat-plinthut. 5) Sadiqin mengaku ide kreatifnya berawal pada tahun 1999 ketika anaknya mendapat souvenir ulang tahun berupa sepasang sandal dengan model unik dan lucu. 6) Berdasarkan hal tersebut, Sadiqin dan istrinya mencoba membuat rancangan sandal serupa dengan sedikit kreasi, tetapi tetap khas Magelang. 7) Tak disangka, sandal Sadiqin pun diminati banyak orang di sekitar rumahnya. 8) Bermodal hal itulah, Sadiqin berani memproduksi dan menjual sandal buatannya ke daerah lain.
paragraf di atas membahas ….
A.    Asal mula sandal khas kota Magelang
B.    Usaha sandal khas Kota Magelang yang ditekuni Sadiqin
C.    Tulisan-tulisan unik pada sandal khas Kota Magelang
D.    Kehidupan Sadiqin setelah menekuni usaha sandal khas Kota Magelang
E.    Sandal Magelang yang menjadi khas Kota Magelang

4.              Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Daerah mempunyai wewenang menentukan kelulusan terkait rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan seluruh kabupaten/kota, kecuali Rokan Hilir (Rohil), yang dimulai selasa (18/ 11). Penentuan itu berdasarkan urutan ranking oleh tim dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Satuan Kerja (Satker) terkait.
Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Ir. H. Herliyan Saleh, M.Sc. di Pekanbaru, Selasa (18/11). ”Daerah berwenang untuk menentukan kelulusan CPNS tersebut. Kita akan melakukan penilaian dan menetapkan rangking terbaik dari masing-masing CPNS yang mengikuti tes tersebut, selanjutnya diserahkan ke pusat untuk melihat apakah sudah sesuai prosedur atau tidak penerimaan CPNS ini,” ujarnya.
Dikatakannya, bagi Riau penerimaan CPNS ini memang sangat diperlukan. Karena keperluan CPNS di Riau masih cukup banyak terutama sekali bagi kabupaten/ kota karena setiap tahunnya dipastikan ada PNS yang pensiun dan sebagainya.

Pertanyaan yang sesuai dengan isi teks di atas adalah ….
A.      Mengapa daerah mempunyai wewenang menentukan kelulusan CPNS?
B.      Mengapa penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Riau?
C.      Bagaimanakah cara penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Riau?
D.      Kapankah Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mengetahui hasil tesnya?
E.       Apakah rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilaksanakan setiap tahun?

Soal PG Arti Kata/Istilah

1.              Bacalah paragraf berikut dengan saksama!

www.pixabay.com

Secara harfiah, luasan hutan mengrove memang hanya sekitar 3% dari luas seluruh kawasan hutan dan 25% dari seluruh hutan mengrove dunia. Namun, jika dilihat dari perannya, kawasan vegetasi ini pantas diperhitungkan. Oleh karena itu, Pemerintah telah mengeluarkan peraturan mengenai peruntukan hutan mengrove, yakni sebagai hutan konservasi, hutan produksi, dan hutan bagi penggunaan lain.

Makna kata konservasi dalam paragraph tersebut adalah ….
A.      Perlindungan
B.      Penjagaan
C.      Penataan
D.      Pengelolaan
E.       Pengawetan

2.              Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Disintergrasi merupakan proses pembentukan nilai-nilai baru, baik yang akan mengurangi ikatan dalam masyarakat maupun pembaruan dalam masyarakat. Disintegrasi dalam kehidupan bermasyarakat harus diimbangi dengan reintegrasi. Tujuannya adalah mengembalikan keadaan yang diinginkan sesuai dengan persatuan dan keutuhan masyarakat. Reintegrasi terlaksana apabila norma-norma atau nilai-nilai yang telah melembaga dalam diri warga masyarakat.
Makna kata disintegrasi dalam paragraph tersebut adalah ….
A.      perpisahan
B.      Perbedaan
C.      Perselisihan
D.      Permusuhan
E.       Perpecahan

3.              Bacalah paragraf berikut dengan saksama!

www.pixabay.com

Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa pada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono, menjelaskan target swasembada harus didorong oleh semua pihak termasuk petani. Kementerian Kelautan dan Perikanan pun sudah melakukan berbagai cara untuk membantu meningkatkan kualitas garam milik petani. Diharapkan dengan peningkatan kualitas garam, produksi garam tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga bisa digunakan untuk industry lain.

Arti kata swasembada dalam paragraph tersebut adalah ….
A.      Usaha kerakyatan yang mandiri
B.      Usaha menciptakan peluang kerja
C.      Usaha mencukupi kebutuhan sendiri
D.      Usaha meningkatkan efektivitas kerja
E.       Usaha memproduksi kebutuhan ekonomi

4.              Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Tari Sajojo adalah sebuah tarian tradisional dari Papua yang menceritakan seseorang yang sangat dicintai oleh ayah-ibunda, teman-teman, dan masyarakatnya. Gerakan tari Sajojo sangat didominasi oleh gerakan kaki dan tangan yang sangat dinamis dan tegas. Tari ini biasanya ditarikan secara missal dengan gerak yang serasi dari para penarinya. Tari ini tidak mempunyai penari utama. Tari ini mempunyai makna adat istiadat yang kuat dan kental.
Kata dinamis pada paragraph tersebut bermakna ….
A.      Berjalan selaras
B.      Cepat berubah
C.      Tersusun seimbang
D.      Tergantung keadaan
E.       Mudah menyesuaikan

5.              Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Terbitnya buku Kraton Jogja selain menambah bacaan diharapkan juga bisa menggugah provinsi lain untuk mengangkat simbol dan filosofi budayanya masing-masing. Hal ini agar terdapat dialog dan transformasi di kalangan masyarakat. Demikian dikatakan Sultan Hamengku Buwono X dalam peluncuran buku Kraton Jogja di Gandaria Height, Jakarta, Rabu 25 Juni. Sultan menambahkan, melalui buku dan dialog, masyarakat etnik akan saling kenal sehingga dapat saling menghargai. Hal ini menurut Sultan Hamengku Buwono X dinilai penting karena dewasa ini ada kecenderungan untuk melupakan hal-hal yang bernuansa kearifan lokal. Padahal, dari kearifan lokal dapat dibangun kebersamaan sebagai suatu bangsa.
Istilah transformasi dalam paragraf tersebut berarti....
A.            perubahan susunan
B.            pertukaran informasi
C.            perpindahan tempat
D.            perubahan rupa
E.            perubahan keadaan

6.              Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi “mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali siswa untuk mampu memecahkan persoalan kehidupan jangka panjang karena siswa belum mempunyai kompetensi.
Makna istilah yang bercetak miring pada kalimat di atas adalah ....
A.      persaingan – kemampuan
B.      perlombaan -unjuk rasa
C.      berkekuatan- berkelanjutan
D.      persaingan-berdaya guna
E.       berhasil guna-berdaya guna

Soal Membandingkan Dua Teks Berita

1.              Perhatikan kedua teks berikut!

www.pixabay.com
Teks I
Mungkin kamu termasuk orang yang suka mengonsumsi minuman bersoda. Minuman bersoda bisa menyebabkan seseorang menjadi kecanduan minum manis. Sayangnya, minuman bersoda member efek buruk bagi kesehatan tubuh, bahkan berujung pada kematian. Akibat ini disebabkan oleh banyaknya kandungan pemanis buatan dan zat berbahaya lainnya.
Teks II
Mobilitas manusia dan hewan lintas Negara yang meningkat karena globalisasi berkontribusi mempercepat proses penyebaran wabah. Penyebaran wabah tersebut diidentifikasi sebagai ancaman kesehatan global yang harus diantisipasi. Selain itu, peningkatan resistensi antimikroba telah mendorong penignkatan munculnya penyakit baru pandemic.
Perbedaan pemakaian bahasa pada kedua teks tersebut adalah …
A.      Teks I menggunakan bahasa sehari-hari;  Teks II menggunakan bahasa ilmiah.
B.      Teks I menggunakan bahasa baku;  Teks II menggunakan bahasa tidak baku.
C.      Teks I menggunakan bahasa resmi;  Teks II menggunakan bahasa santai.
D.      Teks I menggunakan bahasa resmi;  Teks II menggunakan bahasa ilmiah.
E.       Teks I menggunakan bahasa tidak resmi;  Teks II menggunakan bahasa resmi.

Kedua Teks berikut untuk soal nomor 2 dan 3!
Teks I
Korupsi di Indonesia tidak ada matinya, bahkan modusnya kian canggih. Memang tidak ada Negara bebas korupsi, tetapi Indonesia bermasalah dengan mental korupsi. Tanpa revolusi mental, pemberantasan korupsi akan selalu tertinggal dengan kecepatan dan metamorphosis korupsi. Revolusi mental harus dimulai dari atas dan dibuat terstruktur. Harus ada sanksi serius bagi pejabat yang tidak melaporkan dengan benar penghasilan dan kekayaannya.
Teks II
Presiden RI Joko Widodo menggagas revolusi mental. Revolusi mental masih menjadi topic perbincangan public hingga saat ini. Moral negeri ini sepertinya sedang berjalan menuju ambang kematian. Moral yang telah bermetamorfosis (berubah bentuk) menjadi kejahatan, seperti korupsi, kekerasan terhadap perempuan dan anak, penyalahgunaan narkoba, dan menguatnya aksi terorisme mendorong Presiden Joko Widodo meniup terompet perang dengan taktik revolusi mental. Revolusi mental ala Presiden Joko Widodo bisa mujarab melawan tindak pidana korupsi sebagaimana pemimpin besar hebat tersebut.
2.              Persamaan kedua teks tersebut membahas ….
A.      Korupsi di Indonesia
B.      Gagasan revolusi mental
C.      Pemberantasan korupsi
D.      Metamorphosis mental
E.       Gagasan Presiden Joko Widodo

3.              Perbedaan penyajian kedua teks tersebut adalah ….

Teks I
Teks II
A.
Diawali unsur apa
Diawali unsur siapa
B.
Diawali unsur mengapa
Diawali unsur bagaimana
C.
Diawali unsur bagaimana
Diawali unsur mengapa
D.
Diawali unsur mengapa
Diawali unsur dimana
E.
Diawali unsur dimana
Diawali unsur kapan


Kedua Teks berikut untuk soal nomor 4 dan 5.

Teks I
Ratusan rumah penduduk di Kecamatan Padaherang dan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terendam banjir bandang akibat luapan sungai. Sungai meluap setelah hujan deras yang berlangsung lama melanda daerah ini pada Minggu malam, 9 Oktober 2016.
“Kejadian tersebut diakibatkan hujan cukup deras selama dua hari sehingga sungai yang ada tidak mampu menampung air dan meluap ke permukiman warga,” kata Koordinator Humas dan Protokoler Badan SAR Nasional (Basarnas), Bandung Joshua, di Bandung, Senin (10/10/2016).

www.pixabay.com
Teks II

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis peristiwa bencana alam yang melanda Kabupaten Pangandaran, Senin (10/10/2016), Kepala Pusat Data Infromasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nogroho, mengatakan pada Minggu (9/10) pukul 17.00 telah terjadi banjir bandang yang menerjang lima desa di Kecamatan Padaherang dan sebuah desa di Kecamatan kalipucang.
Banjir juga merendam beberapa titik jalan raya dari arah Banjar menuju Pangandaran dan sebaliknya setinggi 60 cm sepanjang 150 m. akibat kejadian tersebut, arus kendaraan sempat macet sepanjang satu kilometer.
4.              Perbedaan penyajian kedua teks tersebut adalah ….

Teks I
Teks II
A.
Diawali unsur siapa
Diawali unsur mengapa
B.
Diawali unsur dimana
Diawali unsur bagaimana
C.
Diawali unsur mengapa
Diawali unsur siapa
D.
Diawali unsur bagaimana
Diawali unsur mengapa
E.
Diawali unsur berapa
Diawali unsur siapa

5.              Simpulan isi kedua teks tersebut adalah ….
A.      Terjadi banjir bandang di Pangandaran, Jawa Barat
B.      Akibat banjir bandang di Pangandaran, Jawa Barat
C.      Bantuan untuk korban bencana banjir di pangandaran
D.      Penyebab banjir bandang di Pangandaran, Jawa Barat
E.       BNPB mengumumkan peristiwa banjir bandang di Pangandaran

2019/01/25

Soal Membandingan 2 Teks Sastra Novel, Cerpen

Kedua kutipan novel berikut untuk soal nomor 1 – 3 !

Kutipan Novel I

www.pixabay.com
Daripada lakunya meletakkan perkakas telepon itu kembali pada tempatnya dan sesudah itu daripada air mukanya dapat pula dikiraa-kirakan, bahwa jawab yang diterimanya sangat mengecewakan hatinya.
“Apa gerangan yang dirisaukan, Juragan Mantri?” Tanya Suminta di dalam hatinya, sambil mengangkat setumpuk surat di meja mantra kabupaten itu ke meja patih dan beberapa pucuk ke meja asisten wedana tebe, “sangat keruh air mukanya.”
Seperempat jam kemudian kerja di kantor itu pun berlaku seperti biasa pula.

Kutipan Novel II
Setiap malam Amirza duduk di kursi rotan di samping radio itu. Disampingkannya ujung pukat pada paku yang tertancap di dinding, dinyalakannya lampu minyak, dihidupkannya radio.
Setelah bercerita untuk mengantar tidur dua adik perempuannya, Amirta, usia lima tahun dan Amirna, usia tiga tahun, dari kamar sebelah, melalui celah dinding papan, Amirna sering mengintip ayahnya. Senang dia melihat ayahnya tersenyum mendengar lagu-lagu yang indah. Tak ada yang lebih diinginkan Amirna selain melihat ayahnya tersenyum.
1.              Perbedaan pemakaian bahasa dalam kedua kutipan novel tersebut adalah …
A.      Kutipan novel I menggunakan ungkapan; kutipan novel II menggunakan majas.
B.      Kutipan novel I menggunakan pepatah; kutipan novel II menggunakan ungkapan.
C.      Kutipan novel I menggunakan perumpamaan; kutipan novel II menggunakan kosakata lugas.
D.      Kutipan novel I menggunakan ragam bahasa informal; kutipan novel II menggunakan ragam bahasa formal.
E.       Kutipan novel I menggunakan kosakata bahasa daerah; kutipan novel II menggunakan kosakata bahasa Indonesia.

2.              Perbedaan pola penyajian kedua kutipan novel tersebut adalah …
Kutipan novel I diawali dengan koda; kutipan novel II diawali dengan revolusi.
Kutipan novel I diawali dengan orientasi; kutipan novel II diawali dengan abstraksi.
Kutipan novel I diawali dengan revolusi; kutipan novel II diawali dengan komplikasi.
Kutipan novel I diawali dengan abstraksi; kutipan novel II diawali dengan evaluasi.
Kutipan novel I diawali dengan komplikasi; kutipan novel II diawali dengan orientasi.

3.              Persamaan unsure intrinsic kedua kutipan novel tersebut adalah ….
Menggunakan latar tempat
Mempunyai tema keluarga
Menampilkan tokoh berwatak protagonist
Menggunakan sudut pandang orang ketiga
Menggunakan sudut pandang orang pertama

Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 4 dan 5.

www.pixabay.com
Setelah penguburan Rojik, kami duduk di teras pondok. Sore ini mulai gerimis. Budir tampak menyeruput kopinya. Ia tampak gelisah.
“Aku sudah tidak tahan lagi berada di tempat ini. Ayo, kita pergi dari sini!” katanya. Jemarinya yang memegang gelas gemetar.
“Bagaimana dengan kontrak kita yang tinggal setahun lagi? Kan tanggung ….”
“Masa bodoh dengan kontrak itu! Kalau kita tetap bertahan, kita akan mati konyol di sini. Kau tidak lihat Rojik? Setelah seharian meriang, besok paginya ia kejang-kejang. Dan sore ini kita sudah menguburkannya!” kata Budir.
“Besok pagi-pagi aku akan pulang. Terserah kau mau tetap tinggal atau pulang bersamaku. Kalau aku lebih memilih hidup daripada kontrak itu!” ujar Budir yang lalu berdiri dan masuk ke dalam pondok.
Paginya, benar saja. Saat bangun, aku tak mendapati Budir. Aku memanggil-manggil namanya. Tak ada jawaban. Kuperhatikan sekeliling, baju dan tas Budir juga tidak ada. Ternyata lelaki itu tak membuang waktu. Mungkin pagi-pagi sekali ia telah meninggalkan pondok. Sepeninggal Budir tak mungkin lagi aku tinggal sendiri di belantara ini! Tinggal aku satu-satunya manusia yang akan mati. Berarti aku tak punya pilihan selain meninggalkan pondok ini.

4.              Penyebab konflikdalam kutipan cerpen tersebut adalah …
A.      Tokoh Aku tidak betah tinggal di pondok.
B.      Tokoh aku tidak mau meninggalkan pondok.
C.      Tokoh Budir lebih memilih kontrak kerjanya.
D.      Tokoh Rojik meninggal mendadak di pondok.
E.       Tokoh Budir membawa tas dan baju tokoh Aku.

5.              Akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….
A.      Tokoh Aku dan Budir di paksa bekerja di pondokan.
B.      Tokoh Budir bertengkar dengan tokoh Aku.
C.      Tokoh Aku dipaksa meninggalkan pondokan.
D.      Tokoh Budir mengambil baju dan tas tokoh Aku.

E.       Tokoh Budir meninggalkan tokoh Aku di pondok.