Peraturan Konyol
www.pixabay.com |
Peraturan adalah sebuah patokan yang dibuat untuk membatasi
tingkah laku manusia agar terciptanya keteraturan dan ketertiban dan terdapat
sanksi hukum jika melanggarnya. Peraturan sangat penting dalam menjaga
keteraturan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa peraturan, kehidupan akan
menjadi kacau dan tak terarah karena tidak adanya norma-norma yang dapat
dijadikan acuan dalam bermasyarakat. Oleh karena pentingnya peraturan bagi
kehidupan sehari-hari, peraturan dapat ditemui dimanapun kita berada, mulai
dari komplek rumah, sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dan lain-lain.
Peraturan yang terdapat di sekolah dan di rumah sakit tentunya berbeda. Hal ini
dikarenakan semua peraturan dibuat dengan maksud tertentu. Di sekolah,
peraturan dibuat untuk mendukung pembelajaran siswa di sekolah. Sedangkan
peraturan di ruah sakit, dibuat untuk menciptakan situasi yang cocok bagi para
pasien. Kedua peraturan tersebut dibuat dengan maksud yang sama yaitu, untuk
menciptakan ketertiban yang dapat membuat kenyamanan bagi masyarakat.
Walau peraturan dibuat dengan maksud untuk
menciptakan keteraturan dan ketertiban, terkadang ada saja peraturan-peraturan
yang konyol. Berikut adalah peraturan-peraturan konyol yang dapat ditemukan di
beberapa Negara di dunia:
www.pixabay.com |
1.
Memelihara
Hewan Peliharaan Sejenis Tidak Boleh Hanya Satu, Swiss
Pada tahun 2008,
pemerintah Swiss membuat peraturan dimana orang harus memelihara hewan
yang sejenis minimal sebanyak 2. Jika hanya 1, itu bisa membuat hewan bisa
sedih. Jika salah satunya ada yang meninggal, ada perusahaan yang menyediakan
jasa rental hewan. Jika hewan peliharaan penyewa sudah meninggal, hewan sewaan
tersebut bisa dikembalikan lagi ke perusahaan penyewa.
2. Biksu Dilarang Bereinkarnasi Tanpa Izin, Cina
Cina memiliki aturan dimana seorang
biksu Buddha yang ingin reinkarnasi, mereka harus meminta izin terlebih dahulu
kepada pemerintah. Tujuan pemerintah Cina menerapkan aturan ini adalah untuk
menyeleksi calon penerus bagi Dalai Lama. Dalai Lama adalah pemimpin dari ajaran
Buddha di Tibet. Dalai Lama sering dipanggil sebagai His Holiness atau
disingkat HH.
3. Sipil Dilarang Mengganti Bohlam Lampu, Australia
Di Australia, jika ada bohlam lampu yang
pecah, akan ada teknisi berlisensi yang akan dating untuk mengganti bohlam lampu.
Hal ini dikarenakan masyarakat sipill
dilarang mengganti bohlam walau hanya bohlam di rumahnya sendiri.
4. Kelebihan Berat Badan Adalah Hal Yang
Ilegal, Jepang
Jepang
adalah negara yang sangat ketat dalam hal berat bedan. Kegemukan adalah hal
yang ilegal disana, kecuali jika kalian adalah atlet sumo. Pria dan wanita yang
usianya di atas 40, memiliki batasan linggar pinggang 32 dan 35 inci. Lewat
dari angka tersebut, itu tandanya sudah kegemukan. Tidak ada hukuman langsung
pada orang yang kegemukan. Tapi tekanan akan diberikan pada pemerintah dan
perusahaan tempat mereka bekerja.
5. Tidak Perlu Membayar Jika Belum Kenyang, Denmark
ada satu negara di dunia dimana kalian
bisa makan sampai puas tanpa harus bayar. Jika kalian makan di restoran di
Denmark, kalian tidak perlu membayar makanan yang kalian makan jika perut
kalian belum kenyang. Ketika perut benar-benar kenyang, barulah kalian bayar.
Sungguh enak bukan?
Memang
semua peraturan pasti memiliki tujuan yang baik. tetapi jika hal baik itu tidak
terlalu mendukung terciptanya ketertiban dan keteraturan, ada baiknya kita
menghapus peraturan tersebut. Sebagian orang pasti akan merasa risih dan tidak
nyaman untuk mengikuti aturan tersebut jika peraturan konyol itu tidak
ditiadakan. Bukannya lebih nyaman dengan adanya aturan-aturan tersebut tetapi
justru malah membebani masyarakatnya. Mereka akan menganggap bahwa peraturan
tersebut terlalu ketat dan membatasi hak-hak mereka yang sebenarnya bukan
masalah besar. Hal ini lah yang harus diperhatikan dalam pembuatan peraturan
yang baik dan benar. Selain menciptakan ketertiban dan keteraturan, peraturan
juga hendaknya bersifat logis dan tidak berlebihan. Sesuatu yang berlebihan
juga tidak baik bagi penggunanya, sekalipun dengan maksud baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar